SINOPSIS BEINTEHAA episode 131 (27 Juni 2014) Di sebuah penginapan yang berupa bungalow, malam itu di bawah siraman hujan, Zain menggendong Aaliya dan membawanya ke sebuah kamar yang terlihat begitu romantis dengan penerangan lilin yang menghiasi disekelilingnya, Zain menurunkan
Aaliya dan berjalan ke tempat tidur kemudian memperhatikan nuansa indah dan romantis di kamar
tersebut yang khusus di pesan untuk bulan madu pertama mereka, Zain memberikan sinyal pada Aaliya untuk ke tempat tidur, Aaliya
menghampiri Zain, mereka berdua saling memandang dengan mesra, Aaliya menunjuk
kearah tempat tidur kemudian mendekatkan dirinya kearah Zain dan mencium
bibir suaminya itu, sementara Zain memegang pinggulnya yang ramping bak gitar Spanyol, tak lama kemudian Aaliya melihat keindahan alam diluar sana dari balik jendela dimana hujanpun masih belum juga reda, Zain segera menghampirinya dan memeluknya mesra dari arah belakang, Aaliya benar benar menikmati kebersamaan mereka berdua malam itu, mereka pun mulai memadu kasih dan melepaskan semua kerinduan yang sempat menyiksa dada
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Surayya sedang menyiapkan makanan untuk keluarga besarnya di dapur, Surayya nampak menahan amarah, Nafisa dan Shaziya yang sedari tadi menemani ibu mertuanya disana, mencoba untuk bicara dengannya, tapi Surayya menghentikan mereka kemudian berlalu meninggalkan mereka begitu saja, Nafisa dan Shaziya hanya bisa tertegun
Sementara itu di bungalow, tempat Aaliya dan Zain menginap, mereka berdua masih bermesraan, Zain melepaskan anting anting Aaliya, Aaliya terlihat malu malu, kemudian Zain melepaskan kalung Aaliya dan mencium leher Aaliya yang jenjang, Aaliya nampak menikmati setiap sentuhan dan ciuman Zain, kemudian mereka berbaring di tempat tidur, Aaliya mencium pipi Zain, Zain mencium pinggul Aaliya yang ramping, Zain memegang tangan Aaliya, hingga akhirnya penyatuan diantara merekapun terjadi, Aaliya dan Zain serasa terbang ke langit ketujuh bersama sama, mereguk madu asmara yang mereka pendam selama ini bersama, tak lama kemudian dengan hanya berbalut selembar selimut yang menutupi tubuh mereka yang polos Aaliya dan Zain saling memandang dengan mesra satu sama lain, Zain memeluk Aaliya dan mencium keningnya, kemudian mencium kedua pipi istrinya itu dengan mesra, sementara Aaliya membelai wajah Zain dengan lembut
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, keesokan harinya, Aaliya terbangun, dilihatnya suaminya itu masih tertidur, Aaliya mencium kening Zain, tak lama kemudian Zain pun terbangun karena ciuman Aaliya "Selamat pagi, sayang" Zain tersenyum mendengar sapaan istrinya dan berkata “Selamat pagi Malika - e - Zain" Zain mencoba untuk mencium bibir Aaliya, tapi Aaliya segera mencegahnya dan berkata “Zain, ini sudah jam 7 pagi, kita harus segera menghadiri sidang Zubair" ujar Aaliya panik, ketika Aaliya hendak mencoba pergi, tiba tiba Aaliya berhenti dan mengucapkan terima kasih pada Zain, Zain juga mengucapkan terima kasih ke Aaliya
Di pengadilan, Zubair sudah sampai di pengadilan, dia sedang menelpon seseorang, tepat pada saat itu Surayya datang menemuinya, Zubair terkejut melihat kedatangan Surayya, hingga akhirnya sidangpun dimulai, pengacara Zubair, Rehan bertanya pada Zubair “Dimana kamu pada saat itu ? apakah kamu memiliki bukti ?" tiba tiba seorang gadis datang dan memasuki ruang sidang sambil berkata “Aku adalah buktinya !" Hakim meminta gadis itu untuk masuk ke dalam kotak saksi dan bersaksi, kemudian gadis itu berkata “Aku bersama dengan Zubair sepanjang malam pada saat kejadian itu" gadis itu menjelaskan semuanya, akhirnya Hakim memberikan keputusan kalau Zubair tidak bersalah, Zubair dibebaskan dan kasuspun ditutup, keluarga Zubair yang hadir disana seperti Shabana, Aaliya dan bibi Phupi merasa senang, bibi Phuphi memeluk Zubair dengan bahagia, Zubair berterima kasih pada Rehan, Rehan mengatakan “Kamu beruntung karena gadis ini datang tepat pada waktunya untuk menyelamatkan dirimu, tapi kenapa kamu terlihat aneh?" gadis itu menyela pembicaraan mereka “Zubair berusaha untuk melindungi kesopanan, tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku dari mengatakan yang sebenarnya"
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Surayya sedang menyiapkan makanan untuk keluarga besarnya di dapur, Surayya nampak menahan amarah, Nafisa dan Shaziya yang sedari tadi menemani ibu mertuanya disana, mencoba untuk bicara dengannya, tapi Surayya menghentikan mereka kemudian berlalu meninggalkan mereka begitu saja, Nafisa dan Shaziya hanya bisa tertegun
Sementara itu di bungalow, tempat Aaliya dan Zain menginap, mereka berdua masih bermesraan, Zain melepaskan anting anting Aaliya, Aaliya terlihat malu malu, kemudian Zain melepaskan kalung Aaliya dan mencium leher Aaliya yang jenjang, Aaliya nampak menikmati setiap sentuhan dan ciuman Zain, kemudian mereka berbaring di tempat tidur, Aaliya mencium pipi Zain, Zain mencium pinggul Aaliya yang ramping, Zain memegang tangan Aaliya, hingga akhirnya penyatuan diantara merekapun terjadi, Aaliya dan Zain serasa terbang ke langit ketujuh bersama sama, mereguk madu asmara yang mereka pendam selama ini bersama, tak lama kemudian dengan hanya berbalut selembar selimut yang menutupi tubuh mereka yang polos Aaliya dan Zain saling memandang dengan mesra satu sama lain, Zain memeluk Aaliya dan mencium keningnya, kemudian mencium kedua pipi istrinya itu dengan mesra, sementara Aaliya membelai wajah Zain dengan lembut
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, keesokan harinya, Aaliya terbangun, dilihatnya suaminya itu masih tertidur, Aaliya mencium kening Zain, tak lama kemudian Zain pun terbangun karena ciuman Aaliya "Selamat pagi, sayang" Zain tersenyum mendengar sapaan istrinya dan berkata “Selamat pagi Malika - e - Zain" Zain mencoba untuk mencium bibir Aaliya, tapi Aaliya segera mencegahnya dan berkata “Zain, ini sudah jam 7 pagi, kita harus segera menghadiri sidang Zubair" ujar Aaliya panik, ketika Aaliya hendak mencoba pergi, tiba tiba Aaliya berhenti dan mengucapkan terima kasih pada Zain, Zain juga mengucapkan terima kasih ke Aaliya
Di pengadilan, Zubair sudah sampai di pengadilan, dia sedang menelpon seseorang, tepat pada saat itu Surayya datang menemuinya, Zubair terkejut melihat kedatangan Surayya, hingga akhirnya sidangpun dimulai, pengacara Zubair, Rehan bertanya pada Zubair “Dimana kamu pada saat itu ? apakah kamu memiliki bukti ?" tiba tiba seorang gadis datang dan memasuki ruang sidang sambil berkata “Aku adalah buktinya !" Hakim meminta gadis itu untuk masuk ke dalam kotak saksi dan bersaksi, kemudian gadis itu berkata “Aku bersama dengan Zubair sepanjang malam pada saat kejadian itu" gadis itu menjelaskan semuanya, akhirnya Hakim memberikan keputusan kalau Zubair tidak bersalah, Zubair dibebaskan dan kasuspun ditutup, keluarga Zubair yang hadir disana seperti Shabana, Aaliya dan bibi Phupi merasa senang, bibi Phuphi memeluk Zubair dengan bahagia, Zubair berterima kasih pada Rehan, Rehan mengatakan “Kamu beruntung karena gadis ini datang tepat pada waktunya untuk menyelamatkan dirimu, tapi kenapa kamu terlihat aneh?" gadis itu menyela pembicaraan mereka “Zubair berusaha untuk melindungi kesopanan, tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku dari mengatakan yang sebenarnya"
Aaliya berterima kasih pada gadis tersebut, Aaliya juga berterima kasih pada Rehan, Zain meminta maaf pada Zubair untuk kesalahpahamann
Malam harinya, Aaliya sedang menunggu kemunculan bulan sabit di kebun, kemudian Zain datang dan memeluk Aaliya dari belakang sambil bertanya “Apa yang kau lihat ?" Aaliya tersenyum dan berkata “Aku sedang menunggu kemunculan bulan di bulan Ramadhan, bulan Ramadhan itu sangat penting" Aaliya bertanya lagi “Apakah kamu berpuasa selama Ramadhan ?", “Tidak !" ujar Zain “Puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam, kamu harus berpuasa tahun ini, kita berdua akan berdoa untuk paman agar paman segera sembuh"
Zubair keluar dari kamar Aaliya dan terkejut begitu melihat Surayya sedang berdiri dihadapannya, Surayya menatapnya tajam dan bertanya “Apa yang kamu lihat ?", “Aku hanya ingin bicara dengan Aaliya" Surayya masih menatap dengan tatapan tidak suka kearah Zubair "Sudah cukup kamu membuat kebingungan antara kehidupan Aaliya dan Zain, aku ingin kamu membuat Zain curiga pada Aaliya dan membencinya, aku telah memanggil dan membayar seorang gadis dan memintanya untuk membantumu, jadi aku ingin membuat kesepakatan denganmu karena aku telah membebaskan dirimu, aku akan memberimu 25 lakh dan Visa, kamu harus menceritakan pada Zain kalau antara kamu dan Aaliya itu telah banyak cerita tentang kalian berdua, sehingga Zain akan mulai membenci Aaliya" ujar Surayya sinis, Zubair tertegun dan tidak percaya dengan ucapan ibu mertua Aaliya ini “Zain sangat mencintai Aaliya, mengapa anda melakukan hal ini ?" Surayya mengatakan “Karena Aaliya telah membuat keluargaku sangat peduli terhadap dirinya, sehingga dia akan dihukum dan akan dihina, dia juga akan ditendang keluar dari rumahku !" Zubair semakin tertegun SINOPSIS BEINTEHAA episode 132