SINOPSIS MAHAPUTRA episode 277 part. 2 (15 September 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 277 part. 2 (15 September 2014) by. Sally Diandra Di kerajaan Mewar, Ajabde kehilangan kontrolnya setelah mendengar ejekan Ratu Bhatyani, Ajabde tidak tahan mendengar ibu tiri Pratap yang culas itu merendahkan harga diri ayahnya “Hentikan, Choti Ma !” semua orang langsung menatap kearahnya dengan tatapan tidak percaya dan terkejut terutama Pratap “Aku tidak bisa melihat kalau orangtuaku di hina terus seperti ini ! Memangnya kenapa kalau dia itu seorang Samant ? Tapi dia selalu memberikan aku pendidikan yang baik !” Ratu Bhatyani mengingatkan Ajabde karena dia telah berkata kata kasar pada Ratu Bhatyani, Ratu Hansa Bai berusaha mencegah Ajabde tapi dirinya tidak bisa melakukannya ketika ada seseorang yang menuding kearahnya tentang etika, pendidikan dan norma norma kehidupan “Sekarang aku akan mengungkapkan semuanya ! Apapun yang aku lakukan, aku melakukannya karena aku mengkhawatirkan pangeran Pratap, aku tidak ingin mempermainkan apapun disini” Ajabde mulai membuka suara, Ratu Bhatyani penasaran “Aku ingin tahu mengapa kamu begitu merasa khawatir ketika prajurit pangeran Pratap ada disini mengurusnya dengan baik, alasan kamu itu sia sia saja” sindir Ratu Bhatyani “Itu harus dilakukan, Choti Ma karena para prajurit pangeran Pratap hanya bisa menghalau serangan mereka dari luar, sedangkan pangeran Pratap harus bisa menjaga dirinya sendiri, yang aku khawatirkan adalah musuh musuh yang berada didalam istana” 

Ratu Uma Devi langsung terkejut begitu mendengar ucapan Ajabde sementara yang lainnya juga sama terkejutnya “Ajabde, jelaskan padaku, apa maksudmu ?” ketika Raja Udai Singh meminta penjelasan dari Ajabde, Raja Mamrak Ji dan Ratu Hansa Bai malah meminta Ajabde untuk diam karena permasalahan ini sudah diluar kendali mereka, sedangkan Ajabde tidak bisa menerima penghinaan ini ketika kedua orangtuanya di hina di depan orang banyak “Bicaralah, Ajabde ,,, apa maksud dari perkataanmu ?” Ratu Bhatyani dan Ratu Uma Devi saling menatap satu sama lain dengan wajah tegang dan cemas mereka “Phool, aku minta maaf karena aku tidak memiliki pilihan lainnya” Ajabde meminta maaf pada Phool sambil mengatupkan kedua tangannya, Phool pun tidak keberatan dengan permintaan Ajabde “Aku juga akan melakukan hal yang sama, Ajabde ,,, jika aku berada di tempatmu, aku seharusnya melakukan hal ini sejak lama” ujar Phool sedih Ajabde mulai menceritakan semuanya pada keluarga besarnya “Ada beberapa orang disini yang tidak menginginkan pernikahan ini terjadi” Ratu Uma Devi dan Ratu Bhatyani saling memandang satu sama lain dengan perasaan khawatir dan cemas sementara Ajabde terus berbicara 

“Mereka bahkan telah melakukan skenario ini sejak lama untuk memisahkan hubungan ini, ayahku telah membawa sebuah pedang emas untuk ritual tilak dan aku juga telah mengadakan pemujaannya tapi tiba tiba pedang emas itu menghilang begitu saja begitu sampai disini, apakah ada seseorang yang mencoba mencari tahu bagaimana pedang emas itu bisa menghilang dari istana ini dimana penjagaannya begitu ketat ? Jadi pedang emas itu bukannya hilang tapi benar benar di curi” mereka semua yang hadir disana menatap kearahnya dengan wajah penasaran, Ratu Uma Devi yang merasa terpojok langsung membuka suaranya “Jadi kamu menyalahkan aku tanpa alasan apapun !” Ajabde tersenyum melihat tingkah Ratu Uma Devi yang panik “Aku tidak menyebut nama siapapun lalu kenapa kamu merasa kalau aku menyalahkan kamu untuk hal ini ? Apa yang menjadi alasan dibalik reaksimu itu, Maharani Uma Devi ?” semua orang langsung melihat kearah Ratu Uma Devi, 

Ratu Uma Devi langsung mengeluh pada Raja Udai Singh “Lihat kan Maharana Udai Singh, bagaimana dia menjadi tidak hormat pada orang yang lebih tua di istanamu, kamu tahu kan siapa aku ini !” Ajabde langsung menyela ucapan Ratu Uma Devi “Kamu adalah Maharani Marwar, mengapa kamu tidak menginginkan pangeran Pratap menikahi aku ? Kamu telah berusaha untuk menghentikan aku sekarang, dengan begitu hubungan ini akan terpisah” semua insiden masa lalu terlihat ketika Ratu Uma Devi berusaha menghentikannya atau menunjukkan kemarahannya dihadapan Ajabde, Ratu Jaiwanta meminta Ajabde untuk tenang, kedua orang tuanya juga meminta Ajabde untuk menghentikan ucapannya “Apa buktinya ?” Ratu Uma Devi menantang Ajabde, Ajabde setuju kalau dirinya tidak mempunyai bukti apapun “Tapi ketika kamu tidak bisa mencapai misimu setelah insiden tersebut maka kamu memilih untuk melukai pangeran Pratap” semua orang kembali terkejut begitu Ajabde mengungkapkan tentang Haldi yang beracun “Kamu ini benar benar membuat sebuah tuduhan yang sangat serius, Ajabde” Ajabde menyetujui ucapan Pratap “Aku tahu itu dan kali ini aku telah memiliki saksinya juga” 

Phool menatap kearah neneknya, Ratu Uma Devi tajam, Phool teringat pada ancamannya sendiri pada neneknya itu, akhirnya Phool mengangguk dan menyetujui ucapan Ajabde “Haldi yang dikirimkan oleh nenekku itulah yang beracun, untungnya kami bisa mengetahuinya tepat waktu dan langsung mengganti mangkok Haldi tersebut” Pratap dan Ratu Jaiwanta teringat pada insiden Haldi tersebut dan Ratu Bhatyani terlihat semakin tegang dan terguncang  “Waktu itu aku mencoba untuk mengatakannya pada semua orang tapi Ajabde mencegahnya karena Ajabde tidak ingin ada keributan dalam pernikahannya ini” Ratu Uma Devi  dan berpura pura menangis “Rana Ji, jangan percaya pada ucapan mereka, mereka berdua ini telah menjadi gila dalam persahabatan mereka itu, mereka tidak bisa pergi untuk menyalahkan orang yang tidak bersalah tanpa alasan apapun” Ratu Jaiwanta langsung menyela ucapan Ratu Uma Devi “Apa yang ingin kamu katakan padaku, Maharani Uma Devi ? Aku tidak tergila gila, aku setuju kalau Ajabde telah membuat sebuah kesalahan dengan datang kemari tapi aku juga tahu kalau dia itu berkata benar tentang Haldi tersebut, aku juga tahu kalau mangkok Haldi itu telah ditukar” 

Raja Udai Singh sangat ingin tahu kenapa semuanya telah menyembunyikan semua permasalahan ini di belakangnya “Aku hanya menyembunyikan apa yang menurutku bisa aku atasi sendiri, Rana Ji” Ratu Jaiwanta mencoba menjelaskan pada suaminya, Raja Udai Singh merasa kesal dengannya untuk hal ini, tiba tiba Ratu Bhatyani yang sedari tadi terdiam cemas mulai buka suara untuk menyelamatkan dirinya sendiri “Aku telah membuat sebuah kesalahan dengan mempercayai kakakku sendiri, aku tidak bisa melihatnya dengan rencana jahatnya” Ratu Uma Devi kaget begitu mendengar ucapan adiknya “Bagaimana semua orang disini telah menghormati kamu setelah apa yang telah terjadi diantara Rana Ji dan Maharana Maldev Ji dan kamu melakukan semua ini untuk menyakiti pangeran Pratap ? Aku benar benar merasa malu menyebut kamu sebagai kakakku, aku merasa kesal dengan diriku sendiri, aku telah menghina Raja Mamrak Ji dan Ratu Hansa Bai gara gara kamu, aku mohon dengan amat sangat padamu untuk meninggalkan aku dan keluargaku” ujar Ratu Bhatyani sambil mengatupkan kedua tangannya, 

Ratu Uma Devi berusaha untuk menceritakan yang sebenarnya pada Raja Udai Singh namun saat itu Raja Udai Singh sedang tidak ingin mendengarkannya, Raja Udai Singh meminta Ratu Uma Devi untuk pergi dari istananya saat itu juga “Aku berjanji padamu, Maharani Uma Devi ,,, jika kamu meninggalkan istanaku ini secara diam diam maka permasalahan ini akan tetap bertahan didalam keempat dinding ruanganku ini tapi jika kamu tetap bersikeras bertahan untuk membuktikannya maka aku akan melupakan batasanku, hal ini akan baik baik saja jika kamu meninggalkan istanaku ini” ujar Raja Udai Singh sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah Ratu Uma Devi, Ratu Uma Devi menatap kearah Ratu Bhatyani dengan tatapan marah kemudian segera berlalu meningalkan ruangan itu sambil menahan amarahnya Phool meminta maaf pada setiap orang karena perlakuan neneknya “Nenek tidak pernah memikirkan tentang pangeran Pratap dan pernikahannya ini dengan baik, aku tidak ingin anggota keluarga siapapun berada dipihakku disini, aku juga harus pergi dari sini” ketika Phool hendak pergi dari sana, Pratap segera menghentikannya 

“Kamu tidak di salahkan untuk itu, Phool ,,, tapi kamu telah menentang keluargamu sendiri untuk mendukung dharmamu dan kenyataan yang ada” Ratu Jaiwanta menyetujui ucapan Pratap “Kamu datang kesini sebagai tamu kami tapi lama kelamaan kamu telah menjadi bagian dari keluarga kami yang tidak terpisahkan sekarang, hal ini akan menjadi baik jika kamu tetap tinggal disini sampai pernikahan kami” Ratu Bhatyani mencoba membuka suara lagi berpura pura mendukung pernikahan Ajabde “Aku sangat senang kalau akhirnya kakakku pergi juga, aku telah membawanya kesini untuk membuatnya menjadi bagian dari kebahagiaan kita, maafkanlah aku ketika dia menciptakan begitu banyak masalah untuk kalian berdua” Ajabde nampak tidak suka dengan ucapan Ratu Bhatyani “Tapi apakah masalahnya sudah benar benar selesai sekarang ?” Ratu Jaiwanta bisa mengetahui apa maksud dibalik ucapan Ajabde sementara orang lain yang hadir disana kembali terkejut dan menatap ke arah Ajabde dan Ratu Bhatyani dengan bingung SINOPSIS MAHAPUTRA episode 277 part. 3 (15 September 2014) by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top