SINOPSIS BEINTEHAA episode 98 (13 Mei 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 98 (13 Mei 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Aaliya melihat Barkath sedang memprovokasi Nafisa dan mengatakan padanya kalau dirinya akan membagi saham propertinya dengan Nafisa dan Shaziya “Kak Nafisa tidak perlu pergi dari rumah ini” dalam hati Nafisa berkata “Barkath ini benar benar bodoh, mau maunya dia memberikan 25% sahamnya untukku” sementara itu dalam hati Barkath juga berkata “Aku akan memberikan mereka pelajaran sekali maka keinginanku akan segera terlaksana” ujar Barkath dalam hati sambil tersenyum sinis dan memeluk Nafisa erat, 

Tak lama kemudian ketika Barkath keluar dari kamar Nafisa, Aaliya langsung mencegatnya “Barkath !” Barkath menoleh dan melihat ada Aaliya sedang berdiri disana “Barkath, kenapa kamu mengatakan pada kak Nafisa kalau kamu akan membagikan saham propertimu dengan kak Nafisa dan kak Shaziya ? Sebenarnya kamu ini mencoba menghentikan pembagian ini atau malah mencoba untuk membaginya ?” tanya Aaliya heran “Kenapa kakak bertanya tentang hal ini ?” Barkath mulai kesal dengan Aaliya “Mana yang akan kamu lakukan, Barkath ? Pembagian saham propertimu ini akan segera dihentikan, tidakkah kamu mengerti akan hal ini ?” tepat pada saat itu Zain berjalan ke arah mereka tepat di belakang Aaliya, Barkath segera bersandiwara agar mendapat perlindungan dari Zain dengan berjalan ke belakang Aaliya “Mengerti ? Mengerti tentang apa, kak ? Aku hanya ingin mencegah kak Shaziya dan kak Nafisa keluar dari rumah ini !” saat itu Zain berada tepat dibelakangnya sehingga Aaliya bisa melihat kedatangan Zain, Barkath langsung berbalik dan memeluk Zain erat seraya berkata “Baiyyu, kak Aaliya menuduhku kalau aku akan membagi rumah ini” Zain memeluknya erat sambil menatap tajam ke Aaliya kemudian Barkath berlari meninggalkan mereka berdua, Zain terpengaruh dengan ucapan Barkath, Zain pun marah ke Aaliya, Aaliya berusaha untuk menjelaskan namun Zain tidak mau mendengarkan penjelasan Aaliya dan segera pergi dari sana 

Di kamar Barkath, Barkath tahu kalau Zain pasti akan menemuinya di kamarnya, Zain memasuki kamar Barkath, Barkath kembali bersandiwara dengan pura pura akan melukai urat nadi di tangannya dengan sebuah silet cukur, Zain yang melihatnya segera berlari dan mencegah Barkath melakukan hal itu, Zain segera merebut silet cukur itu dari tangan Barkath dan membuangnya ke lantai, Barkath langsung memeluknya dan berkata “Baiyyu, semua orang menuduhku kalau aku mencoba untuk membagi rumah ini,l lebih baik aku mati saja, Baiyyu ,,, karena kalau aku mati maka mereka akan menyadari kesalahan mereka” Barkath kembali bersandiwara dengan pura pura sedih “Siapa yang menuduhmu ? Tidak ada seorangpun yang boleh menuduhmu !” Barkath segera melepaskan pelukannya dan berbalik membelakangi Zain sambil berkata dengan nada memelas “Tapi kak Aaliya menuduhku, Baiyyu ,,, dan jika kak Aaliya berfikiran seperti itu maka seluruh orang dirumah ini pasti akan setuju dengannya, bahkan kamu juga iya !” tepat pada saat itu Aaliya melintas di kamar Barkath dan mendengar pembicaraan mereka, Aaliya benar benar terkejut dengan apa yang didengarnya “Kamu tidak boleh berfikiran seperti itu, Barkath ,,, dan aku harap kamu tidak menganggap serius ucapan Aaliya tadi” 

Saat itu Barkath berbalik ke arah Zain dan melihat ada Aaliya yang berdiri di depan pintu, Barkath hanya terdiam, Zain segera menengok ke belakang dan dilihatnya Aaliya sedang termangu berdiri di belakangnya di dekat pintu, Zain langsung berjalan ke arahnya dan menggandeng lengan Aaliya paksa keluar dari sana, Barkath yang melihat mereka berdua tersenyum licik Zain menyeret lengan Aaliya sampai di tengah tengah jalan penghubung yang berada di lantai atas, Zain menegur Aaliya “Aaliya, asal kamu tahu, Barkath itu mencoba untuk memotong urat nadinya gara gara kamu”, “Aku minta maaf, Zain” namun Zain yang sudah terpengaruh dengan ucapan Barkath semakin kesal sama Aaliya “Barkath itu orangnya sangat sensitif dan dia juga sangat cemas memikirkan kak Shaziya dan kak Nafisa yang hendak meninggalkan rumah ini, kamu harus meminta maaf padanya !” bentak Zain kemudian pergi meninggalkan Aaliya begitu saja, 

Tak lama kemudian Aaliya menemui Barkath di kamarnya dan meminta maaf pada Barkath “Barkath, aku tidak bermaksud untuk melukai hatimu, tidak” Barkath tersenyum “Tidak apa apa, kak” ujar Barkath sambil memeluk Aaliya erat dan dalam hatinya berkata “Aaliya pasti akan di permalukan kalau dia menghalangi jalanku !” sementara itu masih sambil memeluk Barkath, Aaliya juga berkata dalam hati “Kali ini aku meminta maaf padanya, tapi tadi aku melihat apa yang tidak Zain lihat” Aaliya kemudian teringat ketika Barkath berpura pura bersandiwara hendak memotong urat nadinya, saat itu Barkath kelihatan tersenyum senang “Jika Barkath benar benar ingin memotong urat nadinya maka aku harus meminta maaf padanya untuk itu” 

Di dapur Surayya melihat Barkath sedang memasak makanan, Surayya sangat senang melihatnya, saat itu Barkath sedang melamun sambil berkata dalam hati “Aaliya seharusnya bisa mengingat kalau semua orang pasti akan memprioritaskan anak perempuan mereka daripada menantu perempuan, khususnya jika anak perempuan itu baru saja kembali setelah beberapa tahun lamanya” Barkath kemudian berpura pura sedih dan menangis dan berkata pada Surayya “Mami, aku tidak bermaksud untuk membagi rumah ini” Surayya segera memberikan janjinya dengan menaruh tangan Barkath di atas kepala Surayya “Katakan pada ibu, nak ,,, siapa yang mengatakan hal itu ?” Barkath segera menyebut nama Aaliya, Surayya benar benar terkejut mendengar Barkath menyebut nama Aaliya “Barkath, kamu pasti salah paham”, “Lihat kan ? Ibu saja tidak percaya meskipun kak Aaliya yang mengatakannya, jelas jelas kak Aaliya yang mengatakannya mami, ketika aku mengklarifikasi hal ini dengan kak Aaliya, kak Aaliya malah mengulangi kata kataku” ujar Barkath sambil menangis tersedu sedu “Mami, aku mohon ,,, mami tidak menanyakan hal ini pada kak Aaliya ya” Surayya hanya mengangguk, kemudian Barkath berlalu dari sana sambil tersenyum licik 

Di kamar anak anak, malam itu Fahad sedang mendongen untuk anak anaknya tentang seseorang yang menjadi miskin “Ini sepertinya kita akan menjadi miskin dan tante Barkath akan melemparkan kita keluar dari rumah ini segera, ayah” ujar salah satu anak Fahad, Fahad merasa heran dengan ucapan anaknya “Siapa yang mengatakan seperti itu sama kamu ?” mereka bertiga serempak mengatakan “Mama yang mengatakan”, “Mama kalian itu salah, kita semua akan tinggal disini bersama tante Barkath dengan perasaan bahagia” ujar Fahad, sementara itu Aaliya sedang membawakan teh untuk Surayya, Surayya melihat kearah Aaliya dengan perasaan marah dan segera berlalu dari sana menghindari Aaliya, rupanya Surayya sudah terkena hasutan Barkath tentang Aaliya, dalam hati Aaliya berkata “Mami pasti marah karena pembagian saham properti itu” bathin Aaliya dalam hati SINOPSIS BEINTEHAA episode 99 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top