
Malam itu pesta kejutan untuk Barkath akhirnya tiba juga, Fahad dan Zain bersama sama menggandeng tangan Barkath ke ruang pesta dan memberikan sebuah kejutan untuknya, Barkath sangat kagum melihat ruangan pesta itu, Barkath sangat bahagia dan berkata “Hari ini adalah hari yang spesial, tapi pesta apa ini ?” tanya Barkath penasaran, pesta kejutan itu akhirnya terungkap ketika semua orang keluar dari persembunyian mereka sambil bertepuk tangan, Fahad mengenalkan Barkath pada semua tamu yang datang, semua tamu bertepuk tangan, salah satu tamu melihat Barkath dan sangat terkejut “Tuan Usman, siapa gadis ini ?” namun Usman tidak menjawabnya dan bergegas mendekati keluarganya, tak lama kemudian Barkath meniup lilin kuenya bersama sama dengan keluarganya yang berada disekitarnya, Barkath juga melihat tamu tersebut dan terkejut, tamu itu memberikan kode pada Barkath bahwa dirinya akan menghampirinya sambil tersenyum, Aaliya bisa melihat kegelisahan di wajah Barkath dan bertanya “Apa yang terjadi, Barkath ? Ayooo kita potong kuenya” Barkath pun segera memotong kuenya, seluruh anggota keluarganya satu per satu menyuapkan kue padanya, si tamu memberikan kode ke Barkath untuk keluar,

Dari kejauhan Fahad dan Zain melihat Aaliya dan Barkath sedang ngobrol dengan salah satu tamu mereka, mereka segera menghampirinya “Aaliya, ada masalah apa ?” tanya Zain “Disini masalahnya ! Barkath harus keluar dari sini !” bentak si tamu tapi sebagai gantinya dia juga harus keluar dari tempat tersebut, Usman dan Surayya juga menghampiri mereka dan bertanya “Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?”, “Tamu ini mengatakan kalau Barkath adalah penari filmnya yang kelas C, namanya Pavi, itu adalah karakternya Barkath yang sebenarnya” Usman tertegun dan berkata “Omong kosong apa ini yang kamu katakan ?” tamu itu berusaha menjelaskan pada Usman tapi Aaliya segera menyelanya dan berkata “Barkath telah diculik ketika dia berusia 2 tahun, tuan ! Dan kami tidak bisa mengetahui apa yang telah dialaminya selama itu, tapi kami bangga dan bahagisa padanya karena dia telah kembali pada kami, dia adalah Barkath Usman Abdullah, kebanggaan ayah dan ibunya dan kami tidak bisa mentoleransi semua bentuk sikap kurang ajar terhadap dirinya, jadi lebih baik anda pergi saja, sebelum kedua kakak Barkath ini menghajar anda !” ujar Aaliya “Aku mohon pergilah, tuan” pinta Usman, tamu itupun segera pergi dari sana dengan perasaan kesal, Surayya mencoba menenangkan Barkath namun Barkath berlari masuk ke dalam sambil menangis tersedu sedu
SINOPSIS BEINTEHAA episode 85 by. Sally Diandra