SINOPSIS VEERA episode 685 by. Sally Diandra
Manjeet berusaha memprovokasi Baldev kalau Veeraitu tidak menghormati dirinya sebagai suami “Sepertinya Veera merasa kalau kamu ini tidak bisa melakukan pekerjaan apapun” Bansuri mengangguk mengiyakan ucapan kakak iparnya ini “Lalu apa kamu akan melakukan seperti yang apa Veera inginkan ? Kalau dia itu tidak setuju dengan idemu maka dia pasti akan melakukan apa yang ibunya katakan” Baldev hanya terdiam penuh amarah mendengar masukan dari bibinya ini “Jika kamu mengatakan tidak mau bekerja untuk desa ini maka dia yang akan mengerjakannya karena dia tidak bisa mengatakan tidak, pada kenyataannya Veera itu tidak tahu tentang kepercayaan dan rasa menghormati dalam sebuah hubungan” Baldev semakin marah mendengarnya, kemudian berlalu begitu saja dari sana, Manjeet dan Bansuri saling tersenyum satu sama lain dengan perasaan senang
Baldev segera mendatangi Veera dan melemparkan surat surat itu ke wajah Veera, Veera tertegun dengan sikap Baldev “Kamu membentak aku untuk surat surat ini kan ? Dan kamu pikir aku ini serakah sama uang ? Apakah kamu tidak bisa berfikir sedikit saja kalau suamimu ini yang sangat mencintai kamu, tidak akan bisa melakukan hal ini, faktanya aku telah menolak untuk kesepakatan pembangunan mall tersebut ! Meskipun dia lalu memberikan aku uang dan meminta aku untuk memikirkannya kembali, aku rasa ini tidak ada gunanya, sia sia saja, aku sudah berfikir kalau aku akan mengembalikan uang ini dipagi hari tapi kamu mengira kalau aku ini mengkhianati kamu” Veera tercengang tidak percaya dan merasa menyesal
“Baldev, aku menyesal, aku minta maaf, tadi malam kamu mabuk, aku kira kamu telah mengubah pikiranmu lagi, aku tahu kalau seharunya aku mendengarkan kamu dulu, bukannya marah marah seperti tadi”, “Dulu kamu juga telah melakukan hal yang sama seperti ini, kamu selalu saja menyalahkan aku terlebih dulu dan tidak penah percaya padaku, kalau kamu tidak pernah percaya padaku itu karena kamu tidak pernah menghargai aku sebagai suamimu” Veera menggeleng “Bukan seperti itu, Baldev”, “Untuk itu aku akan mengambil keputusan final kalau aku akan tetap membangun mall dan kali ini aku tidak akan mengubah keputusanku ini !” Veera tercengang “Apa yang kamu katakan ?”, “Apakah kamu tidak mendengarnya ?” ejek Baldev dengan nada kesal
“Baldev, aku mohon agar kamu jangan terburu buru dalam mengambil keputusan”, “Lebih baik kamu berhenti berkata kata denganku ! Aku sudah memikirkannya baik baik, aku sebenarnya sudah siap untuk membangun sebuah sekolah, semata mata hanya untuk kebahagiaanmu saja, Veera ,,, dengan mengorbankan impianku untuk membangun sebuah mall tapi ketika kamu melihat uang itu, kamu langsung berfikiran kalau ini telah melakukan suatu hal yang salah ! Sekarang aku akan kembali menjadi buruk dimatamu dan membangun mall itu !” ujar Baldev lantang
Veera berusaha menjelaskan lagi ke Baldev “Bisakah kamu berfikiran positif tentang aku dan memberikan aku kesempatan untuk menjelaskannya dulu ?” Veera benar benar menyesal “Aku minta maaf, Baldev ,,, aku mengaku salah, aku selalu berfikiran negatif tentang kamu” Veera menangis menyesali sikapnya sendiri
“Aku harap agar kamu tidak mengambil sebuah keputusan yang salah” Baldev pun meradang “Apakah kamu pikir pembangunan mall itu adalah sebuah keputusan yang salah ? Kamu fikir apa yang aku fikirkan ini keliru ? Ini berbeda, Veera ! Apakah ini sebuah kebohongan ?” Veera hanya bisa menangis mendengar semua ucapan Baldev “Kenyataan yang sebenarnya adalah kamu tidak pernah menghargai aku dan pekerjaanku ! Bagimu aku ini hanya orang yyang bodoh !” Veera menggeleng “Kamu salah paham, Baldev”, “Kamu yang memulai ! Dan aku mengambil keputusan ini ! Katakan pada ibumu kalau aku tidak akan mengembalikan tanah itu pada dewan desa” bentak Baldev dengan nada marah
Dirumah Ratan, Gunjan berniat untuk memberikan sebuah hadiah untuk Ranvi dan membantunya dalam menulis lirik lagu lagunya, saat itu Gunjan sedang membaca buku buku yang baru dibelinya, Ratan datang menemui Gunjan “Sepertinya kamu sudah cukup lama berkutat dengan buku buku itu”, “Iya, ibu ,,, tapi aku tidak bisa mendapatkan apa apa disini” Gunjan merasa gelisah “Ya sudah, lebih baik kamu sarapan dulu, ibu akan pergi ke dewan desa” Ratan kemudian berlalu dari sana, tak lama kemudian Gunjan menemukan beberapa kalimat yang bagus dibuat sebagai sebuah lirik lagu “Kalimat ini pasti bagus kalau dibuat jadi lirik lagu” ujar Gunjan penuh semangat
Di rumah Balwant, Bansuri sedang mengeluh tentang Veera “Lihat, nasibku ini, kak ,,, aku ini punya menantu tapi aku harus mengerjakan semua pekerjaan rumah ini sendirian”, “Veera saja tidak menghargai Baldev sebagai suaminya, apa kamu kira dia akan menghargai kamu, tapi bagus juga kalau Baldev telah melihat sisi keegoisan Veera saat ini” Bansuri mengangguk “Iya, benar, kak ,,, sekarang aku berharap Baldev akan meninggalkan dirinya” tak lama kemudian Manjeet menelfon seseorang dan mengabarkan kabar baik ini “Sejauh ini semuanya berjalan sesuai dengan kita inginkan, jangan kirimkan mereka dulu sampai aku menelfon kamu lagi” ujar Manjeet sambil tersenyum licik
Ratan sedang berkumpul bersama dengan dewan desa “Baldev akhirnya akan memberikan tanah itu untuk pembangunan sekolah” ujar Ratan dengan perasaan senang, tepat pada saat itu Veera datang dan sangat sedih begitu mendengar ucapan ibunya “Bagaimana caranya aku mengatakan ke ibu ?” bathin Veera cemas, namun kemudian Veera akhirnya menceritakan semuanya ke Ratan “Kenapa kamu marah, Veera ? Kamu seharusnya ngobrol dulu dengan Baldev” Veera mengangguk “Iya, ibu ,,, tapi kenapa dia marah dan tetap mengambil keputusan pembangunan mall itu ?” Ratan menggelengkan kepalanya “Ibu tidak bisa menyalahkan Baldev dalam hal ini karena kamu mengatakan sesuatu tanpa berfikir terlebih dulu”,
“Iya, aku tahu, aku memang salah, lalu apa yang bisa lakukan sekarang, bu ?” Ratam juga merasa cemas “Ibu sudah mengatakan pada dewan desa tentang pembangunan sekolah itu, tuan Balwant juga tidak bisa menjelaskan pada Baldev”, “Ayah kelihatannya juga sangat bahagia dengan pembangunan mall itu” Ratan tertegun “Apakah dia tidak tahu tentang tanah dewan desa yang akan dipakai ?” Veera menggeleng “Tidak, ibu ,,, aku akan coba mengatakan padanya dan kita akan lihat bagaimana reaksi ayah” Veera bergegas pergi dari sana, Ratan sangat khawatir karena permasalahan tanah ini bisa membuat hubungan antara Baldev dan Veera renggang lagi
Sesampainya dirumah, Gunjan terlihat sangat bahagia dan memberikan segelas lassi untuk ibu mertuanya ini “Sepertinya kamu telah mendapat jalan keluar ?”, “Iya, ibu ,,, tapi aku butuh bantuan ibu juga” Ratan mengangguk “Baiklah, ibu bisa melakukan apa saja” Gunjan sangat senang mendengarnya, sementara itu di rumah Balwant, Veera menceritakan pada Balwant tentang tanah dewan desa dan dewan desa ingin membangun sebuah sekolah diatasnya “Ayah tidak tahu mengenai hal ini, Veera ,,, jika ayah harus memilih antara sekolah dan mall maka aku akan memilih sekolah”,
“Aku yakin jika ayah membicarakan tentang hal ini sekali saja dengan Baldev, maka Baldev bisa mengerti” Veera sangat berharap ayah mertuanya bisa membantu “Baiklah, ayah nanti akan bicara dengan Baldev, tidak ada yang lebih penting buatku daripada keuntungan desa ini, apalagi itu kan tanah dewan desa yang aku beli dengan nama Baldev, ayah harus mengembalikannya pada mereka tepat waktu” ujar Balwant gusar
Ranvi sedang ngobrol dengan produser rekaman via telfon yang memintanya untuk segera menulis lirik lagu, Ranvi menyanggupinya dengan perasaan tegang, kemudian Ratan memberikan secangkir teh “Ibu sangat mengkhawatirkan Gunjan karena dia belum pulang juga sampai sekarang, dia juga nggak ada di rumah nyonya Bansuri, lebih baik kamu pergi cari dia dan suruh dia pulang, Ranvi”, “Dia baik baik saja, bu” Ratan menggeleng “Tidak, ibu benar benar khawatir, Ranvi ,,, ayooo pergilah dan cari dia” akhirnya Ranvi pergi mencari Gunjan, Ratan tersenyum senang melihat kepergian Ranvi
Ketika Ranvi datang, dilihatnya Gunjan sedang mendekorasi ruangan, Ranvi langsung marah karena dia dan Ratan sangat mengkhawatirkan Gunjan, Ranvi menegur Gunjan dengan keras sambil berkata “Hubungan diantara kita tidak akan membaik !” Gunjan menangis sedih SINOPSIS VEERA episode 686 by. Sally Diandra