SINOPSIS MOHABBATEIN episode 535 “IMPIAN YANG TERTUNDA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 535 “IMPIAN YANG TERTUNDA” by. Sally Diandra Sarika dan Romi akhirnya telah selesai melangsungkan pernikahan mereka, seluruh keluarga Bhalla menyambutnya dengan ritual penyambutan menantu yang datang pertama kali ke rumah mertuanya, sementara itu Abhishek meminta pada Mihika untuk mengakhiri kemarahannya, sedangkan dokter Manoj pulang ke rumah dan melihat Shagun sedang bersedih, dokter Manoj merasa heran “Kenapa Ruhi bersedih ?” kemudian dokter Manoj berusaha mengalihkan perhatian Shagun dengan menyalakan tape recordernya, Shagun menyapanya dan berkata “Aku suka lagu lagu yang lama” ujar Shagun 

“Wooow ,,, aku benar benar terkejut karena seorang perempuan semodern dirimu malah menyukai lagu lagu yang seperti itu”, “Kamu itu tidak tahu apa apa tentang aku !” ujar Shagun kesal “Itu benar ! Apa yang aku tidak tahu tentang kamu, aku bisa mendengarkannya kalau kamu mau menceritakannya, ini sangat baik untuk mengurangi beban dihatimu dengan membicarakannya dengan orang tidak dikenal, karena aku tidak akan menghakimi kamu, aku ini kan bukan temanmu tapi aku akan selalu ada untukmu” Shagun hanya mengucapkan terima kasih pada dokter Manoj dan berlalu meninggalkannya 


Keluarga Bhalla sangat bahagia ketika melihat upacara pencarian cincin di baskom yang berisi susu, Rinki mencoba menjelaskan tentang arti upacara ini dan ternyata Sarika yang mendapatkan cincinnya terlebih dulu pada putaran pertama, Raman meminta Romi untuk berusaha sekeras mungkin mencarinya karena kalau tidak hidupnya akan berada dibawah ketiak istrinya alias takut pada sang istri dan ternyata pada putaran kedua, Romi yang mendapatkannya, akhirnya babak penentuan alias final, ternyata lagi lagi Sarika yang mendapatkannya, semua perempuan yang hadir disana merasa senang dan bertepuk tangan untuk Sarika “Akhirnya kak Sarikalah pemenangnya ! Kak Sarika sekarang bisa menyuruh kak Romi untuk melakukan apa saja !” ujar Rinki penuh semangat, Raman langsung mengajak Rinki bergurau, kemudian Sarika menyela “Romi sudah melakukan banyak hal untukku dan Rohit jadi aku tidak minta apa apa lagi pada Romi” kemudian Ishita yang masih saja bersedih segera membawa Sarika masuk ke kamarnya 

Romi sedang duduk di area parkiran apartemen, Romi sangat gugup, Romi memberitahu pada seluruh keluarganya yang laki laki kalau dirinya tidak mau menemui Sarika dikamar “Romi, kamu harus pergi !” ujar Raman sambil memberikan semangat “Iyaa Romi kamu harus pulang” sela tuan Bhalla, Raman kemudian menyuruh Romi masuk ke apartemen dan menemui Sarika, akhirnya Romi pulang ke rumah dan memberitahu Ishita kalau dirinya takut “Bagaimana aku bisa kesana ? Aku takut, kak Ishita” ujar Romi yang bersikap seolah olah seperti pengantin baru saja, Ishita yang saat itu sedang mengurusi Rohit merasa heran “Romi, kenapa kamu ketakutan seperti itu ? Apakah sumpah pernikahanmu membuatmu jadi bermasalah ? Ini sungguh aneh, apakah hal ini baru untukmu ?” ujar Ishita 

“Romi, semua ritual, dekorasi dan semua yang kami lakukan disini untuk menyatukan pasangan suami dan istri agar bisa bersama, untuk membuat kalian berdua saling menerima satu sama lain” Romi hanya terdiam “Perasaan Sarika memang terlihat masih labil tapi kamu bisa membuatnya bahagia, dia juga lebih takut daripada dirimu, pikirkan tentang dia dan kembalikan semua kepercayaan dirinya yang telah hilang selama ini”, “Kakak ipar kamu memang hebat !” puji Romi tulus “Sudah sana pergi !” Romi akhirnya berlalu menemui Sarika dikamarnya Begitu Romi pergi, Raman langsung memuji Ishita “Ishita, kamu telah memberikan pelatihan yang baik untuk Romi” ujar Raman sambil mengedipkan matanya ke arah Ishita “Aku harus menidurkan Rohit dulu, Raman”, “Aku akan meminta ibu untuk mengurusi Rohit, kalau kita berdua saling mencintai, apa masalahnya ?” goda Raman, 


Saat itu mereka melihat Mihika dan Abhishek sedang bertengkar, Abhishek dan Mihika akhirnya sadar kalau ada yang melihat pertengkaran mereka dari kejauhan yaitu Raman dan Ishita, mereka berdua segera pergi dari sana, Ishita merasa heran “Kita berdua dulu juga bertengkar kan ketika kita menikah, aku akan pergi melihat Mihika dulu”, “Lalu bagaimana dengan aku ? Cepatlah pulang, aku menunggumu” Ishita segera memberikan Rohit pada Raman dan memintanya untuk istirahat dulu bareng Rohit, Ishita bergegas pergi dari sana, begitu sampai diluar apartemen keluarga Bhalla, Ishita menangis lagi sambil teringat pada ucapan dokter Manoj dan Ruhi “Aku tidak bisa memberitahu siapapun tentang hal ini, bahkan tidak juga Raman” gumam Ishita sedih 

Dikamar pengantin, Romi memberitahu Sarika kalau dirinya adalah pecundang yang buruk “Hidupku bisa tertata dengan baik setelah kamu masuk dalam kehidupanku, aku ingin mengatakana sesuatu dari hatiku yang paling dalam” ujar Romi sambil memegang tangan Sarika “Aku bersumpah akan selalu membuat kamu bahagia, kamu tidak akan pernah mengeluh gara gara aku dan kamu juga harus menghentikan langkahku kalau aku membuat sebuah kesalahan, maka dengan begitu kita akan menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya” Sarika hanya tersenyum mendengarkan ucapan Romi lalu memeluknya erat, 

Sementara itu Raman masih menunggu Ishita pulang, Ishita rupanya sedang berdiri didepan apartemen keluarga Bhalla sambil berfikir bagaimana caranya mengatakan hal ini pada Raman karena impian mereka untuk mendapatkan momongan tidak akan terpenuhi, saat itu Raman mengirimkan sms ke Ishita yang isinya “Ishita, sampai berapa lama lagi berada disana ?”, Ishita langsung membalasnya “Aku sedang ngobrol dengan Mihika”, Raman kembali mengirimkan sms untuk istrinya itu “Aku sangat merindukanmu, pulanglah segera”, Ishita pun membalas “Tidurlah dulu, Raman”, “Apakah semuanya baik baik saja disana ?” tanya Raman dalam sms berikutnya, lalu mereka berdua mulai ngobrol satu sama, hingga akhirnya Raman pun mengantuk dan tertidur, saat itu Ishita sedang duduk di area parkir apartemen, Ishita sedang bersedih memikirkan nasibnya, tak lama kemudian Ishita masuk ke apartemennya dan berjalan menuju ke kamarnya sendiri, Ishita menangis melihat Raman yang sudah tertidur lelap, Ishita bergegas menutupi selimut ditubuh Raman sambil berkata “Maafkan aku, Raman ,,, aku tidak bisa memenuhi impian kita” ujar Ishita dengan deraian airmata 

Keesokan harinya, Raman terbangun karena ponselnya berbunyi, perawat memberitahu Raman tentang hasil test Ishita dan meminta Raman untuk mengambilnya “Memangnya apa yang tertulis dalam laporan tersebut ? Tolong katakan padaku, suster ,,, karena aku ingin mengetahuinya segera”, “Nyonya Ishita baik baik saja, dia bisa hamil” Raman merasa senang dan lega mendengarnya “Tapi tuan Raman, kandungannya sangat lemah, tidak cukup kuat untuk mengandung seorang bayi” Raman sangat sedih mendengarnya “Apakah kamu sudah memberitahu Ishita tentang hal ni ?”, “Belum, tuan Raman ,, ponselnya tidak aktif jadi kami belum memberitahunya” ujar si perawat “Aku mohon jangan kamu katakan dulu pada Ishita, biar aku saja yang mengatakannya dengan caraku sendiri”, “Baiklah” perawat kemudian mengakhiri telfonnya, sementara itu Raman mulai bersedih sambil duduk memikirkan tentang Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 535 “IMPIAN YANG TERTUNDA” by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top