SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1038 “KENANGAN YANG MENCEKAM”
by. Sally Diandra Dalam perayaan Lohri, Aaliya menolak mengambil gelang itu, Adi memperhatikannya dari jauh “Aaliya, nenek membeli gelang ini dengan cinta, simpanlah, ini adalah mahar”, “Kenapa harus terburu buru memberikan mahar ke Aaliya ? Kalian bisa memberikannya nanti” sela Adi “Ini sudah hampir terlambat, kami sudah memberikan kebebasan untuk kamu, nenek akan bicara dengan ayahmu dan menetapkan tanggal pernikahannya, kemudian kita akan membawa Aaliya kerumah sebagai seorang menantu” Ishita langsung menyela ucapan ibu mertuanya “Ini benar benar sempurna !” kemudian mereka semua pergi untuk melihat persiapan pemujaan, Adi dan Aaliya saling memandang satu sama lain dengan perasaan canggung
Semua orang kemudian berjalan mengelilingi api Lohri dan melakukan ritual, Aaliya memuji penampilan Ruhi sambil menggodanya, Ruhi dan Aaliya kemudian saling mengucapkan selamat hari Lohri dan saling memeluk satu sama lain “Apa Suhail tidak akan datang sampai saat ini ?”, “Dia pasti akan datang” hibur Aaliya “Tapi dia tidak menjawab telfonnya”, “Mungkin dia sedang mengendarai mobil” Aaliya berusaha meyakinkan Ruhi “Aaliya, apa yang kak Adi katakan begitu melihat kamu dalam penampilan ala Punjabi seperti ini ?” belum sempat Aaliya menjawab, Amma datang dan meminta Aaliya untuk ikut dengannya dan melakukan pemujaan karena ini adalah perayaan Lohri pertama untuk Aaliya setelah bertunangan, Amma juga mengajak Adi untuk ikut dan meminta mereka melakukan pemujaan bersama sama, Adi dan Aaliya akhirnya melakukan pemujaan bersama
Saat itu Ananya melihat Simmi sedang bersama Parmeet, Ananya kemudian meminta kedua orang tuanya ini untuk melakukan pemujaan, Simmi langsung menolak “Ayoolah, Simmi ,,, demi Ananya” pinta Parmeet, hal ini membuat Raman marah, Ishita langsung mengajak Raman untuk melakukan pemujaan, saat itu Gaurav datang dan mencari Simmi “Aku rasa aku datang pada saat yang salah, pestanya sedang berlangsung, tapi paling tidak aku bisa menyapa Simmi” gumam Gaurav yang saat itu melihat Simmi, Gaurav tersenyum manis melihat kearah Simmi
Ishita sedang berdoa untuk anak anaknya dan berharap mereka bisa terhindar dari setiap masalah yang ada, Ishita kemudian ngobrol dengan nyonya Bhalla dan bergegas menuju ke gudang untuk mengambil aksesoris Lohri yang lain, sementara itu Shagun meminta Mani untuk melakukan pemujaan “Mani, kita juga harus melakukan pemujaan, apa yang akan mereka pikirkan, ayoolah” ajak Shagun, saat itu Ishita melihat ada sebuah mobil diparkir di area parkir dan berfikir untuk memberitahu orang itu tentang area parkir untuk tamu, dilihatnya ada seseorang yang sedang melepas janggutnya lalu bersembunyi, Ishita merasa heran “Kenapa dia datang dengan cara menyamar seperti itu ?” Ishita kaget ketika dilihatnya orang itu adalah Suhail “Kenapa Suhail datang dengan cara menyamar ? Mungkin dia sedang merencanakan sesuatu” bathin Ishita
Sementara itu Pihu terjatuh dan terluka, Pihu teringat pada insiden pembunuhan itu, Pihu langsung berteriak kencang “Tidaaakkkk ! Jangan pukul aku !” Raman dan Mihika segera memegangnya, Mihika langsung buru buru mengambil kotak P3K untuk Pihu “Pihu, tidak akan terjadi apa apa, ayah ada disini bersamamu” saat itu Suhail datang kesana namun Pihu tidak melihatnya, Ishita buru buru ingin memberitahu Raman tentang Suhail, Mihika langsung mencegatnya “Kakak, aku mencari cari kamu dari tadi, Pihu tadi jatuh dan terluka, dia panik begitu melihat darah” Ishita bergegas berlari menuju ke arah Pihu begitu mendengar cerita Mihika
Ruhi sedang menunggu Suhail dan berkata “Mungkin seharusnya aku bersama Pihu”, “Tidak usah, Ruhi ,,, ayahmu sedang bersamanya, kamu berikan saja prasad itu pada semua orang dan meminta mereka untuk makan malam” ujar tuan Bhalla, saat itu Suhail datang, Ruhi langsung tersenyum manis “Selamat malam tuan Bhalla, selamat hari Lohri” sahut Suhail, sementara itu ditempat Pihu, Raman sedang menangani luka Pihu
“Ayah akan mengambil kotak P3K dulu yaa”, “Jangan, ayah ,,, ayah jangan pergi” saat itu Mihika dan Ishita datang menghampiri mereka, Ishita langsung memeluk Pihu dan berkata “Ini hanya luka kecil” kemudian Ishita mulai mengobatinya, Ishita lalu menghibur Pihu “Ayah dan ibu jangan pergi”, “Baiklah, kami ada disini untuk kamu, Pihu” hibur Raman “Kalian berdua disini saja, aku akan membuat coklat panas kesukaan Pihu” sahut Mihika kemudian berlalu dari sana, sedangkan Raman dan Ishita sangat khawatir
Adi bertanya pada Aaliya “Aaliya, kenapa kamu membawa aku kesini ?”, “Aku harus mengatakan sesuatu yang sangat penting denganmu” sahut Aaliya “Aku tahu apa yang mengganggumu, kamu tidak senang dengan gelang itu kan ? Kamu tidak ingin mengenakannya bukan ?”, “Tidak, bukan itu” sahut Aaliya lagi “Sudah cukup, Aaliya ,,, sudah banyak ketegangan disini, biarkan Pihu sembuh dulu, lalu kita akan memberitahu mereka tentang perpisahan kita, aku akan memberitahu ayah dan ibu Ishi” Aaliya langsung menyela “Kapan aku mengatakan hal ini ?”, “Aku bisa mengerti begitu melihat kamu merasa tidak nyaman dengan gelang itu, lanjutkan saja dramamu ini untuk beberapa hari” Adi kemudian pergi meninggalkan Aaliya
“Omong kosong apa ini ? Kenapa dia menyimpulkan seperti itu ? Aku datang kesini untuk mengatakan sesuatu yang lain, apa dia begitu putus asa sehingga meminta putus ? meskipun aku juga tidak ingin bersamanya” Aaliya lalu berbalik dan dilihatnya Shagun sedang berdiri disana menatap kearahnya “Aaliya, kami akan pulang, apa kamu mau ikut ?”, “Iyaa, ibu” ujar Aaliya sambil berharap Shagun tidak mendengar apa yang dibicarakannya tadi dengan Adi dan berfikir untuk memberitahu Ishita dan Mani nanti
Keesokan harinya, Mani memberitahu Aaliya kalau saat ini adalah saat yang tepat “Aaliya, kamu dan Adi seharusnya mulai berfikir tentang pernikahan kalian berdua, kalian harus menetapkan tanggal pernikahannya” Aaliya hanya diam saja “Apa ayah mengatakan hal yang salah ?”, “Iyaa, Mani ,,, untuk apa terburu buru, Aaliya tahu kapan dia akan membuat keputusan, Aaliya akan menikah ketika dia merasa siap” Shagun menyela ucapan Mani “Shagun, tidak usah ikut campur dalam hal ini, Aaliya adalah putriku !” Mani kemudian berlalu dari sana, Shagun mulai buka suara begitu Mani pergi “Aaliya, apa kamu ingin mengatakan sesuatu ?”, “Tidak !” Aaliya langsung menggeleng
“Aku tidak bilang ke ayahmu tentang perpisahanmu, tapi pastinya dia akan terluka dan aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi”, “Jadi kamu sudah tahu semuanya ?” sela Aaliya “Aku mendengar semua percakapanmu dengan Adi, katakan saja pada ayahmu kapan kamu akan siap ?”, “Terima kasih, untuk pengertianmu, ibu Shagun” sahut Aaliya “Kalau kamu ingin berterima kasih padaku, bantulah aku dalam mengakhiri kesenjanganku dengan ayahmu, aku membutuhkan Mani, apa masalahnya ? Kalau kamu tidak mau membantu aku, aku akan memberitahu ayahmu tentang perpisahanmu” Shagun kemudian berlalu dari sana
Ishita terbangun dipagi hari dan melihat Raman dan Pihu sedang tertidur bersama, Ishita teringat pada Suhail dan berfikir untuk memberitahu Raman, Ishita segera membangunkan Raman, namun saat itu Raman mendapat telfon “Apa ? Baiklah aku akan datang” Raman kemudian memberitahu Ishita tentang pekerja yang terluka dipabriknya, Raman bergegas pergi ke pabrik, Ishita meminta Raman untuk mengajak Romi juga “Saat ini aku belum bisa memberitahu Raman soal Suhail, aku akan memberitahunya nanti kalau dia sudah kembali” gumam Ishita
SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1038 “KENANGAN YANG MENCEKAM”
by. Sally Diandra