SINOPSIS MAHAPUTRA episode 260 (14 Agustus 2014) by. Vany Desky Pangeran Pratap
mengambil hadiah Ajabde dari tempat tidurnya. Pangeran Pratap membuka
tali yg mengikat pembungkus hadiah itu, tapi ia berhenti di tengah jalan
karena Pangeran Pratap teringat kata-kata Ajabde tentang bagaimana
kedekatan mereka telah mempengaruhi orang lain yg akan tersakiti.
Pangeran Pratap tdak jadi membuka hadiah itu, & meletakkannya lagi
ke tempat tidur. Saat itulah Ratu Bathiani datang utk berbicara dgn
Pangeran Pratap & Pangeran Pratap segera menyembunyikan hadiah itu.
Ratu Bathiani bertanya apa yg dia sembunyikan. tapi Pangeran Pratap
mencoba utk mengalihkan itu. Bathiani menebak hadiah itu pasti dari
Ajabde.
Pangeran Pratap
mengangguk menjawab pertanyaan bathiani."Kau adalah masa depan Mewar,
bahkan seluruh India. Jika kau terjebak di masa lalu seperti ini maka
kemajuanmu akan terhambat. Dharma kamu terhadap bangsamu akan mengambil
tahta di kemudian hari." Jelas Bathiani pada Pangeran Pratap &
Pangeran Pratap menjawab kalau dia tahu bahwa Bathiani mengatakan hal yg
benar. Bathiani mengambil tangan Pangeran Pratap & menggenggamnya.
"Phool mencintaimu & cukup baik utk kamu. Ini akan menjadi
ketdakadilan padanya jika kau akan terus berpikir tentang masa lalumu.
Sejauh yg saya tahu tentangmu, kau tdak dapat melakukan ketdakadilan
kepada siapa pun." Jelas Bathiani & Pangeran Pratap setuju utk
mengingat ucapan Bathiani selamanya. Chakrapani datang kesana sehingga
Ratu Bathiani memutuskan utk keluar dari kamar Pangeran Pratap. Setelah
Bathiani pergi, Cakrapani langsung mendekati Pangeran Pratap & ia
ingin mengatakan sesuatu namun Pangeran Pratap menghentikannya utk tdak
mengatakan apa-apa lagi mengenai Ajabde. Cakrapani melihat hadiah Ajabde
yg terletak ditempat tidur. "Perasaan Anda tdak akan pergi jika Anda
tdak membukanya." Jelas Cakrapani hingga Pangeran Pratap akhirnya setuju
utk melihatnya.
Diruangan lain,
terlihat Ratu Jaywanta sedang mengawasi beberapa pekerja istana, Ratu
Jaywanta menyuruh para pekerja utk mengirim barang sebagai shagun kepada
Marwar. Raja Uday menghampirinya & seluruh Pekerja langsung pergi
membiarkan mereka berbicara berdua. Uday Sing ingin berbicara mengenai
perubahan mendadak Jaywanta yg setuju utk menikahkan Pangeran Pratap
& Phool. "Saya menyadari bahwa ada sesuatu yg salah ketika saya
menerima surat Bathiani ketika saya berada di Bijolia. Bagaimana kau
begitu tiba-tiba berubah?" Tanya Uday Singh pada Jaywanta. Ratu Jaywanta
menjawab "Saya menghargai Phool.". "Tapi saya
mengetahui kau lebih menyukai Ajabde?" Tanya Raja Uday kembali. "Ajabde
juga melakukannya demi Rajputana. Jalal masih musuh kuat kita. Dalam
situasi ini menjadi tugas kita utk membuat Mewar ini menjadi sekuat yg
kita bisa. Anda pasti juga mengingkan hal ini?" Jelas Ratu Jaywanta
& Raja Uday menegaskan hal itu. "Jaywanta baji,
Dulu aku berpikir seperti ini juga. & kau juga merasakannya
sekarang?" Ucap Raja Uday yg menegaskannya. & Ratu Jaywanta
berbicara tentang pertukaran shagun antara Marwar & Mewar. Ini
berarti bahwa semua orang senang dgn aliansi ini. Raja Uday menanyakan
pada Jaywanta apakah ia ingin mengambil rencana ini? Ratu Jaywanta hanya
mengangguk sebagai jawabannya. Setelah mendengar jawaban Ratu Jaywanta,
Raja Uday memutuskan untu pergi, namun Jaywanta langsung menghentikan
langkahnya. Ratu Jaywanta ingin mengirim beberapa perhiasan utk Phool
& dia Ingin Raja Uday meminta Rawat ji utk mengirim perhiasan mereka
itu pada Marwar. Raja Uday menyetujuinya & segera pergi dari sana.
Disisi lain, terlihat Ratu Bathiani sedang melihat2 perhiasan &
pakaian utk dirinya sendiri. Ratu Jaywanta yg juga berada disana meminta
VeerBaai utk memilih sesuatu juga utk dirinya sendiri.
VeerBai merasa
senang mendengarnya. Sedangkan Ratu Bathiani sudah memilih satu gaun
& meminta persetujuan dari Ratu Jaywanta. Ratu Jaywanta menjawab
kalau mereka bisa memilih semua apa yg diinginkan. Saat itulah Raja Uday
lewat disekitar sana & mengamatinya dari kejauhan, ia tampak tdak
senang dgn hal tersebut. Raja Uday mengatakan pada Rawat, "Rawat Ji,
saya akan datang utk puja Ekadashi setiap bulan. anda pergilah dulu,
saya akan bertemu Anda nanti." Perintah Raja Uday & Rawat ji
menuruti perintahnya. VeerBaai menghampiri kedua Ratu Mewar itu &
mengatakan penilaiannya bahwa warna baju pada pilihan Bathiani sedikit
cerah utk Phool. Bathiani setuju dgn pendapatnya, tapi ia menambahkan
bahwa orang-orang seperti mereka tdak harus selalu mengenakan pakaian
berwarna sangat terang. Bathiani sedikit merendahkan Veerbaai, "Kau
hanyalah gadis seorang Samant. Jika anda tinggal dgn saya, maka Anda
akan mengerti segalanya." Jelas Bathiani pada Veerbai dgn geramnya.
VeerBaai mencoba menjelaskannya. "mungkin bagi kakak itu adalah hal yg
benar tapi warna pakaian mencerahkan tergantung pada orang yg
memakainya, & bukan karena latar belakang mereka. Saya menemukan
warna ini sedikit cerah utk gadis yg cerdas seperti Phool." Jelas
Veerbai yg mengeluarkan pendapatnya. Ratu Jaywanta tersenyum atas ketdak
nyamanan Bathiani. Saat itulah Uday Singh yg dari tadi mendengar
pembicaraan mereka, langsung menyela mereka.
Uday singh
mengatakan keputusan semua ini dilakukan oleh pengantin pria, yaitu
Pangeran Pratap sendirilah yg menentukannya. Sedangkan Pangeran Pratap
yg berada dikamarnya sudah membuka hadiah dari Ajabde yg berupa kertas,
& Pangeran Pratap merasa takjub dgn surat itu yg berisikan sebuah
panchang dari 100 tahun yg lalu. Chakrapani menambahkan bahwa Pangeran
Pratap akan dapat memutuskan dasar dari panchang ini. "Anda juga dapat
memilih hari terbaik utk sesuatu seperti perang, puja, pernikahan &
anak-anak, apa pun itu. Ini akan memandu Anda utk hal-hal baik &
buruk dalam hidup Anda. Ajabde melakukannya dgn presisi utama. Anda
beruntung bahwa dia berpikir banyak utk Anda." Jelas Cakrapani yg memuji
pemikiran Ajabde menginai hadiahnya itu. Sesaat Pangeran Pratap
teringat ucapan Bathiani, bahwa ia tdak harus terjebak di masa lalunya
karena akan menghambat pertumbuhan & pemikirannya. Senyuman Pangeran
Pratap pudar setelah mengingat semua Ucapan Bathiani.
Pangeran Pratap
tdak setuju dgn ucapan Cakrapani. "Bagaimana mungkin seseorang bisa
membuatnya utk 100 tahun?" Tanya Pangeran Pratap dgn bingung. &
Chakrapani mencoba menjelaskan kepadanya tentang semua yg telah Ajabde
lakukan utk membuat semuanya. Pangeran Pratap menyadari bahwa Cakrapani
telah membuat itu dgn Ajabde. "Apakah semua ini adalah kau yg membuatnya
bersama Ajabde?" Selidik Pangeran Pratap penuh curiga. Chakrapani
langsung menyangkalnya. "Aku tdak bisa melakukannya utk Anda. Ajabde
telah memanggil para guru yg terbaik dgn bantuan yg dia buat utk Anda.
Itu semua idenya." Jelas Cakrapani yg mencoba meyakinkan Pangeran
Pratap. & Pangeran Pratap langsung memujinya. "Wah..bagaimana dia
bisa berpikir tentang semua ini? Ditambah lagi, dia bisa
menyelesaikannya dalam waktu singkat. Aku sangat kagum mendengarnya."
Puji Pangeran Pratap. & Chakrapani mencoba mengingatkan Pangeran
Pratap tentang mereka yg saling merawat satu sama lain disaat keduanya
sakit. Pangeran Pratap menegaskan Cakrapani utk tdak membahas itu lagi
& menyuruhnya pergi. "Kenapa kau terus mengulangi hal yg sama
berulang-ulang?" Tanya Pangeran Pratap tdak suka. "Bajirat, Ini belum
terlambat. Anda harus memberitahu keluarga Anda bagaimana perasaan Anda
tentang semuanya. Kalian berdua ditakdirkan utk bersama. Mengapa Anda
lari dari kebenaran ini?" Tanya Cakrapani pada Pangeran Pratap.
Pangeran Pratap
langsung menyangkalnya, "aku hanya ingin mengikuti dharma sekarang. itu
mengisyaratkan terhadap saya & pernikahan saya dgn Phool. Saya akan
melakukan itu saja." Jelas Pangeran Pratap dgn mata yg berbinar2. Saat
itulah mereka terkejut dgn kedatangan Raja Uday, Raja Uday menghampiri
keduanya & mengungkapkan kebahagiaannya atas panchang tersebut, ia
meminta panchang itu & Pangeran Pratap memberikan Panchang itu
kepada Ayahnya. Raja Uday tampak senang melihat pancang itu. "Cakrapani,
apa kau yg telah membuatnya? Aku sangat menghargai usaha mu. Ini tdak
tersedia di mana saja & benar-benar sulit utk membuatnya." Puji Raja
Uday dgn bangganya. Chakrapani memberikan penjelasan kalau itu adalah
buatan Ajabde, Raja Uday terkejut mendengarnya. & Cakrapani masih
menjelaskan "Ajabde telah mengatur utk segala sesuatu yg diperlukan utk
menempatkan ini ke dalam gambar." Jelas Cakrapani pada Raja Uday.
Pangeran Pratap hanya diam saja & tertunduk sedih akan hal itu. Uday Singh
menyadarinya, ia melihat raut sedih di wajah Pangeran Pratap. "Pangeran
Pratap, pergilah. Kau harus membantu Rani Ma menyiapkan semua yg
dibutuhkan utk pernikahan mu." Perintah Raja Uday, & Pangeran Pratap
segera pergi dari sana dgn perasaan sedih. sementara itu Uday Singh
tampak berpikir mengenai semuanya.
Diperbatasan, pasukan Mughal tampak
menyerang sebuah perkampungan. Jalal memperingatkan pemberontakan utk
menundukkan kepala mereka di hadapannya. tentara Jalal menyerang mereka
tanpa ampun. Mereka menantang pasukan Mughal utk bertarung. "Kami tdak
akan menyerah sampai kami masih hidup. Kami akan bertarung dgn Anda."
Teriak salah satu masyarakat disana yg menentang perintah Jalal, salah
satu Prajurit Mughal menyuruhnya utk berlutut didepan Jalal sambil
mengacungkan pedang dilehernya, namun dia tetap menolak utk berlutut di
depan Jalal. Jalal sangat geram mendengarnya & segera turun dari
kudanya. Jalal meminta orang itu utk berlutut padanya, tapi orang itu
menolaknya. Jalal tampak geram mendengar penolakan dari orang itu &
Jalal mulai memukulinya tanpa ampun. Kemudian Jalal menarik lehernya,
"kau tdak bisa menghentikan saya utk mengambil alih Rajputana ini. Tdak
ada yg bisa menentang seorang Jalaludin M Jalal." Teriak Jalal sambil
memukul orang itu berkali2. Bairam Khan mencoba utk menghentikan Jalal
yg masih memukul orang itu dimana wajahnya sudah berlumuran darah,
tetapi usaha Bhairam Khan itu hanyalah sia-sia. Bhairam akhirnya harus
menggendong Jalal, hingga Jalal menjatuhkan tubuh orang itu yg terlihat
sudah tdak bergerak lagi, mati. Dgn geram Jalal mengatakan kalau ia
ingin melakukan hal yg sama dgn Pangeran Pratap suatu hari nanti.
SINOPSIS MAHAPUTRA episode 261