SINOPSIS BEINTEHAA episode 148 (22 July 2014) by. Sally Diandra
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, ketika Aaliya sedang membuat makanan di dapur, Aaliya termenung memikirkan Gauhar dan ucapan Zain, tiba tiba ponselny berdering, rupanya Gauhar menelfon Aaliya, Aaliya segera bertanya pada Gauhar apakah dia berbohong padanya atau tidak ? Gauhar langsung meyakinkan Aaliya kalau anak yang dikandungnya ini adalah anak Rizwan, Gauhar juga memberitahukan pada Aaliya kalau dirinya mendapat telfon dari Zain dan Zain mengancamnya, Aaliya kembali teringat ucapan Zain semalam, namun tak lama kemudian Gauhar memberitahukan Aaliya kalau perutnya sakit sekali, sepertinya Gauhar hendak melahirkan, Aaliya panik dan berusaha untuk menenangkan Gauhar sambil berjanji akan menemuinya,
Sementara itu dikamar Zain, Zain sedang berkumpul dengan Rizwan, Fahad dan Nafisa, Zain mencoba menenangkan Rizwan “Tenang saja, Rizzy ,,, kamu jangan khawatir, semuanya akan baik baik saja” tepat pada saat itu Aaliya masuk ke kamarnya sambil berteriak “Zain, !” Aaliya kaget begitu melihat kamarnya dipenuhi oleh banyak orang, sejenak Aaliya hanya terdiam sambil memperhatikan mereka satu per satu dan dengan bahasa tubuhnya Fahad menyuruh Nafisa keluar, kemudian Nafisa mengajak Rizwan untuk keluar dari kamar Zain, akhirnya mereka keluar satu per satu, ketika Rizwan sampai dipintu kamar, langkahnya sempat terhenti seperti hendak mengatakan sesuatu ke Aaliya namun di urungkannya niatnya itu dan segera berlalu dari kamar Zain,
Setelah semua pergi, Zain juga berdiri dan hendak pergi meninggalkan Aaliya namun Aaliya segera mencegahnya dengan memegang lengannya erat sambil bertanya “Zain, kenapa kamu mengancam Gauhar ?“ Aaliya tidak percaya kalau Zain menuduh Gauhar seperti itu, Aaliya segera mengambil tasnya dan berkata “Aku akan pergi menemui Gauhar dan merawatnya” ujar Aaliya dan segera berlalu keluar kamar, begitu Aaliya sampai di teras luar, Zain segera mengejar Aaliya sambil berteriak “Aaliya, kalau kamu tetap akan menemuinya maka kamu tidak mempunyai hubungan apa apa lagi dengan Barkath Villa !” Aaliya malah berbalik bertanya ke Zain tentang apa maksud dari perkataannya itu “Karena kamu lebih mempercayai orang diluar anggota keluargamu sendiri !”, “Zain, tidak bisakah kamu mengerti ? saat ini Gauhar sendirian, dia tidak mendapatkan dukungan dari siapapun, jadi seharusnya aku mendukung dia dengan membantunya” ujar Aaliya dan berlalu begitu saja tanpa mempedulikan suaminya,
Saat itu Fahad, Rizwan, Nafisa dan Shaziya keluar halaman dan melihat mereka berdua yang berdebat satu sama lain Shaziya langsung menginformasikan semua yang dilihatnya ini pada ibu mertuanya, Surayya, Shaziya menceritakan tentang apa yang terjadi antara Zain dan Aaliya “Tapi aku merasa kesal dengan ini semua, mami ,,, karena aku tidak bisa bertemu dengan Gauhar” ujar Shaziya kesal, sementara Surayya nampak senang dengan senyumnya yang mengembang, Surayya langsung menemui Zain yang saat itu sedang termenung dikamarnya, Surayya mencoba menanyakan persoalan antara Zain dan Aaliya, kemudian Surayya menunjukkan pada Zain kalau Aaliya telah berbuat salah, Surayya juga meyakinkan Zain untuk percaya pada ibu kandungnya, Zain hanya terdiam mendengarkan semua ucapan Surayya
Saat itu Fahad, Rizwan, Nafisa dan Shaziya keluar halaman dan melihat mereka berdua yang berdebat satu sama lain Shaziya langsung menginformasikan semua yang dilihatnya ini pada ibu mertuanya, Surayya, Shaziya menceritakan tentang apa yang terjadi antara Zain dan Aaliya “Tapi aku merasa kesal dengan ini semua, mami ,,, karena aku tidak bisa bertemu dengan Gauhar” ujar Shaziya kesal, sementara Surayya nampak senang dengan senyumnya yang mengembang, Surayya langsung menemui Zain yang saat itu sedang termenung dikamarnya, Surayya mencoba menanyakan persoalan antara Zain dan Aaliya, kemudian Surayya menunjukkan pada Zain kalau Aaliya telah berbuat salah, Surayya juga meyakinkan Zain untuk percaya pada ibu kandungnya, Zain hanya terdiam mendengarkan semua ucapan Surayya
Di rumah sakit, Shabana sangat khawatir dengan perilaku Aaliya “Kenapa Aaliya bertingkah seperti ini ?” tanya Shabana cemas, sedangkan Ghulam nampak senang karena anak sulungnya ini mau membantu orang yang memang sedang memerlukan bantuan, tiba tiba mereka melihat seorang ibu tua yang menangisi anak perempuannya yang telah dibunuh oleh mertuanya sendiri, Ghulam dan Shabana nampak kaget dan terperangah mendengar berita itu, tak lama kemudian Aaliya datang menemui mereka, Shabana langsung mengutarakan kegelisahannya “Aaliya, ini tidak baik dengan cara memberontak seperti ini dengan menentang keluargamu sendiri” namun saat itu Gauhar sudah berada di tempat tidur dorong, Gauhar berterima kasih pada Aaliya karena Aaliya telah datang untuk melihat herand , Aaliya meyakinkan Gauhar kalau Rizwan pasti akan menikahinya
Di rumah Barkath Villa, Zain teringat akan instruksinya pada Aaliya sebelum Aaliya pergi meninggalkannya dan menemui Gauhar, sementara di rumah sakit, Shabana bertanya “Aaliya, apakah semuanya baik baik saja di rumahnya ?” tanya Shabana cemas “Dengan berlalunya waktu, semuanya akan menjadi normal, ibu” kemudian Ghulam dan Shabana mengantar Aaliya ke rumah Barkath Villa dengan taksi, begitu Aaliya turun, taksi yang membawa Shabana dan Ghulam segera berlalu meninggalkannya, tak lama kemudian Zain keluar halaman dengan keadaan mabuk sambil meracau tidak karuan, Zain mengatakan kalau dirinya bisa melakukan Tamasha sehingga Aaliya tidak bisa membawanya lagi, Aaliya merasa sedih dengan kondisi Zain dan berusaha untuk mengajak Zain masuk ke dalam rumah, namun Zain malah terus meracau tidak karuan, sementara itu di dalam taksi, Ghulam teringat akan insiden di rumah sakit yang membuatnya shock, Ghulam meminta supir taksi untuk kembali lagi ke Barkath Villa untuk melihat apakah Aaliya dalam keadaan baik baik saja
Di Barkath Villa, Zain yang masih mabuk masih terus meracau soal Aaliya “Kamu tahu Aaliya, aku ini tidak akan mendukung kamu, tidak akan pernah ! Karena kamu tidak peduli lagi padaku ! Aku telah terjebak dalam lingkaran yang menentang ibuku sendiri, kamu bukan lagi Malika - e - Zain ku lagi dan bahkan bukan Mamu ki bhanji (keponakan kesayangan), aku tidak mau lagi dukungan apapun dari kamu !” Aaliya hanya bisa menangis mendengar semua ucapan Zain “Ternyata ibuku memang benar kalau seharusnya aku memang tidak menikah denganmu !” ujar Zain sambil terjatuh karena berjalan sempoyongan, Shabana dan Ghulam yang sudah sampai disana nampak terkejut begitu melihat dan mendengar ucapan Zain dalam keadaan mabuk, Aaliya berusaha mengajak Zain untuk masuk ke dalam rumah, Shabana dan Ghulam semakin tertegun
SINOPSIS BEINTEHAA episode 149 by. Sally Diandra