SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1014 “RUHI MULAI DI TEROR” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1014 “RUHI MULAI DI TEROR” by. Sally Diandra Ruhi sangat khawatir sambil memikirkan siapa yang telah melakukan ini semua “Aku harus bicara dengan seseorang, tapi sama siapa ?” Ruhi teringat pada ucapan Ishita “Aku akan memberitahu ibu Ishi saja tapi tidak, aku tidak bisa memberitahunya, ayah pasti akan sangat memarahi ibu, lalu sama siapa aku harus bilang ?” Ruhi berfikir untuk ngomong sama Simmi “Bibi Simmi pasti akan mengerti” Ruhi segera menuju ke kamarnya Simmi dan dilihatnya Simmi sedang tertidur, kemudian Ruhi menuju ke kamar Adi, dilihatnya Adi sedang ngobrol sama Aaliya via telfon dan kelihatannya Adi juga sedang merasa khawatir 

“Masalahnya pasti akan lebih banyak lagi kalau aku memberitahunya” bathin Ruhi cemas, saat itu Romi melihat Ruhi “Ruhi, kenapa kamu terbangun malam malam begini ? Pergilah tidur sana”, “Paman, aku harus bicara sama paman” pinta Ruhi “Tidak lagi, Ruhi ,,, aku tahu kalau kamu ingin bicara soal Suhail kan ? Akan lebih baik kalau kamu menjauh darinya, ini akan baik untuk semua orang, sudah pergilah tidur sana” Romi kemudian berlalu meninggalkan Ruhi, Ruhi semakin cemas 

“Kalau aku menceritakan hal ini pada semua orang, mereka pasti akan mengira kalau Suhailah yang melakukan ini semua, lebih baik aku memberitahu Suhail saja, dia pasti bisa mengerti, dia pasti akan membantuku” gumam Ruhi 

Ruhi segera menelfon Suhail dan memintanya bertemu di area parkir apartemennya “Ruhi, ada apa ? Kenapa kamu menangis ? Katakan padaku” Ruhi masih saja terus menangis sambil menunjukkan video tersebut, Suhail melihat video itu dan terkejut “Siapa yang telah melakukan ini semua ?”, “Aku juga tidak tahu, Suhail” sahut Ruhi sedih “Apakah kedua orang tuamu tahu tentang hal ini ?”, 

“Bagaimana bisa aku mengatakannya pada mereka ? Kamu sendiri lihat kan bagaimana reaksi ayah dan memukuli kamu ? Kalau aku bilang sama mereka, ayahku pasti akan mengira kalau kamu yang melakukan ini semua” ujar Ruhi lagi “Aku tidak takut, Ruhi ,,, aku tidak peduli apa yang dipikirkan ayahmu, kamu harus mengatakan hal ini pada kedua orang tuamu, hanya mereka yang bisa membantu kamu, bicaralah dengan mereka, aku mohon” Ruhi masih saja menangis 

Keesokan harinya, Mihika sedang ngobrol dengan temannya via telfon kemudian mencegat langkah Romi yang kebetulan lewat didepannya “Romi, aku kesal padamu !”, “Katakan saja ada hal baru apalagi ?” sahut Romi santai 

“Jangan bergurau, suami temanku selalu mengajak temanku nonton film setiap minggu, jadi kapan kamu akan mengajak aku ?” Mihika mulai merajuk “Aku sering mengajak kamu”, “Tapi kamu selalu beralasan kerja, aku mau pergi sekarang !” pinta Mihika “Ya sudah sana ganti baju dan bersiaplah, aku sudah membeli tiket nonton” Mihika sangat senang sekali mendengarnya 

Sementara itu Amma dan nyonya Bhalla sedang ngobrol berdua “Para suami itu memang pada buta semua, aku sangat keras memarahi suamiku, bagaimana bisa dia tidak melihat perhiasan yang besarnya seperti itu ?”, “Sudah lupakan saja, Madhu ,,, katakan padaku dari mana kamu membeli semua perhiasan ini ?” sela nyonya Bhalla “Aku membelinya dari penjual perhiasanmu juga dan aku juga dapat diskon”, “Waah bagus itu, pilihanmu memang bagus, perhiasan ini memang benar benar indah, apakah aku boleh memakainya ? Satu menit saja” pinta nyonya Bhalla 

“Tentu saja, cobalah !” nyonya Bhalla lalu memeriksa perhiasan itu dan berkata “Apakah kamu membeli berlian ini dan memberikan padanya ?” tanya nyonya Bhalla heran “Tidak, aku memberinya emas, suamiku tidak suka berlian”, “Bukan itu maksudku, berlian ini palsu, tapi aku juga bisa saja salah” saat itu Simmi datang dan memberitahu nyonya Bhalla kalau tuan Bhalla memanggilnya, nyonya Bhalla lalu menunjukkan kalung berlian itu ke Simmi “Iyaa, mungkin ini berlian yang palsu, bibi” Amma kaget “Kalau suamiku tahu tentang hal ini, dia pasti akan memarahiku”, “Kalau begitu telfon saja penjual perhiasanmu dan tanya padanya” pinta nyonya Bhalla 

Raman dan Ishita sedang menemui Ruhi dikamarnya “Dia masih tertidur, Raman”, “Mungkin karena dia merasa cemas semalaman” sahut Raman “Dulu dia itu masih sangat kecil, sekarang dia seorang penyanyi rock terkenal, aku bisa melihat betapa besar kasih sayangmu padanya, kamu menikahiku demi Ruhi, dia juga sangat menyayangi kamu, tapi kalian berdua saat ini sedang saling menjauh, akhiri saja kesenjangan ini, Raman” Raman menangis haru mendengar ucapan Ishita sambil teringat pada masa masa indahnya bersama Ruhi, Ruhi lalu berguling ke sisi sebelahnya, Raman dan Ishita melihat bantal Ruhi basah karena air mata, 

Raman kemudian bergumam “Aku telah membuatnya menangis, aku jadi kurang waras kalau menyangkut anak anakku, kita akan melakukan satu hal, mulai hari ini kamu yang mengurusi dia, aku tidak ingin kehilangan dirinya”, “Raman, kamu tidak akan pernah kehilangan dirinya” hibur Ishita haru “Matanya tidak boleh mengeluarkan airmata”, “Tidak akan terjadi apa apa, apakah aku harus membangunkannya ?” tanya Ishita lagi “Sudah biarkan saja dia tidur, kalau dia bangun nanti, katakan padanya kalau aku tidak bisa melihat airmata dimatanya” ujar Raman sedih kemudian berlalu dari sana, 

Saat itu Ishita melihat baterai ponselnya Ruhi sudah hampir habis, Ishita segera mengambil charger, tiba tiba Ruhi terbangun dan langsung mengambil ponselnya “Aku harus memeriksa baterainya, aku akan mengecasnya nanti kalau sudah benar benar habis”, “Oooh maaf, Ruhi” sahut Ishita “Ibu Ishi, aku ingin bicara sama ibu”, “Ruhi, ibu bisa mengerti, ibu juga ingin bicara sama kamu, kamu harus tahu kalau ayahmu sangat menyayangi kamu, tadi dia datang kesini dan merasa sedih melihat kamu, dia minta maaf, dia sangat menyayangi kamu” Ruhi pun kembali menangis 

“Ruhi, jangan berfikir kalau ayahmu itu buruk”, “Aku tahu kalau ayah sangat menyayangi aku” sahut Ruhi sedih “Sekarang jangan bersedih, ayooo kita turun kebawah, ibu akan membuatkan pancake kesukaanmu” Ishita pun berlalu meninggalkan Ruhi, Ruhi lalu bergumam “Kenapa aku tidak memberitahu ibu Ishi ? Aku benar benar merasa takut” gumam Ruhi cemas 

Simmi dan nyonya Bhalla datang kerumah Amma dan menemui penjual perhiasan “Tuan, bagaimana bisa anda membuat perhiasan yang bagus seperti itu ? Aku juga ingin perhiasan yang sama tapi aku ingin yang berliannya lebih besar” ujar nyonya Bhalla sambil bertanya tanya soal berlian tersebut “Apa kamu membeli berlian ini dari tokoku ?”, “Kenapa memangnya ? Apa ada masalah ?” tanya nyonya Bhalla heran “Maaf, nyonya ,,, berlian ini palsu” nyonya Bhalla langsung berteriak dan memarahi si penjual perhiasan 

“Kami sudah tahu tentang hal ini ! Bagaimana bisa kamu menipu kami ? Apa kamu tidak malu ?”, “Kebetulan saat itu saya sedang keluar kota, aku kira semuanya baik baik saja, kami tidak mencuri dan aku tidak melakukan pengirimannya” sahut penjual perhiasan itu “Kami membiarkan kamu karena kami sudah menerima kamu”, “Kami mendapatkan perhiasan ini dari dealer, aku akan memberikan alamatnya padamu yaitu Gopal Diamonds” sahut penjual perhiasan “Aku tidak akan membiarkannya !” sahut Simmi lantang 

Sementara itu Shagun sedang bertanya ke Mani “Mani, kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sudah pulang ? Aku meninggalkan beberapa pesan untukmu”, “Aku tidak ingin bantuanmu ! Menjauhlah dariku” bentak Mani “Apa yang telah aku lakukan ?” Shagun merasa heran “Kamu bertanya seperti itu setelah kisah cintamu dan Vidyut terjadi ? Aku tahu kalau kamu bosan dengan pernikahan ini, jadi lebih baik menjauhlah dariku, aku akan bicara dengan Aaliya pada saat yang tepat nanti, jangan katakan apa apa padanya, aku datang kesini hanya untuk Aaliya” Mani segera berlalu meninggalkan Shagun “Mani rupanya sangat marah, aku harus bisa mengatasi semua ini dengan baik, kalau Mani meninggalkan aku, maka ,,,” Shagun semakin cemas 

Ruhi terkejut ketika membaca sms dari si pemeras yang memintanya uang sejumlah 12 lakhs “Bagaimana bisa aku mendapatkan uang 12 lakhs, apa yang harus aku lakukan ?” Ruhi kembali menangis dan menelfon Suhail “Suhail, masalah ini jadi tambah runyam, apa yang harus aku lakukan ?”, “Tenang, Ruhi ,,, apa yang kamu katakan tadi ?” hibur Suhail “Aku dapat sms, orang itu mengirimkan sms yang memalukan padaku, dia bertanya padaku apakah aku suka dengan video tersebut ? Karena dia sangat menyukai video itu, dia akan menyebarkan video itu di internet, kalau aku ingin mencegahnya maka aku harus memberinya uang sebanyak 12 lakhs” Suhail kaget 

“Apa ? Apakah kamu sudah bilang ke orang tuamu ?”, “Aku belum bilang pada mereka” sahut Ruhi cemas “Kalau kamu tidak bilang sama mereka, biar aku saja yang bilang sama mereka”, “Jangan ! Aku akan bilang sama mereka” sahut Ruhi “Itu lebih baik dan beritahu tahu aku nanti” Ruhi kemudian menutup telfonnya dan bergumam pada dirinya sendiri “Bagaimana caranya memberitahu ibu Ishi dan ayah tentang hal ini ? Siapa yang harus aku ajak bicara ? Aku harus bicara dengan kak Adi !”  SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1015 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top