SINOPSIS MOHABBATEIN episode 119 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 119 by. Sally Diandra Seluruh keluarga Bhalla sedang menunggu kepulangan Raman dan Ishita, tuan Bhalla bertanya pada istrinya “Toshi, apakah kamu tahu kenapa Ishita pergi meninggalkan rumah ?”, “Tidak ! Dia itu membuatku gila ! Kadang kadang bertingkah sangat pintar tapi kadang kadang sangat bodoh dan konyol” tepat pada saat itu Raman pulang ke rumah bersama Ishita “Apa yang terjadi pada istrimu itu, Raman ?”, “Aku tahu kalau ibu pasti punya banyak pertanyaan dan aku akan memberikan semua jawabannya tapi aku ingin semua orang ada disini” Ishita menyela ucapan ibu mertuanya “Baik ! Romi panggil Parmeet dan suruh kesini” Romi segera memanggil Parmeet, begitu Parmeet keluar, Parmeet merasa gelisah “Sekarang katakan pada kami, ada apa ini ?”, “Iya, katakan pada kami, kemana saja kamu semalaman ?” nyonya Bhalla menyela ucapan Raman 

“Bicaralah, Ishita ,,, kami semua menunggu, apa yang terjadi ?”, “Aku tidak bisa mengatakannya disini karena aku merasa akan beresiko karena Parmeet, dia berusaha untuk berbuat tidak senonoh padaku” Ishita mulai buka suara “Ishita, kamu mulai lagi, bukankah ibu sudah menjelaskan kalau semua itu hanya salah paham belaka ?” Simmi menyela “Hentikan ! Tidak ada seorangpun yang mengatakan padaku tentang hal ini” Ishita langsung menyela ucapan Raman “Aku akan menceritakan semuanya sejak dari permulaan, Parmeet ,,, “ akhirnya Ishita menceritakan semuanya dari awal, semua orang yang ada disana terkejut mendengarnya, Raman juga tertegun “Hentikan Ishita ! Jika kamu merasa seperti ini kenapa kamu tidak mengatakannya padaku ? Bukankah kamu meminta aku untuk membantunya ?” tanya Raman heran

“Raman, aku membantu dia karena dia adalah menantu rumah ini, cerita tentang kasusnya Dubai itu semuanya salah, dia yang telah bertindak tidak senonoh pada perempuan itu” Ishita menjelaskan didepan semua orang “Cukup, Ishita !” sela Simmi namun Ishita mengabaikannya “Akhirnya aku tahu tentang fakta yang sebenarnya tentang Sarika hari ini, aku kira aku bisa memberinya kesempatan kedua karena bagaimana pun juga dia adalah suaminya Simmi dan juga dia mempunyai seorang anak, rencanaku ketika aku pulang ke rumah dan aku mau mengajaknya bicara didepan Simmi dan ibu tapi ketika aku pulang kerumah tadi, ternyata rumah sepi, tidaka ada siapa siapa dirumah karena kalian semua pergi menonton film dibioskop dan ternyata Parmeet menungguku untuk menangkap aku sendirian, dia mencoba untuk berbuat yang tidak pantas padaku” ujar Ishita sedih

“Tidak ! Kamu bohong, Ishita !” Simmi langsung berteriak “Diam kamu, Simmi !” Raman ikut menyela “Lalu bagaimana bisa kamu berada di kantor polisi hari ini ?” tanya Raman heran “Aku berlari menghindari dirinya, karena aku sangat cemas, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, tidak ada siapapun tadi, itulah mengapa aku pergi ke rumah Sarika tapi Sarika menolak untuk membantuku dengan menunjukkan ibunya yang sedang sakit” ujar Ishita sambil teringat ketika dirinya kerumah Sarika untuk mencoba meyakinkan Sarika agar mau menolongnya “Aku mencoba mengajak Sarika ke kantor polisi untuk melaporkan tentang pelecehan perempuan, aku bilang pada polisi kalau Sarika adalah saksinya tapi ternyata Sarika mengubah pernyataannya didepan inspektur polisi, aku terkejut dan benar benar tidak percaya, karena ternyata Sarika menyalahkan semuanya padaku, Sarika memberikan pernyataan yang berbalik membantu Parmeet dan menentang aku, Sarika bilang kalau aku telah mengancamnya dan hendak membunuh ibunya tapi sekarang aku mengerti kalau mungkin saja Parmeet yang telah mengancamnya agar mengatakan hal ini, itulah kenapa aku di tangkap” ujar Ishita, 

Ishita mengatakan pada semua orang kalau Parmeet yang telah melakukan hal ini padanya “Dia berusaha menakut nakuti Sarika dan mengubah pernyataannya, semua kesalahannya ditimpakan padaku dan aku merasa tidak berdaya, itulah mengapa aku menelfon Bala karena aku hanya mempunyai satu kesempatan untuk menelfon”, “Berani benar kamu memfitnah suamiku ! Parmeet tidak mungkin melakukan hal ini, kamu memang telah membantu kami sangat banyak tapi untuk hal ini aku tidak akan melupakannya ! Kamu seharusnya berfikir tentang anakku juga !” bentak Simmi “Cukup, Simmi !” ujar Parmeet sambil menaruh ponselnya di atas meja “Jika maksudnya aku telah melakukan hal yang buruk padanya maka dia benar ! Ishita memang benar !” sahut Parmeet “Tidak ! Aku tidak percaya padanya !” sela nyonya Bhalla, 

Parmeet berpura pura berlagak lugu “Baiklah, aku menerima semua dosa dosaku, aku tidak bisa melakukan hal yang lain, aku akan mengambil semua kesalahan ini” ujar Parmeet dengan gayanya yang sok lugu “Tidak ! Jangan lakukan hal ini, Parmeet ! Katakan pada kami bagaimana dia mengejar ngejar kamu, jelaskan pada mereka !” pinta Parmeet “Lebih baik aku pergi saja” semua orang menghentikan langkah Parmeet “Kenapa aku harus tinggal disini, ini adalah kesalahanku datang kesini, aku minta maaf, lebih baik aku pergi saja”, “Ishita, jangan lakukan hal ini padaku ?” bentak Simmi “Simmi, tolong mengertilah, inilah fakta yang sebenarnya” Parmeet menyela ucapan Ishita “Aku tidak akan memberikan penjelasan apa apa, jika kalian ingin bukti, lihat didalam ponsel ini” Simmi langsung melihat isi di dalam ponsel tersebut, Simmi bergegas menampar Ishta dengan keras 

“Simmi !” Raman membela Ishita, Ishita menangis dan melihat kearah Simmi “Ooh jadi ini fakta yang sebenarnya, kamu ingin selingkuh dengan Parmeet kan ! Ini buktinya kamu mengirimkan sms ke Parmeet !” Simmi menunjukkan sms itu pada Ishita “Ishita adalah seorang perempuan yang kotor !” sindir Simmi, Ishita segera membaca sms itu, Raman juga sangat terkejut “Aku tidak menulis semua ini !” Ishita membela diri “Tapi smsmu menggunakan nomermu !” sahut nyonya Bhalla “Aku sudah menghapus banyak sms” sela Parmeet dengan wajah lugunya “Raman, aku tidak melakukan ini !”, “Dia berusaha mendekatiku, aku berusaha menolaknya tapi dia terus menerus mendekatiku, aku datang kesini setelah beberapa tahun lamanya dari Dubai dan dia berusaha untuk terus mendekati, aku memang tinggal disini untuk mengatakan kalau apa yang dia lakukan ini tidak benar” Parmeet memutar balikkan fakta 

“Tapi Raman percaya padaku !” bentak Ishita, namun Simmi tetap mencurigai Ishita “Kamu bahkan menggunakan gaun yang pendek ketika Raman tidak ada untuk mendekati Parmeet kan ?” bentak Simmi “Tapi aku tidak membawa ponselku”Ishita membela dirinya “Sudah cukup ! Berikan ponselnya padaku !” sela Raman “Apakah kamu akan mengeceknya ?”, “Iya, tentu ! Kenapa kamu takut kalau kamu tidak bersalah ?” sahut Raman, kemudian Raman mengecek sms tersebut, Parmeet teringat bagaimana dia menggunakan ponsel Ishita yang tertinggal dirumah karena di cas, Parmeet sangat senang karena Raman pasti akan percaya padanya dengan melihat sms itu 

“Apa ini ? Bagaimana Parmeet tahu kalau diantara kita tidak ada hubungan apa apa ?” semua orang terkejut “Kamu mengatakan hal ini di depan semua orang kan ?”, “Semuanya sudah untuk umum sekarang ! Aku tidak bisa memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah” Simmi langsung menyindir Ishita begitu mendengar ucapan Raman “Kamu memang murahan, Ishita ! Kamu adalah perempuan yang sangat hina !” Ishita hanya bisa menangis mendengar sindiran Simmi sambil menatap ke arah Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 120 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top