SINOPSIS MOHABBATEIN episode 707 “ISHITA DI HUKUM MATI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 707 “ISHITA DI HUKUM MATI” by. Sally Diandra Di pengadilan, Suyyash Chadda memberikan pernyataan yang memberatkan Ishita dan hakim memberikan satu hari lagi untuk dengar pendapat, tak lama kemudian Raman menemui Niddhi “Kenapa kamu memanggilku kemari ? Apakah kamu memiliki bukti yang lain ?” Niddhi lalu menunjukkan rekaman pembunuhan Amar, Raman segera menonton rekaman itu dan berkata “Sekarang Ishita akan terbukti tidak bersalah, bagaimana bisa kamu mendapatkan rekaman ini ?” Raman benar benar penasaran “Ketika Pallavi mengubah kesaksiannya, aku mulai mempelajari kasus ini dengan baik, aku yakin aku bisa mendapatkan sebuah bukti dari rumah Amar Chadda" ujar Niddhi

"Amar itu sangat posesif sama Pallavi sehingga dia menaruh kamera CCTV di seluruh bagian rumahnya untuk mengawasi Pallavi dan pembunuhannya juga terekam di dalamnya” Raman merasa senang mendengar penjelasan Niddhi “Sekarang Ishita akan bebas, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan untukku dan aku tidak bisa membalas bantuanmu ini, tapi jika kamu membutuhkan bantuanku kapan saja, aku pasti akan melakukan apapun untukmu, Nidhhi” Niddhi tersenyum penuh arti, 

Tiba tiba chipnya jatuh ke lantai, Niddhi memang sengaja menjatuhkannya kemudian mengambilnya dan berkata “Simpan chip ini”, “Kenapa ?” Raman heran “Akan lebih aman kalau kamu yang menyimpannya karena Suyyash akan mencoba untuk menemukan bukti apa yang punyai untuk membela Ishita”, “Baiklah aku akan menyimpannya lebih aman daripada nyawaku sendiri” sahut Raman 

Malam harinya, Vandu teringat pada ucapan Suyyash, Bala menemuinya dan memberinya wine “Apa ini ?”, “Aku membelinya untuk kamu, minumlah ,,, kamu pasti akan merasa lebih baik, kamu tidak perlu untuk memberikan alasan apapun, aku pikir hal ini akan bekerja sepeti obat untuk penyakitmu itu, kalau tidak aku tidak akan memberikannya padamu dan hari ini aku juga membutuhkannya, ayoo kita bersulang, cheeers” Bala dan Vandu kemudian minum wine bersama “Vandu, jangan ambil botol wine lagi dari rumah Raman, oke ?” Vandu langsung memeluk suaminya ini sambil menangis 

Keesokan harinya, para awak media sudah berjejer di depan ruang sidang, mereka masih meliput berita tentang kasus pembunuhan Amar Chadda dan masih terus mengajukan pertanyaan apakah Ishita membunuh Amar Chadda atau dia tidak bersalah, akhirnya proses sidang mulai berjalan, Niddhi memberikan pernyataannya “Aku mempunyai bukti baru, tuan Raman tolong berikan paketnya” Raman segera memberikan chip itu ke Niddhi “Apa isi paket itu ?” Suyyash menyela “Ishita pergi ke sana untuk menyelamatkan Pallavi, aku mempunyai rekamannya, kita tahu bagaimana Amar Chadda dan bagaimana dia selalu mengawasi Pallavi, kita akan tahu apa yang terjadi pada malam itu dirumah Amar” tiba tiba video nya kosong tidak ada gambar apa apa yang muncul disana, Raman kaget 

“Tuan Bhalla, apakah kamu memberikan chip yang benar ?” Raman menggangguk mengiyakan “Iyaa tentu saja !”, “Chip itu kosong !” sela Suyyash “Pasti ada kesalahan, berikan aku waktu satu hari”, “Lelucon apa ini ? Kamu telah membuang buang waktu sidang, Niddhi Chabbra ! Kita semua tahu kalau kamu tidak suka kalau kamu kalah ! Bukankah itu berarti kamu telah mempermainkan sidang, ada sebuah babak baru dalam kasus ini, yaitu pertahanan diri, Ishita adalah wanita yang cerdas, dia telah membunuh laki laki yang memimpikan bisa hidup dengan damai bersama istri dan anaknya, dia sangat bahagia tapi Ishita telah menghancurkan kebahagiaannya itu, aku ingin Ishita di hukum berat ! Karena dia telah mempermainkan sistem dan hukum kita dengan berlindung dibalik pertahanan diri, itu adalah pembunuhan yang di rencanakan, aku ingin Ishita di hukum gantung !” seluruh keluarga Ishita yang hadir di persidangan itu terkejut dan menangis 

“Tidak ! Dengarkan ,,, kita harus melihat rekamannya itu dulu, Pallavi ,,, katakan yang sejujurnya ! Hakim ,,, aku mohon berikan kami waktu satu hari lagi” Raman memohon dengan amat sangat pada Pallavi untuk mengatakan yang sebenarnya, Ishita hanya bisa menangis sambil menatap ke arah Pallavi, akhirnya hakim mengumumkan keputusannya kalau Ishita bersalah karena Ishita membunuh Amar Chadda dan mencoba untuk melenyapkan jenazah Amar dengan cara yang salah, jadi pengadilan memutuskan hukuman padanya ! Yaitu ,,, di hukum gantung sampai mati !” semua orang terkejut, 

Raman dan Ishita menangis sambil saling melihat satu sama lain, seluruh anggota keluarga menangis juga Niddhi bertanya pada Raman “Kenapa kamu tidak bisa mengurusi chip sekecil itu ? Istrimu mendapat hukuman mati gara gara kecerobohanmu sendiri, tuan Raman Bhalla ,,, dan aku telah kalah dalam kasus ini !” Raman terkulai lemas dan terduduk, Niddhi bergegas meninggalkan Raman yang masih shock, 

Sementara itu Ishita dibawa oleh sipir penjara dan polisi, Ishita meminta Abhishek untuk mengijinkannya bicara dengan keluarganya sekali saja, kemudian Ishita menemui keluarganya, mereka semua menangis, Ishita meminta pada orang tuanya dan mertuanya untuk tidak menangis untuknya “Aku juga merasa hancur ketika hukuman itu diumumkan tapi aku tidak membunuh siapapun, aku yakin aku akan baik baik saja, Raman ,,, aku mohon kendalikan kemarahanmu, kuatlah, kamu adalah orang yang sangat baik” Raman menyela 

“Tidak akan terjadi apa apa padamu, aku janji ! Aku akan pergi ke pengadilan tertinggi dan melakukan apapun yang mungkin bisa aku lakukan” Ishita tersenyum “Aku percaya pada Ravan Kumar” Ishita lalu memeluk Raman erat sambil menangis “Ishita, ayooo kita pergi” sela Abhishek, Ishita kemudian di bawa masuk kembali ke dalam penjara dan memberitahu teman temannya yang berada di dalam penjara “Suamiku akan mengeluarkan aku dari sini, aku percaya padanya, dia tidak akan meninggalkan aku dalam keadaan seperti ini” Ishita merasa percaya diri SINOPSIS MOHABBATEIN episode 708 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top