SINOPSIS MAHAPUTRA episode 272 part. 1 (04 September 2014) by. Sally Diandra
Di kerajaan Bijolia, Phool merasa senang karena neneknya memilih untuk tetap tinggal kembali di kerajaan Bijolia demi dia, Ratu Uma Devi berusaha bersikap manis pada cucunya ini “Phool, nenek ingin menanyakan sesuatu, apakah kamu tidak merasa cemburu pada Ajabde ? Aku ini nenekmu dan nenek tidak bisa melihat kamu sedih, kamu tahu kan kalau nenek bisa melakukan apa pun untuk mu, nenek bahkan bisa menghentikan pernikahan ini jika kamu memintanya” Phool hanya tersenyum mendengar ucapan neneknya “Nenek, nenek ini masih saja terjebak dalam hal yang sama sementara aku telah mampu melupakan semua, hal ini akan baik jika nenek juga melakukan hal yang sama, aku akan kembali lagi untuk berbicara dengan mu nanti, sekarang aku harus melakukan banyak persiapan untuk pernikahan Ajabde dan Pratap’ ujar Phool kemudian pergi meninggalkan neneknya
Ratu Uma Devi merasa terjebak dalam situasi dimana kakek dan cucu yang benar benar keras kepala “Aku terjebak diantara keduanya, aku tidak tahu bagaimana caranya menghentikan hal ini, adikku satu-satunya harapanku tapi dia juga menipuku” tepata pada saat itu Ratu Bhatyani datang menemui kakaknya dan mendengar rutukkan Ratu Uma Devi, begitu melihat Ratu Bhatyani memasuki kamarnya, Ratu Uma Devi marah padanya “Pergi ! keluar kamu dari sini ! aku tidak ingin bicara denganmu”, “Kakak, aku melakukan semuanya untuk menyelamatkan diriku, aku harus melakukannya, kak” Ratu Uma Devi meminta Ratu Bhatyani untuk segera pergi, saat itu dua orang pelayan mendengar percakapan mereka dan terkejut, Ratu Bhatyani menatap mereka dengan tatapan tidak suka dan mereka pun segera pergi, Ratu Bhatyani langsung menutup pintu kamar “Kamu lihat kan apa yang terjadi di sana ? Aku tidak punya pilihan lain, kak ,,, aku telah memberitahumu bahwa hal-hal telah berubah di istanaku, aku juga tidak tahu bagaimana bisa Ratu Jaiwanta dan Rana ji jadi saling mendekat lagi satu sama lain” ujar Ratu Bhatyani cemas “Kamu tahu, tadi Ajabde menatap tepat di mata ku, seperti menjelaskan kepadaku kalau dia sudah tahu tentang tujuanku, apakah aku memiliki pilihan lain? Kamu ingin aku dilempar keluar dari rumahnya ?” Ratu Uma Devi tersenyum sinis dan berkata “Kamu itu sebenarnya sedang benar benar dilempar keluar dari rumahnya” Ratu Bhatyani terkejut
Raja Mamrak ji bertanya pada Raja Udai Singh tentang keadaan di luar Chittor “Maharani Udai Singh, bisakah kita membuat Ajabde dan pangeran Pratap menikah di Chittor ? Hal Ini dikaitkan dengan nenek moyang kita dan banyak lagi sejarah dari Chittor” Raja Udai Singh segera menyetujui usulan Raja Mamrak Ji, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Chittor besok pagi, Ratu Hansa Bai dan Ratu Jaiwanta melakukan persiapan yang diperlukan untuk keberangkatan mereka, Phool juga antusias dengan hal ini, Raja Udai Singh tersenyum, Ratu Hansa Bai juga menggoda Phool tentang hal itu dan mereka semua tersenyum.
Sementara itu, Ratu Uma Devi menceritakan pada Ratu Bhatyani soal ancaman Raja Maldev ji “Kenapa kamu peduli ? aku tidak bisa mengharapkan bantuanmu dalam semua hal ini !” ujar Ratu Uma Devi kesal, Ratu Bhatyani menyangkalnya “Kakak, sama seperti kamu, kamu adalah satu satunya keluargaku, maka aku juga sama, akulah satu satunya keluargamu, saat ini bukan saatnya kita bertengkar satu sama lain diantara kita berdua tapi saatnya kita berusaha untuk meneruskan harapan kita berdua karena situasinya semakin memburuk sekarang” Ratu Uma Devi bertanya “Apakah kamu tidak berbohong ?” Ratu Bhatyani berjanji pada kakaknya ini, Ratu Uma Devi pun lega dan berkata “Kita berdua harus memikirkan jalan keluar untuk menghentikan pernikahan ini !”
Di kerajaan Mughal, saat itu Bhairam Khan mermimpi buruk dan tiba tiba bangun sambil berteriak memanggil Jalal, salah seorang pelayannya datang berlari menghampirinya dan berkata “Panglima Bhairam Khan, apakah anda berada dalam masalah ?” Bhairam Khan ingin bertemu Jalal, namun pelayannya melarangnya tapi Bhairam Khan bangun dan langsung pergi dari sana.
Di kerajaan Bijolia, musik dan tari tarian mulai di mainkan untuk merayakan pesta pertunangan, Phool dan Saubhagyawati memberitahu ke para penyanyi untuk tidak menyanyikan lagu Vidai, Ratu Hansa Bai berkata “Ajabde akan berangkat besok pagi” Pratap mengintip Ajabde dari luar, Pratap mencoba memanggil dan melakukan gerakan tangannya tapi sia-sia karena Ratu Hansa Bai dan Phool melihat gerakan Pratap, Phool sengaja tidak membiarkan Ajabde berbalik, Ratu Hansa Bai membisikkan sesuatu di telinga salah seorang wanita dan dia menyebarkan berita itu ke sekitarnya, tiba tiba semua wanita tersenyum bersama-sama, Ajabde akhirnya melihat Pratap, Ratu Hansa Bai dan Saubhagyawati menggoda Pratap berbohong dengan berkata “Kalau aku hanya datang untuk menyambut kalian semua sebelum berangkat ke Chittor” semua orang menyambutnya kembali dan tertawa, Ajabde meminta mereka untuk tidak menggoda Pratap, Ratu Hansa Bai memberitahu semua orang untuk pergi, Phool mencegah Ajabde yang saat itu hendak pergi, sebelum pergi, Phool menggoda Pratap “Pangeran Pratap, kamu ini memang seorang ksatria yang hebat tapi bukanlah seorang tunangan yang baik” Pratap mengakuinya dan merasa malu, semua orang tertawa melihatnya dan meninggalkan ruangan itu
Ajabde bertanya pada Pratap “Pangeran Pratap, kamu bisa menunjuk aku” ujar Ajabde “Aku sudah melakukannya sejak tadi tapi kamu kelihatanyannya sangat sibuk ngobrol dengan temanmu” kemudian mereka berdua bertengkar lagi dengan manisnya dan tertawa bersama sama kemudian “Datanglah segera ke Chittor secepat mungkin, kerumahmu “Yaa nanti akan aku pikirkan dulu” Ajabde berupaya menggoda Pratap “Pikirkan dulu kemudian aku akan memberikan mahar untukmu yang dikirimkan oleh ibuku” Ajabde sangat ingin melihatnya dan Ajabde sangat senang sekali ketika mengetahui kalau hadiahnya adalah boneka Ganpati, Pratap memuji Ajabde kalau Ajabde itu sangat kuat, oleh karena itu Pratap mengambil hadiah itu untuk Ajabde, Ajabde memuji boneka Ganpati pemberian Pratap “Kemenanganku terletak pada kemenanganmu” Ajabde sangat tersentuh dengan ucapan Pratap, mereka berdua saling memandang satu sama lain dengan mesra
Bhairam Khan memasuki hutan dan bertemu dengan seseorang yang bernama Changezi, orang itu berada di dalam danau atau sungai, disekelilingnya terdapat sambaran petir yang berkilat kilat, dengan wajah seramnya Changezi mencoba untuk menakut-nakuti Bhairam Khan, namun Bhairam Khan tidak terpengaruh “Mughal dan Yang Mulia Raja Jalal kalian saat ini dalam bahaya, nama bahayanya adalah Pratap” ujar Changezi “Sebelum dia (Pratap) bertemu Jalal di medan perang, kamu harus membunuhnya !” Changezi pun menyetujuinya
SINOPSIS MAHAPUTRA episode 272 part. 2 (04 September 2014) by. Sally Diandra