SINOPSIS BEINTEHAA episode 147 (21 July 2014) by. Sally Diandra
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, masih dalam perayaan pesta pertunangan Aayath dan Rizwan, Ghulam dan Shabana yang mendengar permasalahan Gauhar segera mengajak Gauhar keluar bersama mereka, kemudian mereka berdua ngobrol di sebuah ruangan tertutup, hanya mereka bertiga dan setelah selesai berbicara dengan Gauhar, Shabana, Ghulam keluar dari kamar itu sambil membawa Gauhar “Setelah ngobrol panjang lebar dengan Gauhar, akhirnya aku dan Shabana telah mengambil sebuah keputusan” Ghulam mulai buka suara didepan orang banyak, semua orang menahan nafas mendengarkan keputusan ayah Aayath dan Aaliya ini “Ayah, aku akan menerima apapun keputusan kalian berdua” Aaliya menyela ucapan ayahnya “Gauhar tidak menyembunyikan apapun dari kami”, “Gauhar dan Shaziya itu bersekongkol, pak Ghulam !” Nafisa segera menyela ucapan Ghulam “Perempuan ini telah bersumpah atas nama anaknya yang belum lahir jadi dia tidak mungkin berbohong !” ujar Shabana lantang “Oleh karena itu kami harus menggagalkan pertunangan ini sekarang” semua orang terkejut begitu mendengar ucapan Ghulam terutama Aayath dan Rizwan, Aayath berusaha untuk mengatakan sesuatu namun Shabana segera menghentikannya “Ini adalah waktu yang terbaik untuk menghentikan pertunangan ini !” ujar Shabana sambil berjalan kedepan dan melepaskan tangan Aayath dan Rizwan, Aayath menangis ketika harus dipisahkan dari Rizwan sedangkan Rizwan hanya bisa tercengang tidak percaya, kemudian Shabana menggandeng Aayath sambil memeluknya bersama sama dengan Ghulam
Di kamar Aayath, Shabana berusaha menenangkan Aayath yang saat itu terburu buru hendak pergi sambil mengemasi barang barangnya ke dalam koper “Aku tidak ingin mendengar ucapan ibu ! Aku merasa kalau ibu ini hanya punya satu anak saja, yaitu kak Aaliya dan sejak kecil dulu, kalian berdua lebih memilih keputusan kak Aaliya, bahkan ketika kak Aaliya sekolah juga kalian langsung setuju dengan sekolah pilihan kak Aaliya begitu juga ketika dia kuliah dan sekarang kak Aaliya telah memutuskan pertunanganku, kalian juga menyetujuinya” Aayath terus nyerocos dengan perasaan kesal sambil menangis “Aayath, Aayath tenang dulu ,,, dengar ayah, nak ,,, ketika kamu melihat Gauhar yang sedang hamil seperti itu, apakah kamu tidak menyadari kalau Aaliya itu benar ?” Ghulam mencoba menjelaskan pada Aayath “Dia itu salah, ayah !” Ghulam menggelengkan kepalanya sambil berkata “Aaliya selalu benar, Aayath”
Sementara itu Zain segera menggeret tangan istrinya itu keruang tengah “Aaliya, kenapa kamu menghancurkan pertunangan dua orang yang saling mencintai ?” Aaliya tertegun “Zain, ini adalah pertunangan adikku !”, “Tapi kenapa kamu sudah mengumumkan pernikahan Rizwan dan Gauhar tanpa persetujuan siapapun ? Aayath itu adikmu dan Rizwan sudah seperti saudaraku sendiri” ujar Zain lantang “Kamu yang telah menyeret aku ke permasalahan ini !”, “Oooh bagus yaa, akhirnya aku melihat begitu egoisnya kamu Aaliya, terima kasih !” ujar Zain sinis
Sedangkan Surayya saat itu sedang ngobrol dengan Shaziya tentang Zain dan Aaliya “Sekarang Zain bisa melihat bagaimana wajah Aaliya yang sesungguhnya” Surayya nampak mendapat keuntungan dari insiden ini “Lalu bagaimana dengan Gauhar, mami ?” tanya Shaziya cemas “Gauhar akan menikah dengan Rizwan, meskipun kamu dan Chakkiwala mendepak dia keluar”, “Kami tidak ingin Gauhar menikah dengan Rizwan, mami” Shaziya semakin cemas “Aaliya itu sangat egois, dia pasti akan menentang Zain dan biarkan Rizwan menikahi Gauhar, dengan begitu Zain akan menyingkirkan Aaliya, aku sangat menunggu hari itu tiba” ujar Surayya sambil tersenyum sinis, Shaziya juga merasa senang kalau hari itu terjadi
Zain masih ngobrol dengan Aaliya “Aaliya, pernikahan Rizwan dan Aayath tidak akan terjadi bahkan pernikahan Rizwan dengan Gauhar juga tidak akan terjadi”, “Tapi Zain, itu akan menghancurkan nyawa empat orang” Zain tertegun “Hanya dua orang, Aaliya ! Yaitu Rizwan dan Aayath !”, “Lalu bagaimana dengan Gauhar dan anaknya ?” ujar Aaliya lantang “Aaliya, kamu harus ingat dengan ucapanmu sendiri ketika Zubair tidak bersalah, kamu tidak akan memaafkan dirimu sendiri dan sekarang aku ingin tanya sama kamu, apakah kamu akan memaafkan dirimu sendiri kalau kamu tahu kalau Gauhar itu berbohong ? Tidak akan pernah !” ujar Zain sinis,
Pada saat yang bersamaan Shaziya dan Surayya juga masih membahas tentang mereka berdua “Mami, apakah kamu 100% yakin kalau Rizwan itu adalah ayah dari anak yang dikandung oleh Gauhar ?” Surayya hanya tersenyum sinis dan berkata “Sungguh sangat fantastik, suruhlah Gauhar teruslah menangis didepan Aaliya, dia pasti akan membiarkan Rizwan menikahi Gauhar”, “Baiklah, aku akan mengatakan pada ayahku untuk mengajak Gauhar pulang kerumah” ujar Shaziya cemas “Jangan khawatir tentang dia, Shaziya ,,, lakukan saja apa yang aku katakan !” ujar Surayya kemudian berlalu meninggalkan Shaziya yang nampak senang dengan rencana mereka
Sementara itu di kamar Nafisa, Fahad sedang berusaha menenangkan Nafisa “Fahad, kamu tahu kan kalau sejarah kembali berulang, Shaziya telah menghancurkan hidupku dengan hamil duluan sama kamu, sekarang adiknya, Gauhar juga telah menghancurkan hidup adikku, Rizwan ,,, mereka berdua, kakak beradik itu melakukan ini semua demi uang dengan menjebak para orang orang kaya, nama yang benar untuk mereka itu adalah wanita murahan ! Mereka berdua itu sama, sama sama wanita murahan yang paling ahli !” Fahad hanya bisa terdiam mendengar gerutuan Nafisa,
Sementara itu di kamar Aayath, Aayath sedang menangis sambil memperhatikan gaun pertunangannya “Waktu kecil dulu, teman temanku biasanya mengatakan kalau ayah dan ibu lebih mencintai kak Aaliya daripada aku, waktu itu aku tidak mempercayainya tapi sekarang aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku sendiri, kak Aaliya telah menghancurkan hidupku hari ini” Ghulam yang saat itu menemaninya berkata “Kakakmu itu tidak ingin menghancurkan hidupmu, Aayath” namun Aayath percaya kalau Gauhar itu telah berbohong “Kenapa kalian tidak bertanya pada kak Aaliya ? Ini bukan kesalahan Rizwan, Gauhar lah yang mendatangi Rizwan sedang mabuk dan dalam keadaan tidak sadar, dia pasti tidak akan menikahinya !” Ghulam sedih melihat kondisi putri bungsunya “Aayath, menjadi buta karena cinta itu adalah sebuah kesalahan terbesar, nak” ujar Ghulam sedih “Mengapa ayah dan ibu mempercayai semua kata kata kak Aaliya seperti sebuah batu yang diukir saja ?” tanya Aayath sedih “Karena dia itu anak kami, Aayath”, “Lalu siapa aku ?” tanya Aayath lantang,
Tepat pada saat itu Aaliya mengetuk ngetuk pintu kamar Aayath dari arah luar dan meminta masuk ke kamar Aayath “Aayath, bukalah pintunya, aku ingin bicara denganmu” ujar Aaliya dari arah luar pintu kamar “Aku tidak mau bicara denganmu ! Sampai kamu merubah keputusanmu !” bentak Aayath, akhirnya Aaliya pasrah dan Aaliya menuju ke kamar Rizwan, Rizwan yang tahu kalau Aaliya hendak ke kamarnya langsung pura pura bersandiwara, Rizwan pura pura tertidur, ketika Aaliya memasuki kamar Rizwan, Aaliya tahu kalau Rizwan hanya pura pura tertidur karena Aaliya baru saja melihat ketika Rizwan menutup matanya “Baiklah, kamu juga tidak ingin bicara denganku, aku tidak akan memaksa, tapi suatu hari nanti kamu akan tahu kalau aku ini sebenarnya tidak egois dan aku telah melakukan hal yang benar” ujar Aaliya sedih sambil berlalu dari kamar Rizwan
Sementara itu dikamar, Zain sedang terbaring seorang diri sambil merenung, Zain teringat akan janjinya pada Aaliya kalau mereka berdua akan membuat hubungan mereka ini lebih kuat dan tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan hubungan mereka dalam keadaan apapun, saat itu Aaliya juga ikut berbaring di sebelahnya namun Zain langsung berbalik membelakangi Aaliya, Aaliya pun berbaring membelakangi Zain, tiba tiba Zain mengirimkan sebuah sms ke ponsel Aaliya yang bertuliskan “Kita berdua telah berjanji di Dargah di Bhopal kalau tidak ada hal apapun yang bisa menghancurkan hubungan kita tapi hari ini kamu telah merusak janjimu sendiri” Aaliya langsung membalas sms Zain “Kamu juga telah merusak janjimu sendiri” Zain kembali membalas sms Aaliya “Kamu itu telah begitu saja mempercayai seorang gadis yang suka sekali menipu” Aaliya balik membalas sms Zain “Dia itu hanya mengkhawatirkan tentang anaknya karena anak itu adalah anak Rizwan” Zain dengan kesal kembali membalas sms Aaliya “Kamu selalu mempercayai begitu saja kalau kamu itu benar dan orang orang lain yang tersisa di dunia ini adalah salah, cuma kamu yang benar !” sepanjang malam mereka berdua saling mengirimkan sms tanpa bicara sepatah katapun
SINOPSIS BEINTEHAA episode 148 by. Sally Diandra