SINOPSIS MOHABBATEIN episode 567 “PARA PRIA BERULAH” by. Sally Diandra
Dirumah keluarga Bhalla, Mihir akhirnya datang juga kerumah mantan istrinya “Aku telah kehilangan kepercayaan Raman” Raman langsung memarahinya “Tolong, aku mohon dengarkan !” Mihika ikut menyela “Mihir tidak bersalah, pistol yang digunakan untuk membunuh Rinki tidak menunjukkan sidik jari Mihir, tapi sidik jari seorang perempuan”, “Lalu siapa yang membunuh Rinki dan kenapa ?” sela nyonya Bhalla “Kami belum tahu, polisi masih terus mencarinya tapi Mihir tidak bersalah, itu terbukti !” tiba tiba Raman menangis dan menyuruh Mihir untuk menghajar dirinya dan meminta maaf pada Mihir sambil memeluknya “Aku seperti kehilangan kesadaranku dengan peristiwa yang tiba tiba terjadi”, “Aku juga marah dengan nasibku ini, bukan sama kamu, Raman” sahut Mihir, kemudian tuan Bhalla meminta maaf pada Mihir atas nama Rinki
“Aku sangat malu dengan apa yang telah dia lakukan, kamu telah menikahinya demi reputasi namanya dan selalu mendukungnya, tapi apa yang telah dia lakukan ? Dia berselingkuh dengan orang lain meskipun dia telah menikah, aku tidak habis pikir kalau dia bisa melakukan hal semacam ini” ujar tuan Bhalla sedih “Rinki adalah istriku, kamu kenal dia kan ? Dia itu belum dewasa dan masih kekanak kanakkan, aku ingin sekali merubahnya, kamu baru saja tahu tentang perselingkuhannya tapi Rinki seharusnya tidak meninggal hanya karena sebuah perselingkuhan, sesuatu yang buruk terjadi padanya” nyonya Bhalla menyela ucapan Mihir “Kenapa Rinki tidak bisa melihat kebaikan dalam dirimu ?” ujar nyonya Bhalla
“Mihir tidak bersalah, kita seharusnya melupakan saja masa lalu dan melanjutkan langkah selanjutnya kedepan dan Mihir juga bisa tinggal bersama kita” sahut Ishita “Tidak, aku tidak akan tinggal disini”, “Iyaaa, Mihir ,,, aku tidak akan membiarkanmu tinggal sendirian” sela nyonya Bhalla “Iyaa, Mihir ,,, kamu harus tinggal bersama kami” Raman juga meminta Mihir untuk tinggal bersama mereka, akhirnya Mihir setuju dan pergi bersama Raman, Ishita kemudian berterima kasih pada Mihika dan berkata “Mihika, Raman dan Mihir akhirnya bisa bersama lagi karena kamu” ujar Ishita senang
Dirumah keluarga Iyer, Appa sedang mencari cari laptop, dilihatnya laptop itu terbuka dan mengira kalau Amma yang baru saja memakainya dan meninggalkannya disana, Appa kemudian melihat ada chatting yang masih terbuka di laptop dan dibacanya pesan yang ditujukan untuk Vishwa “Bagaimana bisa namaku bisa tertulis di chat ini ? Mungkin ini chat acak” ujar Appa sambil membalas pesan gadis tersebut di chatting “Siapa namamu ?”, “Kamu ini nakal yaaa karena masa kamu tidak tahu namaku” balas gadis itu “Iyaaa aku memang suka bergurau” sahut Appa di chat
Sementara itu Ishita pergi untuk menukar makanannya yang tertukar, rupanya Ishita pergi ke apartemennya dokter Manoj dan disana didengarnya dokter Manoj sedang ngobrol dengan ibunya, ibunya mengajaknya ngobrol soal Shagun “Manoj, kenapa kamu itu mau saja tinggal sama Shagun ?”, “Ibu, aku ini sudah dewasa dan tahu apa yang aku lakukan itu, apalagi saat ini Shagun sedang mengandung anak orang lain” ujar Manoj “Lalu kenapa kamu merawat Shagun dan bayinya, dimana ayahnya ?”, “Tenang, santai saja, ibu” ujar Manoj, Ishita mendengar pembicaraan mereka dan bergumam “Kalau itu bukan bayinya dokter Manoj, lalu ,,, ?” Ishita mulai menangis, kemudian Ishita menaruh paket yang dibawanya sedari tadi didepan pintu dan bergegas pergi dari sana, Ishita kemudian segera pergi menuju mobilnya sambil berkata “Aku tidak bisa mengerti, apakah Shagun dan Raman bersama lagi ? Dokter Manoj mencintai Shagun tapi anak itu ,,,” gumam Ishita
Bala sedang chatting online dengan seorang gadis dimalam hari “Aku ini pria yang telah menikah dan mencintai istriku”, “Kalau begitu bagaimana kalau kita bertemu ?” pinta gadis, dalam hati Bala berkata “Aku bisa menemuinya sebagai seorang teman” akhirnya Bala setuju bertemu dengannya di sebuah taman, Appa menemui Bala “Bala, kenapa kamu bicara pada dirimu sendiri ?” Bala mencoba mencari alasan “Aku sedang mengatakan sesuatu dan menulisnya, dengan begitu aku tidak akan ketinggalan setiap catatannya, ayah” ujar Bala “Oh iya jangan lupa untuk membayar tagihan laptopnya”, “Aku akan membayarnya, ayah” Appa kemudian beralih dari sana untuk mengambil air, Shravan bersikeras mengajak Bala keluar, akhirnya Bala keluar dengan Shravan dan meninggalkan laptopnya disana, Appa kemudian mengecek laptopnya
“Rupanya tagihannya belum dibayar, aku akan membayarnya” Appa kemudian membuka laptopnya dan melihat ada pesan dari seorang gadis untuk Vishwa “Apakah besok kita jadi bertemu ?” tanya gadis itu dalam chatting “Apakah chatting ini nyala dengan sendirinya ?” tanya Appa pada dirinya sendiri kemudian membaca pesan yang bertuliskan tempat pertemuan mereka “Kenapa dia ingin bertemu denganku ?” akhirnya Appa setuju bertemu dengannya “Aku akan mengenakan baju merah, datanglah, aku menunggumu disana” tulis gadis itu
Ishita akhirnya pulang kerumah “Ishita, dimana makanan sehatmu ?” Raman mencoba mengajak Ishita bergurau “Raman, Shagun sedang hamil saat ini”, “Biarkan saja” ujar Raman gugup “Tapi aku tidak tahu anak siapa itu ?”, “Apa yang ahli gizimu katakan ?” Raman berusaha mengalihkan perhatian Ishita “Raman, kenapa kamu tidak menganggapnya serius ? Bagaimana bisa Shagun hamil ? Biarkan saja ? Aku kira itu anaknya dokter Manoj tapi ternyata bukan” Raman hanya terdiam
“Kamu tahu, paket makanan yang tertukar kemarin adalah milik ibunya dokter Manoj, aku tadi pergi kesana untuk menukarnya, disana aku melihat dokter Manoj dengan ibunya sedang bertengkar, aku mendengar semuanya”, “Biarkan saja ! Kenapa kita harus peduli dengan mereka ? Kita akan mengetahuinya nanti” ujar Raman yang kemudian menemui Mihir, Ishita merasa heran dengan sikap Raman “Kenapa Raman menganggapnya biasa saja ?” Ishita teringat pada kebersamaan Raman dan Shagun, juga kebohongan Raman “Aku rasa Raman sedang menyembunyikan sesuatu, itu artinya dia tahu kalau Shagun hamil dan siapa ayah bayi itu” gumam Ishita cemas
Ishita akhirnya pulang kerumah “Ishita, dimana makanan sehatmu ?” Raman mencoba mengajak Ishita bergurau “Raman, Shagun sedang hamil saat ini”, “Biarkan saja” ujar Raman gugup “Tapi aku tidak tahu anak siapa itu ?”, “Apa yang ahli gizimu katakan ?” Raman berusaha mengalihkan perhatian Ishita “Raman, kenapa kamu tidak menganggapnya serius ? Bagaimana bisa Shagun hamil ? Biarkan saja ? Aku kira itu anaknya dokter Manoj tapi ternyata bukan” Raman hanya terdiam
“Kamu tahu, paket makanan yang tertukar kemarin adalah milik ibunya dokter Manoj, aku tadi pergi kesana untuk menukarnya, disana aku melihat dokter Manoj dengan ibunya sedang bertengkar, aku mendengar semuanya”, “Biarkan saja ! Kenapa kita harus peduli dengan mereka ? Kita akan mengetahuinya nanti” ujar Raman yang kemudian menemui Mihir, Ishita merasa heran dengan sikap Raman “Kenapa Raman menganggapnya biasa saja ?” Ishita teringat pada kebersamaan Raman dan Shagun, juga kebohongan Raman “Aku rasa Raman sedang menyembunyikan sesuatu, itu artinya dia tahu kalau Shagun hamil dan siapa ayah bayi itu” gumam Ishita cemas
Appa sedang bersiap siap untuk bertemu dengan gadis chatting itu, Amma menanyainya “Apa masalahnya ? Kalau aku ingin tampil keren ?”, “Seorang istri harus waspada kalau tiba tiba suaminya berubah seperti ini, memangnya kamu mau pergi kemana ?” Amma mulai curiga “Aku cuma ingin pergi jalan jalan” Appa mulai cari cari alasan untuk pergi “Kalau begitu belikan aku sebotol labu, aku ingin membuat kheer buat Mihir” pinta Amma, dalam hati Appa berfikir “Aku tidak bisa membeli sebotol labu” bathin Appa “Aku akan pergi ketempat yang lain” Appa bergegas pergi dari sana, Amma merasa heran “Ada apa dengannya ? Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres” gumam Amma
Raman sedang ngobrol dengan Shagun “Bagaimana kabarmu, Shagun ?”, “Aku baik baik saja, Raman ,,, dan terima kasih karena kamu telah mengeluarkan Mihir dari penjara” ujar Shagun “Aku tidak melakukan apa apa, Mihika yang mengeluarkannya, polisi tidak menemukan bukti bukti yang memberatkan Mihir”, “Apakah aku bisa ngobrol dengan Mihir ?” pinta Shagun, Raman segera menghampiri Mihir dan meminta Mihir untuk ngobrol dengan Shagun, Mihir menolaknya, Raman mencoba membela Shagun dan meminta Mihir untuk ngobrol dengan Shagun, Ishita menatap kearah mereka dan mulai berfikir “Apa yang terjadi pada Raman ? Kenapa dia sangat membantu Shagun ?” Ishita semakin heran SINOPSIS MOHABBATEIN episode 568 by. Sally Diandra