SINOPSIS MAHAPUTRA episode 327 by. Sally Diandra

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 327 by. Sally Diandra Pratap akhirnya mengeluarkan senjata senjatanya, dengan mengenakan baju perangnya, Pratap mengambil perisai dan t ombak kemudian berjalan keluar untuk siap bertarung dengan pasukan Afghanistan, Badshah Khan mencoba menganggu prajurit Bijolia yang sedang bertarung dengan anak buahnya, tiba tiba Badshah Khan berteriak memanggil Pratap, semua orang langsung berhenti bertarung karena Badshah Khan berteriak ke arah Pratap “Pratap ! Dimana kamu ?” tak lama kemudian terlihat Pratap datang yang siap memimpin pertarungan ini bersama Chetak, kuda kesayangannya, dengan gagahnya Pratap duduk diatas punggung Chetak 

Sementara itu tidak jauh dari sana, Raja Udai Singh dan Rawat Ji sudah mulai mendekat ke arah Bijolia , namun begitu mendekat para prajurit Afghanistan segera menyerangnya agar tidak sampai masuk ke istana Bijolia, Raja Udai Singh mengira kalau saat ini prajurit Bijolia yang telah menyerang mereka, namun setelah Rawat Ji mencari tahu dari anak panah yang mereka gunakan ternyata itu adalah anak panah milik pasukan Afghanistan, 

Pada saat yang bersamaan di dalam istana Bijolia, Badshah Khan mengira kalau dirinya bisa menggunakan kesempatan ini karena Pratap tidak ada disana, Badshah Khan segera memerintah anak buahnya untuk menangkap rakyat Bijolia dan membawanya ke hadapan Pratap “Aku ingin membunuh semua rakyat Bijolia ini hanya didepan Pratap saja ! Ini akan menjadi pembalasan dendamku !” ujar Badshah Khan sengit 

Raja Udai Singh ingin memasuki istana Bijolia tapi bagaimanapun juga dia tidak mempunyai pilihan lain selain harus menghadapi para penyerangnya ini, dilihatnya tidak ada cara lain untuk memasuki istana Bijolia, kemudian Raja Udai menyuruh Rawat Ji dan beberapa prajuritnya untuk memojokkan pasukan Afghanistan dari sisi lain sementara dirinya memutuskan untuk menghadapinya dari depan, Rawat Ji segera menuruti perintah Rajanya ini, 

Di dalam istana Bijolia, di tengah jalan yang berada di dalam istana Bijolia, Badshah Khan sedang bersama para prajuritnya, di lain sisi beberapa pasukan Afghanistan sedang menangkapi rakyat Bijolia kecuali Ajabde, prajurit Afghanistan sangat khawatir karena Badshah Khan pasti tidak akan mengampuni mereka jika dia tahu tentang hal ini, mereka pun langsung mencari Ajabde ke segala penjuru, hingga akhirnya Badshah Khan berhadap hadapan dengan Pratap, Badshah Khan mengira kalau Pratap sedang memainkan beberapa permainan karena dia pasti takut pada Badshah Khan “Jadi ini alasan kenapa kamu lari dari sana tadi ?” ejek Badshah Khan 

“Kamu bisa berfikir apapun yang ingin kamu pikirkan, aku hanya tidak ingin begitu banyak orang tidak bersalah mati sia sia disana karena kamu, itulah mengapa aku membawamu kesini, ayah kamu telah mati disana dengan baik maka kamu akan mati disini juga !” ujar Pratap tenang, namun Badshah Khan masih mengira kalau dirinya ini adalah yang terhebat “Kamu tidak akan bisa melakukan apapun padaku, Pratap ! Dengan semua prajuritmu itu saja tidak bisa, apalagi saat ini kamu sendirian !” ujar Badshah Khan sombong, tiba tiba tanpa mereka duga, terdengar suara Ajabde yang membuat mereka berdua terkejut “Tanah air Bijolia bersamanya ! Bai ji lalnya Bijolia, Mewar dan Ajabdenya bersama dia !” 

Ajabde dan Pratap saling memandang satu sama lain “Ajabde ! Lakukan tilak kemenangan untukku !” pinta Pratap, Badshah Khan tertawa terbahak bahak mentertawakan Ajabde “Bai ji lal kira kalau pangeran Pratap pasti akan menang setelah dia melakukan tilak kemenangan, aku mengijinkan kamu untuk memenuhi harapan terakhirmu, lakukan tilak untuknya !” Ajabde langsung berjalan menuju ke arah Pratap yang saat itu telah turun dari kudanya, kemudian Ajabde melakukan tilak untuk Pratap dengan debu dari tanah Bijolia, 

Saat itu Badshah Khan ingin berbuat curang dengan menyerang Ajabde menggunakan belati, namun Pratap langsung memegang belati itu tepat pada waktunya, tidak menunggu waktu lama, Badshah Khan segera memerintah pasukannya untuk menyerang Pratap, dengan gagah berani Pratap mulai bertarung dengan pasukan Afghanistan, di lain sisi Rawat Ji dan Raja Udai Singh juga masih bertarung dengan pasukan Afghanistan di luar istana Bijolia, para prajurit Afghanistan kelihatan takut ketika melihat pertarungan Pratap, mereka hanya bisa tertegun sejenak melihat ke gerakan gerakan Pratap yang memukau, begitu pula Ajabde yang melihatnya dari kejauhan, bahkan Badshah Khan yang memperhatikannya juga terkesima, 

Pada saat yang bersamaan pertarungan antara Raja Udai Singh dan Afghanistan masih terus berlangsung, Badshah Khan teringat ketika para prajuritnya lari dengan wajah ketakutan, akhirnya Pratap berhadapan dengan Badshah Khan “Aku telah membunuh ayahmu, Shams Khan hanya dengan tangan ini saja, maka aku akan melakukan hal yang sama denganmu” ujar Pratap geram Sementara itu di istana Bijolia, semua orang yang masih menanti disana dengan cemas merasa takjub ketika melihat para prajurit yang lari tunggang langgang dengan wajah ketakutan, Badshah Khan dan Pratap mulai bertarung dengan sengit, Pratap teringat ketika Badshah Khan memperlakukan Ajabde dan Ratu Hansa Bai dengan tidak hormat, Pratap menghajar Badshah Khan dengan perasaan marah yang telah membuncah di dada, 

Pada saat yang bersamaan Rawat Ji dan Raja Udai Singh akhirnya sukses dengan misi mereka mengalahkan pasukan Afghanistan, mereka mulai bergerak ke arah istana Bijolia, sedangkan Pratap juga berhasil menyeret Badshah Khan ke istana Bijolia, semua orang mengelu elukan dewa mereka “Har Har Mahadev !” seluruh rakyat Bijolia bergabung dengan Pratap sementara seluruh pasukan Afghanistan melarikan diri dengan perasaan takut, Pratap langsung melemparkan Badshah Khan didepan kaki Ratu Hansa Bai yang menatap ke arah Ajabde dengan bangga “Kamu akan dihukum untuk semua dosa dosa yang telah kamu perbuat dimana aku telah sepakat dengan tanah airku sendiri, kamu adalah pelaku disetiap tindak kejahatan yang terjadi pada setiap rakyat Bijolia !” 

Badshah Khan tertawa senang dengan gaya mengejek karena bagaimanapun juga dia telah berhasil melukai Pratap, Pratap teringat semua kejadian yang terjadi dan dengan perasaan marah yang amat sangat, akhirnya Pratap membunuh Badshah Khan didepan rakyat Bijolia, kepala Badshah Khan jatuh tepat di kaki Ajabde “Kepala pelaku kejahatanmu telah berada ditempat yang tepat, Ajabde” Ajabde tersenyum penuh haru dan bangga “Mulai dari sekarang orang orang Afghanistan tidak akan berani untuk menatap Bijolia lagi !” seluruh rakyat Bijolia berteriak dan mengelu elukan nama Pratap, Pratap langsung mengatupkan tangannya di depan dada dan berterima kasih pada mereka semua yang bangga padanya SINOPSIS MAHAPUTRA episode 328 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top