SINOPSIS MAHAPUTRA episode 323 (02 Desember 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 323 (02 Desember 2014) by. Sally Diandra Di tenda pasukan Afghanistan, para prajurit Afghanistan sedang berusaha menyelamatkan Badshah Khan, sementara Ajabde merasa kalau mereka harus segera pergi dari sana, sedangkan para prajurit yang lain mencoba menangkap Chetak namun Chetak berhasil menendang mereka hingga terjatuh, Pratap berkata kalau panah itulah senjatanya yang terakhir, namun Ajabde berusaha mengingatkan Pratap tentang ucapan Ratu Jaiwanta Bai, Pratap marah bahkan hendak memanah Ajabde sambil berkata “Jangan sebut sebut nama ibuku !” bentak Pratap lantang dengan tatapan wajahnya yang marah, Ajabde kaget melihat perangai Pratap berubah, sementara Badshah Khan masih berusaha untuk keluar dari lumpur yang basah “Lebih baik kamu pergi saja dari sini ! Karena aku akan membunuh orang orang Afghanistan itu dan menyusul kemudian” namun Ajabde tidak mematuhi perintah Pratap “Ini adalah jebakan untuk kematianmu, pangeran !”, “Aku tidak akan kehilangan keberanianku dan aku akan membunuh mereka semua yang telah datang ke tanahku !” ujar Pratap penuh dengan keyakinan “Aku juga akan melakukan apa saja untuk tanah airku !” ujar Ajabde, namun ketika Ajabde berbalik, tiba tiba sebuah panah melukai bahu Ajabde, Pratap terkejut melihatnya dan langsung melirik ke arah prajurit yang memanah Ajabde, tanpa pikir panjang Pratap langsung melemparkan pedangnya ke arah prajurit itu dan membunuhnya seketika itu juga, lalu Pratap segera mencabut panah yang menancap di bahu Ajabde dan mulai menunjukkan perhatiannya pada istrinya ini 

Sementara itu Chetak sedang berusaha melarikan diri dari para prajurit Afghanistan, Pratap yang saat itu melihat Ajabde hampir saja pingsan karena kehabisan darah, mulai panik “Tidak ada yang boleh yang terjadi padamu !” ujar Pratap sambil memegang Ajabde erat “Kita sudah tidak punya cara lagi untuk keluar dari sini, pangeran” ujar Ajabde lirih “Aku tahu caranya keluar dari sini” ujar Pratap lantang “Cheeetaaaakkkk !!! Cheeetaaakkkk !!!!” Pratap langsung berteriak lantang memanggil kuda kesayangannya, dari kejauhan Chetak mendengar suara Pratap yang memanggilnya, sementara para prajurit mencoba untuk menghentikan mereka, Chetak segera berlari menuju ke arah Pratap, para prajurit Afghanistan mencoba menghalang halangi, Chetak segera melompat dan melanjutkan perjalanannya menuju ke arah Pratap, begitu sampai di tempat Pratap, Pratap segera mengangkat Ajabde kepunggung Chetak, kemudian dia sendiri juga menunggangi Chetak, bergegas Pratap menunggangi Chetak dengan Ajabde yang terluka berada di depan Pratap dan berusaha berlalu dari sana, Ajabde mulai pingsan “Ajabde, buka mata kamu ! Aku akan membawa kamu ke tempat yang aman segera !” 

Sementara itu di kerajaan Bijolia, semua orang sedang berkumpul di halaman depan istana “Maharani Hansa Bai, dimana Fatta” tanya Chakrapani “Aku tidak tahu, Chakrapani ,,, dia pergi bersama sama dengan para prajurit”, “Baiklah, aku akan menemukannya” Chakrapani segera berlalu dari sana, pada saat yang bersamaan, Fatta bertanya pada beberapa orang tentang keberadaan Parwat Das, Fatta mulai meragukan Parwat Das dan mulai teringat pada keraguan Ajabde yang ternyata benar, Chakrapani yang sedang mencari cari Fatta, mendengar suara Fatta “itu dia Fatta, ada apa gerangan ?” Chakrapani mulai merasa penasaran, sementara itu Pratap membawa Ajabde ke tempat yang aman, Pratap mengangkat Ajabde dan membaringkannya disana “Aku akan mencari air untuk dia” Pratap segera berlalu dari sana, 

Di tenda pasukan Afghanistan, Badshah Khan sangat marah ketika melihat Mansoor menangis menahan sakitnya karena Pratap telah memotong tangannya, Badshah Khan teringat ucapan Pratap “Aku akan balas dendam dan aku akan memberikan hadiah terbesar untuknya !” ujar Badshah Khan geram, pada saat yang bersamaan, Pratap telah membawa air untuk Ajabde dan melihat ke arah luka Ajabde “Lukanya cukup dalam” Pratap semakin khawatir, di lain sisi Badshah Khan memerintahkan pasukannya untuk mengepung Bijolia pada saat malam hari dan menyerangnya di pagi hari “Lalu bagaimana dengan pangeran Pratap dan Bai ji lal ? Mereka pasti tidak akan tinggal diam, kita harus memikirkan cara untuk menangkap mereka” ujar salah satu anak buah Badshah Khan “Kita tidak perlu lagi berfikir sekarang karena anak panah yang mengenai Ajabde itu beracun dan aku yakin, Pratap pasti akan sangat sibuk untuk menyelamatkan Ajabde saat ini dan pada saat itulah aku akan menguasai Bijolia !” ujar Badshah Khan senang 

Ditempat yang aman, Pratap segera memberikan instruksi pada Chetak “Chetak, kamu harus bisa mendapatakan tanaman obat obatan di hutan yang bisa menyembuhkan luka Ajabde” seolah olah seperti mengerti apa yang diperintah oleh tuannya, Chetak segera berlari masuk ke dalam hutan dan mencari tanaman obat obatan tersebut, tak lama kemudian Chetak mendapatkan dedauan itu dan genggamnya daun tersebut dimulutnya lalu kembali berlari menuju ke arah Pratap, sementara itu Chakrapani sedang menghampiri Fatta dan bertanya “Fatta, mau kemana kamu ? Dan kecurigaan apa yang kamu katakan tadi ?” Fatta segera menceritakan tentang kecurigaannya tentang Parwat Das “Aku curiga kalau Parwat Das itu adalah seorang pengkhianat” Chakrapani kaget “Jika aku benar maka aku takut kalau dia akan pergi ketempat Badshah Khan untuk memperingatinya agar waspada akan serangan kita, dia pasti akan mengatakan pada Afghanistan kalau kita akan menyerang tenda Afghanistan untuk menyelamatkan pangeran Pratap dan kakakku” ujar Fatta sengit, 

Saat itu Badshah Khan mengirimkan prajuritnya untuk menyerang dan mengambil alih Bijolia, kembali ke tempat Fatta dan Chakrapani “Padahal setahuku Parwat Das itu telah melayani Bijolia sejak beberapa tahun yang lalu” Fatta menganggukkan kepalanya begitu mendengar ucapan Chakrapani “Ya, itu benar, tapi kakak telah mencurigainya dan waktu itu aku tidak mempercayainya”, “Apa alasan kecurigaannya ?” Chakrapani semakin penasaran “Aku tadi melihat Parwat Das pergi meninggalkan istana Bijolia setelah mempengaruhi rakyat Bijolia untuk melawan tuan putri Ajabde” Fatta kemudian menceritakan tentang penyerangan pada hari festival dan dihari ketika salah satu prajurit Mewar datang untuk mencari Pratap, semua itu adalah perbuatan Parwat Das yang menanyakan tentang karakter tuan putri Ajabde dan efisiensinya “Apakah dia berhasil membuat rakyat Bijolia melawan Ajabde ?” Fatta menganggukkan kepalanya “Iyaa, Parwat Das telah memprovokasi aku untuk melawan pangeran Pratap” ujar Fatta “Aku bertengkar dengan pangeran Pratap karena dia, bahkan seseorang telah membuat para prajurit istana untuk memakan ladu dan membuat mereka pingsan kemudian dia pergi ke kakak untuk menginformasikan padanya” 

Fatta teringat ketika Ajabde mengatakan padanya kalau ada seseorang yang membuat mereka makan ladu yang beracun itu dan Ajabde mencurigai Parwat Daslah yang melakukan hal ini “Aku telah menyuruh seorang pelayan untuk memanggil Parwat Das dan melihatnya sedang mencampurkan obat ke dalam ladu” ujar Ajabde saat itu, Fatta kembali menceritakan ke Chakrapani “Kakak, memang sengaja tidak menceritakan hal ini pada rakyat Bijolia karena dia tidak ingin membuat mereka panik” Chakrapani masih terus mendengarkan ucapan Fatta “Kami telah merencanakan untuk menyerang Afghanistan, kami juga telah membuat senjata dari yang kami beli dari festival pekan raya kemarin dan Parwat Das mengetahui ini semua, dia pasti akan menceritakannya ke orang Afghanistan” ujar Fatta sengit “Sebelum Parwat Das menceritakan pada orang Afgahnistan, lebih baik kamu menangkap dia, Fatta !” Fatta segera meyakinkan Chakrapani “Tapi kamu juga harus mendukung para prajurit kam disni, tidak ada seorangpun yang bisa memasuki tenda orang Afhanistan !” Chakrapani menurutinya kemudian Fatta berlalu dari sana 

Tak lama berselang Badshah Khan dan pasukannya menyerang ke arah Bijolia, sementara di tempat Pratap, Pratap sedang menumbuk dedauanan yang dibawa Chetak dan berterima kasih pada kuda putihnya ini di lain sisi Badshah Khan tertawa senang begitu melihat prajuritnya menghancurkan pasar Bijolia, di tempat Pratap, Pratap bergegas membuat pasta dari daun daunan tersebut, sedangkan Fatta sempat melihat Parwat Das berada di hutan “Aku tidak boleh kehilangan dirinya !” ujar Fatta geram sambil berlari mengikuti Parwat Das namun tiba tiba Parwat Das menghilang, Fatta semakin marah dan berkata “Parwat Das, keluar kamu ! Pengecut ! Aku pasti akan menemukan kamu dimanapun kamu berada karena kamu adalah pengkhianat !” ujar Fatta sengit, di kerajaan Bijolia, Ratu Hansa Bai meminta Chakrapani untuk membawa prajurit mereka untuk menyelamatkan Pratap dan Ajabde “Mereka seharusnya menyerang tenda Afghanistan, Chakrapani” Chakrapani menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Ratu Hansa Bai “Ya, itu betul, Maharani Hansa Bai tapi Fatta mengatakan padaku untuk menunggu dirinya” tepat pada saat itu mereka mendapat kabar kalau para prajurit Afghanistan telah mencapai istana Bijolia “Aku akan menghentikan mereka di pintung gerbang utama !” ujar Chakrapani, 

Sementara itu di tempat Pratap, Pratap menutupi tubuh Ajabde dengan kain dan membalurkan pasta obat obatan itu di lukanya, Pratap teringat pada kenangan indah yang telah mereka lalui bersama “Chetak, obat obatan ini akan berimbas padanya dan aku yakin, dia pasti akan segera membaik” namun Pratap tetap merasa khawatir karena Ajabde sama sekali tidak merespon, Pratap segera menggosok gosok tangan Ajabde agar hangat, Pratap mengira kalau racun yang masuk telah menyebar ke seluruh tubuh Ajabde SINOPSIS MAHAPUTRA episode 324 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top