SINOPSIS MOHABBATEIN episode 147 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 147 by. Sally Diandra Ishita sedang berfikir keras tentang apa langkah selanjutnya, saat itu sebuah mobil datang ke apartemen mereka, rupanya para crew tv yang datang dan mengatakan kalau ini adalah channel exclusive, mereka akan menyiarkan tentang kasus kebocoran lembar jawaban ujian yang menyangkut kepala dekan yang merupakan kakak Ishita dan suami kakaknya dan saat ini mereka berada dirumah mertua suami kakaknya alias di rumah Amma dan Appa, Ishita terkejut mendengar hal ini, Ishita meminta pada mereka untuk menghentikan siaran mereka karena ini tempat pribadi dan meminta mereka untuk pergi, Ishita mencoba mencari bantuan dari penjaga gedung untuk menyuruh mereka pergi “Nyonya, kami merekam apa yang kami butuhkan dan rekaman ini akan disiarkan besok pagi” Ishita benar benar tidak bisa berkata apa apa setelah mendengar penjelasan dari salah satu reporter TV 

Ishita segera pulang kerumah dan meminta bantuan dari Raman “Kenapa kamu membutuhkan aku sekarang ? Semuanya benar bukan sejak kamu mengatakan kalau kamu bisa memperbaiki semuanya”, “Raman, cobalah untuk mengerti, Romi tidak mendengarkan siapapun dan sekarang ada crew TV disini, mereka hendak mencari berita soal kasus kebocoran lembar ujian itu dan akan disiarkan besok pagi, jika berita ini ditayangkan di TV maka karir kedua kakakku itu akan dalam bahaya” Ishita terus berusaha membuat Raman mengerti tapi sepertinya Raman tidak ingin menndengarkan “Raman, kamu mendengarkan aku kan ?”, “Iya aku mendengarkan ! Lalu kenapa ? Kamu tadi berusaha mencegah aku, sekarang kamu ingin bantuanku” Ishita bisa mengerti kalau Raman pasti tidak akan membantunya kali ini, 

Ishita segera meninggalkan Raman dengan perasaan marah dan berfikir siapa yang akan dimintai bantuan, kemudian Ishita teringat pada Mihir, Ishita bergegas menelfonnya, ditempat Mihir juga bertanya tanya “Kenapa Ishita menelfon aku malam malam begini, pasti ada sesuatu yang terjadi disana” Mihir lalu mengangkat telfonnya dan Ishita segera memberitahu Mihir tentang apa yang terjadi dan meminta bantuan Mihir “Mihir, kamu harus melakukan sesuatu, mulai malam ini karena rekamannya akan ditayangkan besok pagi” pinta Ishita cemas “Tenang, tenang, Ishita ,,, jangan cemas, aku akan menelfon kamu lagi nanti kalau aku sudah dapat informasinya” hibur Mihir, Ishita sendiri juga berfikir “Kenapa para reporter itu datang kemari dan berkata seperti itu ? Ada sesuatu yang tidak beres karena mereka tidak mempunyai berita dari pihak kak Vandu dan kak Bala” bathin Ishita heran 

Tanushee sedang ngobrol dengan salah satu reporter yang membantunya lalu memintanya untuk menyimpan video rekaman tersebut, semua ini saksinya adalah Shagun dan Parmeet, Shagun memuji hasil kerja Tanu dan Shagun ingin kedua saudara Ishita itu tidak mendapatkan pekerjaan, sedangkan Parmeet juga sangat senang mendengarnya, Tanushee sangat berterima kasih pada Shagun untuk tetap menyimpan berita ini dulu, sedangkan Parmeet memuji Simmi yang telah memberikan informasi ini padanya 

Keesokan harinya, Appa bertanya pada Ishita “Ishita apakah kamu yakin kalau ini channel yang benar untuk berita itu ?”, “Iya ayah, aku yakin sekali” sahut Ishita “Ishu, ganti saja channelnya” pinta Amma namun Vandu mencegahnya “Kita harus tahu apa yang akan mereka katakan dan tunjukkan, ibu” ujar Vandu geram, sementara itu dirumah Ashok, Shagun sedang menanti berita ini dengan penuh semangat, Ashok menemuinya dan bertanya tanya tentang hal ini, Parmeet juga bergabung dengan mereka dan berkata kalau kakak iparnya Raman sedang dalam masalah kasus kebocoran lembar ujian, saat itu seluruh keluarga Iyer sedang menunggu berita itu bersama sama dengan perasaan tegang, hingga akhirnya mereka melihat pembawa berita muncul dilayar televisi dan membacakan sebuah berita tentang Ashok Khanna yang tidak beruntung mendapatkan lahan dan hampir saja bangkrut karenanya, 

Keluarga Iyer tidak mampu berkata kata, sedangkan Ashok sangat marah pada Shagun karena berita mengenai dirinya kembali mencuat ditelevisi “Omong kosong apa ini ?” Shagun juga bertanya tanya “Semalam kami berada di kantornya Tanushee dan membicarakan tentang kasus kebocoran lembar ujian itu, dan dia terlihat senang dengan kasus ini” bela Shagun, Ashok menyalahkan Shagun, sedangkan Shagun benar benar penasaran bagaimana hal ini bisa terjadi ? Sementara itu keluarga Iyer sanga senang melihat berita tentang Ashok, mereka saling berpelukkan satu sama lain “Aku sangat berterima kasih pada Mihir untuk hal ini !” ujar Ishita senang, namun Bala menolaknya “Tidak, Ishita ,,, bukan Mihir yang melakukannya, tapi Raman yang ada dibalik semua ini karena aku sudah bicara dengannya dan aku sudah mengatakan bagaimana versi ceritaku” Bala memuji Raman yang telah membantunya, 

Saat itu Mihir datang dan bertanya tentang berita di televisi, lalu Mihir juga menambahkan “Raman meminta untuk tidak menelfon Ishita dan juga tidak menelfonnya selama berita itu disiarkan”, “Aku bilang apa padamu, Ishita ,,, ini pekerjaannya Raman” ujar Bala senang, kemudian Mihir berlalu dari sana, Ishita juga keluar untuk menelfon Raman “Apa yang kamu inginkan ?” ujar Raman kesal “Aku mau berterima kasih padamu”, “Sudahlah hentikan ejekanmu ini” Raman berusaha menghindar “Kamu memang sangat manis” Ishita terus berusaha untuk mengucapkan terima kasih pada Raman tapi Raman menolaknya dan berkata “Sudahlah, Ishita ,,, hentikan omong kosong ini” Raman segera memutus telfonnya, Ishita hanya bisa tersenyum 

Raman berterima kasih pada Tanushee dengan berkata “Perusahaanku akan memberikan tambahannya untuk anda” saat itu Shagun berusaha menelfonnya namun Tanu segera mereject telfon tersebut dan menunjukkannya pada Raman bagaimana dia bisa mendapat informasi tersebut, Raman kemudian memberikan saran pada Tanushee untuk menunjukkan fakta yang sebenarnya dari cerita ini dan berhenti membuat sensasi karena dia adalah seorang jurnalis yang handal, sementara itu Ishita kembali duduk bersama keluarganya, mereka bertanya tentang Raman, Vandu menyela “Anggota dewan rupanya meminta diadakan pertemuan, aku dan Bala diminta untuk hadir disana, jadi kami akan pergi dulu” seluruh keluarga merasa cemas memikirkan mereka berdua “Kita harus tetap percaya kalau semua masalah pasti akan ada jalan keluarnya, mereka berdua itu adalah orang orang yang baik” puji Ishita 

Di pertemuan para Anggota Dewan, mereka berkata ke Vandu “Nyonya Vandu, anda itu adalah seorang dosen dan kepala dekan yang baik tapi kami tidak ingin mempromosikan anda lagi” Vandu kaget “Bagaimana bisa kalian mengatakan hal ini tanpa bukti ? Dan membuat 12 tahun masa kerjaku jadi tidak valid ?”, “Jangan salahkan dia karena aku, pak” sela Bala cemas “Ini karena anda tidak memberitahu kepala dekan anda tentang kasus ini maka tugas anda dalam mengajar kami tangguhkan dan nyonya Vandu juga tidak bisa dipromosikan kembali” ujar salah satu anggota dewan, kemudian anggota dewan mengakhiri pertemuan itu dan bergegas berlalu dari sana, 

Bala mencoba untuk bicara dengan mereka tapi mereka mengabaikan Bala, Vandu juga meninggalkan tempat itu dengan perasaan sedih dan terkejut “Aku benar benar tidak percaya” ujar Vandu, Bala menyalahkan dirinya sendiri “Bala, aku percaya padamu sepenuhnya, aku akan mengundurkan diri karena mereka tidak menghargai kamu” ujar Vandu namun Bala berusaha menenangkan istrinya ini dan berkata “Pikirkan tentang keluarga kita, sejak aku memiliki kesetiaan dan kepercayaanmu, itulah mengapa aku sangat mencintai kamu dan permasalahan ini akan bisa diselesaikan” hibur Bala 

Shravan sedang pergi bersama Ruhi, Ruhi bertanya tanya ada masalah apa pada Shravan, Ruhi lalu mengajaknya ke kamar Romi tapi nyonya Bhalla melihatnya dan bertanya “Apa yang kalian lakukan disini”, “Nenek, komputer Shravan sedang bermasalah, jadi aku ingin membantunya dengan meminjam laptop paman Romi, Romi datang bersama seorang perempuan, nyonya Bhalla menyambutnya “Siapa yang datang itu, Toshi ?” tuan Bhalla mengenali kalau ternyata itu adalah Sheila, guru matematikanya Ruhi, rupanya para pria baik tuan Bhalla, Romi bahkan Shravan terpesona pada Sheila yang berpakaian modern, mereka semua asyik ngobrol dengan Sheila, Ruhi merasa heran “Apa ini semua, nenek ?”, “Mereka semua ini memang sudah gila” ujar Toshi, 

Shravan meminta Sheila untuk membantu pelajaran matematikanya, Sheila pun membantunya namun nyonya Bhalla menarik kerah baju Shravan dan menyuruhnya pergi, akhirnya Shravan pergi namun Ruhi mencegahnya dan berkata “Aku akan membawa laptopnya paman Romi nanti” ujar Ruhi, saat itu Romi dan tuan Bhalla masih asyik ngobrol dengan Sheila, Ishita pulang kerumah mencari Ruhi, para pria itu bergegas pergi dari sana, Sheila menyapa Ishita, Ishita kemudian meminta Ruhi untuk belajar bersama Sheila dikamar, nyonya Bhalla terkejut dan bertanya tanya apa yang telah Raman lakukan ? Saat itu Ishita dapat telfon penting dari kliniknya karena ada kasus darurat, Ishita menyampaikannya ke ibu mertuanya 

Ruhi sedang membuka laptopnya Romi “Ruhi, passwordnya dikunci”, “Aku tahu passwordnya, Ruhi My Doll” ujar Ruhi, mereka berdua kemudian melihat lihat foto yang ada di laptopnya Romi, Amma menemui mereka dan bertanya “Dari mana laptopmu ini ?”, “Ini laptopnya paman Romi, nenek” ujar Ruhi “Hati hati kalau menggunakan laptop ini karena benda ini bukan mainan” ujar Amma, saat itu Appa datang dan mengajak anak anak keluar untuk membeli ice cream, akhirnya mereka pergi, Amma mencoba mematikan laptop Romi tapi malah yang terbuka adalah videonya MMS Mihir dan Mihika “Bagaimana bisa Romi mempunyai video ini ?” Amma tahu sekarang kalau Romi ada dibalik video MMS ini SINOPSIS MOHABBATEIN episode 148 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top