SINOPSIS BEINTEHAA episode 87 (28 April 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 87 (28 April 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, malam harinya hasil test darah Aaliya sudah datang, Usman dan Ghulam juga seluruh anggota keluarga mereka berharap harap cemas dan meminta Aaliya untuk membacanya sambil menatap ke arah Aaliya dengan gemas, sementara Aaliya hanya terdiam sambil melihat seluruh anggota keluarganya satu per satu, Zain berdiri di sebelah Aaliya, perlahan lahan Aaliya membuka amplop hasil test darah itu sambil berdoa pada Allah SWT agar menolongnya untuk mengatakan sejujurnya pada seluruh anggota keluarganya “Hasilnya negatif” semua orang terperangah tidak percaya, sedangkan kedua istri Fahad tersenyum senang karena itu artinya Aaliya tidak hamil, Ghulam dan Usman mengatakan tidak masalah, Shabana mendekati Aaliya dan berkata “Aaliya, tidak usah khawatir, Allah SWT pasti akan memberikan kamu seorang anak segera” Aaliya hanya tersenyum kemudian berbalik menuju ke kamarnya. 

Sesampainya di kamar, Aaliya sedang duduk di tepi ranjang sambil teringat dengan ucapan Shabana, juga reaksi seluruh keluarganya ketika mereka menduga dirinya hamil, semua orang termasuk Surayya sangat senang begitu mengetahui Aaliya hamil dan mereka juga berubah sedih ketika hasil test darah Aaliya mengatakan kalau hasilnya negatif, tepat pada saat itu Zain masuk ke dalam kamar dan melihat Aaliya sedang bersedih, Zain langsung duduk di sebelah Aaliya dan berkata “Aku tahu kalau semua orang sedang bersedih saat ini dan tidak ada seorangpun yang datang untuk mencari tahu tentang kenyataan yang sebenarnya tentang hubungan kita, seharusnya kamu itu senang tapi sepertinya kamu malah tidak senang atau aku harus mencari ayah anakmu ?” Aaliya tidak membalas ejekan Zain, Aaliya malah menangis tersedu sedu “Kamu memang tidak tahu malu !” Zain bingung ketika Aaliya menangis “Kenapa kamu menangis ? Apakah kamu cemas karena hasil test darahmu negatif ? Atau memang kamu telah melakukan sesuatu pada pesta perayaan holi itu ?” Aaliya tidak menjawabnya, Aaliya malah langsung memukuli Zain dengan bantal yang berisi bulu angsa, hingga bulu angsa yang ada didalamnya keluar berhamburan ke wajah mereka, Zain segera menghentikan pukulan tangan Aaliya dengan memegangnya erat dan menatapnya tajam, mereka berdua saling memandang dengan mesra “Jika kamu hamil, maka semua orang akan kehilangan kepercayaannya pada hubungan pertemanan kita” ujar Zain, kemudian mereka berdua mulai tertawa dan kembali bermain perang bantal, dari depan pintu Barkath mendengar pembicaraan mereka berdua dan berkata dalam hati “Aku akan membuat mereka bersama sama segera” 

Saat itu Barkath sedang bermain kartu dengan Zain “Baiyyu, kalau kamu kalah maka kamu harus di hukum !”, “Apa hukumannya ?” tanya Zain “Kamu harus mengajak kak Aaliya pergi kencan”, “Aku tidak punya waktu untuk Aaliya” ujar Zain lagi “Apa yang selalu kamu lihat dari dirinya, kamu selalu bicara dengan dirimu sendiri, itu adalah tandanya cinta” tiba tiba jiwa Zain datang sambil membacakan sebuah puisi cinta yang manis, Zain meminta jiwanya itu diam dan pergi dari sana “Lihat kan ? Kamu bicara sendiri dan kamu juga tidak mendengarkan ucapanku” sela Barkath “Baiklah, aku akan mendengarkan kamu dan akan mengajak Aaliya kencan” ujar Zain “Kamu juga harus mendengarkan apa Aaliya katakan dan melakukan apapun yang dia katakan, bagaimana ?” Zain mengangguk “Baiklah, aku akan melakukan apapun yang dia katakan” 

Siang itu Zian sudah bersiap untuk pergi, sambil berdiri di jalan penghubung di lantai atas, Zain berkata pada dirinya sendiri “Barkath, memberikan aku janji yang cukup sulit, bagaimana bisa aku mengajak Aaliya berkencan ?” tiba tiba jiwanya keluar dan berkata padanya “Kalau begitu kamu harus berlatih untuk mengatakan sejujurnya dan bilanglah padanya kalau dia itu sangat imut dan cantik” Zain menolak usulan jiwanya sendiri “Tidak ! Aku tidak akan mengatakan hal itu !”, “Tapi kamu kan berjanji akan mengatakan sejujurnya dan kamu juga harus mengatakan pada Aaliya kalau dia itu sangat cantik dan tidak ada seorangpun yang seperti dirinya di dunia ini, sekarang tutuplah matamu dan katakan sejujurnya” pinta jiwa Zain, saat itu Zain mulai berlatih seolah olah sedang mengatakan sejujurnya tentang perasaannya ke Aaliya, tak jauh dari tempat Zain berdiri, Aaliya sedang berjalan menuju ke arahnya, namun Zain tidak menyadari hingga akhirnya Aaliya sudah berdiri di depan Zain dan menatapnya dengan heran karena Zain bicara dengan mata tertutup, Zain tidak melihat Aaliya “Keponakan kesayangan (mamu ki bhaji) kamu memang sangat cantik, kamu lebih cantik dari siapapun dan selama ini aku memikirkan kamu terus, jadi aku ingin mengatakan sesuatu padamu, I lo ,,,,” tiba tiba Zain tidak bisa meneruskan ucapan selanjutnya, meskipun jiwanya terus menerus meminta Zain untuk mengucapkannya tapi semua kata katanya tertahan di ujung lidah, tiba tiba ponsel Aaliya berdering, Zain baru sadar ada orang di dekatnya dan itu adalah Aaliya, Zain kaget hingga Zain tidak mampu lagi berkata apa apa selanjutnya, tiba tiba Aaliya merasa heran karena dirinya mendapat sms dari Zain yang mengajaknya berkencan pada jam 6 sore nanti, sedangkan Zain sedang berdiri di depannya seperti patung, Aaliya kemudian meninggalkan Zain, dari kejauhan rupanya Barkath dan Fahad yang merencanakan kencan tersebut dengan menggunakan ponsel Zain, Barkath segera menghampiri Zain yang masih berdiri disana dan mengembalikan ponselnya sambil tertawa geli 

Di kamar Aaliya, Aaliya sedang bersiap siap untuk kencan, sudah ada beberapa baju yang diambilnya tapi belum juga di pastikan mana yang hendak di kenakannya “Kenapa kitkit mengajak aku keluar jam 6 sore ? Setelah berdandan aku akan segera menemuinya” ujar Aaliya sambil mematut matutkan bajunya di kaca rias, Aaliya mencoba beberapa baju yang berbeda, Aaliya menyukai baju yang biru “Tapi rasanya dia tidak suka biru” tak lama salah satu pelayannya datang dan mengabarkan kalau Zain sedang menunggunya di bawah, Aaliya jadi bingung apa yang harus di kenakannya. Sementara itu dibawah, Zain sedang menunggu Aaliya dengan perasaan kesal “Ini sudah hampir 30 menit dan dia belum siap juga !” ujar Zain kesal tepat pada saat itu Zain melihat Aaliya turun ke bawah, Aaliya meminta maaf karena terlambat, awalnya Zain hendak menegurnya namun kemudian Zain teringat akan ucapan Barkath untuk tidak boleh menegur Aaliya “Baiklah, tidak apa apa meskipun kamu terlambat 2 atau 3 jam”, “Aku tahu kamu pasti marah” namun Zain mengalihkan perhatiannya dengan memuji Aaliya “Kamu ini sangat cantik dan pintar !” dalam hati Aaliya berkata “Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada kitkit hari ini, kenapa dia bertingkah seperti ini ?” bathin Aaliya SINOPSIS BEINTEHAA episode 88 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top