SINOPSIS BEINTEHAA episode 142 (14 July 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 142 (14 July 2014) Di Bhopal, Nafisa memberitahu pada Shabana tentang kejadian ledakan di dapur, Shabana terkejut mendengarnya, Nafisa mengatakan “aku berkali-kali mengatakan pada ibu( Surayya) kalau Aaliya adalah gadis yang baik, tapi dia tidak mendengar ku,
Zain, Aaliya, Aayath, dan Rizwan berada di Dargah. Aayath berkata pada Zain “Kak Zain, ka Aaliya sangat percaya tentang Dargah ini, bahkan dia selalu berdoa untuk mendapatkan seorang pangeran yang menawan, mendengar itu, Zain bertanya pada Aaliya “apakah doa mu terpenuhi?, Aaliya teringat bagaimana dia berdoa untuk mendapatkan seorang pria yang baik, dia tersenyum, mereka saling berpandangan, Rizwan menegur mereka, lalu Rizwan dan Aayath pergi, 
Zain memegang benang suci dan berkata pada Aaliya “kita berdua akan berdoa agar kita tetap bersama selamanya, kita akan berdoa untuk cinta kita, lalu mereka mengikatkan benang suci, Aayath dan Rizwan juga berdoa, mereka saling berpandangan, Zain dan Aaliya melihat mereka, kemudian mereka datang dan menyadarkan mereka, kemudian mereka sadar, Zain bertanya “ada apa?, kami sedang menunggu kalian, Rizwan dan Aayath merasa malu, mereka mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, lalu mereka pergi, setelah mereka pergi, Aaliya kembali untuk berdoa agar Usman segera sembuh, 
Ketika Aaliya ingin pergi, dia bertemu dengan Pamannya, Pamannya bertanya “kapan kau datang dari Mumbai?, Aaliya mengatakan “aku datang tadi pagi, Paman sudah sembuh dari kelumpuhan?, Paman mengatakan “Dokter Unani yang menyembuhkan ku, Pamannya memuji dokter itu, Aaliya mengatakan “apakah Paman bisa memberikan nomor dokter itu, Paman ku Usman juga sedang sakit, Paman mengatakan “itu ada di rumah, aku akan memberikannya nanti, lalu paman itu pergi untuk berdoa, Aaliya berkata dalam hatinya “Insha Allah, Paman juga akan sembuh, Zain akan senang mendengar ini,
Dirumah, Nafisa memprovokasi Shabana untuk menelpon Surayya dan bertanya tentang ledakan itu, Shabana menelpon Surayya dan bertanya tentang hal itu, Surayya marah dan bertanya “apa lagi yang Putri mu katakana?, Shabana dengan tegas mengatakan “seorang ibu memiliki hak untuk bertanya tentang kesejahteraan putrinya, Surayya kesal dan mengatakan “itu adalah kesalahan Aaliya karena dia tidak mencium bau gas, apakah kau menuduh ku?, beraninya kau menuduh ku, dan jangan pernah kau menelpon dengan semacam ini, lalu dia menutup teleponnya, Nafisa bertanya pada Shabana “apakah Surayya menyalahkan Aaliya?, Surayya menginginkan Aaliya untuk keluar dari rumah, Nafisa memberitahu semua yang terjadi, Shabana terkejut mendengarnya, dia sangat sedih karena nasib putrinya,
Nafisa mengatakan “Zain tidak bisa menghentikan ibunya yang kasar dengan Aaliya, Zain dan Fahad adalah anak ibu mereka dan kemudian mereka menjadi suami, mereka berdua berada di bawah kendali Surayya, sebelumnya Usman selalu mengontrol Surayya, tapi sekarang dia sedang sakit, jadi Surayya bebas untuk memainkan permainannya, Surayya juga membiarkan Fahad untuk menikah dengan Shaziya karena dia tidak sabar ingin memiliki cucu laki-laki, mungkin nanti dia juga akan memaksa Zain untuk menikah lagi, Shabana menjadi khawatir setelah mendengar itu, Nafisa tersenyum,
Di Mumbai, Fahad memberitahu Shaziya kalau dia ingin pertunangan Rizwan dan Aayath diadakan di Barkath Villa, Shaziya mengatakan “aku tidak ingin pertunangan mereka diadakan di sini, Fahad mengatakan “Rizwan adalah adik Nafisa, Aayath juga adalah adikku, aku ingin pertunangan mereka di sini dengan senang hati, lalu dia pergi, Shaziya merasa cemburu,
Nafisa, Aaliya dan yang lainnya mencoba pakaian pertunangan untuk Aayath, Rizwan melintas dari sana, Nafisa bertanya tentang Aayath, Rizwan mengatakan “bagus, lalu dia pergi, Shabana melihat mereka sangat bahagia saat mencoba pakaian pertunangan untuk Aayath, dia sedih ketika teringat akan kata-kata Nafisa, kemudian Nafisa melihatnya, Nafisa memberitahu Aaliya, Aaliya menoleh, Shabana memanggilnya untuk datang, Aaliya datang, Shabana membawanya ke ruamh tengah, 
Aaliya bertanya “ada apa bu?, apakah ibu sedih karena Aayath ingin menikah, Shabana bertanya “mengapa kau berbohong?, Aaliya bertanya “aku berbohong tentang apa bu?, Shabana bertanya “bagaimana tentang ledakan itu?, Aaliya mengatakan “aku ingin menceritakan tentang hal itu, tapi Zain menghentikan ku dan mengatakan “Bibi akan tegang jika mendengarnya, Aaliya bertanya “apakah Aayath menceritakan tentang hal itu?, aku baik-baik saja, Shabana mulai menangis dan mengatakan “kau selalu menyembunyikan banyak kejadian, pemikiran ini yang membuat ibu menjadi khawatir, Aaliya mengatakan “banyak insiden kecil yang terjadi yang dapat ku tangani, tiba tiba Shabana melihat luka bakar di tangan Aaliya, Sbahana bertanya “apa yang akan kau katakan tentang hal ini?, Aaliya mengatakan “ini adalah kesalahan ku karena aku tidak mencium bau gas, ibu tidak perlu khawatir, pada saat itu Ghulam datang, Aaliya berkata pada Ghulam “Ayah harus menghibur ibu, lalu dia pergi, Ghulam berkata pada Shabana "aku mendengar kau dan Aaliya bicara, apa yang terjadi?, Shabana mengatakan “kau tahu putrimu, dia tidak akan membuat kesalahan konyol seperti itu, Nafisa menyengir saat mendengar pembicaraan mereka,
Di Barkath Villa tepatnya di dapur, Shaziya melihat kalau Surayya sedang menyiapkan makanan, Shaziya menghampirinya dan bertanya “apakah ibua bisa menghentikan pertunangan Rizwan dan Aaayth, Surayya mengatakan “kau seharusnya tidak khawatir tentang mereka, Shaziya bertanya “apakah ibu bisa menghentikan keterlibatan mereka di Barkath Villa, Surayya bertanya “ada apa?, Shaziya menjelaskan alasannya, Surayya mengatakan “jika hal ini terjadi, maka keterlibatan mereka pasti akan terjadi di Barkath Villa, Shaziya bertanya “bagaimana Zain akan berada di bawah kendali kendali ibu pada saat itu?, Surayya mengatakan “jika dia berada di bawah kontrol ku atau jauh dari Aaliya, keduanya berarti sama,SINOPSIS BEINTEHAA episode 143
Bagikan :
Back To Top