SINOPSIS MOHABBATEIN episode 537 “AKHIRNYA ISHITA HAMIL” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 537 “AKHIRNYA ISHITA HAMIL” by. Sally Diandra Di dalam kamar, Ishita sedang menangis, Raman mencoba menghibur Ishita, saat itu Ruhi datang untuk menunjukkan nilainya, nyonya Bhalla memberikan restu pada cucu kesayangannya ini, Ruhi kemudian berkata “Aku akan menunjukkan sertifikat ini ke ibu Ishi” ujar Ruhi sambil berlari ke arah kamar Ishita dan Raman, di dalam kamar, Ishita berkata “Raman, aku ingin mempunyai seorang bayi untuk Ruhi, bukan untuk diriku sendiri, Ruhi sangat bersemangat dengan bayi ini, tapi aku tidak mempunyai harapan, aku ingin Ruhi mempunyai seorang adik” ujar Ishita sambil menangis “Dokter Manoj datang dalam kehidupan kita, semua orang bilang treatmentnya bagus, aku jadi punya sebuah harapan, tapi kali ini apa yang akan kita katakan sama Ruhi ? Apakah kita akan bilang padanya kalau bayinya tidak akan datang ?” ujar Ishita sedih


Tanpa sepengetahuan Ishita dan Raman, Ruhi rupanya mendengar semua pembicaraan mereka dari luar pintu ketika Ruhi hendak masuk ke kamar mereka, Ruhi pun menangis “Raman, aku telah gagal”, “Ishita, kamu harus kuat, jangan terlihat lemah seperti ini, kalau tidak Ruhi akan mengetahuinya” hibur Raman, Ruhi bergegas berlari dari sana dan turun kebawah sambil berkata “Nenek, aku mau main ke rumah Shravan”, “Ruhi, apa kamu nggak capek, setelah sepulang sekolah ?” sela nyonya Bhalla, namun Ruhi tidak peduli dan tetap berlari, lalu berdiri diluar apartemennya sambil menangis 

Di dalam kamar, Raman mencoba menghibur Ishita “Raman, aku merasa tidak lengkap kalau kamu tidak ada bersamaku” mereka berdua lalu saling tersenyum satu sama lain, sementara itu Sarika dan Romi sedang ngobrol berdua “Romi, pergilah ke kantor sana, aku sudah bersamamu sejak sebulan yang lalu, sedangkan kamu bersikap seolah olah kalau kita ini baru saja bersama sekarang” ujar Sarika “Kita ini mempunyai seorang bayi, Sarika ,,, kita harus memahami prioritas kita sekarang ini berbeda, kita harus bisa menjamin masa depan kita untuk bayi kita berdua, kalau aku pergi maka ini adalah kerugian kita” ujar Romi, Ishita memperhatikan mereka dari kejauhan, Romi terlihat sedikit kesal dan berlalu dari sana, begitu Romi pergi, 

Ishita menghampiri Sarika dan berkata “Maaf, seharusnya aku tidak mendengarnya, aku rasa apa yang kamu katakan tadi memang benar tapi Romi juga benar benar tidak salah, dia bersikap seperti itu karena dia mencintai kamu” ujar Ishita, saat itu Romi sudah keluar apartemen dan bertemu dengan ibunya, nyonya bertanya pada Romi “Romi, apa kamu baru saja bertengkar sama Sarika ?” saat itu Sarika dan Ishita sedang tertawa tawa sambil ngobrol berdua “Sarika, kamu harus memberikan waktu pada Romi, nikmatilah kemanjaannya, kalian berdua akan saling mengerti satu sama lain” ujar Ishita, 

Saat itu nyonya Bhalla masuk ke dalam dan mendengar pembicaraan mereka “Sarika, kamu harus melanjutkan pekerjaanmu”, “Aku tidak mau melakukan pekerjaan sebagai seorang asisten, kak Ishita” sahut Sarika “Kalau begitu tingkatkan dirimu, kamu bisa mengikuti kursus koresponden, dengan begitu kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang baik”, “Itu ide yang luar biasa, aku akan meminta sama Romi nanti” ujar Sarika kesal, nyonya Bhalla bergegas pergi dari sana tanpa berkata apapun 

Ruhi akhirnya tiba di rumah sakit dan bertanya tentang dokter yang menangani nyonya Ishita Bhalla, perawat mencoba menolaknya dan memintanya untuk pulang tapi Ruhi bersikeras, akhirnya perawat membawanya, dirumah Ishita sedang mencari Ruhi “Dia sudah pulang sekolah tadi dan merasa sangat bahagia, dia bilang kalau dia akan menunjukkan sertifikatnya padamu”, “Tapi dia tidak datang menemuiku” ujar Ishita heran “Ooh dia sekarang pergi ke rumah Shravan” Ishita bergegas mencari Ruhi dirumah orangtuanya, Raman juga mencemaskan Ruhi “Aku tidak tahu kemana dia pergi ?”, “Iyaa, kak Raman ,,, bahkan Ruhi juga tidak bersama Romi” sela Sarika menimpali ucapan Raman, semua orang berusaha mencari Ruhi, saat itu Ishita mendapat telfon dan sangat terkejut 

Di rumah sakit, Ruhi menemui dokter Manoj dan memberitahu padanya tentang dokter Mukherjee “Dokter Mukherjee bilang, katanya dia akan membantu aku, tapi kenapa sekarang dokter bilang sama ibu Ishi kalau ibu Ishi tidak akan punya bayi ? Aku tidak akan membiarkan kamu berbohong” ujar Ruhi sambil menangis “Aku tahu kalau kamu sangat mencintai ibu Ishimu dan ingin mempunyai seorang bayi sebagai adikmu, tapi ini tidak semudah itu” dokter Manoj berusaha untuk menjelaskannya “Kenapa ?” tanya Ruhi sambil menangis, saat itu Raman dan Ishita sampai juga disana “Ruhi, ini bukan kesalahan pak dokter sayang, cobalah untuk mengerti”, “Ruhi, coba dengarkan ibu Ishi” ujar Raman menimpali ucapan Ishita “Baiklah, aku akan mengecek nyonya Ishita lagi, kamu dan ayahmu tunggu diluar dulu yaa” Ruhi menolak tidak mau pergi dari sana, 

Raman berusaha bicara dengan Ruhi “Ruhi, bagaimana ayah bisa mengatakannya padamu, sayang ,,, ini bukan takdir kita” ujar Raman sambil menangis dan berbagi penderitaannya dengan Ruhi, sementara itu dokter Manoj sedang ngobrol dengan Ishita, Raman melihat Ruhi pergi, Raman mencoba mencarinya, dilihatnya Ruhi sedang berdoa, kemudian Ruhi bertanya pada dokter Manoj tentang hasil test ibu Ishinya “Testnya sedang dilakukan disana”, “Lalu kenapa kamu mengganggu doaku ? Aku ini sedang berdoa, pergilah disana” ujar Ruhi kesal, Raman langsung bertanya pada dokter Manoj “Dokter Manoj, kenapa kamu memberikan harapan yang palsu pada Ruhi ?”, “Tuan Raman, nyonya Ishita itu sangat kuat, jangan cemas, dia baik baik saja” ujar dokter Manoj, 

Saat itu Ishita kaget ketika melihat hasil test kehamilannya dan menunjukkan alat itu ke dokter Manoj, dokter Manoj tersenyum dan berkata “Kamu tahu kan apa maksudnya ?” mata Ishita langsung berkaca kaca dan berkata “Itu artinya, aku hamil ?”, “Tepat ! Ini adalah keajaiban, nyonya Ishita” ujar dokter Manoj “Tapi kamu bilang, kalau aku tidak bisa”, “Dalam ilmu pengetahuan dan medis tidak akan ada yang hasilnya 100%, nyonya Ishita ,,, semua ini sudah jelas sekarang” Ishita tersenyum sambil menangis bahagia SINOPSIS MOHABBATEIN episode 538 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top