SINOPSIS MAHAPUTRA episode 275 part. 2 (10 September 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 275 part. 2 (10 September 2014) by. Sally Diandra Di istana Mewar, Saubhagyawati datang untuk menemui Chakrapani, namun sayangnya Chakrapani tidak mengenalinya sama sekali dan berpikir tentang orang yang bau yang menyamar menjadi istrinya, saat itu Phool sedang mencari Saubhagyawati, sementara Ratu Jaiwanta sangat lega karena ada simbol swastika di mangkuk Haldi yang akan dibalurkannya ke tubuh Pratap, Ratu Bhatyani terkejut ketika melihat wajah Pratap tidak rusak ketika Ratu Jaiwanta membalurkan Haldi itu ke pipi, tangan dan kaki Pratap, Ratu Bhatyani teringat surat kakaknya, kemudian Ratu Jaiwanta meminta Ratu Bhatyani untuk menempatkan Haldi di tubuh Pratap tapi Ratu Bhatyani malah menyuruh Ratu Veer Bai yang akan melakukannya, Ratu Veer Bai yang teringat akan tradisi di istananya yang baru langsung berkata “Kakak, kamu kan yang lebih tua dibandingkan denganku, jadi lebih baik kamu yang melakukan terlebih dulu, baru setelah itu, aku yang akan melakukannya” Ratu Jaiwanta juga mengulangi kata katanya dan memberikan mangkuk itu ke Ratu Bhatyani yang melihat Pratap dengan perasaan bingung. 

Sementara itu, Phool mendengar suara Chakrapani, Chakrapani tidak siap untuk percaya kalau sebenarnya itu adalah istrinya, Phool langsung memasuki ruangan itu, Chakrapani semakin bingung ketika melihat mereka berdua “Apakah aku membayangkan ini ?” aku membayangkan kalau Phool membawa Saubhagyawati bersamanya” Phool segera menggeret Saubhagyawati dan bergegas pergi dari sana meninggalkan Chakrapani yang masih kebingungan. Setelah mereka keluar dari istana Mewar, Phool tidak percaya kalau mereka berhasil menyelesaikan tugas dengan sukses, Saubhagyawati tertawa atas apa yang telah terjadi pada Chakrapani, Saubhagyawati melihat ada Haldi di wajah Phool “Itu berarti kamu akan segera menikah, Phool” ejek Saubhagyawati Ratu Bhatyani menangis saat melihat Haldi di wajah Pratap, Ratu Bhatyani menatapnya, Ratu Jaiwanta menyatakan kalau Ratu Bhatyani sedang terharu “Jangan khawatir Ratu Bhatyani, Pratap akan mencapai tingkat baru setelah pernikahannya” Ratu Bhatyani pun pergi meninggalkan ruangan itu, ritual pun selesai dan ritual berikutnya akan dilakukan besok pagi yaitu Pratap harus mandi di sungai “Anda tidak boleh menundanya, Maharani Jaiwanta” ujar pendeta, Ratu Jaiwanta meyakinkannya kalau tidak boleh ada penundaan sekarang. 

Malam itu, di kamar Pratap berpikir tentang apa yang terjadi di aula ketika ritual kunyit, Pratap sedikit terganggu akan hal itu, tiba tiba Ratu Jaiwanta datang untuk berbicara dengannya, Pratap langsung mengatakan kalau dia telah melihat Phool menukar mangkuk Haldi tadi “Aku melihatnya, ibu ,,, tapi aku diam saja, aku tahu kalau ibu juga mengetahuinya, sesuatu pasti telah terjadi” Ratu Jaiwanta tidak bisa mengerti mengapa dia harus menghadapi begitu banyak masalah setiap saat, “Mengapa orang orang menjadi musuh mu? Padahal kamu selalu berbuat baik, kamu bahkan telah menunjukkan kepada kami jalan yang benar, ibu tidak tahu mengapa takdir bermain denganmu, ibu tidak bisa mentolerir ketidakadilan tersebut, ibu takut sesuatu yang salah bisa terjadi padamu, ibu akhirnya hanya bisa menjadi seorang ibu yang tak berdaya karena ini” Ratu Jaiwanta tertunduk ke bawah “Ibu, ibu harus melakukan apa yang selalu ibu katakan padaku, kita harus berpikir positif ketika segala sesuatu di sekitar kita mulai memburuk, jangan berpikir tentang musuhku, pikirkan tentang teman teman yang datang memberi bantuan sepanjang waktu, aku tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam ritual Haldi, saat itu Phool datang ke sana pada waktu yang tepat dan ibu juga melihat cinta Choti ma untukku, ketika orang-orang tersebut ada di sekitarku maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tidak ada yang bisa menyakitiku selama orang yang aku cintai berada di sekitarku” Ratu Jaiwanta hanya tersenyum 

Malam itu, Changezi datang untuk menemui Pratap tetapi tentara menghentikannya, kemudian dia meminta beberapa tembakau, prajurit tersebut merasa ada sentuhan aneh, Changezi berbohong padanya dengan mengatakan kalau hal itu terjadi padanya ketika dia tidak dapat menemukan tembakau, saat itu Changezi melihat beberapa persiapan dan merasa penasaran, prajurit itu berkata pada Changezi kalau Pratap akan berendam mandi di sungai, Changezi merasa mendapat angin segar, meskipun dirinya tidak bisa membunuh Pratap di darat dirinya bisa membunuh Pratap di dalam air. 

Di dalam kamar, Ratu Bhatyani merasa gelisah, dirinya teringat semua yang telah dia lakukan di masa lalu untuk menyakiti Pratap akan tetapi semuanya sia-sia, Ratu Bhatyani menjatuhkan segelas air saat didengarnya suara Ratu Jaiwanta, kemudian Ratu Jaiwanta memberinya segelas air “Minumlah air ini, aku belum menambahkan apapun di dalamnya” Ratu Bhatyani langsung membuangnya dengan marah “Aku tidak tertarik untuk memainkan sebuah permainanmu, kak !” Ratu Jaiwanta tahu kalau dirinya terlalu lelah untuk kalah “Aku tahu kalau kamu mencampurkan sesuatu di magkuk Haldi tadi tapi teman baik Pratap telah menukarnya” Ratu Bhatyani mencoba untuk mengalihkan perhatiannya “Jangan salahkan aku tanpa bukti, kak ,,, atau aku akan membuat Pratap melawanmu !” ancam Ratu Bhatyani sinis, namun Ratu Jaiwanta merasa yakin kalau dirinya akan mendapatkan bukti dan pedang emas yang hilang itu juga “Setelah aku mendapatkan semua itu maka kamu tidak akan diampuni karena aku juga terlalu lelah akan semua permainan lamamu ini, ini adalah kesempatan terakhirmu” ujar Ratu Jaiwanta dan segera berlalu dari sana, Ratu Bhatyani nampak tertegun 

Ratu Uma Devi sedang menulis surat untuk Ratu Bhatyani dikamarnya “Bhatyani, kita harus memikirkan sesuatu yang lain saat ini” namun tiba tiba Ratu Bhatyani terkejut ketika melihat pelayan membawa barang-barangnya keluar, diikuti oleh Phool yang memasuki ke kamarnya dan berkata “Semua barang barang nenek telah dikemas, nenek akan kembali ke Marwar sekarang !” Ratu Uma Devi teringat akan peringatan Raja Maldev Singh dan merasa ketakutan, Ratu Uma Devi bertingkah seolah olah terharu “Kamu mengusir nenekmu keluar karena gadis Samant biasa itu ?” Phool langsung menyangkalnya “Aku melakukan ini untuk janjiku karena aku telah berjanji untuk membuat Ajabde menikah dengan pangeran Pratap, sementara nenek telah merencanakan begitu banyak hal untuk melanggar janjiku” Ratu Uma Devi tertegun dan berkata “Phool, aku ini nenekmu, jika nenek tinggal di sini maka akan baik bagiku, kamu, Marwar dan untuk seluruh Rajputana, kamu ingin aku berpikir tentang janji ke kanak kanakanmu di depan semua orang ? Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, tapi aku tidak akan pergi dari sini !” Phool sanagt marah tapi Ajabde segera menghentikannya “Kamu tidak dapat melakukannya, Phool ,,, karena bagaimanapun juga Ratu Uma Devi adalah tamu special orang tua ku, mereka pasti tidak ingin mempermalukan tamu mereka” Phool yakin mereka akan bereaksi dengan cara yang sama ketika mereka mengetahui kebenaran yang ada, Ajabde tidak ingin mereka menunduk “Aku yakin tentang perasaanku untuk pangeran Pratap dan persahabatan kami, biarkan dia melakukan apa yang dia ingin lakukan, kita akan melihat siapa yang menang dalam hal ini, kelakuan buruknya atau kebenaranku !” ujar Ajabde lantang, kedua gadis menatap Ratu Uma Devi tajam 

Sementara pada saat itu, Pratap datang untuk mandi di sungai dengan beberapa prajurit, Pratap meminta mereka untuk menunggunya sementara dirinya mandi sambil berjalan ke dalam air, dan kembali melangkah menuju tepi sungai, Pratap terkejut begitu kakinya menyentuh air, kakinya merasa ada getaran yang aneh, para prajurit melihatnya tapi dia berkata kalau airnya dingin, kemudian Pratap menyuruh mereka pergi dengan dalih memberi makan kuda, para prajuritpun mengangguk, Pratap berjalan memasuki air di dalam sungai, tak lama kemudian Pratap berada di tengah-tengah sungai dan berdoa ketika ada gerakan aneh di dalam air, dia berbalik untuk melihat gelembung besar yang terbentuk di dalam air, di dalam Changezi menuju ke arahnya dan Pratap waspada, akhirnya Changezi memegang kakinya dan menariknya ke dalam air, Changezi mencekik leher Pratap SINOPSIS MAHAPUTRA episode 276 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top