SINOPSIS MAHAPUTRA episode 197 (28 April 2015) by. Sally Diandra
Masih di goa tempat Rao Surtan Singh meninggal, Raja Mamrat Ji yang telah menggeledah tempat itu mengira kalau Pratap tidak ada disana “Pangeran Pratap tidak ada disini, ayoo kita cari di tempat yang lain” Raja Mamrat Ji berjalan menuju ke kudanya, tiba tiba terdengar suara ringkikkan kuda, Raja Mamrat Ji melihat ke arah kuda tersebut yang terus meringkik, rupanya Pratap sengaja membuat kudanya meringkik sebagai sinyal tentang keberadaannya, Raja Mamrat Ji melihat kearah kuda tersebut dan melihat ada seseorang di sebelahnya, Raja Mamrat segera menghampiri orang tersebut yang ternyata adalah Pratap yang sedang terbaring sambil menahan sakit di tubuhnya, mulutnya pun berbusa, salah satu prajurit menunjukkan bekas gigitan ular pada kaki Pratap, Raja Mamrat Ji terkejut apalagi ketika hendak mengangkat tubuh Pratap ternyata punggung Pratap berdarah, Raja Mamrat Ji membawa Pratap kembali ke benteng kerajaan Bijolia, dalam perjalanan menuju ke benteng, samar samar Pratap teringat kenangan akan ibunya, Pratap juga melihat Ajabde yang saat itu sudah menjadi istrinya, Raja Mamrat Ji melihat Pratap gelisah, Raja Mamrat menghentikan kuda Pratap dan bertanya “Pangeran Pratap, apa yang kamu inginkan ?” Pratap tidak mengatakan apa apa, hanya menunjuk pada sesuatu kemudian Pratap jatuh pingsan
Di kerajaan Mewar, Raja Udai Singh mencoba menenangkan istrinya, Ratu Jaiwanta “Santai, tenang saja ,,, ini tidak begitu berbahaya”, “Aku telah memanggil Purohit Ji” ujar Ratu Jaiwanta cemas, pada saat yang bersamaan Purohit Ji sudah sampai di istana “Kita harus berdoa pada para dewa untuk membersihkan roh roh jahat yang ada di sekitar kita” ujar Purohit Ji “Baiklah, mari kita mulai berdoa”
Di kerajaan Bijolia, Pratap sudah di obati oleh tabib dan sedang terbaring lemah di tempat tidur dengan keadaan setengah sadar, Phool dan Ajabde merasa khawatir dengan keadaan Pratap “Apa yang terjadi pada pangeran Pratap ?” tanya Phool cemas “Kita harus membiarkan pangeran Pratap beristirahat dulu beberapa menit” pinta tabib “Aku tidak akan meninggalkan pangeran Pratap karena aku tidak bisa menyelamatkan nyawa pangeran Pratap” ujar Raja Mamrat Ji, Ajabde segera menghentikan ucapan ayahnya “Beraninya kamu menyuruh ayahmu diam !” Raja Mamrat Ji kembali marah pada Ajabde “Pangeran Pratap masih hidup, ayah ,,, dan jika ayah melakukan bunuh diri maka itu akan memalukan bagi ayah, aku akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan nyawa pangeran Pratap” ujar Ajabde
Di kerajaan Mewar, Raja Udai Singh dan Ratu Jaiwanta sedang melakukan yagya, sementara di tempat Pratap, Pratap mulai membuka matanya, tabib mengatakan kalau Pratap masih dalam keadaan bahaya “Tapi kita bisa menyelamatkan nyawanya dengan bantuan Jag Giri Maharaj” ujar tabib “Kenapa kamu mengatakan hal seperti ini ?” Ajabde merasa heran “Jag Giri Maharaj tidak akan datang ke kota kita” sela Raja Mamrat Ji “Kalau begitu kita bisa memohon di hadapannya untuk menyelamatkan nyawa Pratap” timpal Phool “Iya, itu betul ,,, apa yang mereka katakan benar” ujar Ratu Hansa Bai “Aku akan memohon di hadapan siapapun untuk pangeran Pratap” Raja Mamrat Ji merasa sangat bersalah “Aku juga akan ikut dengan ayah ,,, aku mohon, ayah ,,, biarkan aku ikut denganmu, aku juga akan melakukan hal ini untuk pangeran Pratap” pinta Ajabde sambil memohon dan bersimpuh di kaki ayahnya “Biarkan dia ikut denganmu, Rana Ji ,,, saat ini kita seharusnya hanya memikirkan tentang kesembuhan pangeran Pratap saja “Aku mohon ,,, jangan biarkan pangeran Pratap tertidur karena bila dia tertidur maka dia akan meninggal” ujar tabib cemas, semua orang yang berada disana panik dan terkejut “Aku akan selalu membuatnya terbangun” sela Phool semangat “Jangan biarkan siapapun mendekati pangeran Pratap !” perintah Raja Mamrat Ji
Di kerajaan Mewar, Purohit nampak sedang memikirkan sesuatu “Purohit Ji, kenapa kamu sangat khawatir ?” Ratu Jaiwanta bisa melihat kecemasan di wajah Purohit Ji "Kita hanya akan melakukan apa yang aku lakukan, Ratu Jaiwanta”, “Aku akan melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk Pratap” ujar Ratu Jaiwanta cemas
Sementara itu, Gohar sudah sampai di kamar Pratap, Gohar mengintip Pratap dari pintu kamar, dilihatnya di dalam kamar ada Phool dan Ratu Hansa Bai “Aku akan membunuh Pratap !” ujar Gohar sambil mengambil air dari dalam baskom yang ada didepan kamar kemudian menempelkannya pada pipinya agar mereka mengira dirinya sedih dan menangis, Gohar masuk ke dalam kamar Pratap dengan tatapan sedih, Ratu Hansa Bai segera mencegatnya “Ratu Hansa Bai, siapa yang telah menyerang pangeran Pratap ?” ujar Gohar sedih “Aku tahu, Lal Baiji kalau kamu telah menyelamatkan nyawa pangeran Pratap tapi aku minta maaf, aku tidak akan mengijinkan kamu untuk mendekati pangeran Pratap untuk saat ini” sejenak Gohar tertegun sambil berkata dalam hati “Ratu Hansa Bai, kamu tidak akan bisa menyelamatkan Pratap dari aku !” bathin Gohar dalam hati kemudian berlalu dari sana
SINOPSIS MAHAPUTRA episode 198 by. Sally Diandra