SINOSPIS BEINTEHAA episode 141 (11 July 2014) Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Nafisa sangat sedih, dia teringat bagaimana Surayya
memperingatkannya “aku akan merusak hidupmu”, Nafisa menjadi marah dan
berteriak, dia melemparkan semua barang barang yang ada dikamarnya,
Nafisa teringat masa masa sedihnya, Nafisa teringat pada masa lalunya ketika dokter
memberitahu pada semua keluarga kalau Nafisa tidak akan bisa menjadi
ibu lagi, pada saat itu Shaziya masuk dalam hidupnya sebagai istri kedua
Fahad, Shaziya datang ke Barkath Villa, semua terkejut melihatnya,
Fahad menghampirinya, Shaziya bertanya pada Fahad “mengapa kau tidak
menjawab teleponku, kita harus pergi untuk melakukan pemeriksaan ke
dokter, pada saat itu, Surayya mencoba meyakinkan Usman untuk
membiarkan Fahad menikahi Shaziya demi anak laki-laki, Usman tidak
setuju dengan ide Surayya dan mengatakan “ini adalah ketidakadilan untuk
Nafisa, tapi Surayya mengatakan “dalam islam, suami diperbolehkan
menikah 4 kali, Fahad sangat mencintai Shaziya, mungkin dia yang akan
menjadikan pewaris keluarga kita, Usman mengatakan “aku tidak akan
membantu mu dalam ketidakadilan ini,pada saat itu, Fahad dan Shaziya
datang setelah menikah, Usman dan Nafisa terkejut melihatnya, Surayya
menerima mereka dan dia juga yang membiarkan mereka menikah, Usman
bertanya “apa yang akan ku jawab pada Nafisa?, Surayya mengatakan “ini
adalah hal yang sederhana, aku akan menanganinya, Nafisa tidak akan
pergi meninggalkan kemewahan ini,
Nafisa
mengatakan “aku telah menderita selama 6 tahun karena Surayya, dia
selalu membuat ku merasa rendah diri didepan Shaziya, sekarang aku akan
menghancurkan Surayya, aku telah belajar taktik permainan darinya, aku
akan menggunakannya untuk menghancurkan Surayya, dengan marah, Nafisa
turun menuruni tangga,
Rizwan berkata pada Aaliya “aku seharusnya
tidak mengatakan ini pada Nafisa karena dia tidak peduli tentang ku”,
pada saat itu Nafisa datang ke sana dan berkata pada Rizwan “aku ingat
dengan kata-kata terakhir ayah dan ibu kalau kita berdua harus
bersama-sama dan saling membantu, kebahagiaan mu sangat penting bagi
ku, aku menerima Aayath untuk mu, aku akan pergi ke Bhopal, Rizwan
merasa gembira dan memeluk Nafisa dan berterima kasih padanya, Aaliya
berterima kasih pada Nafisa, Nafisa mengatakan “aku yang seharusnya
berterima kasih pada mu karena telah membuat ku menyadari kesalahanku,
Zain mengatakan “aku akan menginformasikan ini pada paman dan bibi,
Zain menelpon Ghulam dan mengatakan “kami akan datang ke Bhopal dan
akan berbicara sesuatu yang penting, Nafisa berkata dalam hatinya “aku
akan melakukan trik seperti Surayya mulai sekarang, Zain memberitahu
Usman kalau Aayath mendapat lamaran dari Rizwan, Zain mengatakan “kami
akan Bhopal untuk meyakinkan paman dan bibi, sangat sulit untuk bekerja
seperti ayah, tapi Rehan telah membantu ku”,

Zain, Aaliya, Aayath, Nafisa dan Rizwan sampai di Bhopal, Ghulam merasa
curiga pada mereka, Zain mengatakan “aku ingin berbicara sesuatu yang
penting dengan paman, Semua orang berkumpul, Zain berkata pada Rizwan
“Rizwan, kau harus pergi dan tidur setelah pukul 7 pagi mulai sekarang,
Ghulam bertanya “mengapa ? Zain mengatakan “dia akan sibuk sepanjang
malam untuk berpesta dan akan tidur pukul 7 pagi hingga 9 pagi, Shabana
mengatakan “itu tidak baik untuk kesehatan, apa yang dia lakukan untuk
hidup?, Zain mengatakan “dia akan mendapatkan uang dari perjudian, dia
akan meninggalkan semuanya setelah menikah dengan Aayath, Rizwan
terlihat sangat malu atas perkataan Zain, Shabana terkejut mendengarnya,
dia bertanya “apa?, Zain mengatakan “kami datang untuk melamar Aayath
untuk Rizwan, Rizwan meminta Zain untuk berhenti, Rizwan mengatakan “aku
memiliki bisnis impor / ekspor, aku akan tidur hanya pukul 6 jam, aku
sangat mencintai Aayath, Zain bertepuk tangan, Ghulam mulai bercanda dan
marah, dia mengatakan “bagaimana aku bisa memilih seorang pria yang
buruk untuk Aayath, kemudian dia mulai tersenyum dan mengatakan “kau
adalah pilihan yang tepat untuk Aayath karena kau adalah anak yang
sangat baik, Rizwan bahagia mendengarnya, dia memeluk Zain dan semua
orang yang ada di sana, Shabana memberikan doa pada mereka,
Nafisa meminta agar pertunangan mereka harus terjadi di Barkath Villa,
Ghulam merasa ragu, tapi Zain mengatakan “ibu akan senang mendengar
ini, kemudian Ghulam setuju, Aaliya mengatakan “di hari baik ini, kita
harus pergi ke dargah, Nafisa meminta semua orang untuk pergi sementara
dia akan tetap tinggal bersama dengan Shabana, Zain dan Aaliya berdoa di
dargah untuk kesejahteraan dan kebersamaan mereka,
Dirumah,
Nafisa berkata pada Shabana “aku sangat senang menerima Aayath untuk
saudaraku, Shabana mengatakan “aku juga merasa senang karena mendapatkan
anak yang baik seperti Rizwan untuk anak-anakku, Nafisa mengatakan
“Aaliya mencoba untuk bahagia, tapi ,," Shabana bertanya “apa yang
terjadi?, Nafisa mengatakan tentang insiden ledakan tabung dan
mengatakan “hanya karena Tuhan Aaliya bisa selamat, aku telah berusaha
mengatakannya pada Surayya berkali-kali untuk mengampuni Aaliya, tapi
dia bersikeras dan sangat egois, Nafisa berkata dalam hatinya “dengan
permainan ini, aku berharap Surayya akan mendapat pelajarannya,SINOSPIS BEINTEHAA episode 142