Sinopsis Ashoka Samrat, episode 326 bagian 2 by. Kusuma Rasmana Kembali Bindushara berkata kepada Ashoka, "Aku masih punya rasa sayang kepadamu sedikit. Itulah mengapa aku tidak memberimu hukuman mati. Aku menghukummu untuk tinggal jauh dari kerajaan ini. Kau harus hidup tanpa kerajaanmu. Kau hanya akan melihat dari jauh tapi tidak akan mampu melakukan apa pun untuk Magadha. Ini akan menghancurkan kesombonganmu saat kau akan melihat Magadha makmur tanpa kehadiranmu. Kesombonganmu demikian tinggi atas kepercayaan Acharya Chanakya kepadamu. Aku mengambil semua impian ambisimu! Sekarang kau tidak memiliki negara, visi ataupun janji. Aku menghukummu hidup seperti itu mulai sekarang!"
Dharma hanya bisa menangis mendengar keputusan itu dan melihat Ashoka yang terus meronta -rota dalam kemarahannya. Sementara Radhagupta dan Nayaka hanya bisa diam karena tidak bisa menentang keputusan Samrat. Tiga sosok yang hadir juga, Charumita, Siamak dan Khalatak sumringah atas keputusan itu.
Tiba-tiba Dharma menjerit kesakitan, karena ada yang tidak biasa dibagian perutnya.
Ashoka berteriak "Ibu!!!".
Sementara Bindushara segera memerintahkan para pelayan agar membawa Dharma ke kamarnya.
Ashoka memohon kepada Bindushara untuk mengijinkan dirinya bersama ibunya selama satu menit saja tapi Bindushara menolak permohonan itu. "Aku tidak akan membiarkan bayanganmu jatuh pada anakku!", kata Bindushara memerintahkan prajurit agar membawa Ashoka ke sel tahanan.
Ashoka diseret oleh prajurit, namun dia terus meronta. Ashoka memohon Acharya Radhagupta agar mendesak Samrat untuk mengizinkan dia bertemu ibunya sekali saja, namun Acharya Radhagupta tidak bisa berbuat apapun.
Ditempatnya Siamak berpikir,"pengorbanan Rajmata tidak sia-sia! Satu anak berjuang untuk hidup, sementara yang lain ada di penjara dan diusir dari Magadha. Sekarang Magadha hanya memiliki satu pilihan, Aku sendiri!".
Di kamarnya, Dharma mengalami mulas-mulas pada perutnya. Para pelayan mengatakan Dharma akan melahirkan. Namun Dharma menolak untuk melahirkan tanpa ditemani Ashoka. Dia ingin segera bertemu Ashoka dan terus memanggil nama Ashoka. Pelayan itu akhirnya menyuruh pelayan lainnya untuk menginformasikan Bindushara.
Di balkon istana, Bindushara berdiri termangu didampingi oleh Mahamatya Khalatak. Dia meminta Mahamatya agar membuat persiapan ritual terakhir bagi Helena yang baru saja meninggal. Mahamatya pun pergi dan Radhagupta datang menghadap Samrat. Acharya Radhagupta meminta Bindushara agar mengijinkann Ashoka bersama ibunya dalam kondisi ini. Namun Bindushara menolak permintaan itu, dia tidak akan mengijinkan Ashoka menemui ibunya. Pelayan melaporkan tentang kondisi Dharma yang tengah mulas-mulas dan akan melahirkan. Bindushara pun pergi menuju ruangan tempat Dharma akan melahirkan.
Dharma yang sedang kesakitan memohon Bindushara agar membiarkan anaknya (yang akan lahir) untuk bertemu dan melihat Ashoka. "Aku tidak ingin melahirkan anakku ke dunia saat situasi keluarga kita sedang buruk".
Bindushara menyerah dengan permintaan Dharma. "Tapi kau harus mendengarkan para pelayan ini dulu. Aku sudah cukup merasa kehilangan. Aku tidak bisa kehilangan apa-apa lagi. Maafkan aku karena kebohonganku", kata Bindushara lalu pergi dari ruangan itu.
Bindushara mengikuti ritual penguburan Helena bersama Siamak, Khalatak dan beberapa prajurit lainnya. Sebelum jenazahnya dikubur, Bindushara memimpin penghormatan dengan mencakupkan tangan ke dada. "Kami memaafkanmu atas apapun yang Anda lakukan kepada kami. Semoga jiwamu beristirahat dengan damai", kata Bindushara. Peti jenazah kemudian diturunkan ke liang lahat dan jenazah Helena pun dikubur ditempat itu.
Di kamarnya, Dharma masih mulas-mulas dan berteriak memanggil Ashoka. Para pelayan sibuk menenangkannya dan minta dia hanya fokus agar bisa melahirkan putra dengan selamat, namun Dharma terus memanggil Ashoka disela-sela rasa sakit pada perutnya.
Di sel tahanannya, Ashoka berteriak-teriak memohon, sambil menggedor terali dan pintu sel. Namun tidak ada jawaban apapun. "Bawa aku kepada ibuku! Dia membutuhkanku sekarang. Hai..apakah ada orang di sana?", teriak Ashoka sambil menangis.
Bindushara datang ke tempat itu, diiringi prajurit.
Bindushara menatap Ashoka dengan pandangan kesal.
Ashoka berkata, "Anda marah kepadaku tapi jangan hukum ibuku karena ini. Dia membutuhkanku sekarang. Aku harus bersamanya".
Bindushara menyahut, "Itu semua karena perbuatanmu yang salah. Kami akan menyambut kelahiran bayi ini, tapi sayangnya, ia hanya akan melihat semua hal buruk di sini. Dia akan lahir di tempat dimana saudara melawan sesama mereka sendiri. Sushima sedang berjuang demi nyawanya. Dan kau, aku tidak ingin bayanganmu jatuh pada anakku"
Ashoka hanya menangis meratap, "Jika Anda mengasihiku bahkan sedikit saja, maka ijinkan aku bersama ibuku. Dia sangat membutuhkanku saat ini. Aku akan meninggalkan istana ini segera setelah dia sehat kembali". Ashoka memohon sambil mencakupkan tangannya.
Bindushara menjawab, "Aku tidak memiliki rasa sayang lagi untuk diberikan kepadamu!"
Bindushara membalikkan badan akan pergi dari ruangan itu.
Namun Ashoka memanggil Bindushara yang akan melangkah, "Ayah... ayahanda!".
Bindushara dengan marah mengkoreksi kata-katanya, "Aku adalah Samrat! Samrat Bindusara bagimu mulai hari ini!". Bindushara menuding Ashoka, "Aku tidak memiliki hubungan denganmu lagi. Aku telah mati untukmu, ayahmu sudah mati untukmu. Aku mengambil semua hak atas hubungan keluarga darimu. Kau akan pergi sendiri dari sini, dan anggaplah dirimu menjadi seorang yatim piatu mulai saat ini!".
Ashoka hanya diam melihat Bindushara pergi dari ruangan penjara itu. Badannya lemas seakan tidak bertenaga, dia pun terduduk sambil memegang jeruji.
Ashoka menangis, "Aku berharap bisa memberitahumu, menjelaskan bahwa Anda tidak memisahkan aku dari dirimu, tetapi dari kebenaran". Ashoka berteriak, "Ibuuuuu!", dia menangis meratap didalam selnya.
CUPLIKAN : Di depan gerbang istana, Ashoka berkata, "Aku akan menerima hukuman apapun tetapi Anda bahkan tidak membiarkanku bertemu ibuku sebelum pergi. Anda Samrat Bindusara bagiku mulai hari ini dan seterusnya! Aku akan menghukummu!". Di pembaringan, Sushima meminta Mahamatya untuk mencari seseorang yang dapat membunuh Ashoka. "Hanya itu hukumannya! Bunuh anak pelayan itu!", kata Sushima.
Sinopsis Ashoka Samrat, episode 327 bagian 1 by. Kusuma Rasmana
sebelumnya selanjutnya
sebelumnya selanjutnya