SINOPSIS MOHABBATEIN episode 139 by. Sally Diandra
Semua orang berusaha meyakinkan Mihika untuk mempercayai Mihir, Raman datang kesana dan mendengar pembicaraan mereka “Ishita, ayah, ibu ,,, kita harus membatalkan pertunangan ini” semua orang terkejut dan bahagia “Apa ? Apakah pertunangan Mihir batal ? Apakah dia membatalkannya ?” tanya Mihika penasaran “Tidak, Mihir bahkan sekarat kalau tidak melakukan pertunangan ini, aku meminta kamu membatalkan pertunanganmu dengan Vibhu karena Ishita belum membooking gedungnya”, “Raman, aku sudah melakukannya” Ishita berusaha meyakinkan Raman “Tapi pihak hotel bilang kalau kamu itu belum memesan ruangan disana, sedangkan pertunangan Mihir dan Mihika akan berada di ruangan yang sama, tempat yang sama dan hari yang sama” semua orang tertegun mendengar ucapan Raman
“Bagaimana
ini bisa terjadi, Raman ?”, “Ibu, aku ini sudah seperti anakmu sendiri
kan ?” Raman meminta dukungan dari ibu mertuanya “Kami tidak bisa
menundanya, Raman” Ishita berusaha meyakinkan Raman “Kita akan
mengadakan pertunangan Mihika pada jam 5 sore dan Mihir 7 malam”, “Tidak
bisa ! Kami yang akan mengaturnya ! Bagaimana kalau Mihir dulu baru
kemudian Mihika” Vandu menyela ucapan Raman “Tidak, jangan ! Ishita
nanti tidak bisa konsentrasi dengan baik, aku rasa kalau kamu pasti
tidak bisa konsentrasi pada pertunangan Mihika karena Mihir” ujar Raman,
kemudian semua orang mulai membahas apa yang harus mereka lakukan
“Raman,
kamu ini membuat semuanya jadi bingung, ini tidak mungkin, kami harus
menyiapkan Mahuratnya (waktu yang baik untuk melaksanakan hajat
tertentu) dulu, itu yang paling penting untuk kami jadi ini tidak bisa
terjadi” ujar Ishita “Santai saja, aku telah menyelesaikan masalah
Mahurat ini”, “Tapi kamu kan bukan pendeta, Raman” Ishita lagi lagi
menyela ucapan Raman “Iya, aku memang bukan pendeta tapi aku mempunyai
seorang pendeta dan aku akan membawanya, jangan khawatir kalau aku ada
disini maka semuanya pasti beres” Raman berusaha memberi pelajaran pada
keluarga Iyer yang telah mencoba berbohong padanya tentang acara
pertunangan Mihika
Tak
lama kemudian Raman meminta pendeta untuk duduk “Kak Vandu, bisakah
ambilkan air untuk pendeta ?” pinta Raman, Vandu dan seluruh keluarganya
merasa was was karena Raman benar benar membawa pendeta itu, lalu Raman
meminta pendeta tersebut untuk bicara “Menurutku jam 5 sore merupakan
Mahurat / waktu yang tepat untuk melaksanakan acara pertunangan
tersebut”, “Nah ! Masalah terpecahkan, anda mau ikut, pendeta ?” tanya
Raman “Kamu kan tidak membooking aku untuk itu, tapi aku akan datang
kalau kamu meminta” ujar pendeta “Bagaimana kalau semua bisa santai kan
sekarang ? Ayoo ayah mari kita antar pendeta keluar” ujar Raman santai
“Lihat
ayah, tidak ada masalah sama sekali kan ? aku akan menelfon pendeta
untuk datang satu jam sebelumnya, bagaimana ? Karena dalam tradisi
keluargamu, kalian memiliki begitu banyak ritual yang harus dikerjakan
bukan ?” seluruh keluarga Iyer hanya terdiam “Vibhu, kamu ini benar
benar laki laki yang beruntung, tapi aku merasa kesal dengan ibu mertua,
ibu ,,, ibu selalu mengerjakan semua pekerjaan dengan sempurna tapi
bagaimana bisa ibu melupakan yang satu ini ?” Amma kaget “Apa memangnya
?”, “Kenapa ibu tidak mengundang ibu kandungnya Mihika ?” semua orang
kaget “Aku yakin dia pasti akan merasa kesal jika kita mengabarkan
padanya terlambat, maka biar aku yang meminta maaf padanya, mana
telfonnya ?” saat itu Ishita menduduki telfon tersebut “Kebetulan aku
punya nomernya” ujar Raman
Kemudian
Raman pun bicara dengan Soumya, ibu kandungnya Mihika “Aku menelfon
anda untuk mengucapkan selamat, bibi ,,, karena hari ini adalah hari
pertunangannya Mihika” Soumnya kaget begitu mendapat kabar dari Raman
“Iyaaa, hari ini, bibi ,,, maafkan kami, ibu dan lainnya sangat sibuk
mempersiapkan pesta pertunangan ini jadi mereka lupa untuk menelfon
bibi, lebih bibi datanglah cepat, kami menunggu” seluruh keluarga Iyer
dibuat bingung oleh Raman “Siapa laki laki itu, Raman ?”, “Dia buah mangganya Tamil, laki laki yang sangat penurut” ujar Raman santai “Kenapa kamu tidak mengabarkan padaku sebelumnya ? Dia kan anakku !” tanya Soumya heran
”Mihika
bertemu dengannya di internet dan seluruh keluarga sudah setuju
dengannya, jangan tegang, bibi ,,, datang saja kemari, bibi bisa terbang
dengan pesawat yang berangkat jam 3 sore, dan datanglah ke bandara
tepat waktu, jangan lupa ,,, bawalah kain saree bibi yang paling indah,
nanti aku yang akan menjemput bibi” Raman kemudian memberikan telfon
tersebut ke Ishita “Ishita, apakah Mihika melakukan sesuatu ?”
tanya Soumya cemas “Tenang, tenang, bibi ,,, dengarkan aku, kami akan
menjelaskan semuanya pada bibi nanti” Raman segera merebut telfon itu
dari Ishita dan berkata pada Soumya “Bibi benar, bibi berhak marah,
bahkan Mihika juga tidak bertanggung jawab, aku minta maaf, bibi ,,,
nanti aku sendiri yang akan menjemput bibi di bandara, katakan saja
padaku jika bibi butuh bantuan” Ishita menggeleng dan berkata tidak,
kemudian Raman berkata pada Ishita “Datanglah segera ke ritual
pertunangannya Mihir, oh iya selamat untuk kalian semua, aku pasti akan
melihat wajah wajah bahagia sore ini, bye !” Raman bergegas berlalu dari
sana dengan perasaan puas karena berhasil mengerjai seluruh keluarga
Iyer
Begitu
Raman pergi, Mihika sangat panik sambil berkata “Jika ibu datang ke
sini, dia pasti akan membunuhku”, “Aku tidak mau datang sore ini dan aku
juga tidak mau melakuka pertunangan dengan Mihika dan Malini ,,,” Vibhu
juga sangat panik “Kak Ishita, akhiri semuanya sekarang !”, “Tenang,
tenang, Mihika” Ishita berusaha menenangkan adik sepupunya “Mihika, kamu
harus siap menerima resiko apapun kalau kamu ingin mendapatkan cintamu,
ibu ,,, ibu harus bilang ke bibi Soumya, aku sudah menduga kalau hal
ini pasti akan terjadi, aku akan menjawab tantangan Raman” Ishita sudah
siap
Di
rumah keluarga Bhalla, seluruh keluarga Bhalla sedang tertawa terbahak
bahak begitu mengetahui apa yang Raman lakukan pada keluarga Iyer, saat
itu Ishita pulang kerumah dan semua orang langsung diam begitu melihat
kedatangannya, mereka lalu pura pura ngobrol soal Mihir, tiba tiba Raman
menghentikan Ishita dan meminta ibunya untuk menjelaskan pada Ishita
tentang ritual dikeluarga mereka pada pesta pertunangan Mihir nanti,
dalam hati Raman berkata “Sekolah dimana kamu belajar disana, pengawasnya masih dipercaya untuk menerima restuku”
bathin Raman, Ishita menatap ke arah Raman, Raman membalasnya dengan
senyumnya yang manis, Ishita menatap ke arah Raman dengan perasaan kesal
dan senyumnya pun menghilang
Sore
harinya, Raman menyambut semua orang di gedung tempat pertunangan,
Raman memeluk Tandon “Ini persiapan yang sungguh sangat luar biasa dan
dekorasinya, aku suka, aku sangat senang, Raman”, “Ini adalah
pertunangan adikku, tuan Tandon ,,, bagaimana aku bisa meninggalkan satu
kerikil pun didalamnya, saat itu Raman melihat Ishita mengenakan kalung
pemberiannya dan penampilannya sangat anggun dengan kain saree
sutranya, Ishita kemudian memeluk Trisha dan mereka berdua saling memuji
satu sama lain “Apa yang kamu lakukan ? Dengan mengenakan kalung yang
terlalu mencolok seperti itu ? Apa yang akan orang orang katakan nanti
?”, “Aku rasa tamu tamunya adalah orang orang Punjabi dan selera mereka
pasti akan sama seperti seleranya Raman” Ishita balas menyindir Raman
sambil tersenyum kemudian berlalu dari sana, Raman lalu berkata pada
dirinya sendiri “Sebuah film Tamil akan didubing dalam bahasa Punjabi,
ada sesuatu yang tidak beres, tetaplah waspada, Raman” ujar Raman
Trisha
menyapa seluruh keluarga Bhalla, nyonya Bhalla memberikan restu padanya
“Dimana Mihir ?”, “Dia nanti akan menyusul kesini, berikan dia waktu,
Trisha” Simmi menjawab pertanyaan Trisha, Trisha malah tertawa tergelak
“Kamu tahu, Romi yang mendadani Mihir” ujar Simmi lagi, saat itu seluruh
keluarga Iyer datang ke tempat tersebut bersama Mihika, Mihika juga
terlihat sangat cantik “Mihika, kamu kelihatan sangat cantik sekali tapi
kenapa kamu bersedih, apakah kamu tidak suka dengan Vibhu ?” sindir
nyonya Bhalla “Seorang gadis pasti akan malu pada saat pesta
pertunangannya” sela Amma “Mihika, bersabarlah dan tersenyum”, “Kak
Vandu, aku takut, sekarang sudah kurang 10 menit, aku tidak bisa
bertunangan dengan badut ini” Vibhu menatap kearah Mihika “Tunggu,
tenang saja, semuanya akan baik baik saja” Vandu berusaha menenangkan
Mihika yang gelisah
Saat
itu Mihir datang bersama Romi, Tandon memeluk Mihir, Mihir melirik ke
arah Mihika “Ayooo sekarang kita lakukan roka dulu” pinta nyonya Bhalla
“Pertama, pertunangan Mihika dan Vibhu dulu, waktu yang baik (mahurat)
bagi mereka adalah jam 5 sore”, “Bukan !” Ishita menyela “Bukankah itu
waktunya Mihir, coba kamu tanya pada pendeta”, “Kamu tahu tentang Grahs,
aku menetapkan waktu yang baik untuk pertunangan Mihir adalah jam 5
sore” sahut pendeta “Ya sudah kalau begitu kita lakukan seperti yang
dikatakan oleh pendeta, kita semua sudah siap kan ?” sela tuan Bhalla,
Tandon pun mengangguk puas,
Namun
Raman berkata lain dan bertanya pada Ishita “Ishita, apa ini ?”,
“Raman, ini yang dinamakan Roka, terima kasih, aku belajar hal ini dari
kamu, kamu terlihat seperti Ravan Kumar kalau marah” sindir Ishita “Kamu
itu orang yang pelit, Raman ,,, kamu hanya memberikan 500 rupee ke
pendeta itu, sedangkan aku memberikan 1500 rupee padanya dan semua
bintang pun berubah, apa yang akan orang orang katakan jika aku berdiri
disebelahmu, dasar nakal, aku akan pergi dulu” Raman benar benar kesal
dengan pembalasan dari Ishita
Saat
itu Mihir dan Trisha sudah duduk berdampingan untuk melakukan ritual
pertunangan mereka, pendeta meminta pada Ishita untuk melakukan Rokanya
Trisha, nyonya Bhalla lalu menutupi kepalanya Trisha dengan kain saree,
Ishita melakukan ritual aarti dan roka, Ishita juga yang melakukan tilak
pada mereka, Mihika bisa melihat Mihir begitu tegang, Mihika mulai
menangis ketika Ishita memberikan cincin pada Mihir dan Trisha, pendeta
lalu meminta agar pasangan tersebut bertukar cincin “Kak Vandu, aku
tidak bisa melihat hal ini” ujar Mihika sedih “Mihika, dia harus
mengatakannya, tunggu saja” hibur Vandu, Mihir kemudian memegang tangan
Trisha dan semua orang mulai tegang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 140 by. Sally Diandra