SINOPSIS MOHABBATEIN episode 136 by. Sally Diandra
Raman sedang ngobrol dengan Pammi di bawah, Ishita datang menyusul Raman dan berkata “Raman, aku mau bicara denganmu”, “Ishita, kembalilah kerumah dan ganti bajumu, semua orang akan tertawa, mereka pasti mengira kalau aku bersama ibuku” ejek Raman “Aku berusaha untuk meminta maaf padanya dan dia tidak mendengarkan aku, aku tidak akan minta maaf sekarang !” sungut Ishita kesal, begitu mereka sampai di venue acara pertunangan Mihir dan Trisha, semua orang memuji Raman dan memintanya untuk jauh jauh dari istri mereka, salah satu teman Raman melihat kearah Ishita dan berkata “Raman, lihat kesana !”, “Memangnya ada apa ? Kenapa kamu melihat kesana ?” Raman lalu berbalik dan melihat Ishita dengan kain sareenya yang begitu indah, semua orang menatap kearah Ishita begitu Ishita memasuki tempat tersebut, Ishita terlihat sangat mempesona dengan tatanan rambutnya yang indah,
Ishita kemudian menemui teman teman Raman “Aku merasa aku tidak perlu memanggilmu kakak ipar hari ini, Ishita ,,, ini serius karena kamu terlihat begitu mempesona, kalian berdua kenapa hanya saling memandang seperti itu ? Ayooo kita adakan kompetisi pada yang lain juga hari ini” ujar Abhishek, salah satu teman Raman, Raman sendiri terpukau menatap kearah Ishita, mereka kemudian membiarkan Raman dan Ishita berdua, Ishita membalas tatapan Raman sambil tersenyum, Raman menatapnya tanpa berkedip mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut, Ruhi menghampiri mereka berdua dan berkata
“Kalian berdua nampak menawan ! Berikan aku ciuman !” Raman dan Ishita lalu menunduk dan memberikan ciuman ke pipi Ruhi secara bersama sama dan Ruhi sengaja mundur ke belakang, sehingga Raman dan Ishita saling berpandangan satu sama lain, lalu Raman berkata “Ruhi yang paling cantik di pesta ini” Ishita tidak membalasnya dan bergegas menggandeng Ruhi lalu masuk ke dalam gedung, begitu Ishita pergi bersama Ruhi, Raman memuji Ishita sambil bergumam sendiri “Dia memang kelihatan luar biasa, keajaiban memang bisa terjadi” ujar Raman sambil tersenyum
Ruhi dan Ishita lalu menemui Trisha, Trisha sedang menggunakan mehendi ditangannya, Ishita kemudian meminta pada para wanita yang meluksi mehendi untuk melukiskan mehendi tersebut di tangan Ruhi, mereka tertawa ketika mendengar cerita Ruhi yang polos, beberapa wanita mulai menggosip karena mereka tidak melihat satupun keluarganya Mihir “Mihir itu hidup sebatang kara dan Ramanlah yang merawatnya” Ishita mendengar pembicaraan mereka, mereka kemudian bertemu dengan Simmi dan bertanya tentang Parmeet “Saat ini Parmeet sedang sibuk, jadi dia tidak bisa datang kesini”, “Kalau begitu telfon saja dia, Simmi” Simmi merasa jengah meladeni para tamu tersebut “Sudahlah, lebih baik kalian minum saja” Simmi lalu meninggalkan mereka,
Para tamu itu mulai menggosip soal Parmeet “Aku rasanya sepertinya ada yang tidak beres di dalam keluarga itu, Raman telah mengusir Parmeet keluar dari rumah mereka” Simmi yang saat itu masih mendengarkan, langsung marah dan menegur para perempuan tersebut, kebetulan Ishita lewat disana dan melihat Simmi sedang menegur beberapa perempuan tersebut “Parmeet tidak melakukan apa apa ! Dia hanya tidak ingin tinggal dirumah mertuanya, itulah mengapa dia pergi !” Ishita mencoba menghentikan kemarahan Simmi pada perempuan penggosip tersebut
“Simmi, ini adalah masalah keluarga kita, tidak usah membicarakannya didepan umuum” Simmi segera berlalu dari sana dengan marah begitu mendengar permintaan Ishita “Aku minta maaf tapi mengertilah, hal ini memang terjadi padaku tapi juga berimbas ke Simmi, jika kita tidak membantunya maka siapa lagi yang akan membantunya”, “Kami bisa mengerti, Ishita ,,, kami tidak akan mengatakan apa apa lagi” Ishita berterima kasih pada para tamunya itu
Sementara itu Tandon datang ke venue bersama Mihir, Raman menyambut mereka”Mihir, aku tidak tahu kalau kamu kelihatan sangat tampan”, “Raman, kamu juga nampak tampan, tidak kurang seperti seorang pengantin laki laki” mereka bertiga lalu tertawa bersama sama, Tandon kemudian beralih ke keluarga Bhalla, begitu Tandon pergi, Raman meminta Mihir untuk tersenyum “Mihir, tersenyumlah, nanti orang lain mengira kalau kamu tidak bahagia” pinta Raman,
Saat itu Pathak, pengacara Raman datang dan berkata “Mihir, selamat ya untuk pertunanganmu”, “Acaranya belum juga dimulai” ujar Mihir dingin, saat itu Raman melihat Ashok dan Shagun datang ke pesta mereka, Ashok yang tahu diperhatikan oleh Raman dari jauh, berkata pada Shagun “Shagun, Raman sedang memperhatikan kamu”, “Dia memang selalu mengawasi aku, tidak pernah berubah, ayoo kita masuk” ujar Shagun sambil tersenyum penuh percaya diri, Mihir yang melihat kemunculan mereka berdua, merasa heran “Siapa yang mengundang mereka kesini ?” tanya Mihir kesal “Mihir, tidak usah bicara ataupun menyambut mereka” pinta Raman, Shagun tersenyum manis melihat ke arah mereka, Tandon kemudian menyambut Shagun dan Ashok, Mihir semakin kesal “Tapi, Raman ,,,”, “Sudah, Mihir ,,, abaikan saja mereka, mereka itu tamunya tuan Tandon !” sahut Raman
Dari kejauhan Simmi melihat Ashok dan Shagun, Shagun mencoba bicara dengan Simmi tapi Simmi segera pergi menghindari Shagun “Suaminya bekerja untuk kami berdua dan dia menunjukkan sikap yang bermusuhan padaku, dasar keturunan yang tidak tahu terima kasih !” gumam Shagun ketus, saat itu Ashok mendapat telfon, Ashok segera keluar dari tempat itu, Tandon kemudian mengajak Shagun minum winne “Apakah kamu mau minum wine ?” Shagun menerima ajakkan Tandon “Ketika aku datang ke India, saat itu perayaan Lohri, aku bertemu dengan Raman dan Ishita, aku tidak tahu kalau ternyata mereka akan bersaudara denganku”, “Apakah kamu bertemu dengan mereka pada bulan January ?” Shagun mulai melancarkan aksinya “Iyaa, itu betul !”, “Coba pikirkan bagaimana Raman mempertemukan kamu dengan Ishita sebagai istrinya, kamu seharusnya tahu semuanya tentang mereka” Tandon bingung “Apa maksudmu ?”, “Raman dan Ishita menikah ,,,” Shagun kemudian menceritakan semuanya ke Tandon
Tepat pada saat itu Vibhu dan Mihika datang, Mihir melihat kearah mereka, Raman juga menyapa mereka dan mengajak Vibhu bersamanya, Mihir menatap kearah Mihika “Mihir, kenapa kamu begitu tegang ?” Mihir menggeleng “Tidak !”, “Oh iya, kak Ishita yang mengundang kami jadi kami datang, semoga semuanya berjalan lancar ya, kamu dengan Trisha dan aku dengan Vibhu, kita berdua akhirnya bisa berubah bersama sama” ujar Mihika pura pura senang, saat itu Ishita menghampiri mereka dan memeluk adik sepupunya itu, Raman lalu mengajak Ishita untuk menemui Vibhu, Ishita memuji mereka berdua dan berkata “Ayoo masuk ke dalam, oh iya Mihir ,,, dimana keluargamu ?” tanya Ishita heran “Semuanya sudah datang kesini, lihat saja, Raman, kamu dan lainnya” ujar Mihir
Sementara itu Tandon terperangah begitu mendengar cerita Shagun tentang pernikahan Raman dan Ishita “Apa ? Jadi Raman telah bohong padaku !” ujar Tandon ketus “Iyaa, dia membuat seolah olah sebuah keluarga yang bahagia, Ruhi itu anak kandungku, aku adalah mantan istrinya Raman, Raman itu tidak mencintai Ishita, dia hanya mencintai aku saja” ujar Shagun penuh percaya diri “Tapi sebenarnya ada celah dalam ceritamu itu, nyonya ,,, Raman tidak mencintai kamu lagi sekarang, Raman sudah menceritakan semuanya padaku sebelumnya, kemudian aku baru sadar kalau Raman dan Ishita bisa bersama itu karena aku, Raman adalah seorang pria yang baik, dia telah memulai kehidupannya yang baru lagi, dia telah mendapatkan seorang istri seperti Ishita dan kamu dengan tuan Ashok, rasanya tidak baik mengorek ngorek lagi masa lalu di waktu yang baik seperti ini” Shagun nampak kesal begitu mendengar ucapan Tandon “Aku bisa mengerti kalau kamu bercerai dengan Raman, itu memang sangat menyakitkan, tapi bagaimanapun juga kita harus berubah, oh iya ,,, ngomong ngomong, permisi, aku mau menemui tamu tamuku yang lain” Tandon kemudian meninggalkan Shagun yang terlihat menahan marah diwajahnya, Shagun merasa seolah olah pipinya ditampar oleh benda yang sangat keras
Tak lama kemudian keluarga Iyer datang ke venue tersebut, acara pertunangan pun segera dimulai, pembawa acara memberitahu bahwa ada tarian yang sangat special yang akan dibawakan oleh Vibhu dan Mihika, mereka berdua kemudian menari bersama, Mihir sangat cemburu melihat kebersamaan Mihika dan Vibhu hingga memecahkan sebuah gelas, tangannya jadi terluka, Bala tersenyum dari kejauhan sambil memperhatikan Mihir “Aku rasa apa yang direncanakan oleh Ishita akan berhasil” bathin Bala dengan senyumnya yang penuh arti, sedangkan Trisha merasa khawatir pada Mihir namun Mihir segera keluar dari tempat tersebut untuk mencari udara segar diluar,
Shagun juga memperhatikan Mihir dan bergegas menghampiri Mihir untuk mengajaknya ngobrol, Mihir sedang mengikat tangannya yang terluka dengan saputangannya, Shagun mendatanginya “Mihir, ada apa ? Katakan padaku”, “Sudah pergi saja sana, Shagun ! Aku mohon, aku tidak ingin bicara denganmu !” bentak Mihir sinis, Ishita juga keluar ruangan dan melihat Mihir sedang bersama Shagun “Hubunganku dengan Raman memang sudah putus, tapi kenapa kamu tidak mau bicara denganku ?”, “Apa yang pacarmu katakan tentang aku ? Aku ini bonekanya Raman kan ? Iyaa itulah aku ! tapi dihari hubunganmu dengan Raman putus maka hubungan kita juga berakhir, Shagun !” Shagun langsung menyindir Mihir “Aku tahu di mana tempatku, saat ini aku berada di tempat yang lebih baik daripada sebelumnya” ujar Mihir kesal namun Shagun mencoba menakut nakuti Mihir “Aku mohon, Shagun ,,, tinggalkan aku sendiri”, “Baiklah ! Tetaplah berada dikakinya Raman !” ujar Shagun sambil berlalu dari sana,
Sekilas Shagun melihat Ishita namun bergegas pergi, Ishita kemudian menghampiri Mihir “Mihir, apakah kamu dulu sangat dekat dengan Shagun ?” tanya Ishita sambil mengobati luka ditangan Mihir “Iyaa, selama Raman bersama Shagun”, “Kenapa kamu tidak mencegah mereka ketika mereka hendak berpisah ?” tanya Ishita heran “Aku hanya mendukung orang yang benar, Ishita ,,, dan Raman itu benar !”, “Jangan terlalu percaya buta pada seseorang, kesetiaanmu dan kasih sayangmu pada Raman itu baik tapi kamu memiliki sebuah kehidupan yang terpisah dari itu, kadang kadang kamu harus bertanya, kamu percaya pada Raman, tapi hidupmu adalah milikmu sendiri, kamu harus bisa memutuskannya dengan baik” ucapan Ishita membuat Mihir berfikir sambil menatapnya ketika Ishita berlalu meninggalkannya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 137 by. Sally Diandra