SINOPSIS MAHAPUTRA episode 271 part. 2 (03 September 2014) by. Sally Diandra
Di kerajaan Bijolia, Ratu Uma Devi mencoba menghentikan suaminya, Raja Maldev Singh yang hendak meninggalkan kerajaan Bijolia tapi Raja Maldev Singh merasa tidak memiliki alasan untuk tinggal di sana, Ratu Uma Devi juga ingin ikut dengan suaminya karena tidak ada yang tersisa untuknya dan Phool “Aku sebenarnya sudah lupa pada Mewar tapi kamu telah mengingatkan aku segalanya di surat yang kamu kirimkan itu, aku tidak pernah menundukkan kepala sebelumnya pada orang tapi aku melakukan segalanya untuk Phool, ini adalah idemu benar kan ?” Ratu Uma Devi tidak tahu kalau semua ini akan terjadi “Makanya pikirkan dahulu dengan baik sebelum merencanakan sesuatu, kamu tidak bisa menangani kundli itu ?” Ratu Uma Devi terkejut karena suaminya tahu segalanya, Raja Maldev Singh membanggakan dirinya sendiri “Phoolku telah terluka karena skenariomu, karena satu kesalahan kecilmu, dia harus menyerah atas mimpi dan keinginannya untuk seorang gadis dari kalangan Samant biasa”
Ratu Uma Devi meminta maaf pada suaminya untuk hal yang sama “Aku siap pulang ke Marwar bersamamu dan berjanji untuk tidak pernah melihatnya lagi, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya dan akan menemukan calon pengantin laki-laki yang jauh lebih baik baginya dibanding pangeran Pratap, aku berjanji padamu, Rana Ji” ujar Ratu Uma Devi yang kemudian berbalik untuk pergi mengajak Phool pulang tapi Raja Maldev Singh memegang tangannya seraya berkata “Dia adalah cucuku yang sangat keras kepala, dia pasti tidak akan ikut pulang, kamu harus tinggal bersamanya, satu-satunya perbedaan adalah bahwa Phool telah membulatkan tekad untuk membuat Ajabde dan Pratap menikah tetapi kamu harus tinggal di sini untuk menghentikan pernikahan ini dengan cara apapun” Ratu Uma Devi tertegun “Bagaimana caranya aku melakukannya ?”, “Kamu harus melakukannya sendiri, jika kamu tidak bisa melakukannya maka jangan berpikir untuk kembali ke istanaku ! Aku ini bukan Maharana Udai Singh yang bisa melakukan apa saja yang istrinya katakan” ujar Raja Maldev Singh, Ratu Uma Devi kemudian keluar dari sana sementara kata-kata Raja Maldev Singh terngiang di telinganya
Di kerajaan Mughal, Agra ,,, salah seorang tentara sedang membaca pesan Mahmood Shah untuk Jalal “Aku dan pasukanku siap dan menunggu kedatanganmu sehingga kita bisa bersama-sama pergi untuk menyerang Pratap” Jalal segera memerintah Nasir untuk menyiapkan tentara mereka”, “Bagikan juga permen dan serbat untuk semua orang, aku telah menunggu hari ini sejak cukup lama” Nasir menuruti perintah Jalal, kemudian Jalal memikirkan tentang Pratap “Sekarang ketika aku akan membunuhmu, kamu akan menyadari bahwa kamu telah melakukan kesalahan yang sangat besar dengan memikirkan bahwa aku adalah pengecut” ujar Jalal pengecut
Ratu Hamida, ibu Jalal sedang mengajarkan sulaman pada menantunya Rukayah, Ratu Hamida terkejut karena Rukayah ternyata belajar dengan sangat cepat “Anakku benar-benar beruntung memilikimu” tiba tiba pelayan membawakan permen dan serbat untuk mereka juga, mereka bingung, Maham Anga memberitahu mereka tentang apa yang direncanakan oleh Jalal, ibu Jalal terkejut, “Perang ini akan terjadi !” Maham Anga mengatakan kepada mereka kalau hal itu akan dimulai dalam beberapa jam dari sekarang “Rukayah tampak khawatir, Bhairam Khan melihat pasukan Mughal telah siap dan bertanya tentang Jalal apakah Jalal sedang menuju ke Rajputana lagi untuk bertarung dengan Pratap atau tidak ?
Di kerajaan Bijolia, Ratu Bhatyani mencoba untuk terlibat dalam persiapan sehingga Ratu Jaiwanta tidak meragukannya, akhirnya mereka terlibat “Kami telah membawa begitu banyak hadiah untuk Ajabde, apa lagi yang lebih baik dari itu ? aku setuju kalau aku telah memilih Phool untuk Pratap tapi setiap orang memiliki pendapat mereka sendiri, Ini tidak berarti bahwa aku tidak senang pada Pratap, kebahagiaannya penting bagi ku lebih dari apa pun, aku senang jika dia senang” Ratu Jaiwanta setuju untuk menerima hadiah dari Bhatyani jika memang Bhatyani mengatakan begitu, mereka terkejut ketika melihat Ratu Uma Devi ada disana dan berkata “Para wanita seharusnya memang tidak melakukan permusuhan terhadap satu sama lain, ini adalah suatu kesempatan yang baik, kita harus belajar dari anak-anak, aku memintamu untuk memungkinkanku bergabung denganmu dalam kebahagiaan ini” Ratu Veer Bai langsung menyambutnya, Ratu Bhatyani juga mencoba untuk menunjukkan kebahagiaannya tapi Ratu Uma Devi berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya
Di kerajaan Mughal, Jalal telah siap untuk pergi berperang, Jalal sedang menunggangi kudanya untuk pergi berperang melawan Rajputana ketika Bhairam Khan memanggilnya “Yang Mulia, aku tahu kalau kamu marah padaku, aku memintamu untuk membawaku bersamamu, kamu akan melawan Pratap sedangkan aku hanya duduk di sini saja ? Tidak, itu tidak bisa, Jalal ! Makna hidupku adalah untuk menyelamatkanmu dari serangan apapun dan membawanya padaku, apa yang akan aku katakan pada ayahmu ketika aku bertemu dengannya nanti !” Bhairam Khan kemudian menyuruh salah satu prajuritnya untuk mengambilkan kudanya, tapi Jalal memperingatkan dia untuk tidak melakukan hal itu
Rukayah khawatir, ia ingin menghentikan Jalal. Mahamanga mengatakan padanya kalau Jalal tidak akan mendengarkan siapa pun “Tidak ada seorangpun yang kadang bisa mengubah keputusannya” ujar Maham Anga, Jalal mencoba untuk tetap pergi tapi Bhairam Khan menghadang hadangi jalan “Jika aku tidak bisa pergi denganmu maka kamu harus melewatiku, bunuh aku dengan kuda mu dan kemudian pergi !” ujar Bhairam Khan lantang, Rukayah bangga padanya “Mungkin Yang Mulia akan berhenti sekarang” Jalal mengambil kendali dan menyakiti Bairam Khan dengan kaki kudanya yang di hentakkan ke tubuh Bairam Khan, Bahiram Khan jatuh terjengkang di sudut dan darah keluar dari mulutnya, Maham Anga menunjukkan ke Rukayah kalau tidak ada yang dapat menghentikan Jalal.
Phool dan Saubhagyawati membawa Ajabde ke ruang tengah dimana semua orang sedang berkumpul disana, semua orang menatap ke arah mereka dengan perasaan bahagia, Ratu Jaiwanta melakukan aarti untuk Ajabde, musik dan tarian mulai di mainkan, Ratu Jaiwanta menyuruh Ajabde untuk duduk di sofa besar, tak lama kemudian Pratap datang menemui mereka bersama Chakrapani dan para pria yang lainnya, matanya tidak lepas dari Ajabde, mereka berdua saling menatap satu sama lain, kemudian Ratu Hansa Bai melakukan aarti untuk Pratap dan menyuruh Pratap duduk di sebelah Ajabde, mereka saling menatap satu sama lain kemudian di dudukkannya di sebelah Ajabde
Ratu Hansa Bai dan Raja Mamrak ji memberkati Ajabde, semua orang merasa terharu, Phool mengajak Saubhagyawati dan mereka berdua menari riang, Ratu Bhatyani tidak bisa mengerti pengorbanan Phool, Phool kelihatan senang seolah-olah itu adalah pertunangannya ! Sedangkan Ratu Uma Devi hanya terdiam seribu bahasa.
Ajabde dan Pratap telah duduk untuk phaldaan, Ajabde dan Pratap saling melihat dengan senang hati, bahkan Ratu Uma Devi juga mengambil bagian dalam ritual, pertunangan akhirnya dilakukan, para kerabat saling memeluk. Ajabde dan Phool salin berpelukan dan Pratap juga memeluk temannya, Mereka berdua berbalik dan berhadapan. Semua orang melihat mereka dan tersenyum saat mereka berdua saling menatap
SINOPSIS MAHAPUTRA episode 272 by. Sally Diandra