SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 825 “HADIAH ULANG TAHUN UNTUK RUHI” by. Sally Diandra
Ruhi datang ke rumah Bhalla, semua orang langsung menyambutnya dengan perasaan bahagia, Pihu memeluk kakaknya ini dan bertanya “Apakah kak Ruhi mau kembali kesini ?” Ruhi menggelleng “Tidak, aku datang untuk mengundang kamu untuk datang di pesta ulang tahunku, tidak ada seorangpun yang ingat akan ulang tahunku dan siapapun dari keluargamu yang mau datang, silahkan datang kesana, aku akan menunggu kamu” ujar Ruhi,
Ishita bergegas keluar dan menghentikan langkah Ruhi “Ruhi, kamu semua ingat pada hari ulang tahunmu”, “Sudahlah berhentilah berakting, nyonya Ishita” saat itu Raman juga keluar dan berkata “Aku tahu kalau kamu merasa kesal, percayalah, apakah kami bisa melupakan hari ulang tahunmu ? Katakan padaku apa yang kamu inginkan ? Pesta atau ,,,” Ruhi langsung menyela ucapan Raman
“Sudahlah, tidak usah buang buang waktu, aku tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk merayakan hari ulang tahunku, nyonya Niddhi sudah mempersiapkan segalanya untukku, dia tahu apa yang aku suka dan tidak, tidak usah mencoba untuk menyuap aku !” sahut Ruhi ketus “Kami berdua adalah orang tuamu, Ruhi”, “Iyaa, katakan saja pada kami, apa yang kamu inginkan ? Apa saja” Ishita menyela ucapan Raman
“Kalau kamu tidak bisa memberikannya bagaimana ?”, “Katakan saja apapun sayang” sahut Raman “Kalau begitu kembalikan 7 kali hari ulang tahunku dulu ! Kalian tidak bisa kan mengembalikan masa laluku ? Ya sudah, aku akan meminta sesuatu yang lain, aku mohon tolong tinggalkan aku sendirian, aku bahagia dengan hidupku saat ini, aku telah berkompromi dengan hidupku, jadi lebih baik tinggalkan aku !” ujar Ruhi ketus
“Ruhi, kami ini adalah orang tuamu, aku mohon pikirkanlah tentang kami, kamu ingin tinggal bersama Niddhi yang selalu menyiksamu ? Kami ingin memberikan kamu sebuah keluarga sayang” sela Ishita “Iyaaa keluarga yang selalu saja bertengkar setiap hari, kamu sendiri katakan padaku, apakah kamu bahagia ? Kamu menunjukkan padaku sebuah mimpi yang besar, katakan pada mereka untuk saling menyayangi satu sama lain, baru kemudian mereka akan memikirkan aku, jangan lupa suruh Pihu datang ke pestaku, meskipun kalian semua tidak mau datang kesana” Ruhi segera pergi meninggalkan Raman dan Ishita
“Raman, tidak usah khawatir dengan kemarahannya, kita pergi kesana untuk Ruhi, kita akan menghadiri pesta ini, untung saja dia telah mengeluarkan semua keluh kesahnya, maka dia bisa melihat kasih sayang kita, Ruhi dan Pihu adaah dukungan kita” “Tapi waktu kita tinggal sedikit, Ishita” Ishita mengangguk “Iyaa, untuk itulah kita tidak boleh buang buang waktu percuma, kita akan menghujani semua kasih sayang kita untuk Ruhi” ujar Ishita optimis
Nyonya Bhalla sedang memamerkan sebuah kalung pada Simmi, Simmi sangat menyukainya “Kapan ibu membeli kalung ini ?”, “Aku membelinya karena Ruhi menyukainya, aku akan memberikan kejutan ini untuknya” saat itu Pihu datang kesana dan melihat kalung itu “Ini adalah hadiah ulang tahun untuk kak Ruhi”, “Waaah bagus sekali, lalu hadiah apa yang akan aku berikan untuk kak Ruhi ?” tanya Pihu cemas “Bagaimana kalau boneka beruang Teddy yang berwarna pink ?”, “Dia itu bukan anak kecil lagi, nenek” lalu Pihu berlari menemui Shagun dan memberitahunya kalau dirinya akan memberikan hadiah make up atau tas tangan sebagai hadiah ulang tahun untuk Ruhi, Simmi dan nyonya Bhalla berharap kedua adik kakak itu bisa tinggal bersama sama dengan penuh kasih sayang
Niddhi meminta beberapa orang untuk membuat dekorasi yang mewah “Hari ini adalah hari ulang tahun putriku” Ashok tersenyum dan berkata “Kamu telah melakukan saranku dengan baik, Niddhi”, “Iyaaa, Ishita pasti akan sangat bersemangat bisa bertemu dengan Ruhi” sahut Niddhi “Tunjukkan saja halaman ketiga tentang kehidupan pada Ruhi, maka dia tidak akan pergi kemana mana”, “Ruhi sudah berubah sekarang, kita harus melakukan sesuatu, aku harus bisa menjadi teman baiknya yang bisa berbagi suka dan duka” Ashok setuju dengan rencana Niddhi “Lalu bagaimana dengan Ishita ? Dia itu sangat pintar dan keluarga Bhalla tidak boleh bersatu, kita butuh seseorang”, “Kamu yang lebih tahu tentang hal itu, Ashok” ujar Niddhi senang “Rasanya cukup sulit, tapi bukannya tidak mungkin” mereka berdua tersenyum bersama penuh arti
Shagun akhirnya membeli peralatan kecantikan untuk Ruhi dan memberitahu Pihu tentang hal itu “Iyaa mama baru saja sampai dirumah” Shagun lalu menutup telfonnya, Ashok menemui Shagun dan menyapanya dengan memuji kecantikan Shagun yang tidak hilang dan masih sama seperti dulu “Oh iya, ini ada undangan pesta ulang tahun untuk kamu, pesta ulang tahun Ruhi, kamu ini kan ibu kandungnya” Shagun hanya terdiam “Tapi sayang, Ishita telah mengambil posisimu, tapi tak apa, aku ini adalah teman lamamu yang selalu menghargai orang lain, kamu bisa ikut dari pihak kami, maka dengan begitu tidak ada seorangpun yang bisa selamat dalam keluarga Bhalla” Niddhi tersenyum sambil menatap kearah Ashok yang mencoba memprovokasi Shagun
“Kamu tahu, aku ini selalu saja memikirkan kamu, Shagun ,,, Raman dan Ishita telah meninggalkan kamu” Ashok mencoba mengejek Shagun “Kalau aku mendengar omong kosongmu ini, itu lebih baik karena hal itu tidak mempengaruhiku, aku senang Niddhi akhirnya bersama kamu” sahut Shagun yang kemudian beralih ke Niddhi “Niddhi, aku harap jangan kamu racuni aku dengan ucapanmu, kamu telah cukup menghancurkan keluarga ini, menjauhlah dariku !” Shagun lalu pergi meninggalkan Ashok dan Niddhi “Ashok, apakah hal ini bisa mempengaruhi Shagun ?” Ashok mengangguk dengan rasa optimis “Iyaa tentu saja, Niddhi ,,, aku sangat yakin sekali”
Raman baru saja membeli hadiah untuk Ruhi dan memamerkannya ke seluruh keluarganya, kedua bola mata mereka langsung berkaca kaca begitu melihat foto kolase Ruhi, mereka menyukainya “Foto ini adalah semua kenangan terindah yang pernah aku habiskan bersama putriku, disini ada catatan kecil untuk Ruhi, karena dia tidak mau bicara denganku, jadi aku tulis saja”, “Apa yang kamu tulis itu, Raman ?” tanya nyonya Bhalla penasaran, Raman lalu membacanya
“Ruhi, ayah sangat menyayangi kamu, kami sangat merindukan kamu, pulanglah pada orang yang telah menunggumu, lengkapilah keluarga ini, maafkan kami, kami semua sangat mencintai kamu” mereka semua menangis begitu mendengar catatan kecil Raman untuk Ruhi “Percayalah pada Sang Dewi, kemarahan Ruhi pasti akan segera berakhir”, “Papan ini akan penuh dengan foto keluarga kita begitu Ruhi kembali ke rumah ini” nyonya Bhalla lalu memberikan restu pada Raman “Iyaa, Raman ,,, keluarga kita akan bersatu kembali”, “Aku telah menghabiskan waktuku selama 7 tahun dengan dukungan dari foto foto ini” ujar Raman sambil tersenyum melirik ke arah Ishita
Pihu sedang mengerjakan PR nya, Ishita menemuinya dan mereka ngobrol panjang lebar tentang acara televisi kesukaan Pihu, Ishita lalu memberikan segelas susu untuk Pihu sambil tersenyum melihat putri kandungnya ini “Ada apa, bibi ?” tanya Pihu heran, Ishita memberikan kode ke Pihu kalau ada kumis susu diatas bibirnya, Pihu tersenyum geli “Pihu, apakah kamu mau pergi denganku ke pesta ulang tahunnya kak Ruhi ? Kita akan membuat makanan ala Tamil, India Selatan untuknya, bagaimana ?” Pihu langsung setuju
“Bibi, darimana bibi tahu tentang hal ini ?”, “Dulu dia kan tinggal di apartemenku, dia selalu minta dibuatkan makanan khas India Selatan” Pihu pun tersenyum “Kita pasti akan mengucapkan selamat hari ulang tahun yang pertama kali untuknya” Pihu lalu memeluk Ishita “Bahkan kak Ruhi pasti akan memeluk bibi dengan cara yang sama, bibi sangat menyayangi dia kan ?” Ishita tersenyum dan memeluk Pihu
Keesokan harinya, nyonya Bhalla meminta Simmi untuk mengemasi prasad dan halwa secepatnya “Aku akan memisahkan halwa yang untuk Ruhi” Shagun menemui mereka dan bertanya tentang Pihu “Dia sudah pergi sama Ishita tadi untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Ruhi” Shagun merasa kesal “Sudah cukup sekarang, Ishita seharusnya bertanya ke aku dulu, hari ini Pihu harus ujian”
Di tempat Ruhi, ketika Ruhi bangun tidur, dilihatnya Ishita sudah ada di depannya, Ishita kemudian mengucapkan selamat hari ulang tahun, Ruhi tersenyum melihatnya dan senang begitu melihat dekorasi kamarnya, Ishita kemudian meminta Ruhi memeluknya “Aku sangat menyayangi kamu, ibu Ishi” ujar Ruhi sambil bergegas memeluknya erat, tiba tiba Ruhi tersadar kalau yang dipeluknya adalah gulingnya sendiri, rupanya Ruhi bermimpi, tepat saat itu pembantunya membangunkan Ruhi dan memintanya untuk sarapan dulu, Ruhi merasa kesal dan menyuruhnya pergi, Ruhi merasa heran “Kenapa Ishita selalu hadir dalam pikiranku terus menerus ?” SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 826 by. Sally Diandra