SINOPSIS BEINTEHAA episode 128 (24 Juni 2014) by. Sally Diandra Dalam perjalanan ke pengadilan, Aaliya menelfon bibi Phupi, ibu kandung Zubair dan memberitahukan pada bibi Phupi kalau dirinya sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkan Zubair “Aaliya, bagaimana bisa kamu mendapatkan begitu banyak uang ?” bibi Phupi merasa heran “Zain sendiri yang memberinya uang untuk menebus Zubair, bibi” Bibi Phupi sangat senang dan memberitahu Ghulam dan Shabana kalau Aaliya telah membawa uang untuk Zubair dan akan datang ke Bhopal bersama Zubair dalam kurun waktu 2 jam, sepeninggal bibi Phupi saat itu Shabana teringat akan kata-kata peringatan dari Surayya dan berpikir tidak ada yang buruk yang harus terjadi pada putrinya, Ghulam mencoba menenangkan perasaan istrinya
Di dalam mobil dalam perjalanan ke pengadilan, Aaliya melihat foto Zain di ponselnya dan mengucapkan terima kasih pada Zain karena telah memberikan dukungan padanya, sementara itu Zain sedang mengendarai mobil, Zain teringat akan Aaliya dan ucapan ibunya, Surayya. Berkali kali Aaliya mencoba menelfon Zain, tapi Zain tidak mengangkat telfonnya, Zain malah mereject telfon Aaliya, di tempat Aaliya di dalam mobil, Aaliya merasa mungkin Zain sedang sibuk saat ini sehingga tidak mau diganggu
Di sekolah, Zara, anak Rehan Khan merasa gelisah ketika ayahnya tidak datang datang padahal semua orang tua teman temannya sudah datang “Zara, kenapa ayahmu belum datang juga ?” tanya wali kelas Zara “Ayahku saat ini sedang pergi ke Delhi dan tidak akan kembali selama 10 hari, bu guru” Zara berbohong pada gurunya, tepat pada saat itu Rehan Khan sudah sampai di kelas Zara, Zara kaget namun langsung mengerling ke ayahnya dan berkata “Ayah, kenapa ayah kembali secepat ini ?”, “Iya sayang, maaf kan ayah ,,, tadi ayah ketinggalan pesawat di Chennai” Rehan ikut ikutan berbohong seperti anaknya “Tapi kenapa anda membawa helm tuan Rehan ? Kalau anda datang dari bandara ?” Rehan baru menyadari kalau helmnya dibawa olehnya, Rehan lalu menjelaskan sesuatu ke guru Zara dan segera duduk di sebelah Zara,
Tak lama kemudian Shaziya masuk ke kelas Zara bersama Saif anaknya sambil berteriak lantang dan menegur wali kelas murid itu “Siapa yang telah meremukkan gigimu ?” Saif langsung menunjuk ke arah Zara sambil berkata “Zara !” Zara kaget, Shaziya melihat ada Rehan disana dan teringat ketika pertama kali berkenalan dengan Rehan yang memperkenalkan sebagai pengacara Zubair “Oooh rupanya orang tua Zara sudah menyewa seorang pengacara, bagus !” ibu wali kelas murid menyela ucapan Shaziya “Nyonya Abdullah, dia itu ayahnya Zara” Shaziya langsung menegur Rehan juga sambil mengomel ngomel tidak karuan, dengan santai Rehan berdiri dari tempat duduknya dan mengangkat Saif untuk di dudukkan di meja kelas dan mulai mengecek gigi Saif dan mengucapkan selamat pada Saif, Shaziya semakin marah padanya dan menegur Rehan kembali karena telah mendukung anaknya sendiri yang telah berbuat salah bukannya menegurnya “Nyonya Abdullah, Saif ini sangat beruntung karena dia akan mendapatakan sebuah hadiah dari peri gigi sekarang” Saif sangat senang mendengarnya dan menyuruh ibunya untuk diam jangan mengomel ngomel terus, Shaziya semakin kesal dan marah kemudian menegur Saif lagi karena menjadi bodoh sepertinya ayahnya, Fahad dan segera menggeret Saif keluar dari kelas tersebut, bu guru tersenyum senang pada Rehan
Rehan keluar dari sekolah bersama Zaara dan adiknya, Kabir sambil bertanya pada Zara mengapa Zara suka sekali berbohong, tiba tiba ponsel Rehan berdering, Rehan segera menggiring anak anaknya untuk ikut dengannya ke pengadilan, sementara itu Aaliya sedang menunggu Rehan di pengadilan, Hakim marah padanya sambil merlirik ke arah jam tangannya bolak balik, karena Rehan pengacara Zubair belum datang, tak lama kemudian Rehan sampai kesana dan meminta maaf karena kesalahannya. Hakim menegur Rehan karena datang terlambat dan menunda sidang hingga 15 Juli sebagai tanggal sidang berikutnya. Aaliya mengatakan dia telah membawa 4 lakhs untuk jaminan Zubair. Hakim tidak mau mendengar dan mengatakan sidang akan diadakan lagi tanggal 15 Juli lalu berjalan keluar dari sana. Aaliya marah pada Rehan karena Rehan begitu ceroboh dan mengatakan kalau dirinya akan menyewa pengacara terbaik untuk Zubair, sebelum keluar dari ruang pengadilan Aaliya meminta maaf pada Zubair karena sidangnya tertunda
Diluar halaman pengadilan, Aaliya berjalan disana sambil mengomel ngomel marah karena perbuatan Rehan, tiba tiba Zara menyapa Aaliya, Aaliya kaget dan berbalik ke arah mereka dan melihat Zara dan Kabir “Zara ? Kabir ? Apa yang kalian lakukan di sini ?”, “Kami bareng ayah disini !”ujar Zara dengan wajah polosnya “Tante Aaliya sendiri ngapain disini ?”, “Tante sedang marah sama seorang pengacara disini dan tante akan mencari pengacara yang lebih baik untuk teman tante”ujar Aaliya kesal “Kenapa tante nggak menyewa ayahku saja ? Ayahku juga seorang pengacara”ujar Zara lagi “Memangnya siapa ayah kamu ?”tiba tiba Rehan datang dan menghampiri mereka dan berkata “Rehan Khan ! Nama ayah mereka adalah Rehan Khan !” Aaliya terkejut “Aaliya, kalau kamu ingin kembali memperkerjakaan aku maka kamu harus bersabar, setelah jam istirahat nanti jaminan Zubair akan keluar dan aku bisa mengantar anak anak pulang ke rumah” ujar Rehan
Di rumah tuan Usman, Surayya sedang menemani Usman yang masih terbaring lemah, Surayya berpikir “Usman telah melakukan kesalahan dengan menikahkan Aaliya dengan Zain” sementara itu di ruang pengadilan, sidang pun dimulai, bibi Phupi tiba tiba muncul juga di ruang sidang, Hakim marah pada Rehan karena datang terlambat dan mengatakan dia tidak bisa menerima jaminan. Rehan mengatakan kalau dirinya harus menghadiri sekolah putrinya, jadi dia datang terlambat. Hakim mengatakan dia tidak bisa menjadi pengacara yang buruk tapi bisa menjadi ayah yang baik. Setelah permintaan maaf Rehan ini, Hakim mengeluarkan perintah jaminan “Zubair, aku tidak akan tinggal diam sampai kamu terbukti bersalah”ujar Rehan, bibi Phupi dan Zubair berterima kasih pada Rehan, begitu pula Aaliya
Di dalam mobil Aaliya mencoba menelfon Zain, tapi dia tidak mengangkat telfonnya, Aaliya pun menelfon Fahad dan bertanya mengapa Zain tidak mengangkat telfon, Aaliya mencoba berpikir ke mana Zain pergi, Aaliya yakin akan menemukan jangan keluarnya, pada saat yang bersamaan saat itu Zain sedang duduk di pantai sambil memikirkan sesuatu, Aaliya pulang kerumah dan tidak menemukan Zain disana, Aaliya kembali mencari Zain dan berpikir Zain pasti ada di dekat pantai, Aaliya akhirnya menemukan Zain di pantai dan segera menghampiri suaminya itu dan duduk di sampingnnya, Aaliya tersenyum menatap Zain sambil mencium kedua pipinya sementara Zain menatapnya sambil tersenyum