SINOPSIS BEIHTEHAA episode 99 (14 Mei 2014)

SINOPSIS BEIHTEHAA episode 99 (14 Mei 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, malam itu Zain sedang memainkan saxofonnya di pinggir kolam renang sendirian, dari jendela kamarnya Aaliya melihat Zain di bawah sana, Aaliya teringat ketika Zain menegurnya soal Barkath di jalan penghubung di lantai atas, tepat pada saat itu Aayath, adik kandung Aaliya memasuki kamar Aaliya dan mendapati kakaknya sedang termenung dan bersedih “Kakak, apakah kakak bertengkar dengan kak Zain ?”, “Aku tidak sedang bertengkar, Aayath” Aaliya menyembunyikan perasaan hatinya namun Aayath bisa membaca perasaan kakaknya itu “Kakak, kamu tidak bisa berbohong denganku, aku bisa mengetahuinya meskipun kakak berbohong padaku, aku selalu membayangkan cerita cinta kalian berdua” Aaliya menyela ucapan Aayath “Kami berdua tidak saling mencintai Aayath !” Aayath hanya tersenyum “Iya aku tahu, kalian berdua dulu biasanya saling membenci satu sama lain ketika kalian menikah tapi sekarang pasti kalian berdua pasti saling mengkhawatirkan dan saling menjaga satu sama lain, iya kan ?” Aaliya hanya terdiam “Tapi aku lihat saat ini sepertinya kak Zain sedang marah, kakak seharusnya membujuk dia”, “Aku telah salah paham dengan Barkath dan aku sudah meminta maaf padanya tapi Zain masih terus marah padaku” ujar Aaliya cemas, tak lama kemudian Aayath turun dan langsung menuju ke kolam renang untuk menemui Zain disana “Kak Zain !” Zain segera menghentikan permainan saxofonnya dan dilihatnya ada Aayath di belakangnya “Kak Zain, kak Aaliya lagi marah marah itu sekarang” ujar Aayath pura pura cemas “Aku akan melakukan sesuatu untuknya” ujar Zain kemudian berlalu dari sana 

Di kamar Shaziya, malam itu Fahad menegur istri keduanya itu “Shaziya, kenapa kamu mengajarkan kebencian pada anak anak ?” Shazhiya semakin kesal mendengar pertanyaan suaminya “Kamu ini sekarang telah jauh dari kehidupan yang sebenarnya, kamu seharusnya mengerti kebenaran yang ada kalau semuanya yang ada disini adalah milik Barkath ! Dan ketika kamu menyadari semuanya, hal itu sudah terlambat, Fahad !” ujar Shaziya kesal, sementara itu di kamar Aayath, saat itu Aayath sedang membuat gambar kartun Zain dan Aaliya di gadgednya (tab), tiba tiba Rizwan muncul menemui Aayath dan melihat gambar kartun yang dibuat oleh Aayath “Kamu sedang gambar kartun apa ?”, “Ini adalah kak Zain dan kak Aaliya, aku sedang membuat gambar kartun mereka berdua” Rizwan mengagumi gambar kartun tersebut “Kamu tahu, kak Zain itu tidak bisa di duga” ujar Aayath sambil membayangkan bagaimana caranya Zain membujuk Aaliya 

Di kamar, Zain mencoba mendekati Aaliya yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang sendirian sambil memandang ke jendela, Zain meminta maaf pada Aaliya namun Aaliya hanya diam saja tidak menggubris Zain yang duduk di sebelahnya, Aaliya segera bergeser ke samping, Zain pun mengikuti, hingga akhirnya Zain berupaya membelai wajah Aaliya kemudian hendak melepas jepit rambutnya namun Aaliya memegang tangan Zain agar jangan melepas jepit rambutnya, mereka hanya saling memandang satu sama lain dengan mesra tanpa sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka, hanya kedua bola mata mereka yang berbicara, kemudian Zain mengambil jepit rambut Aaliya “Zain, tolong kembalikan jepit rambutku itu !” Aaliya berusaha untuk mengambil jepit rambutnya namun Zain tidak mau mengembalikannya “Maafkan aku dulu, nanti aku kembalikan jepit rambutmu ini” Aaliya tetap bersikeras tetap tidak mau memaafkan Zain, begitu pula Zain juga melakukan hal yang sama, tangan mereka berdua saling bekejar kejaran untuk mendapatkan jepit rambut tersebut hingga akhirnya mereka berdua jatuh di tempat tidur dengan tubuh Aaliya berada diatas tubuh Zain, wajah Aaliya dan Zain begitu dekat, mereka saling memandang dengan mesra, Aaliya yang merasa canggung, langsung bangun dan berdiri, Zain pun mengikutinya kemudian mengembalikan jepit rambut Aaliya ke tempat semula yaitu dengan menjepitkannya kembali di rambut Aaliya, Aaliya hanya terdiam melihat tingkah Zain kemudian Aaliya segera berlalu meninggalkan begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun, Zain hanya bisa menatap kepergian Aaliya dan berkata “Aku harus melakukan sesuatu untuk membuatnya tenang” bathin Zain dalam hati, 

Tak lama kemudian ketika malam hari, Aaliya hendak pergi tidur, dilihatnya Zain sudah tertidur di kamar, Aaliya mulai mengomel “Kalau dia tidak suka, dia selalu menegur kemudian meminta maaf ketika dia suka” kemudian Aaliya tidur di sebelah Zain dengan posisi bersebrangan sambil menutupi tubuhnya dengan selimut, Zain segera bangun dan mematikan lampu kamar lalu menarik selimut yang menutupi tubuh Aaliya “Zain, jangan ganggu aku” ujar Aaliya lirih, namun Zain tetap menarik selimut yang menutupi wajah Aaliya, tiba tiba ketika selimut Aaliya terbuka, Aaliya melihat tulisan “sorry” tertempel di dinding dengan warna merah menyala plus emoticon smile, Aaliya melihatnya dan terharu, Aaliya pun terbangun dan menatap ke arah Zain, Zain berusaha untuk memegang kedua telinganya dengan kedua tangannya dan meminta maaf tapi Aaliya langsung menarik tangan Zain untuk tidak melakukan hal itu, Aaliya menerima permintaan maaf Zain, mereka berdua saling memandang dengan mesra “Aku suka caramu mengucapkan minta maaf” ujar Aaliya sambil tersenyum, mereka berdua kemudian saling mengucapkan selamat malam dan tertidur 

Keesokan harinya, Barkath turun dari lantai atas dan melihat ada Fahad yang sedang duduk di ruang tengah, Barkath segera bersandiwara berpura pura sedang telfon dengan seorang reporter “Kak Fahad memang mengatur Barkath Royale, jadi aku tidak bisa menganggu bisnisnya, lebih baik jangan ganggu permasalahan keluarga kami” ujar Barkath kemudian menutup telfonnya “Ada apa ? Apa yang terjadi, Barkath ?”, “Ini, kak ,,, seorang reporter menelfon aku dan dia bertanya apakah aku ini akan menjadi pemilik perusahaan ayah ? Kalau begitu berarti kak Fahad adalah pegawaiku, dia bertanya seperti itu, kak” Fahad tertegun kemudian Barkath memberikan sinyal ke Fahad untuk mengambil bagiannya di saham propertinya, Fahad kaget “Kakak kan telah bekerja keras untuk membangun perusahaan itu tapi bagaimana bisa mereka berfikir kalau kakak ini hanya pegawainya saja ?” Barkath pura pura sedih “Itu memang biasanya terjadi, Barkath ,,, ya sudah, aku akan pergi ke kantor dan aku harap tidak ada seorangpun yang akan membuat masalah dengan kamu” Fahad segera berlalu meninggalkan Barkath, Barkath tersenyum licik dan berkata dalam hati “Kamu yang akan dalam masalah, Fahad !”  SINOPSIS BEIHTEHAA episode 100 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top