
Sesampainya di kamar Aaliya dan Zain, saat itu Aaliya ingin mengatakan sesuatu pada Zain namun Zain mengatakan “Tunggu sampai jam 12 malam” ujar Zain sambil melihat jarum jam di jam dinding yang menempel di dinding kamar mereka, beberapa detik kemudian, waktu menunjukkan tepat jam 12 malam, Zain merasa terbebas dari janjinya ke Barkath dan langsung menegur Aaliya “Aaliya, kamu itu sangat sombong, kamu selalu telat, kamu tidak pernah mempedulikan orang lain” kicauan Zain kembali terdengar namun Aaliya pun tidak tinggal diam, Aaliya segera membalas ucapan Zain “Kamu bilang kalau kamu suka menunggu aku”, “Aku sebenarnya tidak suka menunggu kamu ! Apa yang aku katakan itu bohong ! Aku juga tidak suka dengan gaunmu ini” Zain kembali mengajak Aaliya bertengkar seperti biasanya “Sepertinya memang sedang terjadi sesuatu pada dirimu, kamu sudah mengajak aku kencan dan memujiku sepanjang hari tapi sekarang setelah sampai di rumah, semuanya berubah !” cerocos Aaliya “Selama ini aku telah berbohong sepanjang hari dan itu semua karena aku telah membuat janji dengan Barkath kalau aku akan memujimu sampai jam 12 malam, jadi aku memujimu sepanjang hari” Aaliya benar benar terkejut mendengar ucapan Zain yang terlalu blak blakkan,
Aaliya menatapnya sedih dan mulai menangis kemudian keluar dari kamar mereka
Taka lama kemudian Aaliya duduk di tepi kolam renang dan mengingat semua pujian Zain untuknya yang diucapkannya waktu mereka berkencan di tepi pantai, Aaliya teringat semua kenangan indah itu, namun kemudian Aaliya juga ingat bagaimana Zain mulai kembali menegurnya dengan kesal, sementara itu di dalam kamar, Zain juga teringat kenangannya bersama Aaliya sepanjang hari ini yang telah dia habiskan bersama Aaliya, Zain menyebut dirinya bodoh “Aku ini benar benar bodoh dengan menegur Aaliya seperti itu karena ini semua bukan kesalahannya” bathin Zain dalam hati sambil melihat Aaliya yang sedang duduk di tepi kolam renang sendirian dari jendela kamarnya, Zain kemudian turun dan menuju ke kolam renang lalu duduk di sebelah Aaliya “Aaliya, aku minta maaf” Zain mulai buka suara “Kamu meminta maaf karena ucapan Barkath atau anggota keluarga lainnya yang meminta kamu seperti itu, aku tidak butuh pujianmu atau teguranmu, aku menangis bukan karena kamu marah marah sama aku tadi, aku menangis karena aku merasa bahagia bersama kamu hari ini tapi aku mengutuk diriku sendiri dan mengijinkan kamu menjadi bagian kebahagiaanku yang telah membuat aku percaya kalau aku sangat spesial hari ini” ujar Aaliya kemudian berlalu meninggalkan Zain, Zain hanya bisa terdiam seribu bahasa
Keesokan harinya, Zain bangun di pagi hari dan melihat selimut yang ada di tubuhnya, dilihatnya Aaliya tertidur di sofa, Zain segera bangun dan menghampiri Aaliya kemudian membuka selimut yang menutupi wajah Aaliya hingga terlihat wajah Aaliya yang sedang tertidur pulas, Zain kemudian duduk berjongkok di depan Aaliya sambil berkata “Aku minta maaf, sejujurnya tanpa kamu, hidupku ini kosong dan tidak sempurna” ujar Zain lirih namun Aaliya tidak mendengarnya karena Aaliya masih tertidur, kemudian Zain meniup rambut yang menempel di wajah Aaliya, tiba tiba Aaliya terbangun dan melihat Zain berada begitu dekat dengannya, Aaliya kaget dan penasaran, ketika mereka berdua sedang saling memandang satu sama lain dengan mesra tepat pada saat itu Sana, anak Fahad dan Nafisa menemui mereka berdua “Tante Aaliya, kali ini saatnya untuk pelajaran
tante jadi tante Aaliya harus segera datang”, “Baiklah, nanti tante
akan bergabung dengan kalian segera, pergilah dulu” Sana langsung pergi
tanpa berkata apapun pada Zain, Aaliya menatap Zain dengan perasaan
kesal, Zain pun membiarkannya karena itu memang tidak membuatnya
berubah, kemudian Aaliya segera bangun dan menuju ke kamar mandi
Di ruang tengah, saat itu Usman, Fahad dan Zain hendak berangkat kerja, Usman melihat Zain dan Aaliya duduk berdua bersisian tanpa ngobrol satu sama lain “Zain, apakah ada masalah dengan kalian berdua ?”, “Kami baik baik saja, ayah ,,, tidak ada masalah” ujar Zain, saat itu Fahad juga berpamitan dengan kedua istrinya, ketika Nafisa dan Shaziya meminta pelukkan dari Fahad, Fahad hanya diam memperhatikan mereka kemudian berlalu begitu saja tanpa peduli pada mereka, Nafisa dan Shaziya semakin kesal dengan tingkah Fahad, sementara itu Barkath memberikan kode ke Zain untuk bicara dengan Aaliya namun Zain tidak melakukannya dan pergi begitu saja dari sana tanpa bicara sepatah katapun pada Aaliya, sepeninggal mereka bertiga, Barkath langsung mendekati Aaliya dan bertanya “Kakak ipar, apakah kamu bertengkar dengan Baiyyu ?”, “Kami tidak bertengkar tapi kenapa kamu menyuruhnya untuk memuji aku ?” Barkath menggelengkan kepalanya “Kak Zain melakukan semuanya itu sendiri dan dia mengatur kencan dengan es tebu dan lain sebagainya itu sendiri, sedari tadi dia berjalan mondar mandir di dalam rumah, hanya untuk mengatakan maaf padamu, kak” Aaliya tertegun mendengar ucapan Barkath SINOPSIS BEINTEHAA episode 90 by. Sally Diandra