SINOPSIS MAHAPUTRA episode 254 (05 Agustus 2014) by. Vany Desky Hansa Bai sedang memberikan obat di punggung Ajabde. Pangeran Pratap menutup matanya merasakan rasa sakit Ajabde, Karena Dia tdak bisa melihat Ajabde menderita seperti itu lagi, akhirnya Pangeran Pratap pamit pergi kepada Hansa Bai. Diperjalanan Pangeran Pratap bertemu dgn Uday Singh. Sekilas Pangeran Pratap berhenti menatap Raja Uday, kemudian Ia kembali melangkahkan kakinya hendak pergi tapi Uday Singh langsung menghentikan langkahnya. "Kemana kau pergi, Pangeran Pratap?" Tanya Uday Singh. "Aku sudah merasa bersalah, & aku berpikir kalau aku tdak akan bisa melihat rasa sakit yg besar maupun yg kecil. Aku telah terbukti salah. Aku tdak bisa melihat Ajabde kesakitan." Ucap Pangeran Pratap dgn lirihnya. Pangeran Pratap hendak pergi lagi namun Uday Singh menghentikannya kembali. "Tunggu Pangeran Pratap, ini bukan waktu utk lari. kau berpikir, mental pada dirimu menjadi lemah. Ini adalah waktu utk mencari memahaminya. Masuklah ke dalam & lihatlah Ajabde menggeliat kesakitan. Dia melakukan itu semua utkmu. Jika kau tdak melihatnya maka kau tdak akan mampu memahami atau menghormatinya. Ajabde adalah contoh hidup dari seseorang yg mengorbankan sesuatu atau yg lain utk orang yg mereka cintai." Ucap Raja Uday pada Pangeran Pratap. Pangeran Pratap menuruti Ucapan Ayahnya & kembali masuk kedalam kamar Ajabde. Dimughal, Saat ini ia sedang berdiri di Balkon istananya. Jalal mengingatkan semua saat-saat Pangeran Pratap telah memenangkan semua pertarungan melawannya; Saat Pangeran Pratap memenangkan kompetisi, saat Pangeran Pratap memperingatinya utk tdak mendekati tanahnya hingga Jalal juga mengingat tentaranya sendiri memuji Pangeran Pratap & bagaimana dia telah membunuh mereka dalam kemarahan. Jalal benar-benar terganggu dgn Hal tersebut. Sedangkan didalam istana terlihat Bairam Khan menghentikan prajurit yg akan membawa pesan utk Jalal, & mengambil surat itu dari tangan Prajuritnya dgn secara paksa.
Dari
atas balkon Jalal melihat Bhairam Khan mengambil surat itu dari
Prajuritnya & Jalal langsung menghampiri Bhairam Khan. Jalal
menanyakan apa yg telah diambil olehnya & Bhairam mencoba utk
memberi alasan dgn gugupnya. Jalal langsung mengambil surat itu dari
Khan Baba. "Aku ingin seseorang membacakan surat ini utkku. Aku punya
perasaan bahwa kau menyembunyikan sesuatu dari saya." Ucap Jalal dgn
geram. Kemudian Jalal hendak pergi namun Bairam Khan segera
menghentikannya. "beberapa prajurit telah memberontak terhadap Mughal di
perbatasan Gujarat." Jelas Bhairam Khan pada Jalal. Jalal
tampak emosi setelah mendengar informasi tersebut, & Jalal
memutuskan ia akan pergi sendirian kesana & membunuh mereka semua.
Bairam Khan menyarankan dia utk tdak pergi. Bhairam Khan akan
mengurusnya tapi Akbar tetap pada pendiriannya. "Aku akan pergi &
aku akan melihat situasi dgn jelas dimataku sendiri. Mereka berpikir aku
menjadi lemah hanya karena aku tdak bisa menang atas Chittor! Tdak,
Akbar bukanlah seorang yg lemah. Sekarang aku harus memberitahu ini
kepada mereka menggunakan pedang saya. Aku harus memberitahu semua orang
bahwa aku telah memenangkan lebih dari Ajmer & Alwar. Aku telah
menempatkan lambang mughal di Alwar. Para prajurit ini berpikir bahwa
aku lemah? Segera persiapkan semuanya utk keberangkatan saya." Ucap
Jalal dgn lantang.
Bairam
Khan terlihat khawatir, ia secepatnya harus memikirkan cara utk
menghentikan Jalal. & dari balik jendela, Rukaiyya Bi telah
mendengar semuanya. Kemudian Rukaiyya segera menyuruh kaneez utk
memberikan salam pada Tansen. "Saya belum bertemu dia beberapa waktu
ini." Kaneez mengangguk melaksanakan perintah Rukaiyya. Sedangkan Di
Bijolia. Hansa Bai mencoba utk membangunkan Ajabde kembali. Dia terus
berbicara dgn putrinya agar menjadi kuat. Obatnya cukup lama berefek
pada Ajabde. Pangeran Pratap yg juga berada disana menayakan pada Hansa
Bai, "apakah anda membuat beberapa kesalahan dalam mencampur jamu. Aku
ingin berkonsultasi pada Vaid ji sekali lagi." Ucap Pangeran Pratap dgn
Khawatir, dia hendak pergi utk menemui Vaid Ji tapi Hansa Bai langsung
menghentikanya, "jangan Pangeran Pratap, aku telah mengganggunya tiga
kali." Ucap Hansa Bai dgn sedih. Pangeran Pratap merasa khawatir dgn
Ajabde.
Hansa
ji menjelaskan pada Pangeran Pratap, "Kalau ada beberapa rasa sakit yg
begitu mendalam menyebar ke seluruh tubuh akan jauh lebih dalam dari
luka biasa. Kita akan menunggu waktu lama utk menyembuhkannya."
Mendengar penjelasan seperti itu dari Hansa Bai, Prarap langsung
mengingat perlakuan kasar yg Ajabde terima saat berada di Mewar &
Pangeran Pratap merasa sedih mengingat semuanya. Hansa Bai melihat
kearah Ajabde yg sudah merasa tenang & tdak mengeluarkan keringat
dingin lagi, dgn senangnya Hansa Bai langsung mengatakan pada Pangeran
Pratap kalau kondisi Ajabde Sudah mulai membaik. Kemudian Hansa Bai
menyuruh Pangeran Pratap utk pergi & beristirahat utk sementara
waktu. "Tdak bibik, aku tdak merasa lelah, aku ingin menjaga Ajabde."
Hansa Bai setuju mendengar ucapan Pangeran Pratap, kemudia hansa Bai
segera pergi utk membuat ramuan obat yg banyak. & Pangeran Pratap
menyuruh Chakrapani utk pergi beristirahat juga. Chakrapani meninggalkan
Pangeran Pratap dgn enggan. Setelah kepergian Cakrapani, Pangeran
Pratap memutuskan utk duduk di samping Ajabde. Pangeran Pratap hendak
membelai kepala Ajabde, namun langsung diurungkan niatnya itu, Pangeran
Pratap hanya bisa menatap Ajabde tajam.
Di Mughal, Akbar sedang
bersiap-siap dgn pakaian perangnya utk berangkat ke perbatasan Gujarat.
Sedangkan diruangan lain, Mahamanga memberitahu pada ibu Akbar &
Bairam Khan kalau Akbar akan segera mengetahui bahwa Pangeran Pratap
telah memenangkan Alwar & Ajmer sekali lagi. "Saya telah mengatakan
kepada Anda utk tdak menyembunyikannya dari Raja saat itu."Ucap
Mahamanga yg memperingati keduanya. Tapi Bairam Khan tdak senang
mendengarnya, "Sebaiknya kau tdak mengulangi masalah tetapi memikirkan
solusinya." Ujar Bhairam Khan kesal. & Ibu Akbar juga merasa
khawatir dgn anaknya yg belum tidur sejak dia kembali dari Rajputana.
"Saya berpikir kalau Jalal akan merasa tenang setelah Rukaiyya Begum
datang ke sini." Saat Ratu Hamidah
ibu Jalal masih menjelaskan kondisi Jalal, tiba2 saja Mereka terkejut
ketika mendengar suara Tansen yg mengalungi musik dgn suara merdunya.
Bahkan Jalal juga mendengarnya, ia langsung teringat pada Pangeran
Pratap. Dgn geram Jalal segera berangkat menuju keperbatasannya, namun
langkahnya terhenti ketika mendengar suara merdu Rukaiyya Bi yg sedang
berlatih dgn Tansen. Jalal terpesona mendengar suara merdu Rukaiyya.
Bairam Khan & ibu Jalal yg masih mendengar suara itu tampak
memujinya. Jalal tampak benar-benar terpesona dgn alunan merdu dari
suara Rukaiyya & melepaskan kembali topi perangnya, perlahan Dia
berjalan menuju ruangan tempat Rukaiyya & Tensen berlatih. Sedangkan
Maham anga terlihat tdak terlalu senang dgn hal tersebut. Akbar masih
berjalanan menuju ketempat Rukaiyya bernyanyi, ia teringat waktu ketika
ia pergi utk melihat Meera Ma bersama Pangeran Pratap dulu.
Kini
Jalal sudah sampai ke tempat Rukaiyya Bi bernyanyi. Tansen tersenyum
saat ia melihat Jalal. Tansen hendak pergi dari sana tapi sebelum itu ia
menunduk sambil memberi salam pada Jalal & kemudian barulah ia
pergi meninggalkan tempat itu, sementara Rukaiyya Bi terus bernyanyi dgn
matanya yg tertutup. Sementara itu, Pangeran Pratap terus duduk di
samping Ajabde sepanjang malam. Kembali
ke Akbar, dimana ia masih mendengarkan Rukaiyya Bi bernyanyi dgn
terpesona. Jalal akhirnya jatuh tertidur di sofa. Rukaiyya Bi akhirnya
selesai menyanyi & ketika ia membuka matanya Rukaiyya tersenyum
senang melihat Jalal sudah tertidur lelap. Rukaiyya menghampiri Jalal,
menyesuaikan posisi Jalal dgn benar di sofa & menutupi Jalal dgn
selimut. Saat ia menatap Jalal dgn dalam, saat itu jugalah Jalal
langsung bangun dari tidurnya. Dia melempar selimut & pergi dgn
marah. "Saya telah mengatakan kepadamu utk tdak menyeberang batasmu."
Bentak Jalal dgn amarahnya, Rukaiyya terlihat khawatir padanya. "Kau
belum tidur sejak lama. Jangan menghukum diri sendiri. Kau perlu
istirahat. Kau juga dapat pergi bersok utk melawan musuhmu." Ucap
Rukaiyya menenangkan Jalal, Namun Jalal semakin emosi mendengarnya, dia
membentak Rukaiyya & setelah itu ia segera pergi dari sana dgn
emosi. Ditengah jalan, Jalal bertemu dgn Prajuritnya & mengatakan
kepada mereka utk menginformasikan kepada Khan Baba bahwa ia akan
berangkat ke Gujarat besok pagi.
Keesokan
Paginya, Bairam Khan sedang bersiap2 ingin meninggalkan istana sebelum
Jalal bangun. Bhairam Khan menghampiri prajuritnya, "Katakan padanya
bahwa saya tdak ingin mengganggu dia & katakan juga alasannya
mengapa saya meninggalkanny & pergi duluan" Ucap Bhairam Khan pada
prajurit itu, Saat itulah kedatangan Jalal diumumkan. Jalal tampak
senang dgn keberangkatannya. Namun Bairam Khan mencoba utk
menghentikannya tetapi Jalal tdak mau mengalah. "Tubuhku bisa
beristirahat utk sementara waktu, tapi pikiranku tdak bisa tenang karena
tidur. Aku pasti akan pergi ke Gujarat. Dgn cara ini saya akan melewati
Rajputana sekali lagi. Siapa yg tahu apa yg terjadi setelah itu." Ucap
Jalal pada Bhairam Khan, kemudian Jalal segera naik ke atas kudanya. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 255