SINOPSIS MOHABBATEIN episode 390 “ISHITA & RUHI MELARIKAN DIRI” by. Sally Diandra
Seluruh keluarga Bhalla mulai panik begitu mengetahui Ishita dan Ruhi tidak ada dirumah pagi itu, Raman bergegas menuju ke rumah ibu mertuanya dan bertanya pada Amma tentang Ishita “Ishita tidak ada disini, ada apa memangnya Raman ?”, “Ishita pergi ke suatu tempat bersama Ruhi, aku sudah menelfonnya tapi dia tidak mau mengangkat telfonnya, situasinya bisa menjadi kacau kalau begini, aku sudah memikirkan untuk membawa masalah ini ke pengadilan tapi perbuatan Ishita bisa melawan balik ke arah kita, ibu” ujar Raman cemas, tak lama kemudian Mihir datang kesana dan memberitahu kalau Ishita tidak ada di klinik, Mihir sudah mengeceknya langsung kesana, mereka semua sangat khawatir, Bala juga datang kesana dan meminta Raman untuk menelfon Ishita “Dari tadi aku sudah menelfonnya tapi dia tidak mau mengangkat telfonnya, ini silahkan telfon dia sendiri !” ujar Raman sambil menyerahkan ponselnya ke Bala
Sementara itu Ishita dan Ruhi sedang berada di dalam taxi, Bala menelfon Ishita menggunakan ponselnya Raman namun tetap saja Ishita tidak mau mengangkatnya, saat itu Appa juga menelfon Ishita, Ishita tetap tidak bergeming malah Ishita berfikir untuk membuang SIM cardnya, agar mereka tidak bisa menghubunginya lagi, bergegas secara diam diam tanpa sepengetahuan Ruhi, Ishita langsung membuka ponselnya lalu membuang SIM cardnya “Maafkan, aku Raman ,,, karena aku telah mengambil langkah yang ekstrim seperti ini, aku tidak bisa membiarkan Shagun mengambil Ruhi dariku, aku membawa Ruhi bersamaku, aku harus pergi, aku minta maaf” bathin Ishita sedih, tiba tiba Ruhi yang saat itu sedang asyik mendengarkan lagu dari headsetnya mulai nyeletuk tentang rencana mereka bersenang senang di Mumbai, Ishita membenarkan ucapan Ruhi lalu Ishita memeluknya erat dengan perasaan haru
Di rumah keluarga Bhalla, Raman bertanya ke Shagun yang datang lagi ke rumahnya “Untuk apa kamu datang lagi kesini ?”, “Apakah kamu tidak tahu ?” sahut Shagun sinis “Waktu 24 jam belum berakhir”, “Tapi pengadilan sudah tutup dan kamu tidak bisa berbuat apa apa, sekarang berikan anakku” ujar Shagun yang kemudian berteriak memanggil Ruhi “Shagun, Ruhi sedang pergi bermain bersama Shravan”, “Kalau begitu panggil dia !” ujar Shagun menimpali ucapan Simmi “Dia akan kembali nanti malam” sahut Simmi lagi, saat itu Shravan datang kesana untuk mencari Ruhi “Ruhiii ! Ruhi di mana ? Aku sudah menunggunya sejak pagi” ujar Shravan polos “Shravan, sekarang pulanglah kerumah” Vandu memberikan kode ke Shravan untuk segera pulang “Kami harus mengerjakan proyek, bibi Ishita menelfonku” ujar Shravan lagi,
Shagun mulai bisa membaca gelagat yang tidak beres disana dengan kemunculan Shravan “Ada masalah apa ini sebenarnya ? Dimana Ruhi ?” tanya Shagun yang mulai penasaran, mereka mencoba mencari cari alasan didepan Shagun, Shagun tetap tidak percaya dan mulai berteriak lantang, akhirnya Raman tidak tahan dengan teriakkan Shagun dan berkata dengan lantang “Ruhi, tidak ada dirumah !” teriak Raman kesal “Ishita yang membawanya dan mereka pergi ke suatu tempat, entah kemana ?” Shagun langsung mendelik begitu mendengar ucapan Raman “Apa ?” tanya Shagun heran “Mereka berdua sudah tidak ada dirumah sejak tadi pagi”, “Aku akan menelfonnya !” Raman langsung menyela ucapan Shagun “Ishita tidak mau menjawab telfon siapapun, mereka telah pergi !”, “Aku yakin ini pasti rencana kalian semua !” ujar Shagun sengit sambil menuding pada semua orang yang ada dirumah keluarga Bhalla “Kami juga mencoba untuk mencarinya, Shagun !” sela nyonya Bhalla sedih
“Kalau begitu Ishita telah menculik anakku ! Aku akan melaporkan kasus ini ke polisi, berani benar dia !”, “Ishita tidak menculik Ruhi ! Dia adalah ibunya” Shagun berang mendengar ucapan Raman “Akulah ibunya ! Ishita telah menculik anakku ! Dia membawanya ke suatu tempat tanpa meminta ijin dulu dariku !”, “Cukup, Shagun !” bentak Raman kesal “Aku tidak akan mentoleransi Ishita dalam hal ini, Raman !” ujar Shagun sengit dan segera berlalu dari sana dengan perasaan marah, begitu Shagun pergi Raman berteriak histeriak “Ayoooo kalian jangan diam saja ! Telfon Ishita segera ! Dimana dia ?” Raman benar benar sangat khawatir
Shagun mulai bisa membaca gelagat yang tidak beres disana dengan kemunculan Shravan “Ada masalah apa ini sebenarnya ? Dimana Ruhi ?” tanya Shagun yang mulai penasaran, mereka mencoba mencari cari alasan didepan Shagun, Shagun tetap tidak percaya dan mulai berteriak lantang, akhirnya Raman tidak tahan dengan teriakkan Shagun dan berkata dengan lantang “Ruhi, tidak ada dirumah !” teriak Raman kesal “Ishita yang membawanya dan mereka pergi ke suatu tempat, entah kemana ?” Shagun langsung mendelik begitu mendengar ucapan Raman “Apa ?” tanya Shagun heran “Mereka berdua sudah tidak ada dirumah sejak tadi pagi”, “Aku akan menelfonnya !” Raman langsung menyela ucapan Shagun “Ishita tidak mau menjawab telfon siapapun, mereka telah pergi !”, “Aku yakin ini pasti rencana kalian semua !” ujar Shagun sengit sambil menuding pada semua orang yang ada dirumah keluarga Bhalla “Kami juga mencoba untuk mencarinya, Shagun !” sela nyonya Bhalla sedih
“Kalau begitu Ishita telah menculik anakku ! Aku akan melaporkan kasus ini ke polisi, berani benar dia !”, “Ishita tidak menculik Ruhi ! Dia adalah ibunya” Shagun berang mendengar ucapan Raman “Akulah ibunya ! Ishita telah menculik anakku ! Dia membawanya ke suatu tempat tanpa meminta ijin dulu dariku !”, “Cukup, Shagun !” bentak Raman kesal “Aku tidak akan mentoleransi Ishita dalam hal ini, Raman !” ujar Shagun sengit dan segera berlalu dari sana dengan perasaan marah, begitu Shagun pergi Raman berteriak histeriak “Ayoooo kalian jangan diam saja ! Telfon Ishita segera ! Dimana dia ?” Raman benar benar sangat khawatir
Tak lama kemudian Shagun dan pengacaranya mendatangi kantor polisi untuk melaporkan Ishita yang telah menculik anaknya, Ruhi “Apakah anda mempunyai foto mereka, nyonya ?” tanya inspektur polisi santai, Shagun segera menunjukkan foto Ishita dan Ruhi yang ada di ponselnya pada polisi sambil berkata dalam hati “Sekarang lihat saja Ishita apa yang akan terjadi kemudian” bathin Shagun senang, sementara itu dirumah keluarga Bhalla, Romi berusaha melakukan sesuatu “Aku harus melakukan sesuatu untuk menemukan kak Ishita” bathin Romi,
Saat itu rupanya Ishita dan Ruhi sudah berada di bandara, mereka berdua sedang duduk di suatu tempat dibandara dan Ishita meminta Ruhi untuk mewarnai bukunya karena pesawat yang berangkat ke Mumbai masih 3 jam lagi “Warnai dulu bukumu, masih ada tiga jam lagi ternyata”, “Kenapa kita datang kesini begitu cepat, ibu Ishi ? Aku juga belum mengucapkan selamat tinggal pada orang orang dirumah” ujar Ruhi polos “Ibu sudah pamitan sama mereka”, “Tapi kenapa ibu Ishi kelihatan cemas ? Ayah juga tidak menelfon” Ishita menggeleng “Tidak, ayah mungkin masih tidur sekarang”, “Kalau begitu kita telfon nenek atau kakek saja” Ishita kembali menggeleng “Jangan sayang, mereka mungkin sedang jalan jalan ditaman, sudah warnai saja dulu gambarmu ini” pinta Ishita cemas, Ishita terlihat begitu depresi dan gelisah
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 391 by. Sally Diandra