SINOPSIS MOHABBATEIN episode 120 by. Sally Diandra
Simmi menyindir Ishita di depan seluruh keluarga Bhalla “Kamu memang perempuan yang hina, Ishita !”, “Ternyata apa yang dikatakan oleh ibunya Subbu benar kalau dia ini hanya ratu drama dan mempunyai karakter yang sangat buruk” sahut nyonya Bhalla, sementara itu dirumah keluarga Iyer, Amma, Appa, Mihika dan Ruhi baru saja pulang dari rumah Vandu, mereka sedang membicarakan soal ulang tahun Shravan “Bala sangat khawatir tadi karena ada kabar yang darurat tentang temannya” ujar Amma, saat itu nyonya Bhalla sedang membentak Ishita dengan keras “Kamu datang kesini untuk kehidupan Ruhi tapi aku tidak terima kalau kamu merusak kehidupan anakku, pergi dari rumahku sekarang !” Amma dan Appa mendengar teriakan nyonya Bhalla, mereka kaget dan langsung mendatangi rumah keluarga Bhalla,
“Ayah, anda bisa pulang sekarang” pinta Raman “Putriku tidak mungkin melakukan hal ini !” ujar Amma lantang “Kami punya buktinya !” Simmi semakin nyolot “Sudah nyonya Iyer bawa putri anda pergi dari sini”, “Tapi dia adalah istrinya Raman ! Hatinya sangat mulia, dia benar soal Parmeet, Ishita tidak mungkin bohong !” Amma menimpali ucapan nyonya Bhalla “Dia itu menantuku kamu tidak bisa menghinanya seperti itu !” bentak nyonya Bhalla “Dia juga putriku dan aku benar benar tidak percaya kalau ketidakadilan akan berpihak padanya ,,, Raman, katakanlah sesuatu” namun Raman tetap diam saja “Baiklah, Ishita akan meninggalkan rumah ini, aku akan mengajaknya bersamaku, aku tidak akan membiarkan dia tinggal bersama orang orang yang punya pikiran kotor, kalian menunjuk pada kemurniannya, bagaimana bisa ?” semua orang hanya terdiam mendengar ucapan Amma
“Aku tahu orang orang ini memang tidak mempunyai rasa hormat, ayooo Ishita, kita tidak akan tinggal disini ! Appa, apa aku bilang padamu dulu, jangan berikan Ishita pada keluarga seperti ini, lihat mereka, minum minuman, makan daging dagingan, lihat kan ? Kamu tidak mendengarkan aku ! Lihat sekarang hasilnya !” Amma menangis sedih, saat itu Bala datang kesana, Ishita melihat kearah Raman, kemudian pergi dari sana bersama Amma
“Biarkan dia pergi ! Ayooo Parmeet” nyonya Bhalla mengajak Parmeet masuk ke dalam, sedangkan Bala mencoba ngobrol dengan Raman dan menegurnya karena tidak percaya dengan Ishita “Kamu tahu Sarika menjebak Ishita, apakah kamu sudah bertanya pada Ishita bagaimana dia menghabiskan waktu dipenjara, aku senang melihat kamu ada disana tadi, aku senang melihat kamu mendukung dirinya tapi ternyata aku salah, kamu tidak mengatakan apa apa yang bisa membantunya ketika keluargamu menyerang Ishita, itu artinya kamu meragukan Ishita” Raman hanya terdiam mendengar ucapan Bala
“Dia itu adalah anak ibumu, Ishita hanya ingin membuat kedua orangtuamu bahagia, aku tidak bertanya padanya apapun karena aku percaya padanya, aku tahu kalau hatinya itu bersih, aku bertengkar dengan adikku dan ibukku untuk dia, sedangkan ibumu selalu saja menyalahkan Ishita, Ishita selalu ingin memberikan kehidupan yang baik untuk Simmi dan suaminya, kamu seharusnya mulai berlajar menghormati perempuan, Raman” Bala kemudian berlalu dari sana, sedangkan Raman malah marah sambil melempar gelas ditangannya “Ini bukan berarti kalau aku tidak mempunyai sesuatu untuk diucapkan ! Aku akan membuktikan kalau Ishita tidak bersalah, baru kemudian mengatakan pada semua orang !” gumam Raman kesal
Di dalam rumah keluarga Iyer, Mihika menangis sambil berkata “Kakak, kamu seharusnya menampar laki laki kotor itu ! Aku tidak akan membiarkan Raman, dia merasa kita ini lemah ! Kakak harus membalasnya !” ujar Mihika geram, Appa langsung mencegah Mihika “Mihika, jangan ! Semua orang disana sedang marah, jangan sekarang” pinta Appa “Sudah cukup ya sudah cukup, paman !”, “Mihika, masuklah ke dalam” pinta Bala “Tapi bagaimana bisa Raman hanya diam saja ?”, “Kamu benar tapi aku ada disini, aku akan meminta jawaban dari mereka, mereka telah menghina adikku ! Ishita, jangan cemas karena aku bersamamu sekarang, kita harus menunjukkan pada mereka bagiamana caranya menghormati seorang perempuan, kita akan memberi pelajaran pada Parmeet karena dia telah menghina kamu !” ujar Bala kesal
Keesokan harinya, Parmeet sedang berfikir apa lagi yang harus dilakukannya sekarang, Simmi menemuinya dan berkata “Jangan cemas, Parmeet ,,, tidak akan terjadi apa apa” hibur Simmi “Apa ? Kita ini lebih baik tinggal dirumah kontrakan saja, dia datang dalam kehidupan kita dan membawa kita kesini untuk melakukan hal seperti ini ?”, “Kenapa kamu cemas ? Orang yang bersalah yang seharusnya merasa cemas, sudah lupakan semuanya !” dalam hati Parmeet merasa senang karena Simmi percaya padanya “Tapi Simmi, kita seharusnya meninggalkan rumah ini”, “Kita mau pergi kemana ?” tanya Simmi heran “Yaa kemana saja, setelah kejadian semalam, rasanya aku tidak bisa menunjukkan wajahku pada siapapun disini”, “Baiklah, jika kamu berpikiran demikian” ujar Simmi sambil memeluk suaminya
Mihir menemui Trisha dirumah keluarga Iyer, Mihika menghadangnya “Aku hanya ingin kalian mencicipi makanan ini karena ini makanan untuk menu acara pertunanganku nanti”, “Trisha sedang tidur !” ujar Mihika ketus, Mihir kemudian meminta Mihika untuk mencicipinya, Mihika kemudian menceritakan semuanya tentang kejadian semalam dan sikap Raman yang hanya diam saja “Kamu tahu Raman telah mengusir istrinya dengan lebih mendengarkan omongan keluarganya !”, “Apa ?” Mihir tidak percaya “Apa kamu tidak tahu ? Oh iya, maaf ,,, kamu sedang sibuk mempersiapkan pertunanganmu” sindir Mihika “Mihika, hentikan ! Ini bukan kesalahan Mihir” Ishita menyela “Ini kesalahannya kakak ! Dia melihat semuanya tapi hanya diam saja !”, “Ishita, apa yang terjadi ? Apakah semua itu benar ? Percayalah padaku, ini tidak akan terjadi, aku tahu betul bagaimana Raman, dia tidak mungkin melakukan hal ini, ayooo ikut denganku !” pinta Mihir, Mihika malah menyindir Mihir
Mihir menemui Raman dan bertanya padanya apa yang terjadi sebenarnya “Apakah kamu kira aku ini tidak percaya padanya atau meragukan dia ?”, “Lalu kenapa kamu tidak menghentikan dia ketika dia pergi dari rumah ini ?” tanya Mihir heran “Keluargaku sedang merasa cemas dan Parmeet adalah adik iparku, mereka mempunyai seorang anak, apa yang harus aku lakukan ?”, “Bawa Ishita kembali ke rumah ini, Raman !” pinta Mihir “Itu pasti akan aku lakukan, Mihir ,,, tapi saat ini aku tidak berdaya karena aku tidak mempunyai bukti apapun” ujar Raman gusar “Aku tidak bisa menunjuk Parmeet begitu saja”, “Ini bukan kesalahan Ishita, tapi kamu !” Raman tertegun dan berkata “Lebih baik kamu pergi dan urusi acara pertunanganmu itu !”, “Pernikahanmu sedang dalam masalah dan kamu malah peduli padaku ?” tanya Mihir heran “Jangan berdebat ! Pergilah sana !” pinta Raman, sementara itu Ishita sedang menangis sambil memikirkan ucapan Raman, Raman juga merasa sedih sambil melihat ponselnya dan memikirkan sesuatu SINOPSIS MOHABBATEIN episode 120 by. Sally Diandra