SINOPSIS BEINTEHAA episode 127 (23 Juni 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Aaliya masih ngobrol dengan Zain di kamar mereka “Aku tidak akan melangkah keluar dari rumah ini jika kamu tidak mengijinkannya” Zain tertegun mendengar ucapan Aaliya, sementara itu Surayya sedang menelfon Shabana dan mengabarkan padanya kalau anak perempuan yang dibanggakan oleh Shabana ternyata tertangkap tangan, ketahuan berselingkuh, tepat pada saat itu Aaliya sedang berdiri di belakang Surayya, Surayya segera menengok ke belakang dan memberikan ponselnya ke Aaliya agar ngobrol dengan Shabana, Aaliya menuruti permintaan Surayya dan berkata pada ibunya melalui telfon “Ibu, nanti aku akan ngobrol denganmu” ujar Aaliya kemudian menutup telfonnya dan memberikan ponsel itu ke Surayya sambil berkata “Mami, telah membuat sebuah kesalahan dengan memberitahukan hal ini pada ibuku”ujar Aaliya sedih
Pada saat yang bersamaan, ibu kandung Zubair sedang ngobrol bersama Rehan “Tuan Rehan, aku tidak bisa memberikan uang sejumlah 4 lakh karena aku tidak mempunyai uang sebanyak itu dan tidak ada seorangpun keluargaku yang bisa membantunya” ujar ibu kandung Zubair sedih kemudian pergi meninggalkan Rehan, sepeninggal ibu kandung Zubair alias bibi Phupi, Rehan memanggil temannya untuk mengecek saldo rekeningnya, Rehan juga memberitahu temannya tentang Zubair dan berkata “Jika tidak ada yang datang untuk membantu Zubair, mungkin aku memerlukan uang itu untuk menebus Zubair” tak lama kemudian anak Rehan menelfon Rehan dan mengabarkan padanya kalau pertemuan orang tua akan diadakan bulan depan, dalam hati Rehan berkata “Anakku tidak bisa berbohong sama sekali lalu apa yang akan terjadi padanya di masa depan ?”
Zain memberitahu Usman bahwa Aaliya telah memintanya untuk mengambil keputusan untuk membantu Zubair atau tidak. Dia bingung untuk membantu Aaliya atau tidak dan meminta keputusan Usman. Usman berkedip dua kali dan memberi tanda pada Zain untuk membantu Aaliya. Ia dengan senang hati memberitahu Fahad Usman berkedip.
Di rumah tuan Usman, Zain sedang memberitahu Usman soal Aaliya yang memintanya untuk mengambil keputusan untuk membantu Zubair atau tidak, Zain benar benar bingung dalam menentukan keputusan ini sehingga meminta pendapat ayahnya, saat itu Usman berkedip dua kali dan memberi kode ke Zain agar Zain memberikan bantuan ke Aaliya, Zain sangat senang begitu mengetahui kode dari ayahnya dan segera menginformasikan hal ini ke Fahad tentang kedipan Usman namun Fahad tidak percaya ucapan Zain “Itu tidak mungkin, Zain ,,, kamu harus bersabar” ujar Fahad sedih
Zain melihat Aaliya sedang duduk di dekat kolam renang sambil merenung sedih, Zain memberikan sejumlah uang untuk Aaliya dan berkata “Kamu bisa membawa uang ini untuk jaminan Zubair, kamu tahu tadi ayah mengedipkan matanya dua kali ini, aku yakin itu adalah tanda untukku agar membantu kamu” Aaliya merasa terharu “Kami berdua tidak tahu apakah Zubair adalah pelakunya atau tidak, tapi itu adalah ujian cinta kita, kita akan bersama-sama jika kita menang atau kalah” Aaliya tersenyum mendengar ucapan Zain
Shaziya melihat Aaliya yang hendak pergi keluar rumah dan segera mencegahnya, kemudian Shaziya memanggil Nafisa dan Surayya, tak lama kemudian mereka berdua datang, Nafisa dan Shaziya bertanya “Bagaimana kamu bisa keluar sebelum 12 jam dan melanggar perintah mami ?” Aaliya mengatakan dia tidak punya waktu “Apakah kamu akan keluar untuk menyelamatkan Zubair ?”, “Iya !” jawab Aaliya mantap, Shaziya, Surayya dan Nafisa tidak suka dengan ucapan Aaliya “Bagaimana bisa kamu mengkhianati keluargamu sendiri ?”ujar Shaziya, “Kami seluruh keluarga berada di satu sisi dan kamu berada di sisi yang lain, ketika Zain dan Fahad tidak ingin membantu sepupu mereka, bagaimana kamu bisa melakukan hal ini ?” sela Nafisa kesal, Surayya yang sedari tadi terdiam juga bertanya “Bagaimana kamu bisa tidak mematuhi perintah kami dan pergi keluar begitu saja ?”tepat pada saat itu Zain datang dan berkata “Aaliya akan pergi keluar dan setelah itu kembali lagi, apalagi ayah juga telah menyetujui Aaliya untuk pergi keluar dan aku juga akan pergi dengan Aaliya” mertua dan menantu itu tidak suka dengan sikap Aaliya dan Zain “Aaliya, pergilah, sebelum terlambat” Aaliya menuruti ucapan Zain dan berjalan keluar , Surayya dan kedua menantunya marah melihat Aaliya “Mami, bagaimana Zain dapat mematuhimu, saat ini Zain sepenuhnya ada di bawah kendali Aaliya” kemudin kedua menantu Surayya mulai mencuci otak Surayya lagi “Semua orang mengatakan kalau Fahad itu adalah pelayan istrinya tapi ternyata Zain juga sama, dia juga pelayan istrinya”
Surayya memasuki kamar Zain dan memanggilnya agar mendekat ke pintu dan melantunkan doa doa untuknya “Ibu, ibu bisa masuk ke dalam kamarku, kenapa cuma berdiri saja disana ?”Zain merasa heran dengan sikap ibunya “Ibu hanya takut memasuki kamarmu dan mungkin aku harus memerlukan ijin dari Aaliya untuk memasuki kamarmu ?” ejek Surayya halus “Ibu, aku percaya kalau Aaliya itu benar, Zubair tidak bersalah” Surayya terlihat kesal “Jadi maksudmu orangtualah yang salah begitu ?”, “Aku hanya percaya pada kebenaran, ibu” Surayya semakin kesal “Itu artinya kamu telah menentang keputusan ibu dan mengatakan kalau ibumu ini harus menerima kekalahan, tapi ingat Zain ,,, istri tuan Usman Abdullah tidak akan menerima kekalahan !” Zain tertegun “Zain, kamu ini tidak melakukan hal yang baik dengan melawan orang tuamu dan lebih baik kamu melakukan pekerjaanmu sendiri sementara ibu juga melakukan pekerjaan ibu !” Zain tidak suka dengan ucapan ibunya “Ibu, tapi itu tidaklah adil dengan menyalahkan Aaliya dan mengatakan jika Zubair adalah pelakunya, dia akan dihukum, tapi pertanyaannya adalah apakah dia benar-benar pelakunya ?”, “Bagaimana bisa kamu menyimpulkan hal semacam itu, Zain ?” Surayya heran dengan perubahan dalam diri Zain “Ibu, aku sangat mempercayai Aaliya lebih dari diriku sendiri” kemudian Surayya memeluk Zain erat dan berkata “Kamu akan bertobat ketika kamu tahu kalau dirimu ini buta karena cinta” SINOPSIS BEINTEHAA episode 127 (23 Juni 2014) by. Sally Diandra