SINOPSIS MOHABBATEIN episode 502 “ASHOK MENGAMBIL KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN” by. Sally Diandra
Di rumah keluarga Bhalla, Romi dan Sarika sedang ngobrol berdua di kamar “Bagaimana bisa Rinki bicara seperti itu tadi ?” ujar Romi cemas “Tapi kamu lihat juga kan bagaimana kak Raman bicara seperti itu sama ayah, semua ini adalah milik kak Raman”, “Apa yang kamu katakan, Sarika ?” tanya Romi heran, Sarika kemudian menceritakan kecemasannya “Jika kak Raman menyuruh kita pergi, lalu kita akan pergi kemana, Romi ? Sangat sulit untuk hidup sendirian”, “Kamu tidak usah khawatir, Sarika ,,, karena apartemen yang sekarang ini adalah milik perusahaan kak Raman sendiri dan rumah kami yang terbakar dulu itu menggunakan nama ayah, kak Raman itu sudah seperti ayah bagi kami, tidak usah cemas” ujar Romi optimis “Tapi ini semua milik kak Raman kan ? Dan dia telah memberikan perusahaannya pada kak Ishita, aku takut kalau ada apa apa, Romi” ujar Sarika cemas,
Sementara itu di area parkir mobil, Mihir memarahi Rinki, namun Rinki tetap membantah Mihir dan merasa kalau apa yang dikatakannya itu benar “Okeee, aku ini memang matre ! Dan kamu tidak peduli pada istrimu !”, “Apakah kamu tahu artinya seorang istri ? apa yang telah kamu lakukan padaku ? Yang kamu tahu hanya pamer pada temanmu itu kalau kamu ini adalah istrinya seorang CEO, jadilah seorang istri seperti Ishita ! Dia yang telah menyatukan semua orang, bahkan kita bersama juga karena dia !” bentak Mihir “Baik ! Dia yang benar dan aku yang salah, iya kan ?” balas Rinki, ketika mereka hendak berlalu dari sana tiba tiba Ashok muncul di depan mereka, Mihir dan Rinki tertegun “Mau apa kamu ada disini, Ashok ?”, “Tenang, Mihir ,,, aku datang kesini untuk menawarkan kamu sebuah pekerjaan, Mihir, saat ini perusahaanku sedang melaunching sebuah proyek dan aku ingin kamu yang menanganinya” ujar Ashok santai “Terima kasih, Ashok ,,, meskipun aku harus tinggal dijalan sekalipun, aku tidak akan pernah bekerja untuk kamu !” sahut Mihir,
Ashok berusaha menyulut api ke Mihir “Sampai berapa lama kamu akan berada dibawah bayang bayang Raman, kamu harus berubah, Mihir” Mihir tidak menanggapi ucapan Ashok dan bergegas pergi meninggalkannya, ketika Rinki hendak menyusul Mihir, Ashok mencegatnya dengan berkata “Rinki, aku mohon, tolong jelaskan ke Mihir, pikirkan secara praktis, aku yakin kamu juga ingin uang dan kehidupan yang mewah bukan ? Aku dengar Raman memberikan sahamnya pada Ishita, Ishita itu sangat pintar untuk menjauhkan Raman dari semua orang, dan aku hanya ingin Mihir maju, ini kartu namaku, simpanlah, telfon aku kalau kamu membutuhkannya” ujar Ashok sambil memberikan kartu namanya ke Rinki, sesaat Rinki membaca kartu nama Ashok sambil memikirkan sesuatu, sementara di ujung sana Ashok memperhatikan gerak gerik Rinki dari kejauhan, kemudian Rinki bergegas pergi dari sana menyusul Mihir
Di rumah keluarga Bhalla, Simmi dan Ishita sedang ngobrol berdua “Ishita, bagaimana bisa kak Raman bicara seperti itu sama ayah tadi ?” ujar Simmi sambil menangis “Kamu harus bisa meyakinkan kak Raman untuk meminta maaf pada ayah, Ishita” pinta Simmi “Raman tahu apa yang dia lakukan, dia akan melakukan apa yang dianggapnya benar, Simmi” ujar Ishita, sementara itu Ashok sedang ngobrol dengan Suraj “Aku yakin, Suraj ,,, kalau Rinki pasti akan datang pada kita, egonya terluka, dia pasti akan mendukung kita” ujar Ashok senang
Di Mumbai, seorang wanita pemimpin LSM meminta Shagun untuk memikirkan tentang orang orang yang harus di tolongnya dan memimpin proyek ini “Shagun, aku mohon pikirkanlah” pinta wanita tersebut, sedangkan pagi itu tuan Bhalla baru saja membeli sayuran dan meminta Neelu untuk memasaknya “Tuan Bhalla, tapi ini kurang” Ishita yang saat itu juga ada di dapur menyela ucapan Neelu “Neelu, tidak apa apa, kita akan membuatnya nanti” tuan Bhalla langsung menyahut “Aku membelinya untuk keluargaku, dimasak untuk keluargaku saja dan yang lainnya bisa memasak makanan mereka sendiri dan memakannya” Ishita tertegun mendengar ucapan ayah mertuanya
Raman sedang ngobrol dengan Manish tentang apartemen dan memberikan cek padanya, tuan Bhalla segera melemparkan cek itu sambil berkata “Ini adalah rumahku dan aku akan menghabiskan uangku untuk membayarnya” ujar tuan Bhalla lantang, Raman kembali mendebatnya dan bergegas pergi dari sana, Simmi mencoba bicara dengan tuan Bhalla “Ayah sedih, Simmi ,,, karena kakakmu, Raman tidak menjadi pendukungku lagi” Simmi hanya bisa menangis mendengar ucapan ayahnya
Raman sedang ngobrol dengan Ishita dengan penuh kemarahan, mereka berdua berdebat satu satu sama lain “Aku tidak akan membantu ayah, Ishita ,,, kalau dia tidak membutuhkan bantuanku, aku akan lihat berapa lama ayah bisa mengurusnya, biarkan dia yang mengurusnya” Ishita merasa cemas mendengar ucapan Raman,
Rinki akhirnya menemui Ashok “Aku datang kesini hanya untuk Mihir” ujar Rinki, saat itu rupanya Raman dan Appa bertemu disebuah hotel yang sama yang didatangi oleh Rinki, Rinki sangat gelisah begitu melihat Raman juga ada disana sedangkan dirinya menemui Ashok, Rinki segera duduk, sementara Appa bertanya ke Raman “Raman, kenapa kamu memanggilku kesini ?” tanya Appa heran, Raman kemudian mulai ngobrol dengan ayah mertuanya, saat itu Ashok bertanya ke Rinki “Rinki, kenapa kamu memikirkan tentang tawaran pekerjaanku ?” tanya Ashok heran, dalam hati Rinki merasa kalau dirinya harus melakukan sesuatu,
Rinki kemudian berlalu dari sana dengan perasaan bingung tanpa menjawab pertanyaan Ashok, Ashok segera memberitahu Suraj kalau Rinki baru saja pergi “Kamu harus bisa meyakinkan dia, Ashok”, “Aku sudah mencobanya dengan keras, Suraj ,,, kamu tahu kan bagaimana mereka” ujar Ashok, tiba tiba Rinki datang lagi menghampiri Ashok dan bertanya “Ashok, apakah kamu akan menjadikan Mihir sebagai rekan bisnismu ?” tanya Rinki, Ashok langsung setuju dan membodohi Rinki yang lugu dan labil “Aku akan memberikan kesepakatan yang terbaik untuk Mihir, suruh Mihir menemui aku di perusahaanku”, “Baiklah, aku akan pergi, kalau kak Raman melihatku, bisa bahaya nanti, permisi” Rinki bergega pergi dari sana
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 503 by. Sally Diandra