SINOPSIS MAHAPUTRA episode 275 part. 1 (10 September 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 275 part. 1 (10 September 2014) by. Sally Diandra Di istana Senthi, Phool sangat malu memanggil Ratu Uma Devi sebagai neneknya “Bagaimana bisa kamu melakukan semua ini, nenek ?” tanya Phool heran “Nenek, melakukan ini semua hanya untuk kamu, Phool” Phool sangat kecewa pada neneknya dan memintanya untuk tidak menyalahkan dia untuk apa pun yang terjadi, karena mulai sekarang mereka berdua tidak mendapatkan apa apa, sementara itu Ajabde ingin fokus pada tugas utamanya, “Kita harus mengubah mangkuk Haldi itu entah bagaimana caranya” ujar Ajabde “Saat ini tidak ada gunanya lagi, kamu bisa saja berlari atau terbang akan tetapi ritual itu akan dimulai sekarang, kalian harus menunggu berita yang akan sampai kesini kapan saja tentang pangeran Pratap !” ujar Ratu Uma Devi sinis, sementara itu di kerajaan Mewar, Raja Udai Singh tiba tiba menghentikan Ratu Jaiwanta yang hendak mencelupkan tangannya dalam mangkuk dan membalurkan pasta kunyit ke tubuh Pratap, Ratu Bhatyani langsung tegang saat Raja Udai Singh mencegah mereka, mereka harus menunggu sementara waktu, Ratu Bhatyani akhirnya setuju. 

Di istana Senthi, salah seorang pelayan menghampiri Phool dan Ajabde dan mengabarkan kalau ritual Haldi di tempat pangeran Pratap telah ditunda untuk sementara waktu karena rahukaal, Ratu Uma Devi terkejut sementara kedua gadis itu tersenyum bahagia “Terimakasih, pelayan, pergilah !” pelayan itupun pergi, Phool segera berbalik dan menatap ke arah neneknya “Aku akan mengatakan kebenaran kepada semua orang, nenek” Ajabde juga menimpali ucapan sahabatnya itu dengan menentang Ratu Uma Devi “Skenario Maharani Uma Devi tidak bisa mempengaruhi hidup dan matiku” ujar Ajabde tenang “Kamu lihat kan, nek ,,, bagaimana Dewa membantu kami, Ajabde masih mempunyai kesempatan meskipun Dewa tidak membantunya, semua orang sangat menghormati Ajabde dan suasana di sekitar kita ini di penuhi dengan kebahagiaan, kenapa kamu ingin mengubahnya menjadi suasana yang penuh dengan kebencian dan ketegangan ? Lebih baik kita segera melakukan sesuatu untuk menukar mangkok itu, Ajabde” kemudian Phool mengancam neneknya “Nenek, jika sesuatu terjadi pada pangeran Pratap maka aku akan melupakan hubungan darah kita berdua ! Aku akan menceritakan semuanya pada semua orang maka tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan aku ! Bahkan tidak juga Ajabde !” ujar Phool marah sambil berlalu meninggalkan tempat itu, Ratu Uma Devi merasa cemas 

Di kerajaan Mewar, Pratap membuka kotak merah dan teringat kejadian yang terjadi kemarin, Pratap bahkan sempat melihat Changezi sekilas, Chakrapani bingung mengapa sahabatnya ini termenung sambil melihat kotak yang kosong, tiba tiba Pratap memikirkan tentang itu bau lagi “Aku berharap aku bisa menemukannya di kotak ini, aku ingat sentuhan dan baunya, aku tidak tahu kenapa dia datang begitu dekat denganku dan untuk alasan apa ?” Chakrapani malah melihatnya sebagai sesuatu yang lucu “Beberapa orang memang benar-benar bau, pangeran” namun Pratap bertanya tanya kenapa ada orang yang memberinya hadiah sebuah kotak kosong ? Chakrapani tidak merasa kalau alasan ini cukup mengkhawatirkan akan tetapi Pratap mempunyai insting yang mengatakan kepadanya kalau ada sesuatu yang tidak beres, Chakrapani kemudian menggodanya dan berkata “Pangeran, setelah kamu menikah nanti kamu hanya akan memanggil nama Ajabde dari hati, pikiran, jiwa dan tubuhmu saja, iya kan ?” Pratap hanya menatap sahabatnya itu yang menunjukkan wajah sedihnya, Chakrapani rupanya kangen dengan istrinya karena Saubhagyawati saat ini sedang berada di istana Senthi, Saubhayawati ingin berada di pihak pengantin perempuan, Pratap lalu menggodanya, akhirnya Chakrapani setuju untuk tinggal disana menemani Pratap 

Sementara itu, Phool dan Saubhagyawati berpakaian seperti seorang pelayan, Phool mengajaknya dengan dalih untuk bertemu suaminya, Chakrapani, Saubhagyawati merasa senang tetapi Phool dan Ajabde mengingatkannya kalau mereka hanya menggunakannya sebagai alasan "Saubhagyawati, jangan lupa kamu harus mengingatkan Phool kalau dirinya kesana sebagai pelayan, bukan sebagai tuan putri, dia selalu berfikiran seperti seorang putri raja kalau dia sedang dalam masalah, kalian berdua harus cepat cepat sekarang karena acara Rahukaalnya pasti sudah hampir selesai” Phool dan Saubhagyawati segera menganggukkan kepalanya, di kerajaan Mewar ,,, pendeta memberitahu Ratu Jaiwanta kalau acara Rahukaalnya sudah berakhir, Ratu Bhatyani sangat bersemangat begitu mendengar hal itu, Ratu Jaiwanta kemudian menyuruh pelayannya untuk membawa Pratap kesini, Ratu Bhatyani semakin bersemangat sambil memperhatikan Ratu Jaiwanta yang kebingungan melihatnya, 

Pada saat yang bersamaan Phool dan Saubhagyawati berjalan menuju ke istana Chittor, ditengah perjalanan Phool sangat lelah, Phool berpikir untuk membawa palkinya dengan dalih kalau dia adalah seorang pelayan yang sangat special “Kita sudah sampai di gerbang sekarang, kita akan segera sampai” ujar Phool Sementara itu Pratap telah datang dan Ratu Bhatyani membawanya ke tempat di mana Pratap harus duduk, Ratu Jaiwanta teringat apa yang telah Ratu Bhatyani lakukan untuk menyakiti anak semata wayangnya ini, pada saat yang bersamaan Saubhagyawati dan Phool sudah sampai di istana tapi penjaga langsung menghentikan mereka, saat itu Pratap melihat kearah Ratu Bhatyani “Kamu membuat kebahagiaanku menjadi kebahagiaanmu dengan begitu mudah” Ratu Bhatyani berjalan bersisian bersama Pratap dan mengatakan kalau dirinya sangat menyayanginya lebih dari anaknya sendiri, Ratu Bhatyani kemudian menyuruh Pratap duduk dan meminta Ratu Jaiwanta untuk membalurkan Haldi di tubuh Pratap. 

Phool ketakutan pada para prajurit karena akan memarahi mereka sebab mereka adalah pelayan specialnya Ajabde “Dia akan menjadi putri raja Mewar, berita ini akan sampai ke Pratap sehingga dia akan menanyakan tentang hal itu” prajurit itupun akhirnya membiarkan mereka untuk masuk ke dalam, Ratu Bhatyani menunggu sementara Ratu Jaiwanta merasa tegang, Ratu Veer Bai dan Pratap memintanya untuk memulai ritua, saat itu Phool dan Saubhagyawati sedang dalam perjalanan ke ruangan tersebut, Ratu Jaiwanta teringat kata-kata Ratu Bhatyani dan bagaimana begitu bersikerasnya dirinya yang menginginkan Ratu Jaiwanta segera membalurkan Haldi pada pengantin pria, Ratu Jaiwanta melihat ke arah mangkuk yang di tangannya sedari tadi, untuk memastikan simbol swastika yang dibuat oleh Ratu Hansa Bai, akan tetapi ternyata tidak ditemukan tanda itu dimangkuk ketika Ratu Jaiwanta membalik balik mangkok tersebut, hingga gadis gadis itu sampai kesana. Phool dan Saubhagyawati memutuskan untuk melakukannya lebih cepat sebelum terlambat, Phool memberitahu sesuatu ke telinga Saubhagyawati, 

Phool segera berjalan ke aula dan bertabrakan dengan patung, Phool pun terjatuh dan Ratu Jaiwanta bergegas menghampirinya untuk membantunya, Ratu Jaiwanta menjatuhkan mangkuk ketika Phool menangkapnya dan menukarnya dengan mangkuk asli, Phool segera berbisik “Ini adalah Haldi yang asli, tidak ada yang terjadi pada Haldi tersebut” Pratap melihat Phool, Phool segera memberinya tanda untuk diam, Pratap hanya mengangguk, Ratu Jaiwanta terkejut ketika menemukan simbol swastika di mangkuk dan tersenyum lega, ketika dilihatnya gadis yang menolongnya ternyata phool melihatnya juga dengan wajahnya yang tertutup sambil bergegas keluar, Ratu Jaiwanta tersenyum senang .SINOPSIS MAHAPUTRA episode 275 part. 2 (10 September 2014) by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top