SINOPSIS MAHAPUTRA episode 206 (13 Mei 2014) by. Sally Diandra
Di kerajaan Bijolia, Pratap dan rombongannya bersiap siap pulang ke Mewar, sementara Ajabde hanya bisa melihatnya dari jendela kamarnya yang terletak di atas dengan perasaan sedih, Phool nampak memasuki tandunya, sementara teman teman Pratap yang sudah bersiap hendak berangkat, bertanya pada Pratap yang nampak gelisah karena tidak dilihatnya Ajabde disana “Apakah kita harus pergi, pangeran ?” sesaat Pratap nampak bingung dan berkata “Baiklah, kita pergi sekarang”, saat itu Gohar sedang berada di atas balkon dengan seekor burung merpati di tangannya “Pratap akan pergi ke Mewar, melalui jalan yang sama seperti yang akan di lalui oleh Yang Mulia Raja Jalal” ujar Gohar sambil menerbangkan burung merpati tersebut yang membawa pesan untuk Jalal, tak lama kemudian Gohar memasuki tandunya dan rombongan mulai bergerak meninggalkan Bijolia, dari atas balkon Ajabde melihat kepergian mereka sambil menangis, Ratu Hansa Bai menghampirinya, AJabde langsung memeluk ibunya
Di tenda Jalal, para prajurit Jalal sedang menyiapkan diri mereka untuk perang “Aku dengar kalau orang orang Afghanistan itu akan melakukan apa saja yang aku inginkan” semua orang mengelu elukan nama Jalal “Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad ! Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad ! Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad !” tak lama kemudian salah seorang prajurit Jalal mengabarkan padanya bahwa mereka mendapat kabar dari Gohar Jaan melalui seekor merpati, Jalal meminta prajurit itu untuk membacanya
Sementara itu, dalam perjalanan menuju ke kerajaan Mewar, Pratap merasa perasaannya tidak enak, berkali kali Pratap menengok ke belakang memperhatikan rombongannya, saat itu mata Pratap bersiborok dengan tatapan Gohar Jaan, Gohar Jaan terkejut kemudian tersenyum ke arah Pratap namun Pratap hanya diam saja, sedangkan Phool sedang tersipu malu sambil membayangkan impiannya menikah dengan Pratap dan kenangan kenangan manis di antara mereka berdua, tiba tiba Phool teringat pada Ajabde dan menyuruh pelayannya untuk bilang ke Ajabde namun pelayannya mengabarkan kalau Ajabde tidak ikut bersama mereka ke Mewar, Phool kaget dan segera menghentikan para pelayannya yang memanggul tandunya, Pratap heran ketika Phool turun dari tandunya “Ada apa, Phool ?”, “Pangeran Pratap, aku akan kembali pulang ke benteng Bijolia untuk menjemput Ajabde dan aku fikir jika kamu meminta dihadapannya, aku yakin dia pasti mau ikut dengan kita” pinta Phool namun Pratap menolaknya “Tapi aku akan tetap membawa Ajabde ikut bersamaku ke Mewar !” ujar Phool bersikeras, Pratap tidak bisa berbuat banyak, Pratap membiarkan Phool kembali pulang ke Bijolia dengan para pelayannya
Sementara itu, di kerajaan Bijolia Ajabde sedang memberikan instruksi pada pelayannya untuk membersihkan bekas kamar yang ditinggali Pratap, Ajabde membayangkan kenangan yang pernah dia alami bersama Pratap di kamar tersebut ketika Pratap mencari cari kalungnya dan ketika Ajabde membantu Pratap membersihkan kamar yang akan ditinggalinya, Ajabde segera menyuruh pelayannya untuk merubah semua yang ada di kamar tersebut tiba tiba Phool muncul di depan Ajabde, Ajabde kaget “Phool, kenapa kamu pulang lagi kesini ?” ujar Ajabde heran “Kenapa kamu tidak ikut bersamaku ke Mewar ? Aku tahu kamu pasti memikirkan pangeran Pratap, aku akan memberikan waktu untuk kamu” ujar Phool kesal “Phool, Chittor akan menjadi seperti rumahmu sendiri, percayalah padaku” Ajabde berusaha untuk membujuk Phool “Aku membutuhkan bantuanmu yang lebih banyak kali ini dan jika kamu tidak mau ikut denganku maka aku juga tidak akan pergi ke Chittor !” ujar Phool kesal sambil memasuki salah satu kamar dan langsung mengunci pintu kamar itu dari dalam, Gohar Jaan yang mengikuti Phool sedari tadi Jjuga merasa cemas “Yang Mulia Raja Jalal pasti akan menunggu dia dan dia bisa saja terlambat untuk menemuinya, bagaimana ini ?” bathin Gohar Jaan cemas sambil mondar mandir di dekat kamar
Jalal yang saat itu juga sedang dalam perjalanan menuju ke Bijolia teringat akan kedua mata Phool yang selalu membuatnya terbayang bayang tapi tiba tiba Jalal teringat akan Pratap, Jalal marah dan menyuruh prajuritnya agar bergerak cepat, sementara kembali di kerajaan Bijolia, Gohar Jaan mencoba meminta pada Ajabde “Tuan putri Ajabde, aku mohon, pergilah ke benteng Chittor bersama Phool”, “Bagaimanapun juga benteng Chittor itu akan menjadi rumahnya Phool sendiri, sedangkan aku, akan datang bersama ayah dan ibuku ke benteng Chittor” Ajabde juga bersikeras tidak mau ikut ke Mewar, Ajabde dan Ratu Hansa meminta agar Phool keluar dari kamar dan membicarakannya diluar namun tetap tidak mau keluar kamar “Ajabde, ibu mohon ,,, hadapilah situasi ini dan pergilah ke Chittor bersama Phool” Ajabde bingung dan cemas “Baiklah, Phool ,,, aku akan ikut bersama denganmu ke Chittor” dari dalam kamar Phool merasa senang ketika mendengar ucapan Ajabde, Gohar Jaan juga tersenyum senang
Tak berapa lama kemudian, Phool dan Ajabde sudah sampai dimana Pratap tadi berada, Phool sangat mengkhawatirkan Pratap ketika dia tidak menemukan Pratap dan teman temannya di mana mana “Dia tidak mungkin melakukan hal ini !” ujar Ajabde cemas, tiba tiba Pratap muncul dengan kudanya dari kejauhan dan mendekat ke arah mereka, mereka semua senang melihat kedatangan Pratap “Phool, kamu telah melakukan kesalahan !” ujar Pratap sambil turun dari kudanya, Gohar kemudian menanyakan tentang teman teman Pratap “Teman temanku itu telah pergi, ayoo sekarang kita berangkat !” akhirnya rombongan Pratap kembali melanjutkan perjalanan ke Mewar
Di tempat Jalal, Jalal dan Bhairam Khan memisahkan prajurit mereka untuk perang dengan Pratap “Pertama tama, aku akan memenangkan hati Phool lalu ketika dia melihat Pratap mati di tanganku maka lakukan sesuatu untukku dan pertemuanku dengan Phool” ujar Jalal lantang, salah satu prajurit Jalal memberikan informasi kalau Pratap dan rombongannya akan segera datang, sementara itu Gohar Jaan menatap ke arah samping dan melihat ke map yang dibawanya dan berkata “Ini adalah tempat dimana Yang Mulia Raja Jalal memutuskan untuk menyerang Pratap” bathin Gohar dalam hati sambil memandangi sungai di sampingnya, Gohar akhirnya menghentikan rombongan itu dan bersandiwara di depan Pratap “Pangeran Pratap, aku sangat lelah, apakah kita bisa tinggal disini sementara waktu ?” ujar Gohar dengan wajah pura pura memelas “Kamu ini kan seperti seorang prajurit, Gohar ,,, tapi sekarang kamu melakukan perajalanan panjang layaknya seorang putri raja” ujar Phool heran,
Pratap akhirnya memutuskan untuk tinggal disana sementara waktu “Phool, kenapa kamu sangat tegang ?”, “Bagaimana nanti reaksinya kalau pangeran Pratap memikirkan tentang pernikahannya, Ajabde ?” Ajabde tersenyum “Sudahlah, Phool ,,, serahkan semuanya pada waktu, hanya waktu yang akan menjawab semuanya” ujar Ajabde
Saat itu di benteng Chittor, semua orang sedang mempersiapkan penyambutan para putri raja yang nantinya akan di jodohkan dengan Pratap “Aku ingin memeluk Pratap” ujar Raja Singh sambil tersenyum senang, di tempat Pratap, Pratap mendapat bantuan dari penduduk sekitar untuk membuat tenda untuk mereka beristirahat, Gohar mendekati salah satu penduduk yang ternyata utusan Jalal, utusan tersebut memberikan surat Jalal pada Gohar, Gohar membaca surat tersebut, dari kejauhan Pratap menatap curiga pada Gohar, Gohar terkejut dan salah tingkah didepan Pratap, Pratap mengampiri Gohar Jaan namun tiba tiba salah satu prajurit Pratap memanggil Pratap, Pratap segera berbalik dan menemui prajuritnya itu.
Sementara itu di tenda para putri, Phool merasa khawatir dengan pernikahan yang akan di alaminya “Jangan khawatir, Phool ,,, ayo kita lihat situasinya, lalu kamu bisa mengatakannya padanya” bujuk Ajabde “Ajabde, aku akan pergi melihat ke tempat yang terdekat” Ajabde merasa heran “Phool, kamu mau kemana ?”, “Aku sepertinya telah melakukan keputusan yang salah, Ajabde” ujar Phool sambil melirik ke arah Gohar yang memintanya untuk keluar menemuinya, akhirnya Phool keluar dan menemui Gohar “Ada apa , Lal Baiji ? Kamu memanggilku ?” Gohar tersenyum ketika Phool sudah berada di depannya “Tuan putri, saat ini pangeran Pratap sedang menunggu kamu di balik bukit, pergilah dan temui dia !” Phool menyeringai senang begitu mendengar kabar dari Gohar
Di tempat Pratap, Pratap sedang melihat sebuah peralatan memasak yang rusak dan jejak kaki beberapa orang, kemudian Pratap melihat Jalal yang berpakaian sama seperti dirinya berjalan ke atas bukit, Pratap terkejut melihat Jalal dan berusaha mengejar Jalal namun tepat pada saat itu Ajabde memanggil Pratap, Pratap menghentikan langkahnya mengejar Jalal, sedangkan Phool saat itu berlari lari menuju ke balik bukit seperti yang dikatakan Gohar, Phool merasa takjub dengan dekorasi tempat yang di hias di sana, sementara itu Ajabde mengabarkan pada Pratap kalau Phool tidak ada di tendanya “Lebih baik i ke kamu pergi ke tendamu sendiri, aku akan melihat keadaan sekeliling mraencari Phool” ujar Pratap, di tempat Phool, Phool memanggil manggil Pratap sambil menyeringai senang, Phool mengira Prataplah yang mengundangnya ke sana “Pangeran Pratap ! Pangeran Pratap ! Dimana kamu ? Aku merasa khawatir untuk mengatakannya di depan kamu” ujar Phool penasaran “Aku juga ingin melihat kamu” tiba tiba Jalal sudah muncul di depan Phool dengan senyumnya yang menawan, Phool merasa heran dan ketakutan, Phool tidak kenal dengan laki laki yang ada didepannya ini “Siapa kamu ini ?”
Di tempat Ajabde, Ajabde bertanya pada Gohar tentang Phool namun Gohar pura pura tidak tahu “Aku telah mengirim pangeran Pratap untuk mencari Phool” ujar Ajabde “Aku juga ingin pergi bersamanya” ujar Gohar, sementara di tempat Jalal “Kamu tahu, aku selalu memikirkan kamu, aku ini adalah milikmu dan kamu adalah milikku” ujar Jalal senang, Phool semakin merasa ketakutan, dari kejauhan Pratap melihat pertemuan Jalal dan Phool di tempat itu, Pratap terkejut dan kembali memikirkan ucapan Jalal ketika mereka bersama sama. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 207 by. Sally Diandra