SINOPSIS Mohabbatein episode 25 by. Sally Diandra
Nyonya Bhalla memuji pengacaranya Raman “Anda telah melakukan banyak hal untuk rumah ini tapi Shagun telah meninggalkan semua hubungan ini dan rumah ini”, “Aku tahu semuanya tentang kasus ini, berikan aku waktu 12 hari, maka kita akan membuktikan ke sidang kalau Ruhi itu lebih bahagia dengan kalian semua disini” nyonya Bhalla mengangguk membenarkan ucapan pengacara “Shagun sudah tidak terhubung lagi dengan kami selamanya dan kami juga tidak akan memberikan Ruhi padanya” nyonya Bhalla bisa melihat kegelisahan dalam diri Raman “Shagun telah mengubah anakku, kebahagiaanku adalah kebahagiaannyam kemudian di berhenti tersenyum karena Shagun telah meninggalkannya dan pergi bersama Ashok, dia meninggalkan Ruhi yang saat itu baru berusia 6 bulan dan dia ingin membuktikan kalau Raman adalah seorang ayah yang buruk” nyonya Bhalla sangat kesal dengan perlakuan mantan menantunya ini
“Shagun itu bukan seorang ibu yang baik” Raman langsung menyela “Cukup, ibu !”, “Aku harus mengatakan semua fakta yang sebenarnya pada pak pengacara, Raman” nyonya Bhalla bersikeras
Ishita sedang bersama Ruhi, Ishita memintanya untuk tidak menangis dan harus selalu kuat, Ruhi memeluk Ishita erat, saat itu nyonya Bhalla sedang menggambarkan seorang ibu yang sesungguhnya, terlihat bagaimana Ishita sedang ngobrol dengan Ruhi, Ishita memberikan dupattanya untuk Ruhi
“Ruhi, kamu bisa menyimpan duppatta tante ini, jadi kalau kamu merindukan tante, kamu bisa memeluk dupatta ini” Ruhi mengangguk, nyonya Bhalla kembali menceritakan soal Shagun “Shagun ingin menggagalkan Raman” ujar nyonya Bhalla geram, sementar itu Ishita meminta pada pembantu Ruhi untuk menjaga Ruhi baik baik dan menelfonnya kapan saja jika Ruhi membutuhkan bantuan
Di rumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla masih terus bicara “Aku yakin dalam takdirnya, Ruhi pasti akan mempunyai seorang ibu yang sangat mencintainya dan merawatnya dengan baik dan dia akan menjadi ibunya Ruhi” ujar nyonya Bhalla penuh harap, saat itu Ishita akhirnya juga ikut menangis ketika melihat Ruhi terus menerus menangis, keduanya saling menyeka air mata mereka satu sama lain, nyonyya Bhalla sedang ngobrol dengan Raman, Ishita mengantarkan Ruhi ke rumah Ashok dan meminta pembantunya untuk mengajak Ruhi masuk ke dalam, Ishita tersenyum manis melihat kepergian Ruhi
Di rumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla berniat untuk membawa seorang istri untuk Raman dan seorang ibu untuk Ruhi “Tuhanku akan mendengarkan doaku dan membantu kami sekeluarga” Mihir hanya memperhatikannya, nyonya Bhalla menangis dan pergi dari sana “Pak pengacara aku ingin anakku kembali dalam 12 hari lagi bagaimanapun caranya !” ujar Raman geram
Di rumah Amma, Amma sangat terkejut ketika membaca sebuah surat dan menunjukkannya pada Appa “Apa yang akan Ishita katakan ? Bagaimana kita mengatakannya pada Ishita ? Hatinya pasti akan hancur begitu membaca surat ini” sat itu Ishita pulang ke rumah, Appa segera menyembunyikan surat itu, Amma jua berusaha bersikap biasa biasa saja “Bagaimana kabarnya Ruhi ? Kamu harus menceritakan tentang Ruhi pada kami, Ishita” Ishita merasa heran dengan sikap ibunya “Ada apa ibu ? Sikap ibu sungguh sangat aneh, ada masalah apa ?” Ishita benar benar penasaran, Amma menyembunyikan surat itu, Ishita segera mengambilnya dari Amma dan membacanya, Ishita sangat kaget ketika membaca surat yang diterimanya dari kantor pusat adopsi anak
“Permintaan adopsi anda telah ditolak karena anda belum menikah dan baru baru ini anda teribat dalam sebuah sebuah kasus yang berurusan dengan polisi” Ishita benar benar merasa hancur hatinya setelah membaca surat itu “Jika aku belum menikah, apakah itu berarti aku tidak bisa menjadi ibu yang baik ? Apakah sebuah pernikahan itu bisa menjamin seorang perempuan bisa menjadi seorang ibu yang baik ? Memangnya siapa mereka yang memutuskan kalau aku ini bisa menjadi seorang gadis yang baik atau tidak ?” Amma berusaha menghibur Ishita, Ishita menangis dan bergegas menuju ke kamarnya sendiri,
Amma sangat sedih melihat kondisi anak bungsunya ini “Perasaan Ishita sangat terluka”, “Kita harus kuat demi Ishita, Amma” Amma menangis mendengar ucapan suaminya ini “Kita harus memberikan waktu untuk Ishita” ujar Appa lagi
Tak lama kemudian Appa menemui Ishita di kamarnya “Ishita, jangan khawatir, Appa yakin kalau suatu saat nanti kamu akan mempunyai sesuatu yang baik dalam hidupmu” Ishita bisa mengerti apa yang dikatakan oleh ayahnya dan bisa menerima semua fakta yang ada
Di rumah tuan Bhalla, tuan Bhalla sedang ngobrol dengan Simmi via telfon “Semua orang dirumah ini sedang bersedih, lebih baik kamu datang besok saja, ibumu pasti akan senang” saat itu tuan Bhalla bertemu dengan tuan Iyer dan dilihatnya juga tuan Iyer sedang bersedih “Tuan Iyer, ada apa ? Kenapa kamu kelihatan sangat sedih ?”, “Lamaran adopsi Ishita di tolak, saat ini Amma dan Ishita sangat sedih” tuan Bhalla bisa memahami kondisi yang dialami oleh keluarga tuan Iyer “Bahkan semua orang dirumahku juga sedang bersedih, istriku sangat merindukan Ruhi”, “Jangan khawatir semuanya akan baik baik saja nanti” hibur tuan Iyer
Raman sedang memikirkan dan teringat masa lalunya bagaimana Ashok merebut Shagun dari dirinya, Ashok bahkan menghina Raman dan menyebutnya sebagai orang pemarah yang bodoh, menurut Ashok rumah tangganya berantakan itu karena diri Raman sendiri, Raman menangis dan sangat marah pada saat itu, dilihatnya foto Ruhi dan memikirkan kata katanya,
Ishita yang masih bersedih, mencoba menghibur dirinya sendiri dengan berjalan jalan di luar rumah, tak lama kemudian Ishita mendapat telfon dari ibunya Bala (kakak iparnya) “Apakah semuanya baik baik saja, bibi ?”, “Iya, semuanya baik baik saja dan aku mempunyai sebuah kabar baik untuk kamu, itulah mengapa aku menelfon kamu, Ishita ,,, tadi Subbu menelfonku dan dia memberitahu kalau anak laki lakinya telah lahir” Ishita terkejut dan mengucapkan selamat pada ibunya Bala dan Subbu “Ishita, tolong katakan pada ayah dan ibumu ya karena aku akan mengadakan sebuah pesta dan kalian harus datang ke pesta kami ini” kemudian ibunya Bala mematikan telfonnya, Ishita tertegun sambil berkata “Subbu, apa yang kita harapkan akhirnya terlaksana, paling tidak salah satu dari kita akhirnya mendapatkannya, selamat, Subbu” ujar Ishita pada dirinya sendiri
Saat itu Ishita mendapat telfon dari kantor pusat adopsi anak, mereka bertanya soal keputusan yang telah dibuat, dari kejauhan Raman mendengar permohonan adopsi Ishita ditolak, Ishita mencoba menjelaskan tentang kasus yang melibatkan polisi “Dari semua ini aku hanya menginginkan seorang anak !” Raman memperhatikan Ishita yang saat itu sedang menutup telfonnya “Apakah aku telah mengalami penderitaan yang cukup banyak ? Sekarang kamu tahu bagaimana rasanya menderita bila berada jauh dari anak” sindir Raman sinis SINOPSIS Mohabbatein episode 25 by. Sally Diandra