SINOPSIS BEINTEHAA episode 149 (23 July 2014) by. Sally Diandra
Di rumah Barkath Villa, Surayya melihat Rizwan sedang meminum segelas air putih di dapur, Surayya segera mendekatinya sambil berkata “Zain sangat sedih dengan pertunanganmu dengan Aayath yang gagal, dia sangat kecewa”, “Aku sudah tahu tentang hal itu, nyonya Surayya” ujar Rizwan sedih “Aku tidak akan membiarkan Zain kecewa kali ini karena Zain benar dan Aaliya itu salah, ini adalah tugasmu dan Aayath juga untuk menolong Zain” Rizwan hanya terdiam “Aku tidak akan membiarkan dia kalah kali ini dan selalu berada dalam keadaan menderita seperti ini” ujar Surayya kesal, Rizwan kemudian berjanji kalau dirinya tidak akan meninggalkan Zain, Surayya tersenyum sinis
Di kamar Usman, Aaliya sedang menyuapkan obat obatan herbal ke dalam mulut Usman, yang saat itu masih tertidur “Paman, semua orang marah kepadaku dan tidak ada seorangpun yang mau bicara denganku, aku tahu kalau paman pasti akan mempercayaiku, dan aku juga tahu kalau paman pasti tidak akan berfikir , kalau aku akan menyakiti siapapun, bahkan ketika Zain mendukungku” ketika Aaliya pergi, tiba tiba Usman seperti memberikan sebuah sinyal, tangannya bergetar ketika mendengar suaran Azan, sementara itu Ghulam sangat gelisah ketika teringat saat Zain menghardik Aaliya dalam keadaan mabuk didepan matanya sendiri dengan mengatakan kalau menikahi Aaliya adalah sebuah kesalahan yang sangat besar yang telah dia lakukan, kemudian Zain terjatuh karena sempoyongan.
Tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Ghulam, Ghulam membukanya dan langsung kaget ketika dilihatnya Rizwan yang berdiri disana “Assalamu’alaikum, paman” Aayath sangat senang ketika bertemu dengannya dan berusaha untuk berjalan kearahnya namun Shabana segera mencegahnya “Sampai masalah kalian belum selesai dengan baik, maka kamu tidak bisa menemui Aayath” Rizwan dan Aayath tertegun “Aku dan Aayath saling mencintai satu sama lain dan Gauhar tidak membutuhkan apapun dariku, dia bahkan tidak menelfon aku selama ini, hanya Aaliya yang mendukung Gauhar, meskipun Aaliya juga bisa membuat sebuah kesalahan karena bagaimanapun juga Aaliya itu hanya manusia biasa” ujar Rizwan sedih “Lebih baik kamu pergi dari sini, Rizwan” Rizwan dan Aayath tertegun begitu mendengar ucapan Shabana dan memohon pada mereka untuk mendengarkan pendapat mereka terlebih dahulu tapi Ghulam menyuruh Rizwan keluar dari kamarnya dan langsung menutup pintu kamarnya
Aaliya merasa sedih ketika teringat Zain menyebutnya egois, Aaliya juga teringat ketika Zain mengatakan kalau hubungan mereka akan berakhir jika Aaliya tetap bertemu dengan Gauhar, kemudian Zain menjadi tidak sadar karena mabuk pada saat bulan Ramadhan dan mulai bertengkar dengan Aaliya lagi, keesokan harinya Zain bangun dengan rasa pusing dikepalanya dan dilihatnya Aaliya sedang berdiri di dekat jendela, Zain teringat ketika Aaliya membimbingnya ketika Zain dalam keadaan mabuk, dan Zain berteriak padanya, ketika Aaliya berjalan didepannya, Zain langsung menggeret tangan Aaliya dengan keras dan menyuruhnya untuk duduk diatas tempat tidur “Zain, kamu ini menyakiti aku !” Zain kemudian memperban luka Aaliya seraya berkata “Namun tidak sebanyak luka yang aku rasakan !” ujar Zain sambil berlalu dari sana meninggalkan Aaliya
Sementara itu Rizwan menelfon Aayath dan bertanya apakah Aayath sudah bicara dengan kedua orangtuanya atau belum ? “Mereka itu belum siap untuk mendengarkan aku, Rizwan ,,, karena semua kata kata kak Aaliya bagaikan batu yang terukir pada diri mereka berdua” ujar Aayath sedih “Lalu apa yang kamu pikirkan sekarang ?”, “Apapun yang kamu pikirkan, aku ikut denganmu dan kita harus memberikan keputusannya segera sekarang” Rizwan langsung teringat ucapan Surayya begitu mendengar kata kata Aayath, tak lama kemudian Aaliya mendapat telfon dari Shabana yang mengabarkan kalau Aayath menghilang dan Ghulam sedang mencarinya saat ini, Aaliya panik, dilain sisi Nafisa sedang ngobrol bersama Fahad menanyakan tentang keberadaan Rizwan “Fahad, apakah kamu tahu dimana Rizwan berada ?” Fahad hanya menggelengkan kepalanya,
kemudian Aaliya menemui mereka dan mengabarkan kalau Shabana juga mengabarkan kalau Aayath menghilang, tak lama kemudian Nafisa mendapat sms dari Rizwan yang mengabarkan kalau dirinya dan Aayath sedang eloping dan melangsungkan pernikahan karena Aaliya tidak akan membiarkan mereka untuk menikah, semua orang kaget, termasuk Shaziya yang juga sempat mencuri dengar tentang hal ini dan mulai bermain sandiwara didepan mereka “Lalu bagaimana dengan nasib adikku, Gauhar ?” teriak Shaziya lantang yang cukup mengagetkan mereka bertiga “Tidak akan terjadi apa apa pada Gauhar, kak Shaziya” Aaliya berusaha menenangkan Shaziya kemudian mencoba untuk menelfon Aayath tapi Aaliya teringat ucapan ibunya, Shabana kalau Aayath sengaja meninggalkan ponselnya di hotel, Surayya yang mendengar pembicaraan mereka segera menyela dengan berkata “Aaliya, kamulah yang telah membuat Rizwan dan Aayath melangkah lebih jauh pada keadaan seperti itu dan kita tidak tahu dimana mereka saat ini” Aaliya tertegun
Sementara itu ditempat Aayath dan Rizwan, Aayath merasa gelisah dan berkata “Rizwan, kita seharusnya tidak mengambil langkah yang begitu jauh seperti ini” namun Rizwan menolaknya “Ini semua karena kakakmu lah yang telah memaksa kita melakukan keputusan ini” Aayath nampak gelisah “Aku memang marah pada kak Aaliya tapi aku tidak ingin hubungannya dengan kak Zain jadi berantakan” Rizwan cuma tersenyum mendengar ucapan Aayath “Inilah alasan kenapa aku sangat mencintai kamu dan aku akan menelfon Zain dan memintanya untuk tidak bertengkar dengan Aaliya lagi” tak lama kemudian Zain mendapat telfon dari Rizwan, kebetulan saat itu Aaliya lah mengangkat telfonnya namun tiba tiba telfonnya terputus, Aaliya langsung bertanya pada Zain “Zain, apakah kamu membantu Rizwan dan Aayath melarikan diri ?” Zain kaget dan berkata “Aku bahkan tidak tahu tentang hal itu, aku akan mencoba mencari tahu tentang mereka” namun sayangnya ponsel Rizwan sudah dimatikan “Mungkin ponsel Rizwan ngedrop, baterainya habis barangkali” namun kembali Aaliya menuduh Zain yang telah membantu mereka “Aku tidak melakukannya ! Terserah kamu ! Pikirkan apapun yang kamu inginkan ! Aku tidak peduli !” bentak Zain lantang
Pada saat yang bersamaan, Shaziya meminta Fahad untuk mencari Rizwan dan memaksanya untuk menikahi Gauhar “Sebenarnya, kondisi Gauhar seperti ini, ini semua karena perbuatan kamu dan ayah kamu, kamu seharusnya tahu kalau Rizwan tidak mencintai Gauhar, lalu bagaimana bisa aku memintanya untuk menikahi Gauhar ?” tepat pada saat itu Nafisa menghampiri mereka dan bertanya “Apa yang sedang kalian bicarakan, Fahad ? Bukankah seharusnya kita mencari Rizwan ? Kita harus menemukan dia dan segera menikahkan mereka !” ujar Nafisa, sementara itu Aaliya kembali memberikan obat obatan herbal untuk Usman dikamarnya, tanpa diduga ternyata Surayya melihat semua yang dilakukan oleh Aaliya dan teringat ketika Aaliya membawa obat obatan dari dokter Unani dan membawanya kerumah, Surayya nampak tidak suka melihat perbuatan Aaliya terhadap suaminya
SINOPSIS BEINTEHAA episode 150 by. Sally Diandra