SINOPSIS BEINTEHAA episode 82 (21 April 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 82 (21 April 2014) by. Sally Diandra Chandbibi terkejut begitu melihat Barkath sedang merokok, perlahan lahan Chandbibi pergi dari sana dengan tergesa gesa hingga tidak menyadari kalau ternyata ada Aaliya di depannya, mereka berdua pun bertabrakan, Chandbibi kaget, Aaliya bisa melihat ada sesuatu yang baru saja di ketahui oleh Chandbibi, setelah Aaliya mendesak akhirnya Chandbibi mengutarakan tentang apa yang baru saja di lihatnya, Aaliya terkejut ketika Chanbibi menceritakan padanya kalau Barkath sedang merokok “Bibi, aku mohon jangan ceritakan hal ini pada ibu, aku yang akan mengatasi semua ini” Aaliya kemudian bergegas menuju ke kamar Barkath, saat itu rokok yang di pegang Barkath segera di lemparkannya kebawah sambil di matikan dengan diusap usapkan dengan kakinya dan di sembunyikan di kolong tempat tidur agar Aaliya tidak melihat “Barkath, acara pengajian ini diadakan untuk kamu, kenapa kamu malah disini ? Ayooo keluarlah”, “Iya, kakak ipar nanti aku pasti akan menyusul ke bawah” ujar Barkath tegang, Aaliya segera berbalik menuju ke pintu kamar namun belum sempat sampai di pintu kamar, Aaliya menoleh ke belakang dan melihat Barkath masih berdiri disana dengan perasaan tegang, tanpa Barkath duga ternyata Aaliya mengetahui dimana rokoknya disimpan yaitu dibalik selimut, Barkath kaget waktu melihat Aaliya memegang rokoknya, 

Tepat pada saat itu Zain masuk ke kamar Barkath “Barkath !” Barkath semakin tegang, namun Aaliya segera menyembunyikan rokok tersebut, Barkath yang merasa bersalah bergegas berlari menuju Zain dan meminta maaf pada Zain “Kak Zain, maafkan aku, kak ,,,, aku mohon maafkan aku” Zain bingung ketika Barkath memeluknya “Ada apa ini Barkath ? Kenapa kamu meminta maaf ?” Aaliya langsung menunjukkan tempat rokok tersebut pada Zain, Zain kaget, Barkath segera melonggarkan pelukannya dan beralih menatap Aaliya dan berkata “Aku sebenarnya ingin menyembunyikan rokok itu dari semua orang karena aku terbiasa merokok” ujar Barkath cemas, kemudian Barkath mulai menceritakan tentang kisahnya kenapa mulai terbiasa merokok kepada Aaliya dan Zain sambil duduk bersama sama dilantai “Aku tadi memang sudah menyalakan rokok itu tapi aku tidak mengisapnya” Zain langsung mengusap usap rambut Barkath “Bagus ! Kalau kamu mulai ingin berhenti merokok, dan jika kamu mempunyai masalah kamu bisa datang padaku untuk meminta bantuan" ujar Zain, Aaliya juga mengatakan hal yang sama “Tapi tolong jangan katakan pada ibu tentang hal ini” pinta Barkath “Kalau aku tentu tidak tapi aku tidak yakin dengan keponakan kesayangan yang satu ini” ujar Zain sambil melirik ke arah Aaliya, mereka bertiga tertawa bersama sama 

Di ruang keluarga, Usman dan Surayya memanggil seluruh anggota keluarga untuk berkumpul, ada sesuatu yang penting yang ingin mereka bicarakan “Ayah sengaja mengumpulkan kalian untuk membahas soal masa depan Barkath, selama 18 tahun ini dia percaya kalau Meer Khan adalah ayahnya, aku mohon pada kalian untuk tidak usah menanyakan tentang masa lalunya” ujar Usman “Kalau menurut kamu bagaimana, Aaliya ,,, apakah kita akan menanyakan tentang masa lalu Barkath padanya ?” sela Shaziya “Ayah dan ibu benar, kita memang seharusnya tidak menanyakan tentang masa lalu Barkath” ujar Aaliya “Oleh karena itu, aku ingin memberikan pesta kejutan untuk Barkath” ujar Usman “Iya itu betul, keluarga pak Ghulam, ayah Aaliya juga akan datang besok dengan pesawat, Zain dan Aaliya besok kalian yang menjemputnya” timpal Surayya 

Keesokan harinya Zain terbangun dengan suara alarm yang berdering keras, Zain segera terburu buru bersiap siap tanpa mandi terlebih dahulu, Zain meminta Aaliya untuk cepat cepat bersiap sambil menggedor gedor pintu kamar mandi, Zain mengira Aaliya masih berada di kamar mandi, Zain mulai berkata pada dirinya sendiri, tiba tiba jiwanya muncul dan langsung menggoda Zain “Zain, kamu ini jatuh cinta sama Aaliya” Zain tertegun “Aku ini jiwamu dan kamu ini sangat ketakutan, aku akan mengumumkan pada semua orang kalau Zain mencintai Aaliya” Zain merasa geli dengan ucapan jiwanya “Kamu itu tergila gila dengan istrimu sendiri” tiba tiba Aaliya keluar dari kamar mandi dan berkata “Zain, kita sudah terlambat” ujar Aaliya “Zain, katakan pada Aaliya kalau dia itu sexy” Zain langsung berkata dengan kesal “Aku tudaj akan mengatakan hal itu !” Aaliya merasa heran “Zain, apa yang kamu katakan ?”, “Aku sedang bicara dengan kata hatiku sendiri” Aaliya semakin bingung “Dan kamu ! Lebih baik kamu diam ! Karena Aaliya adalah istriku” bentak Zaik “Zain, apa yang sedang kamu bicarakan ?” tanya Aaliya heran “Sudahlah, aku sedang merasa cemas hari ini, kita harus segera menjemput keluargamu !” ujar Zain sambil menggandeng tangan Aaliya dan segera berlalu dari kamarnya, sedangkan jiwa Zain hanya tersenyum melihat Zain yang mulai salah tingkah 

Akhirnya Zain dan Aaliya berhasil menjemput keluarga Aaliya “Maafkan kami, tadi kami telat menjemput, itu karena Aaliya” ujar Zain sambil melirik ke arah Aaliya “Iyaa, itu karena aku tidak mau keluar rumah tanpa mandi terlebih dahulu” balas Aaliya “Lalu apa yang kalian lakukan di dalam mobil ?” sela Shabana “Mereka berdua ini melakukan kitkit, ibu” timpal Aayath sambil tertawa geli “Itu adalah tandanya cinta” ujar Ghulam, semua orang tertawa senang, tepat pada saat itu Usman dan Surayya menemui mereka, Fahad dan kedua istrinya juga menghampiri mereka, saat itu Surayya memandang Shabana dengan tatapan marahnya, semua orang tegang melihat tingkah Surayya apalagi ketika Surayya mendekati Shabana, Shabana jadi salah tingkah didepan Surayya, kemudian Surayya tersenyum dan memeluk Shabana erat dan berkata “Selamat datang di Barkath Villa untuk bertemu dengan nona Barkath” Usman sangat senang sambil menghampiri mereka “Aku selalu menunggu hari ini ketika keluarga adikku dan keluargaku saling bercengkrama seperti ini dirumahku”, “Lalu dimana Barkath ?” tak lama kemudian nampak Barkath mulai berjalan turun dari atas, kemudian menyapa paman dan bibinya “Akhirnya aku mempunyai dua anak perempuan sekarang” ujar Surayya sambil memeluk Barkath dan meminta Aaliya untuk mendekat ke arahnya dan memeluknya erat, 

Dari kejauhan Nafisa dan Shaziya tidak suka melihat pemandangan ini dimana mereka berdua merasa seperti tidak pernah dianggap oleh mereka, kemudian Barkath menghampiri Alyath “Kamu Aayath kan ? Sekarang semua orang sudah ada disini, lalu apa yang harus aku lakukan ?” ujar Barkath sambil tersenyum bahagia “Bagaimana kalau kita mengadakan pesta ?” Usman dan Surayya merasa kesal dan marah ketika Shaziya mulai mengungkapkan rencana mereka, Shaziya merasa tidak enak dengan mertuanya itu dan mengganti topik pembicaraannya sendiri “Barkath, itu tadi hanya sekedar saran” ujar Shaziya kikuk “Iyaaa itu benar, aku juga akan mengajak Barkath untuk shopping dan aku nggak mau terlambat lagi Aaliya ,,, jadi kamu harus mandi cepat cepat” goda Zain 

Pagi itu, Zain dan Barkath sedang menunggu di dekat mobil, mereka sedang menunggu Aaliya, tiba tiba jiwa Zain muncul sambil berkata “Aku akan pergi dan mengeceknya” Zain semakin bingung “Kemana kamu akan pergi ?” Barkath kaget ketika mendengar teriakan Zain “Kak Zain, dengan siapa kamu ngobrol ?” tanya Barkath “Tidak dengan siapa siapa” ujar Zain, sementara itu Aaliya sedang berfikir kenapa dia mau saja pergi dengan Zain “Kenapa aku mau pergi dengan Zain ? Tapi sebenarnya aku bukan pergi dengan dia tapi dengan Barkath, jadi tidak usah khawatir” ujar Aaliya pada dirinya sendiri 

Shaziya dan Nafisa sedang ngobrol di dalam kamar mereka “Aku heran, semua orang hanya membicarakan tentang Barkath dan Aaliya” kemudian mereka pergi menemui Surayya “Mami, kami akan mengatur pestanya” Surayya hanya mengangguk kemudian mencegat Aaliya yang saat itu sedang bersiap siap pergi bersama Zain dan Barkath, Surayya mendekatinya dan berkata “Aaliya, apakah kamu bisa membantu ibu untuk mengatur pesta nanti malam seperti kamu mengatur pesta holy tempo hari ?” Aaliya akhirnya menyetujuinya, dalam hati Aaliya berkata “Zain pasti akan sangat marah denganku karena dia menunggu terlalu lama, tapi apa yang bisa aku lakukan ?” SINOPSIS BEINTEHAA episode 83 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top