SINOPSIS MOHABBATEIN episode 106 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 106 by. Sally Diandra Malam itu, Ishita masih menemani Pooja yang akan melahirkan, Ishita segera menelfon dokter kandungannya Pooja dan mengikuti semua instruksinya, Pammi panik dan bertanya pada Ishita tentang apa yang harus dilakukannya, Ishita lalu ngobrol dengan dokter kandungannya Pooja “Kami sudah kembali ke rumah, apakah kamu bisa datang kesini ?”, “Dokter Ishita, bagaimana aku bisa sampai kesana ? Kalau kamu tidak bisa kesini ? Begini saja kamu kan punya pengetahuan medis, kamu harus melakukan apa yang aku katakan” awalnya Ishita merasa ragu dan khawatir sinopsis mohabbatein di tulis oleh sally diandra “Tapi aku tidak punya pengalaman menangani orang melahirkan, dok ,,, aku ini seorang dokter gigi" namun semua orang berharap Ishita bisa melakukannya “Baiklah, aku akan melakukannya” akhirnya Ishita mau 

“Kamu bisa melakukannya, Ishita” Ishita kemudian meminta bimbingan dari dokter kandungannya Pooja “Romi dan Parmeet, tolong bawakan air panas dan ayah tolong ambilkan kotak P3K lalu untuk para wanita tolong bawakan sprei yang bersih” semua orang langsung bergerak sesuai instruksi dari Ishita, Romi dan Parmeet pulang ke rumahnya dan mengabarkan pada nyonya Bhalla kalau Ishita akan membantu persalinan Pooja di ruang pertemuan warga, nyonya Bhalla berdoa pada Tuhan semoga Ishita tidak melakukan kesalahan sekecil apapun, tak lama kemudian Ishita dan semua wanita yang ada disana berusaha membantu persalinan Pooja, sedangkan para pria menunggu diluar dengan perasaan was was dan cemas, hingga akhirnya Pooja berhasil melahirkan bayinya, 

Ishita segera mengabarkan hal ini pada dokter kandungannya Pooja, Ishita merasa terharu sambil menggendong bayi mungil merah itu, dari luar Romi mendengar kalau Pooja sudah melahirkan, Romi dan para pria yang ada diluar merasa senang dan lega “Kakak ipar telah melakukan hal yang luar biasa” puji Romi bangga, sedangkan di dalam ruangan Ishita menunjukkan bayi itu ke Pooja “Pooja, anakmu perempuan” semua orang tersenyum senang dan merasa lega, sementara Raman masih di dalam perjalanan, Raman sempat bersitegang dengan beberapa polisi “Aku harus membawa dokter itu karena perempuan itu mau melahirkan di apartemenku” namun polisi tersebut tetap tidak mengijinkan Raman untuk pergi dan menyuruhnya untuk kembali, 

Raman mencoba bersikeras, hingga akhirnya Raman mendapat telfon dari Romi “Kakak, Pooja sudah melahirkan dan kak Ishita yang membantu persalinannya”, “Aku benar benar tidak percaya dengan hal ini” Raman merasa heran “Pulanglah segera, kak” pinta Romi, setelah menutup telfonnya Raman berkata “Jadi Ishita yang membantu persalinannya ? Luar biasa, dia itu seorang dokter gigi atau pesulap ? Bisa jadi dia juga tahu tentang ilmu hitam” gumam Raman senang, ketika Raman hendak pulang, tiba tiba dilihatnya Shagun sedang bersama seorang polisi “Shagun, apa yang kamu lakukan disini ?” polisi lalu menyuruh Raman untuk mengantar Shagun ke rumahnya ”Baiklah, mari ikut denganku” ujar Raman datar 

“Terima kasih, Raman ,,, sebenarnya Ashok sudah menjemput aku, mungkin dia sedang terjebak disuatu tempat, dia pasti sangat cemas memikirkan aku” ujar Shagun canggung, tepat pada saat itu Ashok menelfon Shagun “Aku sedang dalam perjalanan pulang, aku diantar seseorang, jangan khawatir, aku sebentar lagi sampai dirumah” Shagun memberikan penjelasan ke Ashok “Aku tidak butuh penjelasan” sela Raman begitu Shagun menutup telfonnya “Aku tadi ingin mengatakan kalau ada orang lain yang peduli padaku”, “Aku tidak peduli, aku menolongmu ini atas dasar kemanusiaan, tidak lebih” jelas Raman dingin

Pooja sangat senang melihat putrinya yang masih kecil dan lucu, semua orang bertepuk tangan untuk Ishita, Pammi juga berterima kasih pada Ishita sambil berkata “Kamu ini seorang Dewi buat kami, restuku selalu menyertaimu”, “Ishita adalah pahlawan kita !” teriak Simmi lantang “Ishu, kamu telah melakukan hal yang sangat luar biasa hari ini” puji Amma “Terima kasih, Ishita” Pooja sekali lagi berterima kasih “Aku akan membawakan madunya” ujar Ishita, sedangkan ibunya Bala tidak suka semua orang memuji muji keberhasilan Ishita, 

Sementara itu Shagun akhirnya tiba juga dirumahnya bersama Raman “Nyonya Shagun, aku sudah mengatakan pada tuan Ashok untuk menjemput anda tapi tuan Ashok bilang kalau anda akan pulang sendiri, itulah mengapa kami tidak menjemput anda dan saat ini tuan Ashok sedang minum diruangannya” pelayan mencoba menjelaskan ke Shagun, Raman tertawa geli dan berkata “Lihat kan betapa Ashok sangat mencemaskan dirimu” Shagun sangat marah dengan sindiran Raman “Pergilah sana ke pacarmu itu karena aku harus pulang kerumah dimana istri dan anakku sedang benar benar menunggu kepulanganku” Raman kemudian berlalu dari rumah Ashok 

Saat itu Ishita pulang kerumah keluarga Bhalla dan meminta madu, Appa dan tuan Bhalla memuji tindakan Ishita “Dia ini menantu kesayanganku” nyonya Bhalla memeluk Ishita penuh rasa bangga “Aku tidak melakukan apa apa, ini hanya sebuah keajaiban” Ishita berusaha merendah, Ruhi datang dan berkata “Aku ingin melihat bayi mungil itu”, “Ruhi, kamu bisa melihatnya nanti” sahut Ishita “Bayinya baik baik saja bukan ?” nyonya Bhalla merasa cemas “Iya, ibu ,,, sempurna !”, “Ibu Ishi, aku ingin melihatnya, tolong ,,, aku janji, aku tidak akan menyentuhnya” akhirnya Ishita setuju dan membawa Ruhi ke tempat Pooja melahirkan 

Di balai warga, Pammi berkata pada Amma kalau Ishita telah melakukan tindakan yang hebat, kami telah melihat betapa pentingnya seorang perempuan yang berpendidikan tinggi”, “Aku juga bangga padanya” puji Amma pula “Sikapnya sangat baik, aku akan meminta Ishita untuk menyuapkan madu pada bayinya Pooja untuk yang pertama kali” kemudian Pammi meminta Ishita melakukannya “Kenapa aku ?” Ishita berusaha merendah, Amma tersenyum penuh haru dan bangga, akhirnya Ishita mengambil madu itu dengan jemarinya, tiba tiba ibunya Bala menyela “Tunggu ! Ishita hentikan !” semua orang tercengang 

“Aku memang tidak tinggal disini tapi aku harus mengatakan satu hal, hari ini memang hari yang sangat baik dan Ishita telah melakukan pekerjaan yang sangat luar biasa tapi ini sebagai pertanda baik dengan sebuah ritual yang sangat agung dengan menyuapkan madu pada bayi yang baru lahir untuk pertama kalinya itu harus dilakukan oleh orang yang sempurna sedangkan Ishita itu sebenarnya adalah seorang wanita yang mandul” Amma dan Ishita kaget mendengarnya “Apakah kalian akan membiarkan dia melakukan ritual seperti ini ?”, “Apa yang kamu katakan itu ?” Amma tidak terima dengan ucapan besannya ini “Maaf, tapi seharusnya tidak ada kesialan untuk si bayi, jadi nyonya Pammi, sekarang keputusan ada ditangan anda” Ishita menangis mendengar sindiran dari ibunya Bala 

“Ishita memang telah menyelamatkan keponakanmu ini tapi bagaimana jika dia membawa kesialan dalam hidupnya, kamu pasti akan menyalahkan Ishita kemudian” sindir ibunya Bala lagi, Pammi bingung dan merasa tidak enak dengan Ishita “Baiklah, Ishita ,,, biar aku saja yang menyuapkan madu ini ke bayinya Pooja karena aku kan neneknya dia juga” Ishita merasa terluka, sedangkan ibunya Bala tersenyum senang, Amma mencoba menghibur Ishita, Ruhi segera berlari pulang ke rumahnya 

Sesampainya dirumah, Ruhi bertanya pada neneknya “Nenek, apa itu wanita mandul ?” nyonya Bhalla kaget “Siapa yang mengatakannya padamu ? Wanita mandul itu seorang wanita yang tidak bisa memberikan seorang anak yang biasanya disebut seperti ,,,” Ruhi langsung memotong penjelasan neneknya “Aku akan balik lagi nanti !” Ruhi segera berbalik dan berlari lagi, nyonya Bhalla merasa penasaran “Suamiku, coba cek kesana dan lihat apa yang terjadi disana, sepertinya ada yang tidak beres ini” ujar nyonya Bhalla heran, 

Begitu Ruhi sampai di ruang pertemuan warga apartemen, Ruhi langsung maju dan meminta Ishita untuk tidak menangis dan berkata pada semua orang yang ada disana “Nenek, kamu kira kamu itu siapa ? Berani beraninya kamu mengatakan pada ibu Ishiku seperti itu, sinopsis mohabbatein di tulis oleh sally diandra apakah kamu tidak bisa melihat kalau dia adalah ibuku, aku ini anaknya !” Ishita menangis mendengar ucapan Ruhi yang polos ”Nenekku bilang itu kata kata yang sangat buruk, bagaimana bisa kamu mengatakan hal semacam itu, dia ini ibuku !” Ruhi langsung memeluk Ishita erat, Amma tersenyum penuh haru, tuan Bhalla dan Appa datang kesana dan melihat semuanya, ternyata Raman juga ada disana dan sangat senang melihat tingkah anaknya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 107 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top