SINOPSIS MOHABBATEIN episode 103 by. Sally Diandra
Raman berusaha mengajak Ishita ngobrol tapi tetap saja tidak ada kesempatan karena Ishita nampak sibuk dengan semua orang, Ishita nampak senang ngobrol dengan mereka, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra Raman merasa kesal karena selalu tidak mendapatkan kesempatan untuk ngobrol berdua dengan Ishita, akhirnya Raman pergi dari sana, tak lama kemudian Pammi dan Pooja datang menemui keluarga Bhalla, saat itu Pooja sedang hamil besar “Aku khawatir dengan kehamilannya” ujar Pammi cemas “Tenang saja, semuanya akan baik baik saja, wajahnya menunjukkan kalau anaknya ini pasti laki laki” hibur nyonya Bhalla “Oh iya, kenalkan ini Ishita, istrinya Raman” nyonya Bhalla mengenalkan Ishita pada mereka, Ishita meminta Pooja untuk beristirahat “Iya semua orang mengatakan kalau anakku ini laki laki, apakah kamu nyaman menghabiskan waktumu bersama Ruhi ?” Ishita tertegun sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra “Bagaimanapun juga setiap orang punya kesukaan kan ? Seperti aku suka manisan dan ice cream, bagaimana caranya kamu merawat Ruhi ?” tanya Pooja
“Sebenarnya aku tidak mempunyai pengalaman dalam hal ini, kamu sangat beruntung karena kamu memiliki pengalaman menjadi seorang ibu, aku tidak bisa menjadi seorang ibu” Ishita kemudian menangis “Lalu bagaimana dengan Ruhi ?”, “Ruhi itu anaknya Raman dari istri pertamanya, aku adalah istrinya Raman yang kedua, Ruhi bukan anak kandungku, dia anaknya Raman” tiba tiba Ruhi datang dan berkata “Tidak, ibu Ishi ! Aku ini anakmu !” Ruhi segera berlari sambil menangis sedih “Ruhi benar, dia itu anakmu, maafkan aku karena bertanya seperti ini” ujar Pooja, Ishita bergegas menemui Ruhi untuk mengajaknya bicara, dilihatnya Ruhi sedang menangis sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra “Ruhi sayang, dengarkan, ibu”, “Tidak mau !” bentak Ruhi “Kamu marah sama ibu sama seperti ayah ?”, “Ibu juga ! Ibu juga melakukan seperti ayah !” ujar Ruhi sambil menangis
“Apa yang telah ibu lakukan sayang ?”, Ayah juga mengatakan sesuatu dengan marah marah, ibu juga melakukan hal yang sama !” Ishita langsung memeluk Ruhi dan meminta maaf “Maaf, sayang ,,, maafkan ibu ya, ibu selalu berterima kasih pada Tuhan setiap hari karena ibu bisa mendapatkan Ruhi, ibu minta maaf ya, ayoo dong senyum ”Tidak mau !”, “Ruhi, lihat ibu, maafkan ibu ya sayang” Ishita terus membujuk Ruhi agar mau memaafkannya namun tetap bersikeras “Tidak mau ! Sikap ibu seperti ayah, sekrang ibu harus minta maaf seperti ayah !” Ishita tersenyum dan bertanya
“Bagaimana caranya ? Ooh iya, ibu mengerti ,,, jadi kamu sekarang adalah ibu Ishi dan ibu Ishi adalah ayah, bagaimana ?” Ruhi tersenyum senang lalu Ishita berpura pura sebagai Raman dan meminta maaf ke Ruhi dan memeluknya erat, tanpa mereka sadari rupanya Raman sedari tadi memperhatikan mereka “Dia mempermainkan aku di depan putriku rupanya” ujar Raman kesal, Ruhi berkata “Ayah sangat kasar ya, ibu Ishi” Ishita mengangguk sambil berkata “Iyaaa, dasar Ravan Kumar” lalu mereka berdua tertawa bersama sama
Raman kemudian memberitahu ibunya kalau dirinya mau pergi ke kantor dan akan makan disana, tepat pada saat itu ibunya Bala datang menemui Amma “Kami rasa kami harus mengadakan pesta untuk pemberian nama anaknya Subbu” ujar ibunya Bala sambil sedikit menyindir Amma, saat itu Trisha baru pulang shopping “Kenalkan ini Trisha Tandon, dia datang dari London dan kali ini dia kos dirumahku”, “Hallo, bibi ,,, aku ini calon tunangannya Mihir dan kami akan segera menikah” ibunya Bala tertegun, ketika Trisha sudah masuk ke kamarnya, ibunya Bala bertanya “Madhu, apakah Trisha sudah tahu hubungan Mihir dan Mihika ? Dan juga tentang video MMS itu ?” tanya ibunya Bala penasaran
“Mihika itu sudah seperti anak kami sendiri, jadi semua itu adalah salah, itu tidak benar” sahut Amma “Tapi kan Mihir yang membuat video itu dan menikahi gadis London” sindir ibunya Bala, tiba tiba Appa meminta Amma untuk menonton kabar buruk di tv, mereka menonton berita tentang kematian seseorang yang disebabkan oleh para preman yang mengamuk di jalan dan polisi memberlakukan jam malam untuk semua orang “Lalu bagaimana aku bisa pulang sekarang ?” tanya ibunya Bala cemas “Tidak usah cemas, kamu tidak usah pulang, nanti biar aku yang bilang ke suamimu” hibur Appa
Di kantor Raman, Mihir bertanya pada Raman apakah dirinya sudah mengucapkan terima kasih pada Ishita “Apakah aku meminta nasehat darimu ?” ujar Raman kesal “Tapi bagaimanapun juga Ishita itu benar”, “Terserah aku saja !” sahut Raman ketus “Sikapmu ini seperti anak kecil, Raman”, “Maaf, terima kasih ,,, aku akan mengatakan semuanya padanya” sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra saat itu Rumi menelfon Raman dan meminta Raman untuk pulang ke rumah cepat karena ada pemberlakuan jam malam “Tidak usah khawatir, Rumi ,,, Mihir dan aku ada dikantor, kami aman”, “Lalu kapan kamu akan pulang, Raman ?” sela nyonya Bhalla “Kami ada dikantor, ibu ,,, kalian semua dirumah saja dan bilang sama Rumi untuk tidak keluar rumah”, “Baiklah” lalu nyonya Bhalla menutup telfonnya “Suamiku, Raman akan berada di kantor sepanjang malam” saat itu Parmeet mendengar ucapan nyonya Bhalla dan merasa senang, Ishita sedang membawakan teh untuk semua orang, Parmeet menatap kearah baju hitam yang dikenakan Ishita sambil tersenyum penuh arti
Di kantor Raman, Raman meminta Mihir untuk menelfon Trisha dan ngobrol dengannya namun Mihir malah pergi meninggalkan Raman “Sebenarnya iya, Ishita benar ! Terima kasih Ishita !” sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra ujar Raman lantang begitu melihat sikap Mihir, pada saat yang bersamaan di apartemen Rinki mengabarkan pada keluarga Iyer kalau mereka akan mengadakan pesta dirumah “Ini adalah pestanya perempuan, bibi”, “Aku tidak mau datang” sela ibunya Bala “Ibuku mengundang anda dan Trisha juga”, “Ya sudah kalau begitu, ayoo kita kesana, kita akan lihat seperti apa pestanya orang Punjabi !” mereka bergegas ke rumah nyonya Bhalla, nyonya Bhalla menyambut tamu tamunya ini dengan perasaan senang, Ishita membuatkan jus lemon untuk ibu mertuanya ini, Pammi bertanya tentang Amma pada nyonya Bhalla, tepat pada saat itu Amma datang dan menyapa semua orang yang sudah hadir disana, nyonya Bhalla juga tersenyum dan menyambut kedatangan besannya
Sementara itu Parmeet yang menemukan sebotol wine dikamar Rumi segera memanfaatkannya, padahal tuan Bhalla sudah menyuruh Rumi untuk menyimpannya dikamarnya karena tidak ada yang akan minum kali ini, sedangkan nyonya Bhalla nampak sangat menikmati pesta ini, Simmi membawa banyak kudapan ringan untuk mereka “Simmi, aku akan membawakan jus ini untuk para tamu” sahut Parmeet, saat itu Parmeet melihat Ishita ada di ruang tengah, Parmeet menatap kearahnya dengan mata jalangnya “Kak Ishita, apa yang kamu minum itu ?”, “Hanya jus jeruk” ujar Ishita, sinopsis mohabbatein ditulis oleh sally diandra Parmeet berkata dalam hati “Aku akan memberikan kamu minuman itu, Ishita ,,, kebetulan sekali Raman tidak pulang kerumah malam ini, kamu akan mabuk dan akan jatuh pada pelukkan siapa ? Oooh menyenangkan Ishitakuu” kemudian Parmeet menghampiri Ishita dan berkata “Ishita, segelas jus jeruk untukmu” ujar Parmeet sambil tersenyum penuh arti SINOPSIS MOHABBATEIN episode 104 by. Sally Diandra