SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 05 by. Sally Diandra

SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 05 by. Sally Diandra Keluarga nyonya Bhalla sedang menikmati makan siang mereka bersama “Raman akhirnya akan datang juga setelah beberapa hari ini dan aku juga telah menyimpan Jagrata ini hanya untuk dirinya” ujar nyonya Bhalla senang, saat itu Ruhi ingin bertanya sesuatu pada Rinki (adiknya Raman) namun Rinki sibuk sendiri dan pergi meninggalkan Ruhi tanpa menjawab sedikitpun pertanyaan Ruhi, sementara itu nyonya Bhalla menyembunyikan minuman alkoholnya “Ada banyak tamu di rumah, lebih baik simpan dulu minuman anggur ini ditempat yang aman” ujar nyonya Bhalla pada suaminya, Ruhi menghampiri neneknya itu dan mulai ngobrol tentang anak anjingnya ”Nenek apakah dia bisa tenggelam ?” nyonya Bhalla baru sadar kalau cucunya ini bicara mengenai anjingnya “Jika anak anjingmu itu kecil, dia bisa saja tenggelam” Ruhi sangat khawatir ketika mendengar jawaban dari kakeknya, 

Rinki segera mengajak Ruhi pergi, saat itu Ruhi melihat Ishita bersama anak anjingnya, Ruhi sangat senang karena anak anjingnya dirawat dengan baik oleh Ishita Malam harinya, nyonya Bhalla sedang bersiap siap, Ruhi menghampirinya “Ruhi, ayahmu akan datang hari ini, ayahmu pasti akan senang melihat kamu” Ruhi sangat senang mendengarnya, hingga akhirnya Jagrata pun dimulai, saat itu seorang pria datang dengan sepeda motornya, semua orang bicara dengannya, dia adalah Rummi (adik Raman), Rummi memperhatikan para gadis disana dan berjalan jalan, dia menyapa para gadis dan memperkenalkan dirinya sendiri, Rummi dan teman temannya seperti sedang mengejar para gadis, tak lama kemudian Rummi memeluk ibunya, nyonya Bhalla “Dimana kak Raman, ibu ?” Rinki yang menyahut “Mungkin dia sedang dalam perjalanan” kemudian puja pun mulai dilakukan, 

Setelah itu nyonya Bhalla mengenalkan Ruhi pada semua tamunya yang datang “Dia ini cucuku, anaknya Raman” kemudian nyonya Bhalla mengikatkan kain merah di kening Ruhi dan memintanya untuk tidak melepas kain itu “Kain ini diikatkan pada siapun yang kita cintai” ujar nyonya Bhalla, Ruhi lalu mengambil kain merah yang sama dan pergi menemui Ishita “Tante, ayooo ikut denganku” Ruhi kemudian mengikatkan kain merah itu ke anak anjingnya dan berkata “Aku berharap Tuhan akan selalu menjagamu dengan baik” Ruhi kemudian membicarakan tentang ibunya, Ishita hanya terdiam menatapnya dengan penuh haru, Ruhi kemudian mengikatkan kain merah yang lain kening Ishita juga dan memberikan restunya pada Ishita, Ishita merasa sedih “Bagaimana bisa ada seorang ayah yang menelantarkan anak perempuannya sendirian dan membuat istrinya menangis” bathin Ishita sedih 

Amma sangat terganggu dengan suara dari perayaan Jagrata itu, hingga tidak bisa menonton televisi, Rinki mengajak nyonya Bhalla bersama dirinya dan berkata “Kak Raman sebentar lagi datang, ibu” ujar Rinki “Pergilah dan mintalah pada pemain musik itu untuk mulai memainkan musiknya” pinta nyonya Bhalla, saat itu dirumah Amma, Amma semakin terganggu oleh suara bising dan berfikir untuk melakukan sesuatu, sementara Rinki meminta para pemain musik untuk mulai memainkan musiknya, Rinki melihat ada orang yang datang, 

Rinki segera memberitahu ibunya kalau Raman belum datang tapi polisi yang datang “Siapa yang datang ?” nyonya Bhalla bingung, saat itu polisi datang dan meminta para pemain musik untuk menghentikan permainan musik mereka, nyonya Bhalla mengira kalau inspektur datang ke rumahnya untuk menyambut Raman ternyata inspektur polisi meminta mereka untuk menghentikan musiknya “Jam setengah sebelas malam adalah batas terakhir dan tetanggamu telah mengeluh tentang tindakan kalian ini jadi hentikan semuanya sekarang !” ujar inspektur polisi, 

Saat itu Raman datang sambil bertepuk tangan, nyonya Bhalla dan seluruh keluarganya sangat senang melihat kedatangan Raman, Ishita juga memperhatikannya dari kejauhan “Aku setuju, inspektur ,,, ini adalah kesalahan orangtuaku, mereka ini sangat bahagia karena aku telah datang setelah sekian lama aku tidak pulang, jika kamu bisa memberikan aku waktu lima menit saja, aku memiliki beberapa tamu tamu penting, komandanmu” inspektur polisi itu langsung kaget “Apakah komandan benar benar datang kesini ?” Raman mengangguk “Aku tidak bohong !” inspektur polisi merasa bingung “Baiklah, kalian bisa melakukan puja, bisa melakukan jagrata, mainkan musiknya, semuanya bisa kalian lakukan, aku akan pergi” Raman tersenyum “Baiklah, jika kamu memberikan aku ijin, mau aku memberi kamu ini” Raman memberikan sejumlah uang pada inspektur polisi, kemudian mereka pun pergi dari sana 

Ishita yang memperhatikan Raman sejak tadi, mulai tidak suka dengan apa yang diperbuat oleh Raman “Raman, apakah kamu benar benar mengundang komandan polisi ?” tanya nyonya Bhalla penasaran “Ibu, aku kenal dengan dia tapi aku tidak mengundangnya, aku hanya memanipulasi fakta yang ada” nyonya Bhalla dan yang lainnya tersenyum menyadari kenakalan Raman ”Jadi itu artinya kamu mempermainkan polisi itu ?” Raman tersenyum “Uang berbicara, ibu ,,, semuanya bisa berubah karenanya” Ishita menyimpulkan tentang Raman kalau uang adalah segalanya untuk Raman “Dia itu penuh dengan kebanggaan” bathin Ishita jengah 

Nyonya Bhalla kemudian mengenalkan Raman pada teman temannya, dia juga menunjukkan Jagrata pada Raman dan semua orang sedang menari di dalamnya, Rummi menghampiri kakaknya ini dan memeluknya erat sambil mengucapkan selamat pada Raman “Ruhi, lebih baik kamu pergi dan temui ayahmu” pinta Ishita, Ruhi sangat senang dan meminta Ishita untuk menemaninya untuuk bertemu dengan Raman “Nanti saja, Ruhi” Ishita menolaknya secara halus, akhirnya Ruhi berlari ke arah Raman dan terjatuh di jalan, Ishita langsung menolongnya “Ruhi, pergilah ke ayahmu secara perlahan lahan” Ruhi melihat ke arah Raman dan menuju kesana, Ishita menyusul di belakangnya, Ruhi kemudian memegang tangan Raman dan tersenyum senang, Raman juga senang melihat Ruhi, Raman berusaha mengajak Ruhi ngobrol sambil berjongkok di depan Ruhi, Ishita yang melihatnya dari kejauhan, tersenyum senang sambil menggendong anak anjingnya Ruhi, 

Raman melihat tahi lalat yang berada di atas bibir Ruhi, Raman mulai merasa kesal karena tahi lalat itu mengingatkan Raman akan ibu Ruhi yang memiliki tahi lalat yang sama tempatnya seperti di wajah Ruhi, tiba tiba Raman tidak jadi menunjukkan kasih sayangnya untuk anaknya itu, Ishita masih terus memperhatikan mereka dari kejauhan, Raman lalu berdiri dan berbalik meninggalkan Ruhi, Ruhi mengejar Raman namun Raman terus pergi tidak menggubrisnya, Ishita merasa heran dengan sikap Raman “Ada apa dengan Raman ? Dia itu bertemu dengan anaknya seolah olah dia bertemu dengan orang asing saja ?” bathin Ishita heran 

Ketika Ishita hendak pergi ke kliniknya, Ishita bertemu dengan Raman, Ishita mendengar Raman sedang ngobrol dengan seseorang di telfon dan terdengar sangat sombong dan tidak berperasaan “Tidak ada yang lebih penting daripada seorang anak yang sedang sakit, tidak ada seorangpun yang bisa melihat anak mereka sakit” Raman melirik ke arah Ishita yang sedang berbicara sendiri seolah olah menyindirnya, kemudian Ishita berlalu dari sana, Ishita rupanya telah mengubah pandangan Raman tentang pegawainya yang meminta ijin tidak masuk kantor karena anaknya sakit, Ishita berbalik dan melihat ke arah Raman yang berkata “Sikap kita tidak akan pernah cocok, tidak akan pernah !” SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 06 by. Sally Diandra

                                                               RUHI 04
Bagikan :
Back To Top