SINOPSIS MAHAPUTRA episode 250 (29 July 2014) by. Vany Desky Pasukan
Mewar masih berada diperjalanan. Raja Uday bertanya pada Pangeran
Pratap, "apa kau ikut dgn kami? Namun Pangeran Pratap tdak mendengar
ucapan ayahnya, & akhirnya Pangeran Pratap tersadar ketika Raja Uday
memanggilnya utk kedua kalinya. Raja Uday & mamratji bergerak
menuju bijolia. Sedangkan Ajabde yg sedang melakukan pemujaan tampak
gugup & tdak sengaja menyenggol nampan yg ada dihadapanya. Di
Chittor, Veerbai tampak bahagia hendak menyambut kedatangan Uday singhji
dgn nampan arti ditanganya. Namun Ratu Bathiyani datang utk
menghentikanya & mengejeknya, "saya mendengar kalau Anda sedang
melakukan tilak pada Raja." Ejek Ratu Bathiyani pada Veerbaiji. "saya
hanya ingin melakukan tilak pada Pangeran Pratap." Jawab veerbaiji
tersenyum senang.
Namun
Ratu Bathiyani kembali mengejeknya hingga senyuman Veerbaiji pudar
diwajahnya. "saya berkuasa di hati rana ji & Pangeran Pratap akan
selalu menginginkan Tilak dari saya." Veer baiji menangis mendengar
ucapan Ratu Bathiyani & memberikan nampan arti ke Ratu Bathiyani,
saat Veerbaiji hendak pergi, Ratu Bathiyani kembali memeanggilnya &
mencoba utk memperingati Veerbaiji. "jangan mencoba utk mengambil
keuntungan, mengerti?" Ancam Ratu Bathiyani pada Veerbaiji. Kemudian
Ratu Bathiyani segera pergi menuju keluar istana dgn membawa nampan arti
dgn ditatap sendu oleh Veerbaiji. Saat Ratu Bathiyani sudah berada
diluar, Prajurit memberi selogan utk Pangeran Pratap. Namun Ratu
Bathiyani tampak heran tdak melihat keberadaan Pangeran Pratap &
Raja Uday. Veerbai datang setelah Ratu Bathiyani & juga melihat
situasi. Ratu
Jaywanta juga datang & bertanya pada veer Baiji "Anda mengatakan
kepada saya kalau Anda akan melakukan tilak pada Pangeran Pratap &
ranaji. Veerbaiji menjawab kalau ia tdak diperbolehkan utk melakukan
tilak, karena Ratu Bathiyanilah yg berhak melakukannya. Ratu Jaywanta
memandang tdak suka kearah Ratu Bathiyani. Saat itulah Rawal ji datang,
ketiga Ratu Mewar melihat kedatangan Rawat ji yg sudah turun dari
kudanya. Rawat ji memberi memberi salam pada Ratu Jaywanta & Ratu
Bathiyani menanyakan keberadaan Raja Uday & Pangeran Pratap. "Raja
Uday & Pangeran Pratap pergi ke bijolia dgn mamrat." Lapor Rawat ji
pada ketiga Ratu Mewar itu. Ratu Bathiyani kaget mendengarnya, sedangkan
Ratu Jaywanta & Ratu Veerbai tampak tersenyum. Kemudian Ratu
Jaywanta beralih mengejek Ratu Bathiyani. Ratu
Jaywanta tersenyum menceritakan kalau hubungan antara mewar &
Bijolia sudah membaik. Ratu Jaywanta terus menceritakan hal itu pada
Ratu Bathiyani dimana ia tampak tdak suka mendengarnya.
Dibijolia,
terlihat Ajabde masih berada diruang pemujaan. Tiba-tiba saja seorang pelayan datang menginformasikan ke Ajabde tentang Pangeran Pratap yg
datang kebijolia, Ajabde tampak tersenyum bahagia. satu persatu ia
mengingat semua kenangan manisnya bersama Pangeran Pratap dulu. Namun
Senyuman Ajabde hilang ketika ia mengingat ucapan Pangeran Pratap yg
menyedihkan. "Berhenti mengatakan itu, saya tdak ingin mendengarnya."
Teriak Ajabde pada pelayan itu. Kini Ajabde sudah berada dikamarnya
& segera mengemasi pakaiannya. "Saya akan pergi ke tempat lain. Anda
Hanya memberitahu saya ketika mereka akan datang." Perintah Ajabde pada
pelayannya & mereka menunduk menuruti perintahnya. Hansa mosi
datang memanggilnya hingga membuat Ajabde menjadi gugup, dgn cepat
Ajabde segera membereskan pakaiannya pada kain panjang pink tersebut.
Hansa bai tampak heran melihat barang2 Ajabde. "Ajabde,
kau akan pergi kemana? Jangan pergi, kau tahukan jika Pangeran Pratap
& Raja Uday datang." Tanya Ibunya dgn heran. Saat Hansabai hendak
menyentuh barang2nya, Ajabde segera meraih tangan ibunya. "saya akan ke
kuil utk memenuhi pandit ji." Jawab Ajabde berusaha menghindar. "tapi
pandit ji sudah memberitahu ibu semua hal yg diperlukan." Ketika Hansa
hendak memeriksa kembali barang2nya, lagi-lagi Ajabde kembali menahan
tangan ibunya, & membuat ibunya semakin heran dgn sikap putrinya.
'Sekarang kau harus meninggalkan segala sesuatu & pergi dgn ibu, kau
harus membantu ibu utk penyambutan mereka." Ajak hansa mosi pada
Ajabde. "Ibu pergi saja dulu, aku akan mengikuti ibu nanti." Ucap Ajabde
gugup. Akhirnya Ratu Hansa menuruti ucapan Ajabde, & segera keluar
dari kamarnya. Sedangkan Ajabde tampak menangis & mengingat semua
kenangan yg begitu menyedihkan baginya. Ketika
ia berbicara dgn Pangeran Pratap & Ajabde juga teringat peringatan
Ratu Bathiyani pada dirinya saat berada di Chittor dulu. "Tidak...tidak...!
sekarang bagaimana saya akan mempertahankan sumpah saya." Ucap Ajabde
panik, & ia semakin panik melihat kedatangan pelayan yg menandakan
kalau Pangeran Pratap sudah datang.
Pangeran
Pratap & Raja Uday akhirnya sampai ke bijolia dgn mamrat ji.Ratu
hansa tampak bahagia menyambut kedatangan Pangeran Pratap & Pangeran
Pratap segera mengambil berkah dari hansa mosi. hansa mosi melakukan
tilak dari Pangeran Pratap & juga menyambut Raja Uday. Kemudian ia
kembali pada Pangeran Pratap & mencium keningnya dgn lembut. Hansa
mosi mengajak mereka utk masuk. Terlihat
Ajabde menyiapkan dirinya utk kabur dgn menggunakan selendang panjang
yg berwarna Pink. Sedangkan didalam istana Pangeran Pratap & Raja
Uday disambut dgn makanan. Hansa mosi datang menghampiri Pangeran Pratap
sambil menyuapinya ladu kemulut Pangeran Pratap, ia memberikan pujian
utk Pangeran Pratap utk menang melawan Mughal. Hansa mosi teringat akan
larangnya pada Pangeran Pratap dulu utk tdak masuk kedalam istananya.
Pangeran Pratap melihat perubahan pada raut wajah Ratu Hansa, "apa yg
terjadi hansa mosi ji?" Tanya Pangeran Pratap heran. "saya benar-benar
menyesal atas perilaku saya sebelumnya." Sesal Ratu Hansa pada Pangeran
Pratap, Pangeran Pratap segera berdiri dari duduknya & menatap
langsung kearah Ratu Hansa dgn senyumannya. "ibu
saya mengatakan utk melupakan masa lalu jadi Anda hanya perlu melupakan
insiden yg telah terakhir." Ucap Pangeran Pratap lembut, Namun Ratu
Hansa masih menyesali atas sikapnya pada Pangeran Pratap, saat itulah,
Raja Uday mencoba menjelaskan kepada hansa mosi, "Saya akan mengatakan
alasannya mengapa Pangeran Pratap datang ke sini, dia datang utk bertemu
dgn Anda. Pangeran Pratap juga datang utk mencari seseorang." Semua
orang tampak tersenyum mendengar ucapan Raja Uday, kemudian hansa mosi
melihat Pangeran Pratap yg menoleh2 mencari2 seseorang, & Hansa
bertanya, "apa yg kau cari? Ajab !! Dia akan datang." Ucap Ratu Hansa
sedikit menggoda.
Sedangkan Ajabde sendiri, masih mempersiapkan aksi kaburnya dgn mengikatkan selendang ketiang kamarnya. Ajabde berteriak pada pelayan utk menunggunya sebentar lagi. Kembali
keruangan keluarga, saat Raja Uday hendak menanyakan siapa yg dicari
Pangeran Pratap, dgn gugup Pangeran Pratap menjawab pertanyaan ayahnya.
"saya ingin pergi utk bertemu laxmi." Raja Uday & mamrat ji tentu
heran mendengarnya, sedangkan Ratu Hansa hanya tersenyum &
membiarkan Pangeran Pratap utk pergi menemui Laxmi. kemudian Pangeran
Pratap segera pergi ketempat Laxmi. & Ajabde sudah bersiap2 utk
turun dari benteng, Tdak jauh dari sana tampak Pangeran Pratap sudah
berjalan diluar istana & melihat2 situasi. Ajabde berusaha utk
turun, tapi sayangnya ikatan selendang pada tiang tdak mampu menahan
beban dari tubuh Ajabde, Akhirnya ikatan itu terlepas dari tiang &
Ajabde jatuh tepat mendarat kepangkuan Pangeran Pratap. Tatapan
mata mereka saling bertemu, mereka menatap cukup dalam. & selendang
yg dibawa Ajabde utk kabur tertiup keudara & mendarat tepat diatas
kepala mereka berdua, suasana tampak romantis antara Pangeran Pratap
& Ajabde, dimana tatapan diantara keduanya semakin dalam!!!!!
Kemudian Ajabde & Pangeran Pratap masuk ke kilas balik kenangan
manis diantara keduanya.
Setelah
cukup lama mereka saling menatap, Ajabde tersadar & segera turun
dari pangkuan Pangeran Pratap. Ia tampak gugup & kembali menatap
satu sama lain kenangan mereka mulai muncul dipikiran keduanya. "Aku
pikir kau mengambil makanan utk waktu yg begitu lama, aku berada dalam
perang yg melelahkan, kenapa kau tdak mengambil makanan utkku." Tanya
Pangeran Pratap yg memecahkan keheningan diantara mereka. "Tdak, kau
menjadi begitu kuat ketika mengangkat saya." Ucap Ajabde gugup hingga
membuat Pangeran Pratap salah tingkah. "Kau selalu menghindar disetiap
ucapanku." Sela Pangeran Pratap pada Ajabde. Ajabde berusaha utk
menjelaskan kalau ia tdak seperti apa yg dipikirkan Pangeran Pratap.
"Baiklah, aku akan jelaskan sekarang. Aku pikir kau menyembunyikan diri
& lari dari benteng ini." Selidik Pangeran Pratap pada Ajabde, kini
giliran Ajabde menjadi Gugup. Ajabde
segera berbalik utk menahan kegugupanya. "mengapa aku akan
menyembunyikan diri & mengapa aku akan lari dari benteng ini?"
Teriak Ajabde pada Pangeran Pratap. "Aku sudah melihatnya, & aku
membuktikannya kalau kau ingin lari dari benteng ini menggunakan
selendang ini." Ejek Pangeran Pratap sambil memamerkan selandang Ajabde
tadi, refleks Ajabde segera mengambil selendang itu dari tangan Pangeran
Pratap. "Kau harus meninggalkanku sendirian disini, ceritakan apa yg
kau lakukan di sekitar kamarku?" Teriak Ajabde penuh selidik.
Dan
Pangeran Pratap kembali menjadi salah tingkah dgn alasan konyolnya.
Ajabde pun mengejeknya, hingga Pangeran Pratap tdak bisa menjawab
alasanya karena gugup. Saat itulah Ajabde mendengar teriakan Ratu Hansa
yg memanggilnya, Ajabde tampak panik mendengarnya. "tolong
bantu aku dari ibuku!!!" Ucap Ajabde gugup yg meminta bantuan pada
Pangeran Pratap. Akhirnya dgn liciknya Pangeran Pratap menanyakan alasan
Ajabde. "pertama-tama kau harus memberitahu saya kalau kau memang ingin
keluar dari benteng ini." Awalnya Ajabde tdak ingin mengakuinya,
Pangeran Pratap berulang-ulang kali meminta Ajabde utk mengakuinya &
Ajabde juga berulang-ulang mengatakan tdak. Hingga mereka mendengar
teriakan Ratu Hansa utk kedua kalinya, Pangeran Pratap mencoba utk
mengancam Ajabde kalau ia akan memberitahu hal ini pada Ratu Hansa. Dgn
panik akhirnya Ajabde mau mengakuinya. Tentu hal tersebut membuat
Pangeran Pratap senang & dgn gerakan cepat Pangeran Pratap segera
melempar selendang & pakaian Ajabde keluar dari pagar.
Pangeran
Pratap kembali menatap Ajabde dgn ekspresi yg menyindir. "Aku juga bisa
melakukan hal ini." Ucap Ajabde percaya diri. "Baiklah,kalau begitu aku
akan membawa pakaianmu kembali maka kau harus mencoba yg barusan aku
lakukan." Ajabde tampak kaget, & Pangeran Pratap melangkahkan
kakinya hendak mengambil pakaian Ajabde tadi. namun langkah Pangeran
Pratap terhenti ketika mereka mendengar panggilan Ratu hansa utk yg
ketiga kalinya. & kali ini Ratu Hansa datang menghampiri keduanya
"Mari kita masuk kedalam istana, semua orang sudah menunggumu." Ucap
Ratu Hansa yg mengajak keduanya utk masuk kedalam istana, keduanya
sempat saling menatap. Hingga Ajabde melangkah duluan mengikuti ibunya,
dari belakang Pangeran Pratap menatap punggung Ajabde penuh senyuman yg
mengembang diwajahnya. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 251