SINOPSIS MOHABBATEIN episode 55 by. Sally Diandra
Raman dan Ishita pulang dari hotel, Ishita tersenyum geli dan semua orang merasa senang begitu melihat mereka berdua “Sepertinya semalam mereka berdua tidak tidur sama sekali” goda Simmi “Sudah pergilah sana ke kamarmu dan ganti baju dulu dan bersiaplah untuk sarapan pagi bersama kami ,,, Rinki, tunjukkan kamar kakak iparmu ini” Rinki menuruti permintaan ibunya dengan menunjukkan kamar untuk Ishita
”Kak Ishita, ini kamarmu, jika kamu membutuhkan sesuatu, kakak bisa mengatakannya padaku” kemudian Rinky berlalu dari sana, Ishita bertanya pada Raman “Dimana aku bisa menaruh pakaianku ini ? Cari saja sendiri, lemari ini punyaku !” mereka mulai beradu pendapat lagi “Kamu bisa saja menaruhnya di rumah ibumu itu, kamu bisa mengambilnya kapan saja dari sana, sekarang aku harus berangkat ke kantor”, “Aku juga harus pergi ke klinikku ! Baru kemudian ke pengadilan !” ujar Ishita kesal
Ishita melihat nyonya Bhalla sedang melakukan yoga “Nyonya Bhalla, apakah aku bisa mandi di kamar mandi yang lainnya ? Karena aku sedang terburu buru”, “Waah sayang sekali tidak bisa karena kamar mandi lainnya juga masih dipakai, tunggulah beberapa menit” Ishita semakin kesal “Aduuuh apa yang akan aku lakukan ?” sementara itu ketika Appa sangat merindukan Ishita, Ishita datang dan berkata “Tolong, buatkan aku kopi, ibu ,,, aku hampir terlambat” Amma sangat senang melihat Ishita “Ishita, kenapa kamu kesini ?”, “Ishita itu sudah hampir terlambat, makanya dia datang kesini” sahut Amma “Kalau begitu buatkan manisan juga buatnya, dia datang kesini untuk pertama kalinya setelah menikah” ujar Appa,
Sementara itu Mihika mulai menggoda Ishita dengan bertanya “Kakak, apa yang terjadi tadi malam ? Ayoo katakan padaku”, “Kamu tahu akhirnya aku tertidur setelah beberapa saat dan dia tidur di kamar mandi ! Dia tidak mengijinkan aku masuk ke dalam kamar mandi, bisa kamu bayangkan itu ?” Mihika langsung tertawa tergelak mendengar celoteh kakak sepupunya “Heiii tapi apa perlunya susu yang kamu bawa tadi malam ?”, “ Aku membawa mentega cair, kakak ,,, aku tidak tahu bagaimana bisa berubah seperti itu” ujar Mihika heran “Ya sudah, aku pergi dulu ya, daah ibu, daah ayah” ujar Ishita
“Ishita, kamu terlihat sangat cantik dengan kain saree itu, ayoo sini duduk dekat ayah 2 menit saja” ujar Appa sambil melirik ke arah Amma yang menatap ke arah Ishita sambil tersenyum “Memangnya ada apa, ayah ?”, “Tidak ada apa apa, makanlah manisan ini dulu karena kamu baru datang pertama kalinya setelah menikah” Ishita tersenyum dan berkata “Aku akan selalu datang kesini setiap hari, tidak usah pakai formalitas, ayah ,,, ya sudah aku hampir terlambat ke klinik” Ishita kemudian berlalu meninggalkan kedua orangtuanya dan kembali ke rumah Raman
Sesampai dirumah tuan Bhalla “Dari mana saja kamu, Ishita ? Ayyoo sarapan dulu” ajak nyonya Bhalla, Ishita melihat makanan diatas meja makan itu non vegetarian semua, sedangkan Ishita seorang vegetarian “Aku tidak lapar, ibu ,,, aku minum teh saja” tuan Bhalla melihat ke arah makanan yang ada didepannya dan bisa memahami penolakan Ishita “Apakah kamu ingin yang lain ?” tanya nyonya Bhalla, Ishita tetap menggeleng, rupanya tuan Bhalla menyelinap keluar rumah menuju ke rumah tuan Iyer “Tuan Iyer aku datang untuk meminta idlis (makanan vegetarian)” pinta tuan Bhalla
“Silahkan tuan Bhalla, kebetulan idlisnya masih panas” tuan Bhalla kemudian mencari cari alasan dan meminta mereka untuk membungkus makanan itu untuknya, kemudian tuan Bhalla membawa makanan itu untuk Ishita, Ishita terkejut melihat kepedulian ayah mertuanya ini “Makanan ini buatan ibumu”, “Aku juga ingin makan” sela Rinki begitu melihat idlis itu “Rupanya udara disini sudah berubah”, “Jangan khawatir, Simmi” hibur nyonya Bhalla “Aku harus pergi ke kantor” sela Raman, tuan Bhalla langsung mengingatkan Raman untuk datang ke pengadilan tepat pada waktunya
Shagun dan Ashok sedang berada di ruang pengadilan “Shagun, aku rasa mungkin hari ini Raman tidak akan datang”, “Dia mungkin sedang mulai putus asa” Shagun menimpali ucapan Shagun, Ashok benar benar meremehkan Raman “Aku pikir dia tidak akan datang” ejek Ashok
Di ruang sidang pengadilan, akhirnya Raman datang di ruang sidang pengadilan “Halllo, Raman ,,, apa kabar ?” Ashok menyapa Raman dengan senyumnya yang mengembang kemudian berbisik ke arah Shagun “Ingat, Shagun ,,, dia telah menantang kita kalau kita akan mengantarkan Ruhi ke rumahnya” Shagun tersenyum sinis “Kamu kira kamu akan menikahi Ishita dan hal itu akan berjalan dengan baik ? Ini adalah sebuah pelajaran untuk menunjukkan kalau Ashok Khanna selalu menang”, “Cukup, Ashok !” Raman mulai balik mengejek Ashok, Raman melirik ke arah Ruhi “Apakah kamu lihat, dia ini takut padaku”, “Ayooolah kita masuk ke dalam” Shagun meminta Ashok berhenti ”Shagun, telfon Ishita, dia itu orang yang sangat penting !”, “Dia akan datang, jangan khawatir, dia akan mengutarakan semuanya yang menentang Raman” kemudian Shagun membawa Ruhi masuk ke dalam ruang sidang,
Saat itu Ishita datang, Ashok dan Shagun kaget melihat Ishita yang ternyata sudah menikah, Raman yang melihat reaksi mereka berdua, langsung memperkenalkan istri barunya itu “Kenalkan dia ini nyonya Ishita Raman Kumar Bhalla” Shagun kaget, Ishita langsung duduk di sebelah Raman, nyonya Bhalla tersenyum melihat Shagun yang terperangah “Aku tidak percaya ini ! Ishita menikah dengan Raman ?”, “Apa apaan ini, Shagu ? Kamu bilang semuanya sudah bisa kamu kendalikan saat ini” Shagun menggeleng “Aku juga tidak tahu, Ashok ,,, kenapa dia melakukan ini semua, aku harus bicara dengannya !” Shagun langsung mengirimkan sebuah sms ke Ishita untuk ngobrol diluar berdua, Ishita menerimanya dan ketika hendak beranjak keluar, Raman bertanya “Mau pergi kemana kamu ?”, “Berikan aku waktu 2 menit, nanti aku kembali” kemudian Ishita keluar dari ruang sidang,
Ketika di luar ruang sidang, Shagun langsung memberondong pertanyaan pada Ishita “Ishita, kenapa kamu melakukan hal ini ?”, “Aku minta maaf, Shagun ,,, aku memang harus menikah” sahut Ishita “Apa yang kamu katakan ?”, “Aku hanya ingin menyelamatkan Ruhi itulah mengapa aku menikah dengan Raman, dengan begitu aku bisa berada diantara mereka berdua” Shagun tertegun “Tapi seharusnya kamu itu mendukung kami dan kamu tidak perlu menikah dengan Raman !” ujar Shagun sengit “Shagun, apakah kamu bisa membuat Ruhi selalu bahagia ? Kamu akan mengirimkan Ruhi ke asrama bukan ? Aku tidak mengkhawatirkan diriku sendiri, aku melakukan ini semua demi kebahagiaan Ruhi” jelas Ishita,
Sementara itu di dalam ruang sidang, Ruhi mengatakan pada Ashok kalau dirinya ingin pergi ke kamar mandi, Ruhi pun keluar dari ruang sidang bersama Ashok, di luar ruang sidang Shagun marah pada Ishita “Kamu itu telah mengkhianati aku !”, “Aku melakukan semua ini untuk Ruhi, Shagun !” Shagun kemudian menghina Ishita “Shagun, apapun yang kamu katakan tentang Raman itu benar tapi aku akan tetap melakukan semuanya untuk Ruhi” saat itu Ashok mendengar semua pembicaraan mereka, akhirnya Ishita dan Shagun kembali ke dalam ruang sidang
Sidang hak asuh Ruhi pun dimulai, hakim memanggil Ruhi, Shagun tersenyum sambil membawa Ruhi kedepan, Ruhi melirik ke arah Ishita, Ishita tersenyum menatapnya, kemudian hakim bertanya pada Ruhi “Ruhi, dengan siapa kamu ingin tinggal sekarang ? Ayah atau ibu ?” sesaat Ruhi diam kemudian berkata “Aku ingin tinggal dengan ibu” Ishita mengira kalau Ruhi sedang membicarakan tentang dirinya, Ishita pun tersenyum senang namun Ruhi buka suara lagi “Dengan ibu Shagun” Raman dan Ishita terkejut, Shagun tersenyum senang dan tidak percaya dengan ucapan Ruhi “Jadi ini keputusan Ruhi !” ujar hakim, kemudian Ruhi dibawa menuju ke Shagun, Ishita menangis ketika Ruhi lewat didepannya sambil menatap dirinya,Shagun segera berdiri dan memeluk Ruhi begitu Ruhi sudah ada di depannya, Ashok tersenyum sinis menatap ke arah Raman yang terlihat kesal SINOPSIS MOHABBATEIN episode 56 by. Sally Diandra
RUHI 56
RUHI 56