SINOPSIS BEINTEHAA episode 100 (15 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 100 (15 Mei 2014) by. Sally Diandra Di hotel Barkath Royale, salah satu staff Fahad mengabarkan pada Fahad kalau para pemegang saham ingin agar Barkath bicara di meeting yang akan mereka adakan karena mereka merasa kalau Barkath adalah pemilik sesungguhnya bukan Fahad “Tuan Fahad, mereka bilang kalau anda bisa datang ke meeting itu tapi anda tidak bisa mengambil keputusan lagi dan kami sudah memberitahukan hal ini ke tuan Usman” Fahad tertegun, Fahad benar benar tidak menyangka akan begini jadinya. 

Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, saat itu Surayya sedang menyajikan teh untuk Usman, tiba tiba Fahad pulang ke rumah dengan perasaan sedih “Ayah, apa yang akan Barkath lakukan di meeting dengan para pemegang saham karena aku rasa dia itu tidak tahu apa apa” ujar Fahad sedih “Iya, dia memang tidak tahu apa apa, tapi dia akan berada di meeting itu dan akan dibantu oleh sekretarisku” Surayya merasa ada yang tidak beres dengan pertanyaan Fahad namun Surayya hanya diam saja, mendengarkan pembicaraan mereka berdua “Ayah, aku telah bekerja keras untuk membesarkan perusahaan kita, tapi sekarang Barkathlah yang menjadi pemiliknya dan tugasku sendiri hanya untuk mengatur pertemuan itu, kenapa ayah melakukan hal ini ?” Surayya dan Usman tertegun dan bingung “Fahad, kamu ini ngomong apa ?”, “Katakan sejujurnya, ayah ,,, kalau kenyataannya itu benar benar berbeda dengan harapanku selama ini” ujar Fahad sedih, 

Tepat pada saat itu dari kejauhan Aaliya melintas tempat tersebut dan mendengarkan pembicaraan mereka, begitu pula Barkath yang tersenyum senang begitu medengarkan pembicaraan mereka “Kenapa aku merasa setelah Barkath masuk ke rumah ini, semua hak anggota keluarga ini jadi hilang ? Mengapa ayah membuat sebuah keinginan yang seperti itu ? Kalau begitu aku ingin saham properti ayah segera di bagi dan dilaksanakan dalam waktu dekat ini” pinta Fahad dengan mengiba, Barkath semakin senang mendengarnya dengan senyum lliciknya Surayya yang sedari tadi hanya diam saja, langsung membuka suara “Fahad, ibu tidak bisa percaya kalau kamu itu berfikiran tentang pembagian itu, ada apa ini Fahad ? Apa alasannya ?” ujar Surayya sambil memegang bahu Fahad “Fahad, apakah ini sudah merupakan keputusan final ?” sela Usman “Iya, ayah” ujar Fahad sedih kemudian berlalu meninggalkan mereka, Aaliya yang mendengarkan semua pembicaraan mereka dan merasa sedih, sedangkan Barkath yang juga ikut mendengarkan segera menghampiri Usman dan pura pura menangis, Usman hanya bisa terdiam sambil membelai rambut Barkath, Barkath pun tersenyum licik ketika Usman tidak melihatnya 

Di koridor rumah, Barkath bertemu dengan Aaliya “Kak Aaliya, kakak pasti sangat terkejut kan ketika mendengarkan ucapan kak Fahad tadi ? Aku mohon, kak Aaliya jangan memberitahu kak Zain dulu tentang hal ini sampai aku membicarakannya dengan kak Fahad” tepat pada saat itu Surayya menghampiri mereka dan memberikan dukungannya ke Barkath “Iya, itu benar, Aaliya ,,, ibu harap kamu jangan melibatkan Zain dalam hal ini” mau tak mau akhirnya Aaliya menyetujuinya, tak lama kemudian Aaliya menuju ke kamarnya sendiri dan melihat Zain sedang tertidur pulas “Aku tidak bisa melanggar janjiku dan aku akan menunggu sampai pagi untuk memberitahu Zain tentang keputusan Fahad” bathin Aaliya dalam hati 

Keesokan harinya, Aaliya menemui Fahad di area kolam renang “Kak Fahad, aku mau tanya, apakah Barkath sudah berbicara denganmu ?” Fahad nampak kebingungan “Barkath tidak mengatakan apa apa denganku” Aaliya tertegun “Kenapa Barkath belum juga membicarakan hal ini dengan kak Fahad ? Karena sepertinya dia kelihatan serius kemarin” bathin Aaliya dalam hati “Kak Fahad, apakah kak Fahad tahu apa yang kak Fahad lakukan ini ?”, “Suatu hari hal seperti ini akan mendatangi kehidupan seseorang, Aaliya ,,, apalagi ketika mereka memikirkan tentang masa depan anak anak mereka dan kamu sendiri telah menunjukkannya dalam kitab suci Al Qur’an” Aaliya semakin tidak mengerti dengan apa yang di pikirkan oleh Fahad “Bagaimana caranya untuk mengungkap topeng kebaikkan dari wajah Barkath, aku harus melakukan sesuatu” bathin Aaliya dalam hati “Aku benar benar tidak berdaya, Aaliya” tepat pada saat itu ponsel Fahad berdering, Fahad mendapat telfon dari pengacaranya yang mengabarkan padanya tentang Meer Khan yang telah meminta bantuan dari kantor pengacara Patel dan Patel untuk membebaskannya dengan menebusnya “Apa ? Bukankah kantor pengacara itu bekerja untuk orang orang kaya saja ? Bagaimana bisa Meer Khan mendapatkan begitu banyak uang ?” Aaliya yang mendengar pembicaraan Fahad di telfon, mulai berfikir “Aku tidak tahu soal itu tuan Fahad”, “Kalau begitu kita harus melawan kasus mereka dan mengembalikan Meer Khan ke dalam penjara !” Aaliya kembali berfikir “Rasanya ini bukan suatu kebetulan semata karena Barkath juga mendapat telfon dari seorang pengacara pada waktu itu” bathin Aaliya dalam hati 

Di kamar Barkath, saat itu Barkath sedang ngobrol dengan Meer Khan tentang uang tebusannya, tepat pada saat itu Aaliya menemuinya dan sempat sekilas mendengar pembicaraan Barkath, Barkath melihat kemunculan Aaliya lewat kaca riasnya, Barkath benar benar kaget dan langsung memotong obrolan di telfonnya “Kenapa kamu memutus obrolanmu di telfon ?” tanya Aaliya penasaran “Aku tadi sedang ngobrol dengan temanku tapi sinyalnya jelek”, “Ooh begitu, oh iya, Barkath ,,, apakah kamu sudah ngobrol kak Fahad hari ini ?” tanya Aaliya lagi masih dengan rasa penasaran yang tinggi “Aku sudah ngobrol sama kak Fahad tadi tapi rasanya dia itu belum siap untuk memahami hal ini”, “Tapi tadi kak Fahad bilang kalau dia itu belum sempat ngobrol dengan kamu” Barkath kaget dan sedikit kikuk di depan Aaliya “Sepertinya kak Aaliya tidak percaya dengan apa yang aku katakan, kak Aaliya mengatakan aku ini berbohong ?” Barkath pura pura sedih “Kamu harus mengatakannya secara langsung kalau kamu memang belum ngobrol dengan kak Fahad”, “Kalau begitu kak Aaliya juga harus bertanya pada diri kak Fahad, mengapa dirinya tidak mengatakannya secara langsung ?” Barkath membalas ucapan Aaliya “Kamu tahu kalau kantor pengacara Patel dan Patel yang membantu kasus Meer Khan”, “Aku tidak tahu tentang hal itu” Barkath pura pura bigung dan tidak mengerti “Kantor pengacara itu biasanya membela orang orang kaya lalu bagaimana bisa Meer Khan mendapatkan begitu banyak uang ? aku akan mencari tahu siapa yang telah membantunya”, “Aku tidak ingin membicarakan soal Meer Khan karena dia telah mengkhianati aku dan ayah” Barkath pura pura tidak peduli “Aku akan menemukan siapa dalang di balik semua ini dan aku rasa kamu tidak perlu membagi saham propertimu itu !” ujar Aaliya tegas, Barkath tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aaliya 

Malam itu Aaliya dan Zain sedang menikmati ice cream di pinggir jalan “Salah satu staffku mengatakan kalau kak Fahad meminta pada pengacara kami untuk menyiapkan beberapa berkas” ujar Zain namun Aaliya malah berupaya untuk mengalihkan pembicaraan “Zain, apakah kamu suka ice cream di pinggir jalan atau Sunday ice cream di hotelmu ? Aku sangat senang kalau kamu menyukai hadiah pernikahan kita”, “Kenapa kamu berfikir tentang pergi keluar lagi ?” tanya Zain penasaran “Bagaimana kalau aku meminta kamu untuk memberikan sebagian sahammu untuk dibagi dengan kak Fahad ?”, “Jangankan saham, aku bahkan bisa memberikan nyawaku untuknya, bahkan kak Fahad juga pasti akan melakukan hal yang sama padaku” ujar Zain tegas “Kamu tahu, kak Fahad meminta bagian sahamnya dari ayah tadi” Zain tertegun mendengar ucapan Aaliya SINOPSIS BEINTEHAA episode 101 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top