SINOPSIS BEINTEHAA episode 119 (11 Juni 2014) Zain dan Aaliya sedang menari, Rizwan juga menari dengan Aaayath sementara Zubair menari dengan orang lain, Zain mengatakan “aku akan mengganti baju ku jika kau memberitahukan tentang pesta ini sebelumnya, Aaliya mengatakan “aku ingin memberikan kejutan padamu, Zain bertanya “benarkah?, Aaliya mengatakan “Ya, owh, aku pergi dulu untuk mengambil minum untuk mu, lalu dia pergi, Aaliya melihat Zubair tanpa pasangan, Aaliya bertanya “dia mana pasangan menarimu?, siapa namanya, Zubair mengatakan “dia telah pergi untuk mengambil minuman, namanya adalah Natasha, mereka terlihat sangat asyik bicara, tiba tiba Surayya datang ke sana dan dia melihat kalau Zubair dan Aaliya sedang bersama-sama tertawa, dia terkejut melihat Zubair dan Aaliya berpelukan, dia terlihat sangat marah,
Keesokan harinya, Usman dan seluruh keluarganya sedang sarapan, Aaliya tersenyum melihat Zain, Zubair menatapnya Aaliya, mereka berdua mulai berbicara dengan tanda tanpa suara, Surayya melihat mereka, dia teringat akan kata-kata Barkath (Bobby) yang mengatakan kalau Aaliya dan Zubair selingkuh, melihat semua sedang asyik sarapan, Zain mulai bertingkah, dia menginjak kaki Aaliya, Aaliya terkejut, Zain tersenyum padanya, Aaliya membalas, dia menginjak kaki Zain, Zain terkejut, Zain tidak mau kalah, dia kembali menginjak kaki Aaliya, kemudian dia menjauhkan kakinya, karena marah, Aaliya ingin menginjak kaki Zain, tapi kaki Zain tidak ada, kaki Aaliya mencari cari kaki Zain, dia merasa kalau kaki Zubair adalah kaki Zain, dia menginjaknya, Zubair terkejut, Zubair akhirnya menyadari kalau Zain dan Aaliya sedang bercanda, Surayya merasa aneh melihat Zubair tersenyum, dia menjatuhkan sendok, kemudian dia membungkuk untuk mengambil sendok itu, dia melihat kaki Aaliya sedang menendang kaki Zubair, Surayya terlihat sangat marah, Zubair memberi tanda pada Zubair kalau yang dia tending itu adalah kakinya, Aaliya merasa malu, Zubair senyum pada Aaliya, Surayya marah melihat mereka, dia pergi dari sana, Usman bertanya pada Surayya “mengapa kau tidak sarapan, tapi Surayya tidak mendengarkannya dan langsung pergi, Aaliya juga pergi dari sana,
Zain dan Aaliya masuk ke kamar mereka, Aaliya menegur Zain karena dia
nakal di depan semua orang, Zain mengatakan “aku sedang panas itulah
sebabnya aku tidak bisa mengendalikannya,
Aaliya marah dan mengatakan “diam, kau hanya seorang pengecut, Zain
menarik Aaliya dan memeluknya, Zain mengatakan “aku telah menikahimu,
aku bisa melakukan apa saja terhadap mu, aku bukan seorang pengecut,
mendengar itu, Aaliya membuat sebuah rencana, Aaliya mengatakan “aku
ingin menantang mu, jika kau bukan pengecut, kau harus menari di depan
semua orang, tak mau kalah, Zain mengatakan “aku juga akan menantang
mu, setiap kali aku menari, kau harus mencium ku, lalu Zain pergi,
Surayya, Aaliya dan aayath sedang menyiapkan sarapan di dapur, Aaliya
melihat Surayya sedih, Aaliya menghampirinya dan bertanya “apakah ibu
baik baik saja, Surayya tidak menjawab, pada saat itu Zain datang dan
bertanya pada Surraya “apa yang sedang ibu siapkan?, Surayya mengatakan
“aku sedang menyiapkan sarapan untuk Barkath, semua terkejut, kemudian
Surayya mengubah kata-katanya dan mengatakan “aku sedang mencoba
hidangan baru, Aaliya dan Zain saling pandang, kemudian Zain mengatakan
“pasti nanti rasanya sangat enak, Aaliya berkata dalam hatinya “aku
akan membuat Zain melakukan tantangannya, Aaliya melihat Aayath dan
memberi tanda padanya agar dia memberikan ponselnya, Aayath kemudian
memberikannya, Aaliya menyalakan music dan memberi tanda pada Zain agar
menari, melihat itu, Zain mulai menari dengan lagu tersebut, tariannya
sangat lucu, Surayya heran melihatnya, Aayath dan Aaliya tertawa
melihatnya, melihat Zain seperti itu, Surayya bertanya “apa yang kau
lakukan Zain?, Zain mengatakan “itu adalah lagu favoritku, Surayya
meminta Aaliya untuk mematikan musiknya, Aaliya mematikannya dan
meminta maaf pada Surayya, kemudian Zain memberi tanda pada Aaliya untuk
menciumnya, Aaliya berkata dalam hatinya “Zain Abdullah sekarang ingin
membalasku, kemudian Aaliya memberi tanda pada Zain untuk mendekatinya,
Zain tidak mau, Zain memberi tanda pada aaliya untuk mendekatinya,
Aayath melihat mereka dan tersenyum, kemudian Aaliyat membuat Surayya
lengah, kemudian Aaliya menghampiri Zain dan menciumnya,
Di halaman rumah, Usman menemui Surayya dan bertanya “apa yang ingin kau bicarakan?, Surayya mengatakan “aku merasa kalau Aaliya dan Zubair menjadi sangat dekat, Barkathyang memberitahu ku tentang hal itu, tapi aku tidak percaya padanya, Usman mengatakan “dia adalah Bobby Meer Khan, bukan Barkath, Aaliya adalah menantu di rumah, kemudian Usman membawa Surayya pergi ke makam Barkath,
Di pemakaman, Usman
mengatakan “aku datang kesini 2 hari yang lalu, aku meminta maaf padanya
karena aku telah membiarkan seorang gadis palsu berada dirumahku, kamu
harus menyentuh kuburannya, Surayya menghampiri kuburan Barkath, dia
mulai menangis, dia melihat Barkath kecil ada di batu nisan, dia
teringat ketika dia bersama Barkath pada saat Barkath masih kecil,
melihat Surayya menangis, Usman menghampirinya dan mencoba untuk
menenangkannya, Surayya memeluk Usman,
Disisi lain, Bobby berkata pada Meer Khan “Barkath yang asli telah
berada di dalam kuburan, tapi aku masih hidup sebagai Barkath dalam
kehidupan Surayya, Surayya sangat percaya padaku, sampai kemudian….....
tiba tiba dia melihat Surayya dan Usman yang sedang mendengarkan
pembicaraan mereka, dia terkejut mendengarnya, Usman berkata pada
mereka “kalian memiliki 1 hari untuk melarikan diri sampai aku menghibur
anak-anakku, Usman berkata pada Meer “kau adalah pembunuh putriku,
Barkath meminta Surayya untuk mendengarkan, tapi Surayya menamparnya dan
mengatakan “aku tidak percaya bahkan pada suami dan anak-anak ku, aku
akan melakukan tes DNA, Usman berkata pada polisi “Inspektur, tangkap
Meer dan Bobby, para polisi menangkap mereka, Bobby berkata dalam
hatinya “meskipun aku telah tertangkap, tapi aku telah berhasil membuat
keraguan dalam pikiran Surayya terhadap Aaliya, kemudian mereka dibawa,
Usman dan Surayya sampai di rumah, Surayya berterima kasih pada Usman karena telah membersihkan keraguannya, Usman bercanda dan mengatakan “kau sekarang sudah tua, Surayya tertawa mendengarnya, Surayya mengatakan “aku akan menyiapkan makanan baru untuk mu, Usman mengatakan “aku mohon pada mu untuk tidak ragu lagi pada Aaliya karena dia hanya mencintai Zain, mendengar itu, Surayya teringat bagaimana Aaliya dan Zubair sedang bersama-sama SINOPSIS BEINTEHAA episode 120