SINOPSIS MOHABBATEIN episode 137 by. Sally Diandra
Shagun kemudian masuk ke dalam ruangan dan menemui Ashok “Ada apa, Shagun ?”, “Aku rasa Mihir itu tidak bahagia dengan pertunangannya ini” bisik Shagun “Perempuan itu adiknya tuan Tandon, sudah lupakan saja, Raman pasti sudah bertanya padanya tentang hal ini, heiii ,,, apa yang terjadi dengan hiburannya”, “Malam masih panjang, Ashok” saat itu dari kejauhan Raman menatap kearah Shagun, Shagun tersenyum manis, sedangkan Romi sedang menari di tengah ruangan, nyonya Bhalla ikut bergabung menari bersama Romi, semua orang tersenyum melihatnya, mereka semua menikmati hiburan ini dan bergabung juga bersama mereka, menari bersama sama, sedangkan
Amma merasa kesal dan menunjukkan wajah yang tidak suka, sedangkan Raman berkata “Tarian yang luar biasa” sementara nyonya Bhalla sangat senang sambil berkata “Ini kan pesta pertunangannya Mihir, jadi aku harus menari” ujar nyonya Bhalla sangat menikmatinya,
Shagun menunjukkan Simmi ke Ashok “Aku rasa dia itu sedang merindukan suami pecundangnya itu” ujar Ashok sinis, sedangkan Amma yang tidak suka melihat tarian mereka, semakin kesal “Tarian kita lebih hebat dari pada mereka dan lihat para Punjabi itu” sindir Amma “Bibi, bibi seharusnya melakukan tarian klasik” goda Mihika, saat itu Jai Kakkad datang dan nyonya Bhalla segera menyambut tamunya itu, Jai menatap kearah Amma, Amma tersenyum membalas tatapannya dan nyonya Bhalla melihat Jai Kakkad menatap kearah Amma “Tuan Jai, Madhumu sudah datang, ayooo ikut denganku dan temui dia” akhirnya Amma bertemu dengan Jai, mereka berdua berjabat tangan “Bagaimana kabarmu, Madhu ?”, “Aku baik baik saja” ujar Jai Kakkad
Nyonya Bhalla kemudian memberitahu Appa tentang Jai dan Amma, Appa langsung melihat ke arah mereka yang sedang tertawa bersama “Siapa yang mengundang dia kesini ?” nyonya Bhalla sengaja tidak memberitahu Appa kalau dia yang mengundangnya “Sepertinya nyonya Iyer yang mengundangnya” Appa mulai cemburu sambil minum minuman keras, Amma kemudian menghampiri mereka dan berkata “Suamiku, lebih baik jangan terlalu banyak minum minuman dingin, terlalu banyak gula dan tidak baik untuk kesehatan” Amma kemudian menceritakan padanya tentang Jai dan waktu kuliahnya dulu, mereka berdua sangat dekat, tanpa sengaja Amma membuat Appa semakin cemburu “Sudah lebih baik kamu pergi saja sana dan bicara dengannya, aku ini tidak seperti dia, aku kan sudah tua” Appa lalu meninggalkan Amma, Amma merasa was was sambil memegang keningnya “Yaaa ampuuun”
Amma bergegas mengatakan hal ini pada Ishita dan Vandu, Amma mulai bercerita tentang teman kampusnya dulu dan Appa terlihat cemburu “Ibu, orang orang bahkan bertengkar untukmu sampai hari ini” Simmi melihat ketiga wanita itu nampak sangat bahagia, Simmi sangat marah, Shagun mengambil kesempatan ini dengan menghampiri Simmi dan mengajaknya bicara “Aku mempunyai sebuah pesan untuk kamu, saat ini Parmeet baik baik saja dan dia sangat merindukan kamu”, “Pergi saja kamu dari sini, Shagun ,,, karena aku tidak akan berteman denganmu” ujar Simmi ketus
“Sudahlah lupakan semua masa lalu dan pikirkan tentang masa sekarang, apalagi Parmeet sudah bergabung dengan perusahaan kami, jika kamu ingin menganggap kami sebagai musuh, kamu bisa saja” Shagun berusaha memprovokasi Simmi “Kita tidak akan pernah bisa menjadi teman, Shagun ! Tidak akan pernah !” Simmi tetap bersikeras menolak tawaran Shagun untuk berteman “Seorang perempuan tidak mungkin bisa langsung bersikap baik pada orang lain, suatu hari nanti Parmeet akan mengerti tentang hal ini, kamu telah meninggalkan kakakku dan seorang bayi berusia 6 bulan, sekarang kamu ingin mendapatkan dia kembali sebagai hak mu kan ? Aku benar benar merasa sedih tapi aku tidak buta, aku bisa melihat fakta yang sebenarnya tentang kamu, Shagun” sindir Simmi ketus
“Aku tahu kalau aku telah melakukan hal yang buruk pada Raman tapi apa yang telah Raman lakukan pada Parmeet ? Kami mendukung dia sampai hari ini, coba pikirkan tentang suamimu atau Raman, lihat juga itu Ishita, dia yang telah membuat kamu menjauh dari Parmeet kan ?” Simmi menatap kearah Ishita yang sedang tertawa tawa dengan ibu dan kakaknya dengan penuh kebencian “Dia juga seharusnya mempunyai penderitaan yang sama”, “Bagaimana caranya ?” Simmi mulai termakan ucapan Shagun “Sampai saat ini Raman belum juga menyentuh Ishita, aku masih mengendalikannya bahkan sampai hari ini” Shagun terus memprovokasi Simmi “Aku ingin melihat Ishita terluka dan menangis” dalam benak Shagun berkata “Aku harus bisa menguasai Simmi, dia harus menghancurkan kebahagiaan Ishita dengan satu kali hentakan, aku harus membuat Raman marah padanya” bathin Shagun senang
Saat itu Raman menghampiri Appa dan mengajaknya untuk minum “Jika ibumu melihat aku seperti ini maka dia akan marah padaku, Raman”, “Ayah, semua laki laki selalu takut pada istrinya” ujar Raman sambil tertawa kecil, saat itu Shagun menghampiri Raman dan mencoba untuk menyindirnya “Aku tahu kalau kamu menatap kearahku terus, aku yakin sampai saat ini kamu masih belum bisa melupakan aku kan ? Karena kamu masih mencintaiku, aku tahu kalau aku masih ada di dalam hatimu dan kamu hanya memikirkan tentang aku, kamu membuat Ishita menjadi istrimu dan ibunya Ruhi tapi kamu tidak menyentuhnya sama sekali sampai sekarang” Simmi memperhatikan Shagun dan Raman “Aku tahu, Parmeet yang mengatakan hal ini padamu kan ? Apakah kamu tidak bisa mengerti ada hubungan apa antara aku dan Ishita ? Aku membenci kamu, Shagun ! Aku tidak kasihan padamu”, “Tapi aku melihat bagaimana kamu menatapku, Raman ,,, aku adalah mantan istrimu, kita berdua saling mencintai dulu, apakah kamu lupa ? Hadapilah ,,, kamu tidak bisa mencintai siapapun, Raman karena kamu hanya mencintai aku” Shagun merasa percaya diri, Raman bergegas meninggalkan dirinya, Shagun tersenyum senang
Tak lama kemudian, pembawa acara memberi tahu semua orang yang hadir disana kalau Raman akan menari bersama Ishita, semua orang bertepuk tangan menyambutnya, saat itu Ishita sudah ganti baju dan mengenakan sebuah baju ala barat berwarna merah menyala “Ibu Ishi, kamu sangat cantik” puji Ruhi polos “Terima kasih untuk kalian semua, tunggu dulu, Ishita ,,, aku tidak bisa menari denganmu hari ini” semua orang terkejut begitu mendengar ucapan Raman “Hari ini aku akan menari dengan orang lain, aku ingin menari dengan mantan istriku, istriku yang pertama, Shagun” Shagun sangat senang mendengarnya dan tersenyum manis, sementara kedua bola mata Ishita mulai berkaca kaca, Ishita tidak percaya dengan hal ini, semua orang melihat kearah mereka dengan mata mereka yang lebar “Shagun, kemarilah ,,, ayoo menari denganku ! Ini untuk Mihir dan Trisha” Shagun segera menghampiri Raman dan menyindir Ishita
“Maafkan aku, Ishita ,,, dalam hati Raman hanya ada satu tempat yang tersisa dan tempat itu hanya milikku” Ishita sangat sedih dengan matanya yang semakin berkaca kaca setelah mendengar ucapan Shagun, sedangkan Ashok merasa kesal dengan sikap Shagun “Apa yang Shagun lakukan didepan semua orang, dasar wanita aneh !” ujar Ashok kesal
Raman lalu mengulurkan tangannya ke Shagun, Shagun segera menyambut tangan Raman dan mereka melihat kearah Ishita, Simmi tersenyum senang melihat Ishita yang hampir menangis, mereka berdua kemudian mulai menari, Ishita memegang dompet Shagun yang tadi di titipkan oleh Shagun padanya, Mihika langsung melemparkan dompet itu dan berkata “Kakak, kita tidak bisa berdiri terus disini, ayooo kita pergi” Ishita bergegas hendak pergi dengan Mihika,
Namun tiba tiba mereka mendengar Shagun berteriak mengaduh rupanya Shagun terjatuh di lantai dansa, semua orang bertepuk tangan untuk mereka, Ishita dan Mihika tidak jadi pergi dari sana dan menatap kearah mereka, Raman lalu berjongkok dan menyindir Shagun dengan pedasnya “Aku kira kamu itu tidak bisa cocok dengan setiap langkahku, apakah kamu terluka ?” sindir Raman santai, Ashok maju ke depan dan membantu Shagun bangun “Tunggu dulu, Ashok ! Maksudku sebenarnya lebih baik kalian pergi dari sini, semua orang tahu kalau pacarmu ini tidak bisa menyelesaikan pekerjaan apapun, dia telah meninggalkan pernikahanku yang masih berlangsung dan tarian ini juga, disana ada seorang perempuan yang cukup bisa melakukannya” ujar Raman sambil menunjuk kearah Ishita
“Hari ini dialah yang akan menyelesaikan tarianmu” sindir Raman “Maafkan aku Ishita, aku sengaja melakukan sandiwara ini, tadi aku memang hanya berpura pura, kamu tahu ada sebuah puisi yang sangat terkenal, kita harus menghargai sinar matahari dengan mengenali kegelapan terlebih dulu” Raman kemudian memuji Ishita dan menyindir Shagun lagi “Shagun, kamu tidak akan bisa seperti dia bahkan jika kamu lahir 100 kali dalam kelahiranmu berikutnya” Raman kemudian berjalan menghampiri Ishita dan berkata “Shagun tidak pernah mendukungku, dia selalu meninggalkan aku ditengah perjalanan tapi maukah kamu mendukungku ? Dan berjalan bersamaku” ujar Raman sambil mengulurkan tangannya ke arah Ishita, Shagun sangat marah melihatnya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 138 by. Sally Diandra